Ditemukan 128270 dokumen yang sesuai dengan query
Ina Hagniningtyas Krisnamurthi
"Studi pustaka mengenai keberadaan Kengyaonooke dalam masyarakat tani di Jepang masa setelah Perang dunia ke-2, telah dilakukan sejak bulan Oktober 1991. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran tentang struktur masyarakat pertanian modern Jepang. Pengumpulan data, untuk mencapai tujuan penulisan, dilakukan melalui metode kepustakaan dengan jalan menelusuri referensi-referensi yang terkait dengan tema permasalahan. Sedangkan teori yang dipakai sebagai kerangka pemikiran adalah teori yang dikemukakan oleh Tadashi Fukutake. Hasil studi pustaka ini menunjukkan bahwa ciri utama dari masyarakat pertanian modern Jepang adalah kengyaonooka. Kengyaonooke adalah usaha tani yang dikerjakan secara paruh waktu, dimana satu orang atau lebih dari anggota keluarga petani mempunyai pekerjaan non-pertanian. Kengyconooka dalam perkembangannya mengalami pembagian kategori; kategori pertama, daiisshukengyoonooka, mempunyai pendapatan pokok dari sektor pertanian, dan kategori kedua, dainishukengyoonnoka, mempunyai pendapatan pokok dari sektor non-pertanian. Pesatnya perkembangan industri dan meningkat_nya permintaan akan tenaga kerja membuat jumlah dainishu-kengyoonooka melebihi jumlah daiisshukengyoonooka. Dainishukengyoonooka, yang merupakan bentuk usaha tani paruh waktu yang lebih menitik-beratkan pada pendapatan non-_pertanian, ternyata tetap mempertahankan lahan pertaniannya. Bahkan pertanian di Jepang tidak akan hilang selama orang Jepang masih menganggap pertanian sebagai bekal hidup di masa pensiun."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13559
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
PATRA 14 (1-4) 2013
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
PATRA 14 (1-4) 2013
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
PATRA 11(1-2) 2010
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Lusia Prasanti
"Lusia Prasanti. Sistem Pendidikan Jepang Setelah Perang Dunia II : Pengaruhnya terhadap Motivasi Kerja Pemuda. (Dibawah bimbingan Dr. Siti Dahsiar Anwar) Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1992. Skripsi ini menguraikan mengenai sistem pendidikan Jepang setelah Perang Dunia II dengan melihat apa pengaruhnya terhadap motivasi kerja pemuda Jepang. Peneli_tian dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan sistem pendidikan Jepang setelah Perang Dunia II sehingga dapat mengetahui apa pengaruh sistem tersebut terhadap pemikiran kaum muda Jepang mengenai motivasi kerja. Kaum muda yang dimaksud dalam pembahasan skripsi ini adalah mereka yang berusia kira_kira antara 20-25 tahun, yang merupakan usia mulai beker-ja. Pengumpulan data dipusatkan pada faktor-faktor pendidikan di sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai sampai Perguruan Tinggi dan faktor lain yang berhubungan dengan kaum muda. Selain itu juga dikemukakan data-data historis pendidikan di Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pendi_dikan Jepang setelah Perang Dunia II bersifat demokratis yaitu memberikan kesempatan yang sama pada seluruh rakyat untuk memperoleh pendidikan. Hal ini dijamin oleh Undang-Undang Dasar Negara dalam pasal 26 tentang pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Pokok Pendidikan dan Undang-Undang Pendidikan Sekolah, diaturlah kurikulum pendidikan sekolah di Jepang yang menekankan pada kesem_patan yang sama bagi setiap pelajar untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan kemampuannya dan memberikan kebe_basan untuk berpikir. Karena ajaran tentang kesamaan dan kebebasan itu diperoleh hingga tingkat Perguruan Tinggi, para pelajar telah menjadi biasa oleh hal itu. Sehingga ketika mereka mulai memasuki dunia kerja, para pemuda yang memperoleh pelajaran demikian selama masa sekolah, mereka ingin bekerja agar dapat mengembangkan kemampuan dirinya dan mendapat kebebasan dalam bekerja tanpa mengabaikan pekerjaan. Mereka cenderung mencari kepuasan bekerja karena dapat menunjukkan kemampuannya dibandingkan kepuasan dari besarnya gaji yang diperoleh."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S13601
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Depok : Pusat Studi Jepang UI, 1995,
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Gutomo Bayu Aji
Bogor: Pustaka Latin, 2005
333.3 GUT t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Bandung : Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra Universitas Kristen Maranatha
050 JSJ 7:1 (2007)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Zida Wahyuddin
"Bertujuan untuk menjelaskan soushiki (upacara kematian) kontemporer di Jepang dengan menggunakan jasa sōgisha (perusahaan pemakaman) yang berkaitan dengan keyakinan keagamaan masyarakat Jepang tentang konsep adanya kehidupan setelah kematian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif intepretatif. Sumber data diperoleh dari buku referensi, jurnal penelitian, laporan penelitian, maupun informasi elektronik seperti internet yang berhubungan dengan soushiki kontemporer di Jepang. Metode pengumpulan data digunakan beberapa prosedur yakni data dikumpulkan, dibaca, dipahami, dianalisis, kemudian diinteprestasikan sesuai kerangka teori.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa soushiki kontemporer di Jepang yang dilatarbelakangi oleh modernisasi melahirkan komersialisasi. Adanya dinamika perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jepang dalam konteks modernisasi, menyebabkan munculnya inovasi baru yang bersifat pemenuhan kebutuhan spiritual. Selain karena faktor perubahan gaya hidup terutama orang-orang kota dan semakin berkurangnya seseorang yang ahli dalam menyelenggarakan soushiki, dengan menggunakan jasa sōgisha dapat memberikan solusi dalam menangani prosesi soushiki dengan khidmad yang dipimpin oleh seorang obosan (pendeta Buddha) sesuai permintaan pengguna jasa.
Aiming to explain soushiki (funeral ceremony) in contemporary Japan by using the sōgisha (funeral companies) relating to the religious beliefs of Japanese people about the concept of life after death. This study is a qualitative with descriptive approach intepretatif. Data source obtained from reference books, research journals, research reports, as well as electronic information such as internet-related soushiki in contemporary Japan. Methods of data collection used some procedures that read, understood, analyzed, and then interpreted according to theoretical framework. The results of this study indicate that contemporary soushiki in Japan against the backdrop of the modernization birth to commercialization. The existence of dynamic changes in various aspects of Japanese society in the context of modernization, led to the emergence of new innovation that is the fulfillment of spiritual needs. Apart from changes in lifestyle factors, especially people who live in the city and the reduction in a person who is an expert in organizing soushiki, with using the sōgisha services can provide solutions in dealing with a solemn soushiki procession led by a obosan (Buddhist priest) as requested by service users."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30523
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Mufidha Brilian Irianti
"Skripsi ini membahas tentang latar belakang kehidupan Kaisar Hirohito dan situasi di sekitar Beliau ketika Perang Dunia II berlangsung, serta kedudukan Kaisar berdasarkan Undang-Undang Dasar Meiji. Jepang terjun ke dalam kancah Perang Dunia II melawan negara-negara sekutu yang menyebabkan kesengsaraan bagi banyak orang. Selama Perang Dunia II ini berlangsung, Kaisar Hirohito tidak banyak terlibat dalam pengambilan kebijakan-kebijakan perang. Padahal, berdasarkan Undang-Undang Dasar Meiji, jelas bahwa penentu kebijakan perang adalah Kaisar. Terjadi ketidaksesuaian antara apa yang tertuang di pasal-pasal tentang kedudukan kaisar dalam Undang-Undang Dasar Meiji dengan prakteknya ketika Perang Dunia II berlangsung
This thesis discusses about emperor Hirohito_s background life and the situation around him during World War II, and the emperor_s authority in Meiji Constitution. Japan involved to the World War II opposed Allies which oppressed many people. During the World War II, emperor Hirohito did not involved with the decision making of the World War II. Whereas, Meiji Constitution said that the decision maker of war should be the emperor. There were discrepancies in the Meiji Constitution with the fact when the World War II occurred"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S13608
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library