Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dien Soufiany
"Setelah Perang Dunia II, akibat kebijakan sekutu, zaibatsu dibubarkan kemudian berubah menjadi keiretsu. Keiretsu muncul diikuti dengan perkembangan perekonomian yang pesat. Dengan demikian di dalam perkembangan perekonomian Jepang keiretsu memiliki pengaruh. Pengaruh keiretsu terhadap perkembangan perekonomian Jepang inilah yang akan dibahas dalam skripsi ini dengan tujuan agar pengaruh keiretsu dapat dipahami dengan baik. Sistem keiretsu yang memiliki jaringan kerja sama yang baik ini diterapkan dalam perusahaan-perusahaan industri Jepang. Sehingga perusahaan-perusahaan tersebut dapat meningkatkan ekspor industri dan turut mendorong perkembangan perekonomian Jepang dan meningkatkan GNP Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Pangastoeti
"ABSTRAK
Perdagangan merupakan sektor yang amat berpengaruh besar dalam kehidupan ekonomi Jepang. Aktivitas perdagangan di. Jepang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dan dalam hal ini swasta memegang peranan panting. Di antara sekian banyak perusahaan yang terdapat di Jepang, ada sembilan perusahaan besar yang membentuk sebuah persatuan yang disebut Sogo Shosha. Sogo Shosha marupakan perusaha_an perdagangan umum yang terdiri dari Mitsubishi Corpora_tion, Mitsui & Co, Sumitomo Corporation, Marubeni Corporation, C. Itoh & Co. Nissho Iwai Co, Toyomenka Kaisha, Kanematsu Gosho Ltd, dan Nichimen Company.
Sogo Shosha mempunyai sejarah yang amat panjang. Dalam skripsi ini penulis mengawali pembahasan dari zaibat_su yang merupakan cikal Bakal terbentuknya Sogo Shosha. Sejak awal masa pembentukannya aktivitas zaibatsu yang paling dominan adalah dalam bidang keuangan yang diwujudkan dalam bentuk perbankan, dan industri yang diwujudkan dalam bentuk perusahan-perusahaan besar . Mereka banyak membantu pemerintah dalam menyediakan dana untuk pembangunan di dalam negeri, juga untuk membiayai peperangan di luar regeri dimana Jepang telibat. Kerjasama yang erat antara pemerintah dan zaibatsu berlangsung sampai pemerintahan diambil alih oleh Sekutu akibat kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Tahun 1946 zaibatsu dibubarkan oleh pemerintah pendudukan. Meskipun demikian aktivitas mereka tetap berjalan dalam bentuk perusahaan-perusahaan kecil yang merupakan pecahannya. Tahun 1951 perintah pembubaran dicabut sehingga zaibatsu dapat bergerak lebih luas lagi. Karena luasnya wilayah dan usaha yang mereka tangani maka istilah zaibatsu sudah tidak sesuai lagi, dan mereka lazim disebut Sogo Shosa.
Aktivitas initi Sogo Shosa adalah perdagangan dengan tidak mengutamakan kepentingan sekelompok produk atau wilayah tertentu saja. Usaha-usaha lain dilakukan untuk mendukung usaha intinya. Soga Shosha bukan merupakan (conglomerats) produsen, tetapi merupakan persatuan perdagangannya, jadi me_reka tidak melakukan usaha yang memproduksi barang. Untuk membiayai aktivitas perdagangannya, masing-masing perusahaan mempunyai bank induk, dan menjadikannya sebagai partner dalam bentuk zaikai. Ada tiga hal pokok yang menunjang kemajuan Sogo Shosha yaitu sumberdaya manusia, organisasi, dan informasi. Ketiganya disusun dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemajuan perusahaan.

"
1989
S13873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervina Astuti
"Jepang merupakan salah satu dari negara-negara maju yang tetap menjunjung tinggi tradisinya. Semua unsur kebudayaan dan masyarakat Jepang dianggap menarik untuk dipelajari, namun selain hal tersebut masih ada sisi lain dari Jepang yang menarik untuk dipelajari, yaitu organisasi kriminal Jepang, Yakuza. Yakuza sebagai organisasi kriminal Jepang memiliki ciri khas jika dibandingkan dengan organisasi kriminal lain di dunia, seperti latar belakang sejarah, struktur organisasi, pola perilaku, bisnis-bisnis yang- dimiliki serta hubungannya dengan berbagai pihak di Jepang mulai dari polisi, masyarakat umum, politikus, dan Para pengusaha serta keberadaan yakuza itu sendiri di dalam masyarakat Jepang.Keberadaan yakuza di dalam masyarakat Jepang tidak dapat dipandang sebelah mata karena sejalan dengan perubahon Jepang mepjadi negara modern, yakuza pun memperluas kegiatannya yang tidak lagi hanya berorientasi pada bisnis_bisnis ilegal tetapi juga bisnis-bisnis legal. Dalam menjalankan bisnisnya, yakuza menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di Jepang, yang kemudian menciptakan suatu hubungan simbiosis antara yakuza dan pihak-pihak terkait, yang saling menguntungkan. Sehingga keberadaan yakuza dapat dikatakan mengalami peningkatan karena baik pemerintah maupun masyarakat tidak dapat begitu saja memberantas yakuza."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1986
330.902 6 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Vanda Damayanti
"ABSTRAK
Pada mulanya adalah menggulingkan pemerintahan Bakufu dan mendirikan pemerintahan yang baru. untuk tujuan itu Shibusawa sudah berjuang sedapat-dapatnya tetapi keadaan telah memaksanya meninggalkan rencana itu dan bekerja pada Hitotsubashi, yaitu masih sanak keluarga Tokugawa. Hal ini telah mengakibatkan Shibusawa menjadi orang gajian Bakufu dan walaupun terperangkap pada suatu keadaan yang tidak menyenangkan, ia menyambut baik kesempatan pergi ke luar negeri. Hal inilah yang menpengaruhi perubahan pemikiran Shibusawa Eiichi. Shibusawa yang memulai karirnya sebagai anggota yang aktif dari birokrasi pemerintah yang baru dan secara pribadi terlibat dalam proses perubahan yang cepat, sehingga ia menyadari bahwa modernisasi bangsa tidak akan tercapai hanya dengan upaya pemerintah sendiri. Shibusawa tahu bahwa negara yang modern tidak akan pernah terjadi tanpa adanya sekelompok wirausaha yang mau menerima saran dan kebijakan pemerintah dan mengelola perubahan dengan mempertimbangkan keadaan masyarakat dan kondisi pasar dengan seksama, bekerja setahap demi setahap untuk kemakmuran bangsa.

"
1996
S13991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Budi Triasih
"PT. Mandom Indonesia Tbk adalah produsen dan distributor produk kosmetika yang dimiliki sahamnya terbesar yang dimiliki oleh Mandom Corporation, dengan status usaha PMA. Sebagai perusahaan Jepang yang berorientasi perdagangan internasional, struktur Keiretsu merupakan ciri khas operasi perusahaan Jepang, khususnya dalam kegiatan distribusi.
Adanya fenomena dalam bisnis internasional bahwa praktek Keiretsu banyak membuahkan kesuksesan perusahaan-perusahaan Jepang. Oleh karena itu, akan dikaji penerapan Keiretsu di PT. Mandom Indonesia Tbk dan pendistribusian produk kosmetika di kelompok Keiretsu Vertikal Mandom dan faktor yang mempengaruhi kenaikan ekspor.
Dalam menganalisis permasalahan yang diteliti dilandasi kerangka teori perdagangan internasional yang menyangkut infra-firms purchasing, pemasaran internasional, khususnya pendistribusian melalui ekspor dan teori administrasi bisnis internasional yang berkaitan dengan konsep manajemen Jepang.
Metodologi penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui in depth interview terhadap prang yang ahli di bidang industri kosmetika. Keiretsu di PT. Mandom Indonesia Tbk dapat dilihat dengan menganalisis kegiatan primer dan kegiatan pendukung dalam mata rantai nilai perusahaan manufaktur yang dimulai dari inbound logistic. Masing-masing fungsi dalam kegiatan primer akan dilihat apakah mekanisme Keiretsu sudah diterapkan, karena kegiatan pendukung itu sebenarnya adalah mekanisme Keiretsu.
Dengan menggunakan analisis rantai nilai tersebut diketahui mekanisme Keirestu yang dilakukan didominasi atas kepemilikan saham silang oleh para pemasok bahan baku dan infra-firms purchasing policy dalam distribsui ekspor. Dibantu dengan analisis SWOT, diketahui distribusi ekspor melalui jaringan kelompok Keiretsu merupakan kekuatan PT. Mandom Indonesia Tbk untuk menjalankan penyebaran produk di negara Asia. Hal ini didukung oleh produk yang menggunakan citra perusahaan internasionai, kekuatan jaringan distribusi dan harga yang kompetitif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nissa Ayu Qintani
"ABSTRAK
Keterbukaan Jepang dan kebebasan beragama di Jepang menjadi faktor-faktor berkembangnya Islam di Jepang. Berkembangnya agama Islam di Jepang diikuti dengan berkembangnya fasilitas-fasilitas keagamaan Islam di Jepang. Artikel ini menjelaskan peran pemerintah Jepang dalam perkembangan terkini Islam di Jepang. Pemeluk agama Islam di Jepang menghadapi banyak permasalahan dalam menjalankan kegiatan keagamaan dan dalam kegiatan sehari-harinya. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi oleh pemeluk Islam di Jepang sendiri dan dengan bantuan negara-negara Islam juga komunitas Islam di luar Jepang. Pemerintah tidak memiliki kebijakan khusus terhadap Islam, maupun memfasilitasi Islam atau agama apapun, tetapi terdapat aturan kebebasan beragama di dalam konstitusi Jepang tahun 1947. Kebijakan-kebijakan pemerintah mengenai industri halal yang mempermudah pemeluk Islam tidak dilakukan pemerintah untuk kepentingan Islam, hal tersebut dilakukan untuk menguntungkan pemerintah Jepang baik dalam bidang ekonomi dan pariwisata. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian sejarah dan studi pustaka. Analisis dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan teknik deskriptif analisis.

ABSTRACT
Japan rsquo;s openness and freedom to abide by a certain religion allows the development of Islam in Japan. The development of Islam is followed by the development of its religious facilities in Japan. This article explains the history of Islamic development and the government rsquo;s role in it. The believers of Islamic religion in Japan encounter a lot of problems in conducting religious activities and also in their daily lives. The problems encountered can be solved by the believers in Japan itself and also with the help of Islamic countries and Islamic communities outside of Japan. The government doesn rsquo;t have any specific policy regarding Islam nor facilitating Islam or any other religion but there is a regulation for the freedom to abide by a certain religion mentioned in the 1947 constitution. The government rsquo;s policy regarding halal industries that facilitate Islamic believers in Japan was not done for the religion rsquo;s benefit, but to profit the government in economy and tourism. This study is done by historical research method and literature review. The analysis is in qualitative with descriptive analysis technique. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maureen Sumolang
"ABSTRAK
Dalam keadaan sosial, ekonomi, politik yang masih labil akibat peralihan pemerintahan pada awal jaman Meiji. Jepang membuka jalan kereta api pertama pada tahun 1872; hampir setengah abad terlambat dari negara--negara Eropa dan Amerika.
Pembangunan dan perluasan jalan kereta api di Jepang pada awalnya banyak didukung oleh modal dan teknologi dari Inggris. Mamun dalam waktu yang cukup singkat, Jepang kemudian mampu mengatasi ketergantungan tersebut.
Proses modernisasi, dorongan untuk menjadi negara yang kaya dan kuat, semangat untuk bersaing dengan negara Barat, serta berkembangnya perekonomian Jepang, merupakan faktor-faktor yang menunjang perkembangan perkeretaapian Jepang.
Perkeretaapian Jepang yang pada mulanya dibangun untuk fungsi ganda sebagai sarana penunjang politik sentralisasi dan sarana penunjang kegiatan perekonomian masyarakat, tak dapat disangkal lagi scat ini merupakan kegiatan sehari-hari masvarakat Jepang saat ini, terutama masyarakat urban di kota-kota besar.
Dengan diciptakannya shinkansen, pada tahun 1964, perkeretaapian Jepang khususnya dan dunia pada umumnya mendapat semangat bare dalam mengatasi persaingan dengan kemajuan teknologi otomotif lainnya.

"
1990
S13879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>