Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49091 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manneke Budiman
"Skripsi ini merupakan penelitian tentang makna dan fungsi citraan binatang yang memiliki frekuensi kemunculan latif banyak dalam puisi-puisi Ted Hughes, penyair Ing_gris. Hal ini dilakukan mengingat adanya pendapat di sebagian pembaca bahwa Hughes adalah seorang penyair binatang, atau dengan kata lain, puisi-puisi gubahannya semata-mata berkisah tentang kehidupan binatang belaka.
Tujuan ditulisnya skripsi ini adalah untuk menunjukkan bahwa citraan binatang yang ada dalam karya-karya Ted Hughes ini mengemban misi lain daripada sekedar lukisan tentang binatang; bahwa binatang bagi sang penyair adalah pengejawantahan aspek-aspek kepribadian manusia yang ter_sisih, karena dianggap bersifat negatif dan tidak pantas menjadi bagian kepribadian manusia.
Upaya pengungkapan makna yang ada di balik keharafiahan citraan binatang ini, serta seberapa besar peranannya dalam membangun dan memberi nafas puisi, ditempuh dengan memadukan mitologi yang berkaitan dengan binatang dan teori psikologi-ketidaksadaran versi Carl Gustav Jung di dalam apa yang dikenal dengan kritik mitologis/arketipe. Binatang-binatang yang menjadi citra tidak diperlukan sebagai metafora individual biasa, tetapi sebagai citra laten yang universal dan akarnya tertancap dalam pada lapisan nenek moyang manusia yang primitif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S14145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primi Rizkika
"Secara sepintas, skripsi ini merupakan sebuah tulisan yang berusaha membahas unsur metafora yang terdapat pada dua puluh lima puisi Izumi Shikibu, dari tiga buah antologi kekaisaran: Shuishu, Goshuishu,dan Shinkokinshu. Ketiga antologi tersebut dianggap telah mampu mewakili puisi-puisi Izumi yang lain. Jika dilihat dari judulnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini lebih menitikberatkan pada unsur metafora yang ada dalam ketiga buah antologi kekaisaran: Shuishu, Goshuishu,dan Shinkokinshu.
Puisi-puisi Izumi memang banyak menampilkan kemampuan gaya bahasa, permainan kata, dan ketajaman intuisinya terhadap alam. Izumi Shikibu adalah penyair wanita yang hidup pada zaman Heian, masa kejayaan kesusastraan yang didominasi kaum perempuan. Masa ini ditandai oleh adanya kebebasan kaum wanita dalam mengekspresikan diri dan mengungkapkan perasaannya. Dilihat dari metafora-metafora dalam puisinya, dapat diduga bahwa izumi merupakan sosok wanita yang memiliki kepribadian yang sangat kompleks.
Penulisan Metafora Dalam Puisi Izumi Shikibu ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis metafora yang terdapat dalam tiga antologi puisi izumi dan berusaha memberikan penafsiran akan maknanya. Teori yang dipakai dalam pembahasan ini adalah teori yang dikemukakan oleh C. Bally yang menyatakan bahwa metafora terbagi dalam tiga kelompok, yakni: metafora puitis, metafora ritual, dan metafora linguistik. Dalam penuisan ini akan lebih menitikberatkan pada metafora puitis. Metafora puistis menjadi salah satu fokus pembahasan karena bahan yang menjadi kajian berupa puisi. Penulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis struktur karya secara objektif, dan akan menitik beratkan pada unsur intrinsik gaya bahasanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanika Bunga
"Puisi pada dasarnya merupakan sebuah karya tulis yang memiliki makna. Puisi tersebut lekat dengan sosok kepribadian penulis, sehingga puisi-puisi yang dihasilkan pada umumnya berkutat dengan pengalaman si penulis, dan yang paling mencolok ialah kondisi sosial politik yang dihadapi oleh si penulis. Puisi-puisi Muhammad Iqbal selain sarat akan pesan kebangsaan, terdapat pula pesan moral yang mampu diungkapkan. Tentu saja dengan panduan agama, yakni puisi-puisi yang sarat pesan keagamaan.
Puisi-puisi Iqbal jika dianalisa lebih dalam, merupakan filsafat Iqbal yang mendalam, baik itu filsafat manusia dari segi epistemologis maupun estetika dari segi aksiologi. Keindahan berkaitan erat dengan estetika jika kita tinjau melalui kata sifat. Keindahan dalam puisi sebagai karya seni merupakan suatu analisa praktis, sehingga pada perkembangannya melalui puisi-puisi yang Iqbal ciptakan mampu memberikan pengalaman estetis dan tentu saja dapat di analisa aspek estetika yang tersirat melalui puisi-puisinya.
Pengalaman estetik yang timbul tersebut dalam puisi Iqbal merupakan hasil perjuangan Sang Pribadi yang terpelihara oleh hasrat dan cinta yang menyerap tenaga Tuhan sehingga mewarnai dirinya dengan warna Tuhan. Perjuangan Sang pribadi untuk menaikkan derajatnya lebih tinggi inilah yang merupakan ekspresi keindahan. Melalui analisa tersebut, ditemukan sebuah pengalaman religius yang timbul dari sebuah pengalaman estetik.

Basically, poem is represent a masterpiece write which have own meaning. That poem stick with buttonhole personality of writer, so in generally that poem usually present what empirical view of writer and almost sosio-historical condition of writer. Muhammad Iqbal?s poem besides loaded will order nationality, there are also order moral capable to be laid open. Of course with religion guidance, namely loaded poems of religious message.
Poems of Muhammad Iqbal, if we analyse in deeper, representing philosophy of Iqbal circumstantial, it is human being philosophy in epistemologic and aesthethic in axiology. Beauty is almost tight with aesthethics if we definied by charactheristic word. Beauty in poems of art work is practical analysis, so in expansion of poems which Iqbal create can give aesthetic experience and of course earn between the line esthetics aspect analysis from his poems.
That aesthetic experience is the result of struggle The Person look after by absorbent love and ambition of God energy so that colour they self with God colour. Struggle of The person to boost up higher degree is represent expression of beauty. From this analysed, we can found a religion experience arising out from aesthethic experience.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S16106
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prapto Yuwono
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"This research aims to explore poem based on Michael Halley's space of metaphorical expression. it consist of nine metaphor category ; human, animate, living, terrestrial, substance, energy, cosmic, being. Meanwhile, based on philosophic, there are etos, logos, and patos. The theory space of metaphorical expression Michael Halley is used on this, It says, hierarchy of human perception regarding space, start on his/her own perception. Because human and his/her action reflect the interaction with environment. That interaction is explained on metaphor. Meanwhile, the philosophic poin of the metaphor is about life. The message of life comes from the analysis of whole meaning, start on the explisit meaning or outside structure to the inplicit one. To find out the meaning, this research uses Friedrich Schleirmacher's hermeneutic and pierce semiotic approach. Those two theory support each other to analyze poem which consist of symbol and metaphor. This research uses analysis desriptive method. It describes the facts then analyzes those directly. On Mardi Luhung poems, researcher describes facts which form diction. After that, the diction which consist of methaphor which relate on space perception, in human category. This is the way to express his idea through poems. He uses nature symbols, animals, and myth, those have metaphoric and symbolic meaning as the way to express idea through poems."
Bebasan 2:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Santosa
Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2007
899.221 PUJ p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yulitin Sungkowati
"Tulisan ini dilatarbelakangi fenomena dominannya kritik so sial dalam puisi-puisi berbahasa Jawa dialek Surabaya karya Budi Palopo dan Trinil tetapi penelitian tentangnya sangat langka. Penelitian yang ada baru dari aspek kebahasaannya. Oleh karena itu, masalah yang menjadi fokus tulisan ini adalah bagaimanakah kritik sosial dalam puisi-puisi Budi Palopo dan Trinil? Tujuannya mengungkap dan memaparkan kritik so sial yang ada dalam puisi-puisi Budi Palopo dan Trinil dengan perspektif teori sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukan bahwa kritik so sial dalam puisi-puisi Budi Palopo ditujukan pada moral masyarakat dan aparatur pemerintahan dalam berbagai lini di Indonesia, sedangkan kritik sosial dalam puisi-puisi Trinil ditujukan pada masyarakat dan aparatur pemerintah di wilayah Surabaya dan menyoroti persoalan-persoalan masyarakat Surabaya. Simpulan penelitian ini adalah meskipun ditulis dalam bahasa Jawa dialek Surabaya, persoalan yang diangkat bukan hanya persoalan yang ada di wilayah penutur dialek tersebut. Sastra memanglah bersifat unik sekaligus universal."
Balai Bahasa Jawa Timur, 2016
400 BEB 3:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Nitayadnya
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2011
MUL 10 (1-2) 2011
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abimardha Kurniawan
"Festival sastra tahunan Winternachten telah membawa penyair terkemuka Indonesia, D. Zawawi Imron, menjalani kontak dengan budaya di Negeri Belanda. Ia mendokumentasikannya melalui puisi-puisi yang terkumpul dalam Refrein di Sudut Dam (2003). Melalui puisi-puisi tersebut kita bisa mengamati bagaimana komunikasi interkultural terjadi. Sebagai subjek puisi-puisi tersebut, yang direpresentasikan sebagai “Aku” dalam teks, sang penyair memaknai dan menilai praktik budaya yang ia temui di luar lokus budayanya. Tindak pemaknaannya dipengaruhi oleh memori kolektif orang Indonesia tentang kolonialisasi Belanda maupun konstruksi identitasnya sebagai Muslim, orang Indonesia, dan Madura. Ia juga mengalami keterkejutan budaya dalam kontak budaya tersebut. Untuk mengantisipasi kondisi itu, ia punya strategi adaptasi. Akan tetapi jika strategi itu gagal, maka ia memilih kembali kepada “budaya-ibu” miliknya. Ia punya banyak pilihan untuk kembali karena ia hanyalah seorang turis yang pergi mengunjungi negeri asing."
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2015
BEBASAN 2:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>