Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50663 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuky Noviastiyanti Kristijono
"Masalah tokoh-tokoh dalam karya-karya sastra selalu merupakan masalah yang menarik untuk dibahas. Karena masalah tokoh dalam karya sastra merupakan pencerminan dari kehidupan sosial pada periode dimana tokoh-tokoh itu di-ciptakan. Pencerminan keadaan kehidupan sosial dan pengaruhnya terhadap tokoh-tokoh inilah yang penulis bahas. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membandingkan kepribadian tokoh-tokoh, khususnya tokoh-tokoh wanita dengan keadaan kaum wanita sesuai dengan latar sejarah lakon-lakon, yaitu abad kesembilanbelas. Sebagai sumber digunakan delapan karya-karya sastra dramawan besar Amerika abad keduapuluh, yaitu Eugene O'Neill yang selalu membentangkan masalah lewat lakon-lakon serta tokoh-tokohnya yang menggambarkan keadaan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlin, Normand
London: Macmillan Education, 1988
812.5 BER e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
O`neill, Eugene
Green Britain: Penguin Books, 1970
822.9 ONE f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ramayanti Budi Santoso
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S14017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leila Djafaar
"ABSTRAK
Harold Pinter (1930- ) adalah seorang dramawan inggris yang termasuk dalam apa yang disebut kelompok dra_mawan Absurd, suatu aliran yang mulai berkembang dengan pesat setelah pecahnya Perang Dunia II di Eropa. Karya_-karya aliran ini sering mendapat julukan 'anti-plays_, karena banyak menentang aturan-aturan drama konvensional pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari ketidak-jelasan waktu kejadian, tokoh-tokohnya yang hampir tidak memiliki kepribadian bahkan sering tanpa nama, tindakan-tindakan mereka yang cenderung selalu berubah selama perkembangan lakon, alur yang tidak linear, serta rentetan kejadian yang tidak dikaitkan oleh hubungan sebab akibat seperti dalam drama konvensional. Sebagai akibat, sering timbul pertanyaan apakah lakon itu menampilkan suatu dunia mimpi yang buruk atau dunia nyata. Tetapi satu hal yang menonjol adalah bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam lakon_-lakon tersebut tampak berada di luar jangkauan akal pikir_an manusia - penuh absurditas, tak ada konsistensi gerak maupun watak, dan tanpa makna serta tujuan yang jelas.
Kata 'absurd' itu sendiri dapat berarti 'ketidak_harmonian yang tanpa alasan, tak wajar, tak logis_

"
1985
S14088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
O`neill, Eugene
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1991
812.5 ONE nt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erna R. Abdurrivai
"Dunia O'Neill jang kita batja hampir selalu merupakan suatu lukisan jang tidak gembira dari dunia sekelilingnja. Dunia O'Neill ini adalah tempat bagi mereka jang kesepian, penuh frustrasi dan tanpa pegangan - dimana manusia menemui kegagalan untuk mengerti satu sama lain - dimana manusia mendambakan tjinta, pengertian dan simpati dimana manusia adalah korban dari kelemahan2-nja sendiri.Suasana konflik jang tak berkeputusan antara manusia dan alam sekelilingnja, antara sesama manusia dan konflik didalam diri manusia sendiri meliputi drama2-nja. Lianusia didalam karja O'Neill digambarkan sebagai machluk jang tidak berbahagia, selamanja berdjuang untuk mendapatkan suatu tempat jang pasti dan lajak didunia dan berusaha untuk memperoleh ketenteraman batin. Tetapi manusia lemah dalam menghadapi daja2 diluar dirinja dan banjak sedikitnja mereka adalah korban dari konflik2 di_dalam dirinja sendiri.Apakah sebenarnja maksud O'Neill dengan membawakan pada pembatjanja suatu dunia jang suram sebagaimana jang dilukiskan oleh drama2-nja? Apakah O'Neill bermaksud supaja kita menjadari bahwa dunia tiada lain hanja suatu perdjuangan jang sia2 untuk wentjapai kebahagiaan-konflik jang tak henti2-nja dan frustrasi - perdjuangan.

The world that Eugene O'Neill has always tried to bring forth to us through his plays is mostly a sad one, a dark and brooding interpretation of the world. It is the world where men suffer from loneliness, frustration and a sense of insecurity - where men often fail to under-stand or communicate with each other - where men are craving for love, sympathy and understanding - where men are victims to their own weakness or flaw of character. The atmosphere of never ending conflicts between Man and Nature, between Man and Man, between Man and himself - the ever present struggle of man to escape the unpleasant realities of his life overwhelms his plays. Man in O'Neill's plays is depicted as an unhappy creature, constantly fighting for a firm stand in the world, striving to gain a feeling of security. But man is weak against the forces working outside him _and he is more or less liable to the forces working in him_his own inner conflicts. What is actually O'Neill's purpose in presenting us such a gloomy world? Does he want to make us see that this world is nothing but futile fighting for happiness - constant conflicts leading to frustration -- desperate struggle to free oneself from the clutch of Fate - that men going through the storm of life are provided with_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1971
S14064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Hudayani
"Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana bentuk-bentuk kalimat yang dipilih oleh anggota keluarga pada saat mereka menyatakan ketidaksetujuan. Permasalahan kedua adalah sejauh mana pilihan bentuk-bentuk kalimat tersebut dipengaruhi oleh peran (dalam hal ini sebagai orang tua (ayah-ibu), suami-istri, dan antara saudara kandung), latar pembicaraan (terjadi di hadapan orang banyak atau tidak di hadapan orang banyak) dan topik. pembicaraan. Korpus data untuk skripsi ini diperoleh dari drama Ah, Wilderness, karya Eugene O'Neill.
Penulis berhasil mengumpulkan 64 data yang berisikan pernyataan tidak setuju yang dilontarkan oleh anggota keluarga. Data tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan hubungan peran antara penyerta komunikasi, yaitu antara orang tua dengan anak, anak dengan orang tua, suami dengan istri (atau sebaliknya), dan antara kakak dengan adik atau sebaliknya.Untuk menganalisis korpus data penulis menggunakan pembagian kalimat yang dilakukan oleh Quirk, dkk (1985), yaitu kalimat interogatif, deklaratif, imperatif, dan eksklamatif. Kalimat-kalimat tersebut dihubungkan dengan fungsi ujaran, yaitu: pernyataan, pertanyaan, direktif, dan eksklamasi Selain itu, penulis juga membahas konsep kekuasaan power) dan solidaritas solidarity) yang disampaikan oleh Brown dan Gilman (1950). Model analisis yang digunakan adalah model analisis interaksi yang disarankan oleh Reisner (1983). Model ini digunakan untuk menganalisis pernyataan tidak setuju dalam satu peristiwa tutur percakapan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S13696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Fauziah
"Korpus yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua drama O'Neill, yaitu Beyond the Horizon dan Desire Under The Elms karena dibandingkan dengan tokoh utama perempuan lain dalam semua dramanya, tokoh utama perempuan dalam kedua drama ini, Ruth Atkins dan Abbie Putnam, menimbulkan dampak yang paling destruktif, yaitu mengakibatkan kehancuran satu keluarga. Ruth Atkins dan Abbie Putnam juga memiliki satu persamaan, yaitu mereka berdua termasuk arketipe wilful woman. yaitu arketipe perempuan yang memberontak terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat patriarkal. Selain itu, kedua drama ini memiliki tema., pola dan setting yang sama., yaitu tema cinta segi tiga, kedua tokoh utama perempuan tersebut dicintai oleh dua orang laki-laki yang memiliki hubungan keluarga, dan setting di pertanian New England, Amerika, pada abad-19. Penelitian ini akan menggunakan dua buah argurnen sebagai titik tolak dalam meneliti pencitraan kedua tokoh utama perempuan tersebut, yaitu: 1. argumen arketipe citra perempuan di teater Lesley Ferris, dengan menggunakan pendekatan feminisme, bahwa arketipe wilful woman digambarkan sebagai seorang perempuan jahat dan arketipe tersebut digunakan oleh para dramawan patriarkal untuk meneguhkan norma patriarkal dalam masyarakat 2. argumen oposisi biner Marysia Zalewsky bahwa oposisi biner terdiri dari kategori maskulinitas dan femininitas. Kategori maskulinitas yang digunakan untuk laki-laki mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dan lebih baik daripada kategori femininitas yang digunakan untuk perempuan. Sedangkan landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ideologi gender the cult of true womanhood_. Hasil penelitian menunjukkan kalau O'Neill menampilkan Ruth Atkins dan Abbie Putnam sebagai korban dari ideologi gender the cult of true womanhood. Hal tersebut menunjukkan kalau O'Neill ingin memperlihatkan kekejaman masyarakat patriarkal pada abad-19 di Amerika. O'Neill juga menggunakan oposisi biner, yaitu kategori maskulinitas dan femininitas untuk menunjukkan kalau perempuan manapun yang kuat (maskulin) maupun yang lemah (feminin) dapat menjadi korban dari ideologi gender the cult of true womanhood. Kedua hasil penelitian tersebut menunjukkan kalau O'Neill ingin mengkritik ideologi gender the cult of true womanhood melalui dua karya dramanya Beyond the Horizon dan Desire Under The Elms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usmar Ismail
Jakarta: Balai Pustaka, 1948
899.22 USM l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>