Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85522 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fabiola Kusumawardhani
"Penelitian mengenai makna adverbia bahasa Jepang tingkat dasar dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan memaparkan makna dan padanan kata di dalam bahasa Indonesia dari adverbia-adverbia bahasa Jepang yang terdapat dalam buku ajar Nihongo Ichi, sebagai salah satu buku ajar bahasa Jepang tingkat dasar. Selain itu, juga untuk mengetahui klasifikasi bahasa Jepang Ichikawa Takashi dan Suzuki Hideo. Pengumpulan data dilakukan terhadap semua adverbia bahasa Jepang yang terdapat dalam buku ajar Nihongo Ichi terbitan Kokusai Gakuyukai. Kemudian data-data tersebut dianalisis dan diklasifikasi dengan melihat semua data kalimat yang ada penulis yang menggunakan masing-masing data adverbia tersebut. Hasil dari penelitian ini berupa tabel yang berisi makna, padanan kata dalam bahasa Indonesia dan jenis adverbia dari masing-masing data adverbia. Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah masing-masing jenis adverbia bahasa Jepang dalam buku ajar Nihongo Ichi adalah sebagai berikut: 1) Adverbia SItuasi : 19 adverbia; 2) Adverbia Tingkat: 16 adverbia; 3) Adverbia Pernyataan: 16 adverbia; 4) Adverbia Penilaian: 6 adverbia; 5) Adverbia Pembatasan: 1 adverbia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cony Oktianti
"Penelitian mengenai kanji berlambang orang ini bertujuan untuk meneliti makna kanji. Kanji adalah huruf yang asal_nya dari Cina, sama sekali tidak dapat dilepaskan dari bahasa Jepang, khususnya yang berkaitan dengan sistem penulisan bahasa Jepang, meskipun bahasa Jepang mempunyai aksara-aksara yang diciptakan sendiri, yakni hiragana dan katakana. Hal ini disebabkan karena kanji memiliki fungsi sebagai pembeda arti kata dalam bahasa Jepang, di samping ada juga fungsinya yang lain, yaitu sebagai pelambang ucapan untuk ungkapan yang me_nyatakan nama orang, tempat, kota, dan lain-lain. Huruf-huruf kanji kebanyakan terdiri lebih dari satu komponen pembentuk, hanya sedikit sekali kanji yang terdiri dart satu komponen pembentuk. Pada golongan kanji yang diben_tuk oleh lebih dari satu komponen pembentuk, kanji itu memi_liki komponen utama atau disebut juga lambang kanji. Lambang kanji ini dipakai untuk mengolong-golongkan kanji dan memudah_ken pencarian kanji di dalam suatu kamus kanji. Skripsi ini hanya membatasi pada kanji-kanji yang berlambang orang, yang ada di dalam buku teks Nihongo I dan II yang digunakan di lingkungan Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Jepang. Pengumpulan data skripsi dilakukan melalui penelitian buku-buku yang sebagian besar adalah kamus-kamus kanji. Pene litian ini didahului dengan melihat sejarah masuknya kanji ke dalam bahasa Jepang, dan hal-hal yang berkaitan dengan kanji itu sendiri, yaitu fungsi kanji dalam bahasa Jepang, kanji bahasa Jepang, dan hal-hal yang berhubungan dengan pembentuk_an kanji. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kanji khu_susnya dalam lingkup kanji berlambang orang pada buku ajar Nihongo I dan II sebagian besar maknanya berkaitan dengan lambang kanji (komponen utama kanji) tersebut. Tetapi ada ju_ga kanji yang dibentuk dari gabungan komponen-komponeh.oem_bentuk kanji yang menghasilkan makna baru dari kanji tersebut. Meskipun demikian makna itu sedikit banyak masih mengandung makna komponen-komponen pembentuknya, baik itu komponen uta_ma, komponen lainnya (komponen pendukung) atau bahkan kedua jenis komponen tersebut. Secara rinci hal itu dapat dilihat dalam skripsi ini. Untuk lebih memperjelas keterangan-keterangan di dalam skripsi ini, pada akhir skripsi disertakan. sebuah tabel yang memuat mengenai daftar kanji yang diteliti, daftar komponen pembentuk utamanya, beserta keterangan-keterangannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Fathiah
"Penelitian rnengenai penggunaan dan maknafrase verbal dengan inti omou dilakukan dengan menggunakan data yang di peroleh dari buku ajar Nihongo I yang seluruhnya berjurnlah 26 buah dengan 12 bentuk soal serta sumber-sumber lain guna melengkapi sumber data utama tadi yang dilakukan pada bulan November 1993 sampai dengan Juni 1994. Pengumpulan data dilakukan melalui penyeleksian data-data ujaran yang menggunakan amou yang terdapat dalam buku ajar Nihongo I yang dilanjutkan dengan metode penelitian kepustakaan. Hasil penelitian sknipsi ini bulan merupakan gambaran menyeluruh mengenai kata kerja amou. Akan tetapi, dari penelitian yang dilakukan telah dapat ditarik beberapa kesimpulan sobagai berikut: (1) Kata kerja amou merupakan kata kerja yang digunakan untuk menyatakan buah pikiran/perasaan dan kegiatan otak yang bersifat subjektif. (2) Menunjukkan kegiatan yang bersifat sesaat. (3) Perbedaan penggunaannya terletak pada pembicara. (4) Menyatakan dugaan, keputusan, pendapat, tekad, keinginan, harapan, ketidakyakinan dan keyakinan negatif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheddy Nagara Tjandra
1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ganefianti
"Skripsi yang berjudul Analisa Fungsi Partikel NI Pada Buku Nihongo I dan Nihongo II ini mengemukakan tentang fungsi dari partikel NI, berdasarkan atas teori-teori yang dikemukakan oleh ahli Linguistik Jepang, yang diterapkan pada penggunaan partikel NI di dalam kalimat atau wacana yang terdapat pada buku Nihongo I dan Nihongo II. Partikel NI, merupakan salah satu dari partikel yang ada di dalam bahasa Jepang. Partikel NI mempunyai beberapa rnacam fungsi, tergantung dari kata yang diikutinya dan tergantung dari kata kerja yang menjadi predikatnya. Oleh karena itu supaya dapat mempergunakan secara tepat dan benar, kita perlu mengerti fungsi dari partikel tersebut. Metode yang dipergunakan untuk menganalisa fungsi partikel NI ini adalah metode kepustakaan. Sumber data diperoleh dari buku pegangan mahasiswa yang selama ini dipakai yaitu : Buku Pelajaran Bahasa Jepang Nihongo I dan Nihongo II. Analisa diuraikan dan ditelaah berdasarkan teori yang terdapat pada suatu kamus dan buku pelajaran bahasa Jepang yaitu, Kihongoyoreijiten dan Kiso Hihonggo 2. Partikel didalam bahasa Jepang disebut Joshi atau Posposisi. Joshi itu sendiri terdiri dari 6 kelas, partikel NI temasuk di dalam kelas Kakujoshi (Case Particle ) dan Setsujokushi (Conjunctive Particle). Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh buku Kihongoyoreijiten dan Kiso Nihongo 2, terdapat perbedaan dan persamaan mengenai fungsi partikel. Kihongoyoreijiten membagi fungsi partikel NI menjadi 13 sedangkan Kiso Nihongo 2 membagi fungsi pertikel NI membagi menjadi 5 bagian besar, yang kemudian diuraikan menjadi lebih terperinci lagi menjadi beberapa bagian. Berdasarkan perbandingan pendapat dari ke dua sumber teori tersebut di atas, dapat kita kelompokkan fungsi partikel NI menjadi 10 bagian. Adapun fungsi-fungsi tersebut ialah: Menyatakan tempat, Menyatakan waktu, Menyatakan lawan, Menyatakan tujuan, Menyatakan perubahan, Menyatakan alasan, Menyatakan pelaku dan sumber dalam bentuk pasif, Menyatakan presentase/pembagian, Menyatakan perbandingan, Digunakan dalam bentuk hormat"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triaswarin Sutanarihesti
"Buku ajar berperan penting dalam proses belajar-mengajar. Proses ini dapat berjalan dengan baik dengan adanya buku ajar yang ideal. Buku ajar Bahasa Belanda sebagai Bahasa Sumber Bidang Sejarah Tingkat Dasar bertujuan memberikan pengetahuan dasar bahasa Belanda dan kemampuan membaca untuk memahami teks dalam bahasa Relanda kepada mahasiswa. Kemampuan membaca yang diajarkan masih bersifat menerjemahkan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan penyusunan buku tersebut tercapai dengan melihat kepadaan tujuan buku dengan kenyataan dalam buku dan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan buku ajar tersebut sehingga aspek-aspek yang merupakan kelebihan dapat digunakan secara optimal dan dan bagian-bagian yang memiliki kekurangan dapat diperkuat. Dengan demikian buku ajar tersebut dapat digunakan semaksimal dan seefisien mungkin.
Dalam penelitian ini unsur-unsur yang digunakan untuk menganalisis buku ajar ialah (1) rancangan dan organisasi, (2) keterampilan membaca, (3) tata bahasa, (4) keterbacaan, dan (5) kesesuaian dengan kurikulum. Analisis ini menggunakan metode kualitatif. Buku ajar yang diteliti dideskripsikan dan dianalisis berdasarkan kelima unsur yang telah disebutkarr di atas. Di samping itu, analisis buku ajar tersebut e dilengkapi oleh basil vwawancara dengan beberapa pengajar mata kuliah Bahasa Belanda Sumber (BBS).
Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian tugas menerjemahkan sebelum tugas-tugas lain merupakan kelemahan dalam organisasi buku ajar. Urutan kegiatan yang selalu sama dalam bab 2-13 menyebabkan rahasiswa jenuh. Akan tetapi, kelemahan tersebut dapat disiasati dengan mengubah urutan tugas dan mengurangi tugas yang tidak mendukung pernerolehan keterampilan membaca teks. Pengetahuan mengenai urutan kata dalam kalimat dan pencarian kata dasar yang diperlukan oleh mahasiswa untuk menganalisis fungsi kata dalam kalimat agar dapat menerjemahkan kalimat disajikan secara tepat sejak awal proses belajar-mengajar.
Pemanfaatan aspek penyuaraan teks sesuai dengan urutan tugas dalam buku ajar tidak maksimal. Aspek tersebut sebenarnya dapat digunakan pada saat mahasiswa bertugas menentukan pola kalimat. Penawaran teks bertema sejarah yang diadaptasi dari tes autentik sesuai dengan minat mahasiswa. Ketidaklengkapan kurikulum mata kuliah BBS menyebabkan analisis dalam penelitian ini tidak dapat dilakukan secara menyeluruh. Penyempurnaan kurikulum BBS perlu dilakukan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T37202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nenny Alfiah
"ABSTRAK
Nenny Alfiah. Ikhtisar Skripsi sbb. Kata seru dipergunakan oleh orang Jepang dalam percakapan sehari-hari. Dalam bahasa Jepang, kata seru berkaitan dengan jenis kelamin pemakainya. Berdasarkan hal tersebut, penulis berminat untuk mengetahui, kata seru bahasa Jepang lebih lanjut dengan tujuan untuk mengetahui fungsinya, dan untuk mengetahui kata seru mana yang hanya digunakan oleh laki-laki, mana yang hanya digunakan oleh perempuan, dan mana yang bisa digunakan oleh keduanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rizky Fauziah
"Sebuah kata yang memiliki lebih dari satu makna dan memiliki pertautan antarmaknanya disebut polisemi. Dalam Bahasa Jepang terdapat kata bon’yari dari kelas kata adverbia yang memiliki lebih dari satu makna dan memiliki keterkaitan antarmaknanya. Hal ini dapat menjadi penghambat apabila penutur asing membaca bacaan Bahasa Jepang dan menemukan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memaparkan makna dan penggunaan adverbia bon’yari yang ditemukan dalam cerpen Bahasa Jepang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan identifikasi kata bon’yari secara morfologis, sintaksis dan semantik, yaitu menentukan kelas kata, unit sintaksis, serta relasi makna menggunakan teori analisis polisemi. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan 28 data kalimat yang mengandung kata bon’yari Data tersebut dikelompokan menjadi empat kelompok yaitu, bon’yari yang mengungkapan keadaan tidak fokus, keadaan tidak bisa berpikir jernih, menjelaskan fenomena kasatmata yang samar, dan menjelaskan perihal yang tidak jelas. Selain itu diketahui bahwa bon’yari sebagai adverbia membuat kata tersebut tidak selalu berada tepat sebelum kata yang dijelaskan, dan bon’yari dapat diikuti partikel to maupun tidak, dapat diikuti kata shita saat berada tepat sebelum nomina, serta dapat diikuti kata shite saat berada tepat sebelum verba.

A word that has more than one meaning and has a link between its meanings is called polysemy. In Japanese there is a word bon'yari which has more than one meaning and has a relationship between its meanings. This can be an obstacle when foreign try to read Japanese texts and find the same word with different meanings. Therefore, this study aims to explain the meaning and usage of the adverb bon'yari in Japanese short story. The method used in this research is descriptive qualitative using syntax and morphology, as well as polysemy analysis theory in describing meaning. The results of this study were found 28 data containing the word bon'yari in it, from the data it can be grouped into four types, unfocused expressions, expressions of not being able to think clearly, explaining visible phenomena, and explaining things that are not clear. In addition, it is shown that the position of bon'yari as an adverb makes the word not always be right before the word that being explained, can also be followed by the particle to or not, can be followed by shita when it comes right before noun, and can be followed by shite after verb."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Robbins, Stanley L.
Jakarta: EGC , 1995
616.07 ROB bt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sawitri Darmiati
Jakarta: UI Publishing, 2023
618.190 SAW b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>