Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57564 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuryani
"Seri buku Structure and Reading Comprehension For SMTA merupakan salah satu buku ajar Bahasa Inggris yang digunakan secara luas di Indonesia, terbukti dengan telah dicetak ulangnya sari buku ini sebanyak tiga kali, yaitu Pada tahun 1985, 1987, dan tahun 1988. Asumsi kita adalah, jika sebuah buku ajar mengalami cetak ulang, buku tersebut kemungkinan besar mempunyai kualitas yang baik. Pada cetakan selanjutnya, mutu buku diharapkan akan lebih baik lagi. Namun, tidak demikian halnya dengan seri buku SARC ini. Pada cetakan ketiga, yaitu cetakan terbaru untuk saat ini, masih terlihat banyak kesalahan yang cukup mengganggu. Kesalahan-kesalahan itu mencakup tujuan dan organisasi bahan, isi, Bahasa, dan masalah tekniknya.
Tujuan penyusunan buku SARC, seperti disebutkan Di dalam kata pengantar buku ini, adalah menyajikan materi dengan pendekatan komunikatif. Namun, apa yang dideskripsikan di dalam seri buku ini tidak sesuai dengan tujuan yang hendak dicapainya itu. Seri buku ini menggunakan pendekatan struktural karena lebih menekankan pengajaran struktur daripada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Beberapa pokok dan subpokok bahasan di dalam seri buku menyimpang dari ketentuan yang ada di dalam Kurikulum 1984. Padahal buku tersebut, menurut penyusunnya, disusun berdasarkan Kunikulum 1984. Seleksi bahan kurang cermat dan terlalu luas. Gradasi tidak dilakukan secara sistematis sehingga materi yang disajikan sulit dipahami. Penggunaan bahasa dalam sari buku ini kurang baik. Seringkali suatu tutur tidak disertai dengan penggunaan tanda baca sehingga pembaca akan mengalami kesulitan dalam usahanya untuk memahami materi yang sedang dideskripsikan. Di dalam seri buku ini juga dapat kita temui banyak kesalahan cetak."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S14186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ismayati
"Guru merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan. Salah satu karakter guru yang diharapkan adalah sikap kreatif. Guru taman kanak-kanak berhadapan dengan siswa yang berada pada tahap praoperasional (Piaget, dalam Atkinson, 1983). Pada tahap ini berkembang kemampuan simbolik. Sehingga dibutuhkan kreativitas guru TK untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang akan mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu dengan memiliki sikap kreatif dalam mengajar, seorang guru diharapkan akan mengembangkan proses belajar mengajar yang mendorong kreativitas siswanya.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) pengaruh motivasi berprestasi terhadap sikap kreatif guru, 2) pengaruh konsep diri terhadap sikap kreatif guru, 3) pengaruh motivasi berprestasi dan konsep diri secara bersama-sama terhadap sikap kreatif guru.
Hipotesa yang diajukan pada penelitian ini adalah 1) ada pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi berprestasi terhadap sikap kreatif guru, 2) ada pengaruh yang positif dan signifikan dari konsep diri terhadap sikap kreatif guru, 3) ada pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi berprestasi dan konsep diri secara bersama-sama terhadap sikap kreatif guru.
Penelitian ini dilakukan terhadap 118 orang guru TK Islam yang berada di Wilayah Kota Bekasi Jawa Barat. Alat ukur yang digunakan adalah skala motivasi berprestasi yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh David McClelland (1987). Skala konsep diri disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Williams H. Fitts (1971). Sementara skala sikap kreatif disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Utami Munandar (1977). Analisis statistik menggunakan multiple regression.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dan konsep diri memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap sikap kreatif guru."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem Pembelajaran Alternatif (ALS) telah menyebabkan berlakunya percanggahan pendapat berkenaan membaca dalam kalangan guru (penunjuk ajar). Program ini merupakan inisiatif kerajaan Filipina bagi melengkapkan remaja lepasan sekolah dengan empat kemahiran utama untuk lulus ujian penempatan dan setara. Audit pengetahuan yang dijalankan ke atas penunjuk ajar ALS yang terpilih di Dasmarinas, Cavite telah mendapati cara kerja dan pengetahuan teknikal dalam kalangan penunjuk ajar adalah tidak selaras. Ini meliputi dari segi aspek pembacaan dan ujian membaca ALS serta pedagogi antara ALS dan pembelajaran formal di dalam kelas. Terdapat beberapa perkara yang perlu dberi penekanan seperti pemahaman misi serta visi ALS dalam konteks pengajaran membaca, kebolehdapatan dan penyelenggaraan fasiliti serta penilaian membaca terhadap pelajar. Penentuan dan analisis perkara-perkara tersebut adalah bagi mempertingkat program membaca di Dasmarinas, Cavite yang merangkumi kemajuan pengajaran ALS yang berkait rapat dengan pembacaan dan pengajaran membaca, pendekatan genre dalam pengajaran ALS terhadap peserta dan penyediaan fasiliti yang akan menggalakkan budaya membaca dalam kalangan peserta dan lulusan. Pelaksanaan perkara-perkara tersebut seharusnya mampu membangunkan modal insan dan pembangunan komuniti secara mapan."
JBSD 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan kajian ini ialah untuk mengenal pasti dan menerangka pengaruh persekitaran keluarga, rekan sekrja dan orang lain terhadap perkembangan guru ke arah cemerlang."
370 JPUKM 24 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ma`ruf
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh: (1) supervisi kepala sekolah terhadap disiplin guru SMK Negeri se Kabupaten Lampung Tengah, (2) etos kerja terhadap disiplin guru SMK Negeri se Kabupaten Lampung Tengah, (3) supervisi kepala sekolah terhadap etos kerja guru SMK Negeri se Kabupaten Lampung Tengah.
Jenis penelitian ini berdasarkan tujuannya termasuk penelitian eksplanatif, karena ingin menjelaskan hubungan pola-pola yang berbeda tetapi ada keterkaitan serta menghasilkan pola hubungan sebab akibat. Dalam hal ini Supervisi kepala sekolah sebagai variabel bebas ( X1 ) berpengaruh terhadap disiplin guru sebagai variabel terikat ( Y ), dan Etos kerja sebagai variabel bebas ( X2 ) berpengaruh terhadap disiplin guru sebagai variabel terikat ( Y ).
Berdasakan hasil penelitian disimpulkan: (1) supervisi kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap disiplin guru. (2) Etos kerja berpengaruh terhadap disiplin guru. (3) supervisi kepala sekolah berengaruh terhadap Etos kerja.

The purpose of the study is to analyze the influence of: (1) the principal supervision towards the discipline of all teachers of State Vocational High School s in Central Lampung Regency, (2) Working Ethos towards the discipline of all teachers of State Vocational High School s in Central Lampung Regency, (3) the principal supervision towards the work ethos of all teachers of State Vocational High School s in Central Lampung Regency.
This research is a quantitative research. Based on its purpose of this research belongs to explanative research because it explains the relationship of the different patterns, but there is relationship and produces the pattern of casual relationships. In this case the principal?s supervision is as the independent variable (X1) and work ethos as the independent variable (X2) determine towards the teachers discipline as the independent variable (Y).
The result of the study shows: (1) the principal supervision significantly effects towards the discipline of teachers, (2) Work ethos significantly effects towards teachers discipline, and (3) principals supervision significantly effects towards work ethos. And (4) principals supervision and work ethos significantly effects alltogether towards the discipline of teachers."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29622
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Esa Oktaviawati
"[ABSTRAK
Salah satu karakteristik anak usia prasekolah ialah adanya perkembangan yang sangat pesat pada kemampuan regulasi diri. Studi-studi terbaru menunjukkan kemampuan ini penting dimiliki anak usia prasekolah sebagai pembelajaran dasar yang dapat memudahkan anak saat transisi menuju ke pendidikan yang lebih formal. Kemampuan ini dapat berkembang atau tidak secara optimal bergantung pada pemberian stimulus yang diberikan oleh lingkungan sekitar khususnya melalui pendidikan anak usia dini karena anak di masa ini mulai bersekolah dengan harapan meraka mulai dapat menyenangi kegiatan belajar. Pengembangan kemampuan regulasi diri di sekolah usia dini sangat melibatkan peran guru melalui kegiatan-kegiatan harian yang dirancangnya. Bagaimana praktik yang guru terapkan dalam keseharian ini sangat dipengaruhi oleh teachers? beliefs yang dimiliki guru terhadap kemampuan regulasi diri anak. Hal ini dikarenakan untuk memahami cara seseorang mengajar dan berinteraksi, kita harus menyadari terlebih dahulu beliefs yang mendasari perilakunya. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran kemampuan regulasi diri dan teachers? beliefs terhadap regulasi diri anak pada usia prasekolah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Regulasi diri pada anak usia prasekolah diukur menggunakan challenge task, sedangkan teachers? beliefs terhadap regulasi diri anak diukur menggunakan alat ukur yang dibuat oleh peneliti dengan berdasarkan pengertian dari teachers? beliefs dan komponen regulasi diri.Responden penelitian ini berjumlah 39 orang anak prasekolah yang berasal dari sekolah yang berbeda-beda di Depok, Jawa Barat. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa teachers? beliefs yang dimiliki guru terhadap kemampuan regulasi diri anak usia prasekolah berperan dalam pembentukan kemampuan regulasi diri anak. Guru dengan teachers? beliefs terhadap kemampuan regulasi diri anak usia prasekolah yang tinggi akan membentuk anak didik yang memiliki kemampuan regulasi diri yang baik.
ABSTRACT
One of the characteristic of preschool age children is their tremendous progress on development of self-regulation ability. Some recent studies showed that the ability is very important for a preschool age children to have during their transition toward a more formal stage of education. The optimal development rate of this abilty depend on the stimulation that is given to the children, specifically through the preschool education because in this period, they started to go to school expecting that they like the learning activity. Developing the ability of self regulation in preschool age deeply involved teacher?s role through the daily activities that they designed. The practices that teachers implement in these daily activities excessively influenced by teachers? beliefs which they have toward students? self regulation, and to understand the way someone teach and have interaction, we have to analyze the beliefs that underlied teachers? behavior. To see that purpose, teachers? beliefs toward self-regulation and the self regulation ability preschool age children. This research is done using the quantitative methods. Self regulation on preschool age children is measured using a challenge task, whereas teachers? beliefs on children?s self regulation measured using measuring tools that have made by researcher based on the definition of teachers? beliefs and self regulation components. Respondent of this research is 39 preschool age children registered in different schools in Depok, West Java. Based on research?s result, its clear that teachers? beliefs which teachers have toward preschool age children?s self regulation involved in the development of children?s ability of self regulation. Teachers with high score of teachers? beliefs toward preschool age children?s self regulation will develop the children with good self regulation ability.
;One of the characteristic of preschool age children is their tremendous progress on development of self-regulation ability. Some recent studies showed that the ability is very important for a preschool age children to have during their transition toward a more formal stage of education. The optimal development rate of this abilty depend on the stimulation that is given to the children, specifically through the preschool education because in this period, they started to go to school expecting that they like the learning activity. Developing the ability of self regulation in preschool age deeply involved teacher?s role through the daily activities that they designed. The practices that teachers implement in these daily activities excessively influenced by teachers? beliefs which they have toward students? self regulation, and to understand the way someone teach and have interaction, we have to analyze the beliefs that underlied teachers? behavior. To see that purpose, teachers? beliefs toward self-regulation and the self regulation ability preschool age children. This research is done using the quantitative methods. Self regulation on preschool age children is measured using a challenge task, whereas teachers? beliefs on children?s self regulation measured using measuring tools that have made by researcher based on the definition of teachers? beliefs and self regulation components. Respondent of this research is 39 preschool age children registered in different schools in Depok, West Java. Based on research?s result, its clear that teachers? beliefs which teachers have toward preschool age children?s self regulation involved in the development of children?s ability of self regulation. Teachers with high score of teachers? beliefs toward preschool age children?s self regulation will develop the children with good self regulation ability.
, One of the characteristic of preschool age children is their tremendous progress on development of self-regulation ability. Some recent studies showed that the ability is very important for a preschool age children to have during their transition toward a more formal stage of education. The optimal development rate of this abilty depend on the stimulation that is given to the children, specifically through the preschool education because in this period, they started to go to school expecting that they like the learning activity. Developing the ability of self regulation in preschool age deeply involved teacher’s role through the daily activities that they designed. The practices that teachers implement in these daily activities excessively influenced by teachers’ beliefs which they have toward students’ self regulation, and to understand the way someone teach and have interaction, we have to analyze the beliefs that underlied teachers’ behavior. To see that purpose, teachers’ beliefs toward self-regulation and the self regulation ability preschool age children. This research is done using the quantitative methods. Self regulation on preschool age children is measured using a challenge task, whereas teachers’ beliefs on children’s self regulation measured using measuring tools that have made by researcher based on the definition of teachers’ beliefs and self regulation components. Respondent of this research is 39 preschool age children registered in different schools in Depok, West Java. Based on research’s result, its clear that teachers’ beliefs which teachers have toward preschool age children’s self regulation involved in the development of children’s ability of self regulation. Teachers with high score of teachers’ beliefs toward preschool age children’s self regulation will develop the children with good self regulation ability.
]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S62108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anyes Sedayu Pramesti
"Pemerintah berupaya menciptakan guru berkualitas yang memiliki kinerja baik. Berbagai kebijakan pemerintah telah diupayakan dalam meningkatkan kinerja guru, diantaranya adalah memberikan tunjangan guru melalui melalui sertifikasi guru. Pemerintah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk peningkatan kinerja guru melalui sertifikasi guru ini, tetapi pada kenyataannya kinerja guru masih rendah. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh kompetensi dan motivasi guru. Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh kompetensi dan motivasi guru terhadap kinerja guru SMK Negeri di kabupaten Tangerang, Banten. Penelitian ini melibatkan 112 guru SMK yang telah bersertifikasi pendidik. Data diolah menggunakan analisis Regresi Linier Berganda, dengan variabel independen adalah kompetensi dan motivasi guru, dan variabel dependennya adalah kinerja guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru; 2) motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru; 3) kompetensi dan motivasi guru bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Tangerang. Tingkat kompetensi dan motivasi guru berada dalam kategori sedang. Pemerintah perlu menstimulasi guru agar tunjangan profesi guru yang sudah disalurkan dapat digunakan oleh guru untuk mengikuti program-program yang dapat meningkatkan kompetensi mereka dan dapat memotivasi mereka dalam pengembangan profesi sebagai guru. Penelitian selanjutnya perlu mengkaji faktor-faktor lain di luar kompetensi dan motivasi guru yang dapat mempengaruhi kinerja guru sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia bisa.

The government has undertaken many efforts to improve quality of national education by improving quality of teachers. Teachers should have a good performance when conducting their tasks and responsibilities. Good teacher performance has an important role in ensuring the quality of schools. Previous studies showed that teachers performance was influenced by teacher competence and motivation. To improve teacher performance, the government issued a policy to certify teachers. Certified teachers can earn additional teacher incentives besides their monthly salary. The teacher certification policy was expected to enhance teacher competence and motivation, hence, teacher performance. The government had allocated a a lot of budget to enhance teacher performance. However, its result was not satisfying yet. This study tested the influence of teacher competence and motivation on performance. This study involved 112 certified teachers from vocational schools in Tangerang Regency, Banten. Data were analyzed using multiple linier regression, in which teacher competence and motivation as the independent variables while teacher performance as the dependent variable.
Results showed that (1) there were a positive and significant association between competence and teacher performance; (2) there was a positive connection between motivation and teacher performance; and (3) competence and motivation simultaneously influence to teacher performance in the context of vocational teachers in Tangerang Regency. The level of competence and motivation of vocational teachers in Tangerang Regency in the category of moderates. The government should stimulate teachers to use the incentive for improving teacher competence and motivating their professional development. This study was subject to limitation as the variables included in this research are competence and motivation affecting teacher performance. Future study should examine other factors influencing teacher performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T52575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hatt, Frank
London: Clive Bingley, 1986
028 HAT r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Koh, Yun-kon
"Revolusi ilmu pengetahuan adalah salah satu keunggulan buku ini yg sangat ilmuah. Bagaimana macam pengetahuan; Galilei, pintu ilmu pengetahuan modern, bumi berputar dll.
"
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013
741.5 KOH rt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>