Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56442 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Upik Latifah Thamrin
"Kawabata Yasunari merupakan sastrawan Jepang yang pertama kali meraih hadiah novel pada tanggal 17 Oktober 1958 setelah haadiah itu diberikan kepada seorang penyair dari India yaitu Rabindranath Tagore. Utsukushisa to Kanashimi to merupakan cerita bersambung tetapi kemudian cerita ini diterbitkan menjadi sebuah novel. Novel ini menonjolkan masalah cinta yang terjadi antara para tokohnya. Masalah cinta ini digambarkan oleh Kawabata Yasunari di dalam jalinan cerita yang amat menarik. Ternyata masalah cinta dalam novel ini menimbulkan berbagai macam konflik yang menyangkut keadaan psikologis para tokohnya. Kawabata mampu mengakhiri konflik yang terjadi dengan Cara yang tidak diduga oleh pembacanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S13900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parwati Cemplon
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas lesbianisme di Jepang pada tahun 1960-an yang tergambar melalui novel Utsukushisa to Kanashimi to karya Kawabata Yasunari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan penggambaran lesbian oleh pengarang dalam novel dan pandangan pengarang terhadap lesbian yang ia ungkapkan melalui novel tersebut.
Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan kajian pustaka dan teori yang digunakan adalah pendekatan sosiologi sastra oleh Rene Wellek dan Austin Warren.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawabata memiliki pandangan bahwa lesbian di Jepang pada tahun 1960-an dianggap sebagai suatu hal yang tidak lazim karena wanita seharusnya menikah dan merawat anak.

ABSTRACT
This study focused on lesbianism in Japan around 1960 that showed on Kawabata Yasunari's Utsukushisa to Kanashimi to. The purposes of this study are to explain writer's portrayed of lesbian and writer's opinion about lesbian that written in the novel.
This study used descriptive analysis with literature studies and the theory that used in this study is sociology of literature approach by Rene Wellek and Austin Warren.
The result of this study showed that Kawabata thought lesbian in Japan around 1960 considered as something unusual because women should be married and raising children.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S61512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Sigit
"Makalah ini akan membahas retorika balas dendam dalam novel karangan Kawabata Yasunari, Utsukushisa to Kanashimi to. Dengan menganalisis novel ini penulis akan membuktikan bahwa balas dendam tidak hanya dilakukan dengan langsung menyakiti atau merugikan seseorang secara impas, seperti kasus balas dendam pada umumnya. Dalam novel ini, balas dendam dapat dilakukan dengan melukai diri sendiri atau bahkan dengan melakukan hubungan seksual dengan karakter yang terlibat. Tulisan ini akan mencari indikasi-indikasi balas dendam di setiap penarasian dan percakapan yang terkandung dalam novel ini, Utsukushisa to Kanashimi to, baik tersurat maupun tersirat.

This paper will discus a rhetoric of revenge in the novel by Yasunari Kawabata, Utuskushisa to Kanashimi to. By analyzing this novel the author will prove that revenge is not only carried out by directly hurting or harming someone in return like the case of revenge in general. In this novel, revenge can be carried out by committing self-inflicted or even by having a sexual intercourse with the involved character. This paper will seek the indications of revenge in every narrasions and conversations that are contained in this novel, Utsukushisa to Kanashimi to, both express and implied.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Desyollin Qarolita
"Jepang merupakan negara yang memiliki beberapa konsep keindahan, salah satunya adalah konsep mono no aware. Para sastrawan Jepang sering memakai konsep tersebut ke dalam karyanya, tak terkecuali Yasunari Kawabata. Pada karyanya yang berjudul Nemureru Bijo, Yasunari Kawabata menggunakan konsep mono no aware (hati tergerak karena sebuah keindahan). Maka dari itu, pada penelitian kali ini akan dianalisis bagaimana proses munculnya mono no aware pada novel Nemureru Bijo karya Yasunari Kawabata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kepustakaan dalam pengumpulan data dan referensi, serta metode analisis teks dalam melakukan analisis. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan mono no aware yang muncul akibat Eguchi (lelaki tua), yang memiliki kesedihan di masa tuanya, menemukan keindahan pada gadis di rumah perawan serta lelaki tua lain ketika berkunjung ke rumah perawan. Dari sana, muncullah kenangan masa muda, pertanyaan, serta pemikiran di benak Eguchi. Akibatnya, hati Eguchi pun tergerak dan menghasilkan berbagai perasaan seperti sedih, penyesalan, dan iba. Proses tersebut yang menjelaskan bagaimana mono no aware muncul pada Nemureru Bijo.
Japan is a country that has several consepts of beauty, one of these concepts is mono no aware. Japanese writers often use this concept in their literature, including Yasunari Kawabata. In his work entitled Nemureru Bijo, Yasunari Kawabata uses the concept of mono no aware (the heart is touched because of a beauty). This study aims to find how mono no aware appeared in Nemureru Bijo by Yasunari Kawabata. This study using the literature study method in collecting data and references, also text analysis methods for analysis. The result of the study shows mono no aware that arises due to Eguchi (old man), who has sadness in his old age, found beauty in virgin girls and other old man when visiting a virgin house. Then, came the memories of youth, questions, and thoughts in Eguchi`s mind. As a result, Eguchi`s heart was touched and created various feelings such as sadness, regret, and compassion. This process explains how mono no aware appears in Nemureru Bijo.
"
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Salman Alfarizi
"Dalam tulisan ini akan membahas sifat sadisme dan masokisme dalam novel Utsukushisa to Kanashimi toyang dikarang oleh Kawabata Yasunari.Penulis akan melihat sifat masokisme dan sadisme dalam berbagai aspek. Yang menjadi Objek analisis dalam tulisan ini adalah tokoh Keiko. Penulis akan menjabarkan kecenderungan sifat sadisme dan masokisme yang terjadi dalam setiap interaksi tokoh Keiko dengan Tokoh lain.

In this paper will discuss the nature of sadism and masochism in Utsukushisa to Kanashimi to novel written by Yasunari Kawabata. I see the nature of masochism and sadism in various aspects. Which becomes object of analysis in this paper is a character Keiko. The author will describe sadism and masochism tendencies that occur in every interaction Keiko figure with other figures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nany Ekaningtyas Soetikno
"Sebagai obyek penulisan skripsi ini, kami memilih kesusastraan kawabata Yasunari. Pokok tersebut kami pilih dengan maksud untuk memperkenalkan keusastraan Kawabata Yasunari dan kesusastraan Jepang modern. Kawabata Yasunari adalah salah seorang pengarang yang terkenal diantara pengarang-pengarang kesuastraan Jepang modern. Ia adalah novelis Jepang pertama yang menerima hadiah Nobel pada tanggal 10 Desember 1968. Ia adalah novelis Jepang pertama yang pandai melukiskan keindahan tradisi Jepang dengan teknik menulis modern. Di antara novel Kawabata Yasunari kami pilih Izuno Odoriko yang merupakan karya pertamanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S13749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sisca Widyawati
"ABSTRAK
Sastra populer mulai dianggap sebagai genre dalam karya sastra dan dapat digunakan untuk meneliti suatu budaya. Sastra populer terdiri atas esai dan fiksi. Salah satunya adalah karya fiksi yang merupakan hasil rekaan dari kehidupan manusia. Karya fiksi yang dimaksud adalah novel dan film. Di dalam penulisan tugas akhir ini, penulis akan membahas satu jenis karya fiksi, yaitu novel populer karya Moammar Emka berjudul Cinta Daur Ulang. Penulis melihat adanya konflik di dalam tema percintaan novel ini. Adanya belenggu cinta pertama yang dirasakan oleh tokoh utama di dalam novel ini. Selain konflik percintaan, penulis juga melihat adanya suatu masalah pada latar dalam novel ini dan tentang kepengarangannya. Gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang merupakan ciri khas dari pengarang tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Hasil dari penulisan ini adalah dapat dilihat kecenderungan pada karya Emka.

ABSTRACT
Popular literature began to be regarded as a genre in literary works and can be used to research a culture. Popular literature consists of essays and fiction. One of them is the work of fiction which is a fictional result of human life. The intended work of fiction is novels and films. In writing this final assignment, the author will discuss one type of fictional work, namely the popular novel by Moammar Emka titled Cinta Daur Ulang. The author sees a conflict in the theme of this novel romance. The existence of the first love shackles felt by the main character in this novel. In addition to conflict of love, the author also sees a problem in the background in this novel and about his authorship. The style of language used by the author is a characteristic of the author. The method used in this research is descriptive analytical method. The result of this paper is that we can see the tendency in Emka's work."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Iswari
"Berbagai media cetak atau pun elektronik yang memotret gaya hidup manusia modem mencerminkan relasi manusia modern yang cenderung eksploitatif, pragmatic, fungsional, dan berorientasi pada keuntungan pribadi. Implikasi yang muncul adalah kencederungan yang menjadi konformis dan logika pasar bermain dalam pola pikir dan tingkah laku manusia. Kecenderungan yang konformis inilah yang mewujud dalam diri manusia modern sebagaimana tergambar dalam berbagai media gaya hidup manusia modern. Setiap manusia mempunyai 'standar_standar' Baku penilaian dan relasinya dengan sesama manusia. Dirinya sendiri pun dituntut untuk memenuhi 'standar_standar' yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Menurut Fromm, hal ini tidak lepas dari pengaruh kapitalisme yang berawal dari keinginan manusia untuk lepas dari pengaruh dogma agama pada Abad Pertengahan. Keinginan ini muncul karena pada dasarnya manusia mempunyai kebebasan yang tak dapat dibendung lagi untuk melebarkan batas _ batas kemanusi annya. Ironisnya, pada saat manusia bebas maka ia justru menjadi ke k esepian. Hal ini dikarenakan manusia mengalami proses individuasi yang melepaskan manusia dari keadaan alamiahnya, yaitu rahim ibunya dan lingkungan pertama ia hidup. Kesepian dan keterpisahan yang manusia alami untuk menjadi individu yang utuh dan berintegrasi dapat diatasi dengan cara produktif yaitu dengan cinta dan karya produktif, atau dengan cara tidak produktif yaitu menyerahkan hidup dan kebebasannya pada 'sistem' yang merenggut keindividualitasan manusia. Fromm sendiri menyarankan cinta sebagai solusi permasalahan eksistensi manusia. Karena dalam cinta mewujud kebebasan untuk menjadi diri sendiri, untuk mencintai sesama, dan alam. Sehingga, manusia tidak terjebak dalam kecenderungan eksploitatif; pragmatis, dan konformis, yang mengarah pada mengkomoditikan pribadi atau alam. Cinta bagi Fromm adalah 'melebur' dan membuat sesuatu yang hidup tumbuh dalam pribadi manusia. Hal ini terwujud dalam aktivitas memberi (giving). Sebab memberi adalah ekspresi tertinggi manusia untuk mengeluarkan segala potensi kemanusiaannya demi penemuan 'rahasia' manusia melalui sikap care, respect, responsibility, dan knowledge. Keempat elemen tersebut akan mewujud dalam ekspresi tertinggi manusia yaitu memberi, termasuk memberi kebebasan. Kebebasan paling eksistensial yang dimaksud Fromm yaitu 'kebebasan untuk...' yang berlandaskan cinta. Tokoh Maria dalam novel Eleven Minutes karya Paulo Coelho adalah sarana penulis untuk meretleksikan pemikiran cinta Erich Fromm. Perjalanan hidup Maria dalam menghayati cintanya yang berliku_liku dan berujung pada pengakuan diri Maria bahwa yang terutama dalam hidup ini adalah bagaimana mencintai dengan sepenuh hati yang berarti memberikan kebebasan pada diri dan sesama, tanpa tendensi menjadi posesif. Hal inilah yang ingin penulis jadikan cermin dalam kehidupan relasi manusia modern yang ironis..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S16113
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Samsiarni
"Tesis ini membahas tentang motif Oedipal yang dialami oleh tokoh Enrico yang
disebabkan karena tidak tuntasnya masa Oedipalnya, sehingga dia mengalami
kompleks Oedipus. Penelitian ini menggunakan teori Psikoanalisis Freud yaitu
tentang perkembangan psikoseksual anak dan teori kepribadian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Enrico mengalami kompleks Oedipus yang disebabkan
adanya jarak dalam hubungan dia dan ibunya. Ibu, dalam perkembangan seksual
Enrico muncul sebagai sosok yang memegang kendali, sehingga menyebabkan
Enrico tidak bisa menyampaikan perasaan cinta terhadap ibunya. Kematian
kakaknya, Sanda dan pelarian ibunya pada agama baru dirasakan Enrico sebagai
penyebab ibu mengabaikan kehadirannya. Hasil analisis yang dilakukan
menunjukkan adanya motif Oedipal yang berbeda dalam kasus Enrico dengan apa
yang diuraikan oleh teori Freud, yaitu mengenai penghambat anak mendapatkan
cinta ibunya. Dalam Freud yang menghalangi anak mengekspresikan cinta pada
ibu adalah sosok ayah, sedangkan dalam novel ini adalah sosok ibu itu sendiri.

ABSTRACT
This thesis discusses the Oedipal motive experienced by Enrico caused no
completion Oedipal period, so he experienced the Oedipus complex. This study
uses the theory of psychoanalysis Freud psychosexual development of children
and personality theory. The results showed that the Oedipus complex Enrico
suffered due to the distance in the relationship between he and his mother.
Mother, in the sexual development of Enrico appear as someone who is in
control, thus causing Enrico can’t express the feeling of love towards his mother.
Sister's death, Sanda and runaway mother to the new religion as a cause of
maternal perceived Enrico ignore its presence. Results of the analysis carried out
showed a different pattern in the case of Oedipal Enrico with what was described
by Freud's theory, namely the inhibitor son get mother love. In Freud that prevent
children from expressing love to the mother is a father figure, while in the novel is
itself a mother figure."
Depok: 2013
T35531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Banalha
"Penelitian ini membahas konflik batin pada tokoh Muhammad Ayyas dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Novel Bumi Cinta mengandung unsur nilai dan norma Islam di dalamnya. Setiap tempat memiliki nilai dan normanya masing-masing. Perbedaan nilai dan norma di suatu tempat bisa saja bertentangan dengan tempat yang lainnya. Dalam novel Bumi Cinta tokoh Ayyas yang memiliki latar nilai dan norma Islam menghadapi perbedaan nilai dan norma di Rusia yang sangat bertentangan dengan dirinya. Nilai dan norma yang bertentangan ini mengakibatkan munculnya konflik batin di dalam diri Muhammad Ayyas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Ayyas mengalami dilema dalam pertemanan, mencari tempat tinggal, beribadah, dan percintaan. Hal tersebut karena setiap keputusan yang Ayyas ambil selalu berlandaskan nilai dan norma Islam serta logika berpikirnya.

This study discusses about inner conflict Muhammad Ayyas character in the novel Bumi Cinta by Habiburrahman El Shirazy using a psychology literary approach. Novel Bumi Cinta has Islam norms and value. Each place has its own norms and values. This difference can be contradicting between others. In novel Bumi Cinta, Muhammad Ayyas has a problem because he has a different norms and values with surroundings. Contradicting value and norms makes inner conclict for Muhammad Ayyas. This research tries to describe inner conflict in him and describe Muhammad Ayyas response when he deals with inncer conflict. This study used a qualitative descriptive method and analyzed the novel based on a psychology literary approach. The result showed Muhammad Ayyas facing a dilemma about friendship, looking for a place, worship, and love. Ayyas decision always based on Islam norms and values and his logic."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>