Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55889 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chandra Hasan
"Sesuai dengan tujuan skripsi ini, telah diterapkan unsur-unsur Romantisme terhadap Puisi Robert Frost. Dalam Bab 2 disampaikan perincian Konsep Romantisme yang mendasari penelitian ini. Sedang dalam Bab 3 telah dianalisis sejumlah sajak Robert Frost yang menurut penulis mengandung unsur-unsur yang tercakup dalam Konsep tersebut. Alam yang menjadi ciri utama sajak-sajak Romantik ternyata dominan dalam karya-karya Robert Frost. Sajak Birches yang berlatar tempat alam flora di pedesaan itu mengingatkan penyair akan keindahan dan kesucian masa kanak-kanak. Sedang keindahan dan kesegaran alam sendiri dideskripsikan penyair melalui sajak The Pasture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S14042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Dharmayuningsih
"Penulis tertarik untuk menganalisis wacana, dalam hal ini puisi melalui kohesi karena dua hal, pertama karena belum ada mahasiswa Fakultas Sastra Inggris yang menganalisis puisi dari sudut keutuhan wacana (kohesi), kedua karena tertarik untuk melihat apakah kohesi mempunyai nilai tambah lain selain berfungsi untuk mempertautkan wacana. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk (1) melihat keutuhan wacana puisi melalui alat-alat kohesi yang diajukan oleh Halliday dan Hasan, dan (2) melihat seberapa jauh kohesi dapat membantu pemahaman wacana yang bersangkutan dan (3) memperkaya bidang analisis wacana dengan menerapkan teori linguistik pada wacana sastra. Data yang diambil adalah tiga puisi penyair Amerika, Robert Frost yang cukup terkenal sehingga dirasa cukup representatif, yaitu The Road Not Taken, Stopping By Woods On A Snowy Evening, Mending Wall. Korpus data penulis analisis dengan menggunakan seperangkat alat kohesi yang diajukan Halliday dan Hasan dalam buku Cohesion In English, yaitu (1) kohesi gramatikal, yang secara garis besar terdiri atas referensi, substitusi, elipsis dan konjungsi, (2) kohesi leksikal yang terdiri atas reiterasi dan kolokasi. Kesimpulan analisis skripsi ini adalah bahwa keutuhan ketiga puisi Robert Frost cukup terjaga walaupun tidak semua alat kohesi baik gramatikal ataupun leksikal ditemukan. Disamping itu, alat-alat kohesi ternyata juga berfungsi sebagai sarana untuk sampai kepada taraf pemahaman wacana, dan hal ini berlaku untuk dua puisi, yaitu The Road Not Taken dan Stopping By Woods On A Snowy Evening. Untuk Mending Wall hal ini tidak sepenuhnya berlaku karena terdapat bentuk leksikal tertentu yang tidak tercakup di dalam kohesi sehingga bentuk leksikal tersebut harus dipahami secara tersendiri dengan menghubungkannya dengan dunia luar bahasa yang tentu saja sesuai dengan konteks wacana yang bersangkutan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Englewood Cliffs: Prentice-Hall, 1962
811.52 ROB
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Mumpuni
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana unsur-unsur leksikal kelas kata adjektiva, nomina dan verba dalam mendukung tema cerita Typhoon karya Joseph Conrad. Tema cerita ini adalah sebagai berikut: Tindakan yang tepat dalam mengatasi suatu kesulitan atau cobaan berat adalah menghadapinya dengan semangat pantang menyerah dan sikap yang tenang.
Tujuan skripsi ini adalah memperlihatkan sejauh mana unsur-unsur leksikal tersebut mendukung tema cerita. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan statistika, yaitu pendekatan yang didasari pada intuisi terhadap teks yang akan dianalisis, kemudian mengumpulkan data-data kongkret untuk mendukung intuisi tersebut. Teori yang digunakan adalah teori gramatika, yaitu teori gramatika fungsional dan teori gramatika tradisional.
Dari hasil analisis Dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pemilihan unsur-unsur leksikal oleh pengarang sangat mendukung tema cerita. Dengan demikian apa yang penulis asumsikan tentang peranan penggunaan unsur-unsur leksikal adjektiva, nomina dan verba dalam menunjang penyampaian tema cerita terbukti."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prapto Yuwono
"ABSTRAK
Skripsi ini mencoba membicarakan dan mengungkapkan nilai-nilai moral apakah dan yang bagaimanakah yang mendasari bangunan karya-karya puisi penyair ini. Moral adalah kewajiban-kewajiban manusia serta yang baik dan yang buruk berkenaan dengan tindakan-tindakan manusia dan tentang unsur-unsur kepribadian manusia. Dengan perkataan lain moral ada_lah pernyataan pandangan-pandangan dan persoalan-persoalan tentang tin_dakan-tindakan kewajiban manusia berdasarkan pertimbangan baik dan buruk.
Moral di dalam karya-karya puisi penyair ini dapat dikatakan me_rupakan dasar dan kerangka pembangunnya. Karenanya di dalam setiap karya-karyanya itu seakan-akan ada keharusan penyair untuk selalu berto_lak dari nilai-nilai yang dianggapnya dapat dijadikan landasan, pedoman atau arah bagi dirinya sendiri dan yang dianggapnya baik untuk menghadapi semua persoalan-persoalan hidupnya.
Pendekatan yang dipergunakan dalam rangka itu adalah pendekatan intrinsik atau pendekatan tekstual, dengan pengutamaan perhatian ter_hadap masalah-masalah moral yang mengutamakan daya tarik dan perhatian kemanusiaan yang dipangku di dalamnya. Dengan demikian analisis dilaku_kan secara formal dan moral. Yang pertama melihat aspek moral atau so_sial sebagai sarana untuk mencapai tujuan formal, yakni aspek-aspek es_tetik karya sastra. Sedangkan yang kedua melihat bentuk sebagai sarana untuk mencapai hasil akhir yang bersifat moral atau sosial.
Hasil analisis membuktikan bahwa dari sejumlah 57 judul puisi karya penyair ini secara keseluruhan dapat dikatakan bertolak dan dil_andasi oleh nilai moral_ Ada beberapa macam nilai moral yang dihasilkan dalam rangka analisis tersebut yakni: 1. Nilai moral falsafah, 2. Nilai moral religius, 3. Nilai moral pendidikan, 4. Nilai moral sosial, 5. Nilai moral kemanusiaan, 6, Nilai moral kepribadian, 7. Nilai moral cinta, 8. Nilai moral kasih, dan 9. Nilai moral Psikologis.

"
1985
S11481
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Aryandini Sumaryoto
"ABSTRAK
Rangga Lawe pernah dikenal di kalangan rakyat sebagai nama seorang tokoh yang dikagumi. Meskipun ada karya sastra yang menceritakan bahwa ia adalah seorang pemberontak, seperti dalam Kidung Pangga Lawe dan Pararaton, namun rak_yat menganggapnya sebagai tokoh legendaris, simbol dari kepahlawanan dan pengabdian kepada negara. Ia digambarkan sebagai seorang panglima perang yang tangguh dan disegani, penentu dan perumus siasat perang, dan sering mempertaruh_kan jiwanya untuk raja dan negara.
Rangga Lawe menarik perhatian, karena : sebagai nama seorang pemberontak terhadap raja (Wijaya) dari kerajaan Majapahit, justru dilestarikan sebagai nama panglima Majapahit juga, pada jaman Ratu Kencana Wungu. Ketika muncul pemberontakan Urubesma terhadap Ratu Kencanawungu, raja Majapahit, nama Rangga Lawe di_pakai lagi sebagai nama panglima tentara Majapahit yang menumpas pemberontakan itu. Hal ini terjadi setelah le_bih darn. 100 tahun sejak tewasnya Rangga Lawe sebagai seorang pemberontak ( infra halaman 25 ), bahkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan Negara Re publik Indonesia pada abad ke-20 ini, nama tokoh Rangga. Lawe diabadikan menjadi nama sebuah divisi Tentara _

"
1984
S11467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiah Alatas
"Muhammad Hafiz bin Ibrahim Afnadi Fahmi (1872-1932) yang lebih populer dengan nama Muhammad Hafiz Ibrahim, dikenal secara luas oleh rnasyarakat Mesir sebagai salah seorang penyair Abad Pencerahan, yang masih berpegang beguh pada tradisi kesusasteraan Arab Klasik. Oleh karenanya beliau dikenal sebagai Penyair Neoklasik. Selain itu beliaupun mendapat julukan Penyair Rakyat, Penyair Nasional serta dikenal pula sebagai pejuang dan penyair dengan pedang dan pena (julukannya: as-Sayf wa al-Qalam / _ ) Puisi yang menyebabkan beliau terkenal dengan julukan-julukan t.ersebut di atas adalah puisi yang bertemakan Sosial Kemasyarakatan ( _ ) dan puisi Politik ( _ ). Jika kita tinjau puisi M. Hafiz Ibrahim yang bertemakan Sosial Kemasyarakatan dan puisi yang bertemakan Politik, maka akan jelas terlihat bagaimana pandai dan mahirnya Hafiz Ibrahim menjiwai ungkapan-ungkapan yang ditulisnya dalam puisi-puisinya tersebut. Hal ini karena Hafiz Ibrahim sudah cukup lama senang mengubah puisi, tidak kurang sejak beliau masih kanak-kanak atau tepatnya ketika beliau mulai merasakan kesusahan hidupnya sebagai seorang anak yatim. Untuk menghilangkan kesusahan hidupnya inilah beliau sering menyendiri dan membaca buku-buku sastra, sampai akhirnya beliaupun mampu menggubah puisi dan menjadi seorang penyair yang terkenal. Faktor lain yang menyebabkan M. Hafiz Ibrahim menjadi seorang penyair yang terkenal adalah karena kepeduliannya yang sangat besar terhadap masalah-masalah sosial dan politik yang terjadi dalam masyarakat di sekitarnya, serta perasaan kasihnya yang mendalam terhadap sesama manusia."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S13262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Eryani
"Gesloten Circuit adalah sebuah puisi naratif berkisah tentang penyair, khayalan penyair dan opini penyair tentang dirinya dan puisi. Bundel ini metnbentuk cerita berbingkai dan disajikan secara segar dan humoris. Tujuan skripsi ini adalah menelusuri ciri-ciri sajak Konrij. Melalui Gesloten Circuit pembaca bisa melihat kekhasan gaya bertutur Komrij. Skripsi ii berisi analisis tema dan unsur-unsur pendukung tema: pilihan kata, bunyi, tipografi, sisipan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
1986
RB 12 Z 106
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
1994
RB 01 I 369
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>