Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55124 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendradi
"Pokok yang dipilih untuk penulisan skripsi ini adalah masalah yang menyangkut kata kerja suru. Pembahasan juga akan mengikutsertakan kata kerja lain dan partikel yang mempunyai hubungan erat dengan kata kerja suru. Walaupun pokok pembicaraan dalam skripsi ini sempit, diharapkan dengan pokok yang sesempit ini dapat dihasilkan suatu pembahasan yang cukup terperinci dan mendalam. Sekurangnya ada empat alasan mengapa saya memilih kata kerja suru sebagai pokok pembicaraan skripsi yaitu: (a) Menurut pengamatan saya, frekuensi pemakaian kata kerja suru adalah cukup tinggi bila dibandingkan dengan kata kerja lain. (b) Kata kerja suru mempunyai berbagai makna mes_kipun bentuknya sama. (c) Kata kerja suru mempunyai berbagai kemungkinan penggabungan dengan kata--kata dari kelas kata yang lain. (d) Setahu saya sebegitu jauh belum ada penulisan dan kupasan masalah kata kerja suru dalam bahasa Indonesia secara tersendiri dan tuntas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S13663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlis V. Pora
Bekasi: Kesaint Blanc, 2003
495.6 MUC k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Subijanto
"Pokok pembicaraan skripsi ini ingin menentukan kata kerja iku dan kata kerja kuru sebagai pokok pembicaraan dengan kelima alasan ialah : Dari hasil pengamatan saya selama ini, kata kerja iku dan kata kerja kuru tidak hanya memilki satu arti saja, terlebih bila dilihat dari peranan yang dibawakanya, sebagai morfem leksikal dan sekaligus sebagai morfem gramatikal. Tingkat pemakaian yang cukup tinggi dari kata kerja iku dan kata kerja kuru dalam bahasa Jepang sehari-hari, baik secara lisan maupun tulisan. Seringnya terjadi kekacauan dalam penggunaan dan pemahaman kedua kata kerja tersebut.Masalah yang dibahas dalam skripsi ini ialah bagaimana seseorang dapat menentukan arti dari kata kerja iku dan kata kerja kuru dalam suatu konteks tertentu secara tepat, dan juga bagaimana seseorang dapat mempergunakakan kedua kata kerja tersebut dengan benar dan tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S13511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohadi
Jakarta: Kesaint Blanc, 2003
495.6 ROH p II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Herniwati
"Penelitian analisis kesalahan mengenai bahasa Jepang masih sedikit, maka, bertitik tolak dari Iatar belakang tersebut di atas, saya akan melakukan analisis kesalahan penggunaan kata bantu kasus (kakujoshi/補助 ) bahasa Jepang dalam karangan mahasiswa Indonesia pemelajar tingkat dasar di perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tipe dan penyebab kesalahan penggunaan kata bantu kasus (kakujoshi/補助) bahasa Jepang dalam karangan yang ditulis pemelajar tingkat dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mengamati fakta sinkronis sebagaimana adanya. Untuk dapat mendeskripsikan kesalahan digunakan dan ancangan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian ini, saya memilih jenis studi kasus eksploratoris dengan menggunakan dua ancangan yaitu kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T2958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lea Santiar Saat
"Skripsi ini adalah skripsi linguistik bahasa Jepang dengan tema Data Kerja Majemuk Bahasa Jepang (Nihongo no Fukugodoshi). Dalam bahasa Jepang terdapat kata kerja majemuk (fukugodoshi), yaitu kata kerja yang terdiri dari 2 unsur pembentuk atau lebih. Seorang ahli linguistik Jepang, Nomura Masaaki berpendapat bahwa unsur pembentuk fukugodoshi dapat terdiri unsur-unsur sebagai berikut a. Noun + Verb; b. Adjective + Verb; c. Verb + Verb. Dalam skripsi ini secara khusus penulis membahas fukugodoshi dengan unsur pembentuk Verb + Verb, dengan lambang V1V2. Data-data untuk penelitian diambil dari buku Nihongo I dan Nihongo II yang dikeluarkan oleh Tokyo Gaikokugo Daigaku Fuzoku Nihongo Gakko, Jepang. Tujuan penulisan skripsi ini adalah mencari hubungan antara unsur-unsur pembentuk fukugodoshi dengan fukugodoshi yang dibentuknya. Penelitian ini dilakukan secara morfolo_gis dan semantis. Penelitian morfologis dilakukan untuk mengetahui pembentukan fukugodoshi, sedangkan penelitian semantis dilakukan untuk mengetahui apakah arti fukugodoshi mengandung arti kedua unsur pembentuknya, atau apakah arti fukugodoshi merupakan arti bentukan yang tidak dipengaruhi oleh arti unsur pembentuknya, atau apakah diantara unsur pembentuknya terdapat salah satu komponen yang berfungsi se_bagai kata bantu kata kerja Pertama-tama penulis mencoba meneliti pembentukan fukogodoshi (penelitian morfologis). Pembentukan fukugodo_shi adalah sebagai berikut: V1 + V2 = fukugodoshi (V1V2) dimana VI bergabung dengan V2 dalam bentuk renyokei atau lebih sering dikenal dengan sebutan bentuk masu. Contoh: kangae(masu)komu ii(masu)tsutaeru; Dari hasil penelitian semantik, penulis mengelompokkan fukugodoshi menjadi 5 kelompok. a. Fukugodoshi dimana V1 tidak memberikan artinya kepada keseluruhan anti fukugodoshi. Arti keseluruhan fukugodoshi dibentuk hanya oleh V2. b. Fukugodoshi dimana V1 maupun V2 sama-sama memberikan artinya pada fukugodoshi yang dibentuknya. Arti fukugodoshi dapat diuraikan dengan pola: V1 /V1shite V2 suru , artinya melakukan V1 kemudian melakukan V2. Fukugodoshi dimana VI berdiri sebagai objek. Fukugodoshi dimana VI berdiri sebagai keterangan. d. Fukugodoshi dimana kompononen pembentuk fukugodoshi VI maupun V2 mengalami pergeseran arti dalam proses membentuk arti fukugodoshi. e. Fukugodoshi dimana komponen pembentuknya tidak memberikan artinya pada arti fukugodoshi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Popon Suminartiningsih
"ABSTRAK
Makna sebuah kata sulit untuk ditentukan secara jelas dan lugas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang turut menentukan arti kata, misalnya faktor budaya yang melatar belakangi si pembicara, cara pengungkapan si pembicara untuk mencapai maksud tertentu dan yang paling utama adalah tidak meratanya fungsi gramatikal secara menyeluruh. Masalah seperti ini merupakan masalah yang wajar dan banyak diperbincangkan di dalam linguistik. Dalam mempelajari makna kata, banyak tes yang di_lakukan untuk mengungkapkannya. Sorensen menyatakan yang diungkapkan kembali oleh Ikegami bahwa mengerti arti kata berarti mengerti kondisi pemakalan kata tersebut dan menerapkannya secara alamiah di tengah pemakai bahasa yang bersangkutan. Contohnya: hat (torsi) dan cap (peci) yang berarti bashi di dalam bahasa Jepang, kondisi yang memembedakan pemakaian kata tersebut adalah 'bentuk' benda yang ditunjuknya. Lebih lanjut diungkapkan bahwa di dalam bahasa sebagai alat...

"
1986
S13807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Indahwati
"Menerjemahkan adalah mengalihkan isi pesan yang terdapat dalam Bahasa Sumber (BSu) ke datum Bahasa Sasaran (BSa) demikian rupa sehingga arang yang membaca (atau mendengar) pesan itu dalam BSa kesannya sama dengan kesan orang yang membaca (atau mendengar) pesan itu dalam BSu atau bahasa aslinya. Pesan yang terdapat didalam BSu itu harus diungkapkan sewajar mungkin dalam BSa. Demikianlah pendapat Nida dalam buku Enam Makalah Tentang Terjemahan oleh Maurits Simatupang. Oleh maka itu, dalam skripsi yang bertema Masalah Penerjemahan Kata Yang Bahasa Indonesia-Jepang ini, penulis berusaha menerjemahkan kata yang sewajar mungkin. Kata yang merupakan kata tugas yang khusus dipakai untuk menyatakan hubungan nomina dengan atribut sehingga kata yang disebut sebagai konjungtor atributif. Namun dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia-Jepang (Tim Kashiko), kata yang hanya diterjemahkan dengan kata dore. Padahal pada praktisnya kata dore memiliki makna yang mana. Padahal sebenarnya masih banyak lagi fungsi dan makna kata yang, apalagi bila dikaitkan pada penggunaannya dalam bahasa Jepang. Berdasarkan sumber teori yang didapat, penulis menemukan bahwa kata yang memiliki fungsi yaitu sebagai konjungtor antar pewatas nomina yang jumlahnya lebih dari satu, konjungtor antara inti kalimat dengan pewatasnya, sebagai pronominal relatif. Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui, memahami dan memaparkan makna dan terjemahan kata yang kedalam Bahasa Jepang berdasarkan buku acuan dan hasil tes penelitian. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metode analisis sebagai Cara untuk mendapatkan teori_-teori dasar yang berhubungan dengan kata yang, metode kepustakaan dan metode lapangan sebagai cara untuk mengumpulkan data. Pada metode analisis, penulis mendapatkan teori-teori dasar tentang prinsip dasar terjemahan umum, terjemahan kata yang Bahasa Indonesia-Jepang, penggunaan kata yang, pronominal relative dan modifier. Pada metode kepustakaan, penulis mendapatkan sumber-sumber data tertulis atau bacaan-bacaan yang menggunakan kata yang. Pada metode lapangan, penulis mendapatkan terjemahan bacaan-bacaan yang menggunakan kata yang Bahasa Indonesia kedalam bahasa Jepang. Setelah menganalisa dan melakukan perbandingan antara BSu dengan BSa, didukung oleh sumber-sumber teori yang didapat, penulis mendapatkan terjemahan kata yang dalam Bahasa Jepang sebagai berikut: Padanan kata yang sebagai konjungtor rangkaian pewatas nomina yang berjumlah lebih satu; Padanan kata yang sebagai konjungtor nomina inti dengan; Padanan kata yang sebagai pronominal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1992
499.221 5 MOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen P dan K , 1986
499.221 5 MOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>