Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204415 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Idha Ferdani Scorvita
"Di Jepang, seperti juga di negara lain, terdapat beberapa kaum minoritas, antara lain : suku Ainu, Burakumin, China dan Korea. Orang-orang Korea yang berada di Jepang pada masa sekarang berjumlah sekitar 700.000 orang . Orang-orang ini merupakan generasi kedua, ketiga bahkan keempat dari nenek moyang mereka yang pertama kali datang sebelum Perang Dunia I. Mereka bermigrasi antara tahun 1910 hingga 1945, yaitu setelah aneksasi Korea oleh Jepang. Pada masa itu kebanyakan dari mereka bekerja sebagai buruh harian, pekerja pabrik atau pekerja konstruksi. Sebagian besar dan mereka buta huruf sehingga dalam mencari pekerjaan pun, pekerjaan-_pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus. Generasi orang Korea yang ada sekarang tidak memiliki kesulitan dalam berbicara, membaca dan menulis dalam bahasa Jepang. Status mereka pada masa sekarang ada yang menjadi penduduk tetap dan ada yang menjadi warga negara Jepang melalui naturalisasi, ada juga yang menjadi penduduk khusus yang hams memperpanjang statusnya setiap 3 tahun sekali. Mayoritas dari orang-orang Korea bersekolah di sekolah Jepang, walaupun ada juga sekolah etnik Korea yang berafiliasi dengan Korea Selatan dan Korea Utara. Untuk masalah pekerjaan, banyak dari mereka yang memiliki usaha sendiri, ada juga yang bekerja di perusahaan atau organisasi Jepang, ataupun perusahaan atau organisasi Korea. Pada masa sekarang mereka dapat menjadi pegawai negeri, tetapi tidak semua jabatan dan posisi dapat mereka peroleh. Untuk jabatan yang berhubungan dengan kehendak rakyat dan pengambilan keputusan, mereka belum bisa mendapatkannya. Hingga saat sekarang masih banyak orang Korea yang mengalami kesulitan dalam hal pendidikan dan pekerjaan karena statusnya yang bukan warga negara Jepang. Walaupun demikian mereka sudah mulai dapat beradaptasi dengan kondisi yang ada dan mulai dapat diterima oleh orang Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diny Fidyany Ely
2000
S13717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiani Saputra
"Gisaeng adalah perempuan penghibur resmi acara kerajaan di Korea. Gisaeng sudah ada sejak masa Dinasti Goryeo 918-1392 hingga masa pendudukan Jepang 1910-1945 di Korea. Kekusaan Jepang di Korea berpengaruh pada perubahan penampilan luar dan sistem gisaeng sehingga memunculkan berbagai pandangan dari masyarakat Korea saat itu. Melalui penelitian ini, penulis menganalisis pengaruh pandangan negatif masyarakat Korea terhadap aktivitas sosial gisaeng pada masa pendudukan Jepang 1910-1945 di Korea. Dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dapat dijelaskan bahwa bahwa gisaeng menanggapi positif semua pandangan masyarakat Korea dan menjadikan pandangan tersebut sebagai motivasi mereka untuk melakukan aktivitas sosial.
Gisaeng is official female entertainer belongs to Korean government. Gisaeng had existed since Goryeo Dinasty 918 1392 until Japanese occupation in Korea 1910 1945 . The Japanese power during occupation made some differences over their performance and also the system. For that reason Korean society at that time viewed gisaeng variously. This study explores and describe the influence of negative view from Korean society to gisaeng rsquo s social activities during Japanese occupation in Korea. By using qualitative method and descriptive analysis, this study concludes that during Japanese occupation Korean gisaeng responded all Korean society rsquo s view positively and they took that views as motivation for them to do the social activities."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amin Mudzakkir
"This article discusses the experience of Muslim migrants in the Netherlands in terms of the majority-minority relations. In the wider context, regional and global changes have been worked to reconstruct the politics of identity, especially in dealing with Islamic imagination within the western society. The position of Muslim migrants in the Netherlands has been historically constructed in academical narrative and power relations represented in policies and public opinions. In this sense, the idea on multiculturalism is contested with more coercive views in terms of integration policies. The active respons to these changing intellectually come from the Muslim migrant communities themselves that negotiated their position within the Dutch society."
2007
JKWE-3-3-2007-36
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Naka, Hisao
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1983
305.235 2 NAK k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dargo Sugianto
"ABSTRACT
Kebijakan guna menentukan batasan, arah dan tujuan ekonomi merupakan hal penting bagi terlaksananya perekonomian suatu negara kearah pertumbuhan yang lebih baik. Pada masa awal kebangkitan ekonomi Jepang paska perang yang diiringi dengan pecahnya Perang Korea 1950-1953, salah satu faktor penting yakni kebijakan ekonomi yang berlangsung ketika itu, menjadi perhatian penulis di samping para pengamat ekonomi Jepang era paska perang pada umumnya.
Sekitar awal tahun 1950an, seiring dengan berlangsungnya perang di semenanjung Korea, muncul berbagai kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan investasi di dalam industri, aturan mengenai sistem perpajakan, termasuk kelancaran bagi ekspor dan impor. Pada tahun-tahun awal tersebut berbagai kebijakan yang mendukung akumulasi modal bagi rekonstruksi industri tersusun dalam waktu yang relatif singkat secara bergantian. Namun begitu, berbagai kebijakan tersebut dapat dikatakan menjadi prototype bagi kebijakan-kebijakan industri era paska perang Jepang untuk tahap berikutnya.
Literatur ini tak lepas dari pada upaya penulis di dalam mengembangkan dan memperkaya penulisan sejarah pertumbuhan ekonomi dunia yang terfokus pada studi Jepang di Indonesia. Dengan memilih topik penulisan sejarah yang mengangkat era kebangkitan ekonomi pada masa Perang Korea, penulis berusaha mengungkapkan bahwa berbagai faktor yang muncul pada awal tahun 1950an ini juga sebagai dampak dari munculnya perang tersebut yang dapat dikatakan sebagai suatu anugrah yang tidak diperkirakan sebelumnya oleh Jepang termasuk dalam pembelanjaan khusus pasukan Amerika Serikat kepada pihak Jepang (yang dikenal dengan tokuju) dan pengembalian kemerdekaan Jepang melalui penandatanganan Perjanjian Perdamaian San Francisco 28 April 1952.
Berbagai langkah yang cukup berarti telah dilakukan pemerintah Jepang yang mulai memperlihatkan andil besar sejak pecahnya Perang Korea dengan memanfaatkan situasi politik ketika itu, yang diwarnai oleh ketegangan perang dingin antara blok kapitalis (sekutu Amerika Serikat) dengan blok komunis di kawasan Asia. Awal tahun 1950an bersamaan dengan pecahnya Perang Korea ini merupakan periode penting dan menjadi tahap awal pertumbuhan pesat ekonomi Jepang paska Perang Dunia Kedua, sekitar tahun 1950an dan tahun 1960an.

"
1999
S13539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan fungsi dan makna miai kekkon pada masyarakat Jepang sebelum dan sesudah perang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu dengan mendeskripsikan fungsi dan makna miai kekkon pada masa sebelum perang dan menganalisa perubahan yang terjadi pada fungsi dan makna miai kekkon setelah perang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan fungsi dan makna miai kekkon pada masyarakat Jepang kontemporer disebabkan oleh kesulitan pria Jepang saat ini dalam menemukan pasangan dan perubahan pandangan kaum wanita Jepang terhadap pernikahan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Suseno
"Skripsi ini membahas perkembangan pertanian dan industri, serta kondisi sosial di Korea pada masa penjajahan Jepang tahun 1910-1945. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deksriptif yang digunakan untuk menganalisa data sekunder, dapat disimpulkan bahwa pertanian di Korea berkembang pesat pada awal masa penjajahan hingga tahun 1930-an, sedangkan industri di Korea baru mulai dikembangkan sejak tahun 1930-an hingga 1945. Pengembangan di bidang industri yang dimulai sejak tahun 1930-an memunculkan dampak sosial berupa pergantian mata pencaharian sebagian masyarakat Korea yang semula petani menjadi buruh dan pekerja pabrik. Akan tetapi, sangat disayangkan pertambahan jumlah buruh dan pekerja pabrik di Korea tidak diiringi dengan bekal pendidikan dan keterampilan yang memadai sehingga upah yang mereka dapatkan pun relatif rendah.

This thesis discusses about Korean agriculture and industry development during Japanese imperialism 1910-1945. This thesis also discusses about Korean social condition in relation with the development of agriculture and industry. Through descriptive qualitative research used to analyse secondary data, this research shows that Korean agriculture development was started in early Japanese imperialism until 1930’s, meanwhile Korean industry development was started in 1930’s until 1945. The social condition shows that since industry had been developed since 1930's, the number of Korean farmers went down but Korean labors rised significantly. Unfortunately, they did not have enough academic qualification so that their monthly payment was relative low.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>