Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jordan L. Budiyono
"Kecenderungan meninggalkan Tema dan bentuk-bentuk tradisional dan mengadakan berbagai eksperimen merupakan fenomena menyolok dalam perkembangan puisi modern Di Inggris misalnya, William Butler Yeats (1865-1939) ikut memenuhi tuntutan perubahan selera atas bahasa puisi dengan memanfaatkan teknik penulisan epigram (epigramme) yaitu penggunaan kalimat-kalimat ringkas tetapi terpilih ketat dan hemat, dalam bahasa sehari-hari yang sederhana dan mudah di pahami. Di Prancis, Guillaume Apollinaire {1880-1918) kembali kepada bentuk-bentuk sajak berpola (calligramme), yaitu teknik penulisan sajak konkrit dengan memanfaatkan unsur-unsur lihatan (visue]) untuk menunjang bentukan citra yang memperkuat makna tematik sajak. Sajak-sajak konkrit ini pada umuinnya merupakan un_taian kata bermakna yang disusun sedemikian rupa, menyerupai obyek-obyek tertentu. Sajak-sajak Coeur couronne et miroir. (Jantung Bermahkota dan Cermin) , La Cravate et la montre (Dasi dan Jam), II pleut (Hujan) dan Jet d'eau (Air Mancur) dalam kumpulan Celligrammes, masing_-masing memiliki tipografik yang menyerupai bentuk-bentuk jantung, mahkota dan cermin; dasi dan jam; Tetes-tetes air hujan; dan air mancur (Apo11inaire, 1925:46-70)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutan Takdir Alisjahbana
Jakarta: Dian Rakyat, 1987
899.212 SUT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Obor , 1995
899.212 08 SAJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Latiff
Brunei: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Kebudayaan Belia dan Sukan, 1985
899.310 9 MUH t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusak Irianto
"Citraan atau pengimajian dapat dibatasi sebagai kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris. Citraan menjadi salah satu kiat penyair untuk menyodorkan dan menyugestikan bunyi, wujud, aroma, cita rasa, kondisi atau pengertian tertentu yang dapat diindera. Citraan-citraan tersebut adalah Citraan penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, pengecapan, gerakan, dan pikiran.
Perangkat teknis lain yang banyak digunakan penyair adalah majas, yang merupakan alat bantu efektif bagi penyair untuk menyampaikan pengalaman puitik. Majas-majas tersebut adalah simile, metafor, personifikasi, alegori, simbolisme, ironi, hiperbol, litotes, metonimi, sinekdoke, eufemisme, dan kilatan. Citraan dan atau majas dapat membantu penyair dalam berkarya, dan membantu pembaca untuk memahami karya-karya seorang penyair.
Sapardi Djoko Damono adalah penyair yang banyak memanfaatkan potensi kedua perangkat tersebut. Sebagai salah seorang kritikus sastra terkemuka di Indonesia ia berpendapat bahwa kata-kata adalah segala-galanya dalam puisi. Fungsi utama kata-kata, menurutnya, adalah sebagai pendukung citraan. Mata Pisau dan Perahu Kertas adalah buku kumpulan sajaknya yang memperlihatkan kekhasan gaya bersajak yang didasari gagasannya tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S11160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdi
"Isma Sawitri adalah seorang penyair wanita Indonesia yang mampu bertahan selama lebih dari tiga puluh tahun dalam mencipta sajak. Sajak-sajaknya tersebar dalam berbagai media masa sejak tahun 1959. Sebagai seorang penyair, ia memiliki kekhasan yang menarik dalam memilih tema dan mengungkapkannya dalam sajak-sajaknya. Berdasarkan hal di atas timbul beberapa masalah, diantaranya adalah 1) sajak-sajak apa saja yang telah diciptakan oleh Isma Sawitri, dan dalam media massa apa sajak-sajak tersebut dipublikasikan, 2) bagaimana penyair wanita ini mengungkapkan gagasannya dalam sajak-sajaknya, dan 3) tema apa saja yang menarik perhatiannya. Berangkat dari permasalahan di atas, skripsi ini bertujuan untuk pertama, mendata dan mengumpulkan sajak-sajak Isma Sawitri yang dipublikasikan sejak tahun 1959 sampai dengan tahun 1991; kedua, menganalisis cara penyairwanita ini mengungkapkan gagasannya dalam sajak-sajaknya, dan ketiga, tema apa saja yang menarik perhatian penyair wanita ini. Sesuai dengan tujuan, skripsi ini menggunakan teori Stilistika sebagai dasar teori. Metode pendekatan yang dipakai adalah metode pendekatan intrinsik dan ekstrinsik, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi dan analisis. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa 1) Isma Sawitri cenderung memilih kata sehari-hari dalam sajak-sajaknya, 2) majas yang sering dipakainya adalah majas metafora dan personifikasi, 3) citraan penglihatan dan pendengaran paling banyak terdapat dalam sajak-sajaknya, 4) saran retorika yang sering dipergunakan oleh Isma Sawitri adalah paralelisme, 5) penyair ini sering memanfaatkan rima untuk menambahkan keindahan atau kemerudan sajak-sajaknya, dan 6) tema yang paling sering diangkat oleh Isma Saitri adalah tema sosial dan politik di antara tema tentang tanah air, tema tentang alam, dan tema religius."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep S. Sambodja, 1967-
"Penelitian ini ditujukan untuk menginterpretasikan sajak-sajak Goenawan Mohamad. Para kritikus dan pengamat sastra yang telah menganalisis, menginterpretasi, yang berarti pula melakukan konkretisasi sajak-sajak Goenawan Mohamad, memperkaya penulis dalam melakukan penelitian Asumsi yang mendominasi wacana sajak-sajak Goenawan Mohamad adalah adanya keterpengaruhan warna budaya Jawa dan filsafat eksistensialisme dalam karya-karyanya. Untuk memfokuskan persoalan tersebut, penulis mengklasifikasikan kedua pengaruh tersebut ke dalam bab-bab tersendiri. Dengan demikian, niat penulis untuk membuktikan keterpengaruhan - sekaligus memperdalam pengkajian tersebut - dapat dideskripsikan dengan gamblang. Dalam sajak-sajak Goenawan Mohamad yang mengandung warna budaya Jawa, jelas terilhami oleh cerita-cerita dan mitologi Jawa Kuno.
Ada dua cara Goenawan Mohamad mengaktualisasikan unsur budaya Jawa itu. Pertama, cerita dan mitologi Jawa itu dijadikan pautan (cantelan) saja, sementara isi sajak sepenuhnya merupakan pikiran dan perasaan Goenawan Mohamad sendiri. Kedua, Goenawan Mohamad hanya mentransformasikan cerita dan mitologi Jawa yang berbentuk prosa (babad) dan tembang ke dalam bentuk sajak. Dalam sajak-sajak Goenawan Mohamad yang mengandung pemikiran atau filsafat eksistensialisme, terlihat bahwa sebagai penyair, Goenawan Mohamad pun berusaha menjawab permasalahan kehidupan, mulai soal hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, alam, hingga hubungannya dengan diri sendiri (mempersoalkan nasib). Dapat dikatakan, konsep sajak-sajak Goenawan Mohamad yang mengandung pemikiran eksistensialisme memiliki persamaan persepsi dengan konsep eksistensialisme yang diperkenalkan oleh sebagian eksistensialis, seperti Soren Kierkegaard, Martin Heidegger, dan A. Berdyaev."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S10806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyiatul Islamiyah
"Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil analisis citraan terhadap saja-sajak Latif Mohidin yang termuat di dalam Kembara Malam (1974), Sungai Mekong (1981), dan Pesisi Waktu (1981). Umumnya sajak-sajak yang terdapat di dalam ketiga kumpulan ini, citraannya tergarap dengan cukup baik. Pemilihan katanya tepat, perinciannya cermat, dan hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain cukup jelas, sehingga memberikan gambaran yang lebih tajam dan konkret. Hal ini menyebabkan sajak-sajak tersebut lebih mudah dibaca dan dipahami, karena ide-ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya dapat ditangkap dengan mudah..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prijono Tjiptoherijanto, 1948-
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2001
808.81 PRI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Oetoro
Jakarta : Pustaka Sastra , 1994
808.81 RIT k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>