Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146045 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Junita Evalin S.
"Skripsi ini ditulis untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar sarjana sastra pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Adapun yang menjadi pemasalahan di dalam skripsi ini adalah mengenai perbedaan makna atau karakteristik yang terdapat pada kata sambung kara, node, dan tame ni. Ditinjau dari segi leksikon, baik kara maupun node dan tame ni memiliki arti yang sama di dalam Bahasa Indonesia, yakni karena. Akan tetapi, pada kenyataannya ketiga kata sambung tersebut tidak selalu bisa digunakan secara manasuka. Bila ketiganya tidak selalu dapat digunakan secara manasuka, tentunya ada sesuatu yang membedakan masing-masing kata sambung tersebut. Setelah penulis melakukan analisis terhadap 27 buah kalimat yang mengandung kata kara, node, dan, tame ni, penulis menemukan bahwa ketiga kata sambung tersebut ternyata memang memiliki perbedaan makna. Dari ketiganya, Kara dan node adalah dua kata sambung yang mungkin cukup Sulit dibedakan karena perbedaan di antara keduanya yang hanya sebatas menyangkut subjektivitas dan objektivitas pembicara dari pembicara. Meskipun ini agak sulit dibuktikan dalam analisis, tetapi akhirnya penulis dapat mencapai kesimpulan mengapa kara, node, dan tame ni tidak selalu dapat digunakan secara manasuka. Dari analisa yang dilakukan, penulis menemukan bahwa kara umumnya digunakan pada kalimat berbentuk percakapan dan lebih sering digunakan saat seseorang menyampaikan sesuatu sebab atau alasan berdasarkan subjektivitasnya sendiri. Sedangkan node umumnya digunakan saat seseorang menyampaikan sesuatu sebab atau alasan berdasarkan pendapat objektif. Dan yan terakhir tame ni, kata ini lebih banyak digunakan dalam bentuk-bentuk formal khususnya dalam tulisan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryanti Winata
"Analisis ini bertujuan untuk melihat pola kalimat pola hubungan antarklausa, dan penggolongan kalimat majemuk dalam ragam jurnalistik, (data kebahasaan dari sub-kepala berita harian Kompas, Desember 1989) dan ragam fiksi (data kebahasaan dari novel Burung-Burung Manyar karya Y.B. Mangunwijaya). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penulis berusaha mendapatkan gambaran kalimat majemuk seobyektif mungkin dari data kebahasaan yang ada. Berdasarkan relefansi yang di baca, secara ekletik penulis merangkumkan pendekatan teoritis untuk menganalisas data.
Hasil analisis menunjukkan pola kalimat: majemuk adaiah pola yang terdiri atas satu klausa lengkap (mengandung sekurang-kurangnya satu subyek dan satu predikat) serta klausa manasuka lainnya (mengandung sekurang-kurangnya satu predikat) yang terpadu secara subordinatif atau koordinatif. Pola hubungan antar klausa yang paling banyak dijumpai adalah hubungan penerang dengan klausa relative sebagai bagian yang menerangkan sutu fungsi klausa tertentu. Hubungan penjumlahan juga kerap dijumpai. Hubungan antar klausa sebaiknya bersifat semantis dan mengacu pada konteks makna seluruhnya. Penggolongan kalimat majemuk yang utama terdiri atas kalimat majemuk setara dengan atau tanpa rapatan, kalimat majemuk bertingkat dengan atau tanpa rapatan, dan majemuk gabungan. Penggolongan kalimat majemuk sebaiknya bersifat sintaksis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosihan Anwar
Jakarta: Pradnya Paramita, 1984
070.4 ROS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Octoria Utami
"Skripsi ini membahas pengkajian mengenai realisasi konsep pasif sintaktis bahasa Prancis dalam ragam jurnalistik, sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk memerikan realisasi konsep pasif sintaktis Bahasa Francis dalam ragam jurnalistik. Untuk mencapai tujuan itu, dilakukan analisis terhadap ujaran-ujaran berstruktur pasif sintaktis yang diperoleh dari l6 (enam belas) artikel dalam surat kabar dan majalah Prancis terbitan bulan Februari 2000 hingga Februari 2001. Analisis tersebut dilakukan berdasarkan konsep yang dipaparkan oleh Jean Dubois dalam buku Grammaire Structurale du Francais : Le Verbe. Analisis yang telah dilakukan terhadap 283 ujaran pasif menunjukkan bahwa konsep pasif Jean Dubois dapat diterapkan pada sebagian besar data ; dengan demikian, ada sekelompok ujaran yang tidak sesuai dengan konsep pasif tersebut. Hal itu menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara konsep pasif dan realitanya dalam ragam jurnalistik. Dalam hal ini, kemunculan struktur pasif dalam teks ragam jurnalistik tidak lagi hanya dikaitkan dengan ciri-ciri penanda tertentu seperti dalam konsep Jean Dubois, namun juga merupakan salah satu cara efisiensi penggunaan kata dan cara untuk menjamin linearitas informasi dalam suatu teks."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S14402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosihan Anwar
Jakarta: Proyek Pembinaan dan Pengembangan Pers Departemen Penerangan RI, 1979
070.4 ROS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rosihan Anwar
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2004
401.4 ROS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
499.221 7 RAG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986
499.227 RAG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Taufiqurohman
"Penelitian ini secara umum bertujuan memperoleh gambaran penggunaan urutan kata verba frasal yang dapat dipisah pada ragam tulis laras jurnalistik bahasa Inggris yang dikaitkan dengan faktor panjang objek nomina, objek pronomina, dan makna idiomatis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang juga menggunakan data kuantitatif. Penggunaan data kuantitatif diperoleh dengan menngubah data kualitatif menjadi data dalant bentuk angka.
Ragam tulis laras jurnalistik bahasa Inggris yang dijadikan somber data adalah majalah Time dan majalah Newsweek. yang terbit pada tahun 2007. Setiap majalah secara acak diambil sebelas penerbitan. Dengan demikian, dari dua majalah tersebut diperoleh dua puluh dua penerbitan. Jumlah penerbitan tersebut merupakan 21,56% dari seluruh penerbitan pada tahun 2007. Dari jumlah tersebut diperoleh 148 verba frasal yang dapat dipisah, dengan rincian 122 verba frasal berobjek nomina, dan 26 verba frasal berobjek pronomina.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara panjang objek nomina dengan posisi penempatannya dalam urutan kata verba frasal yang dapat dipisah pada ragam tulis bahasa Inggris. Objek nomina dengan panjang satu sampai empat kata dapat menempati dua posisi, yaitu posisi akhir dan posisi tengah- Posisi akhir ialaht posisi objek di belakang adverbia dan posisi tengah ialah posisi objek di antara verba dan adverbia. Objek nomina ditempatkan pada posisi akhir jika objek tersebut menjadi bagian klausa atau kalimat yang memperoleh fokus. Objek nomina ditempatkan di tengah jika objek tersebut tidak memperoleh fokus. Objek nomina dengan panjang lebih dari empat kata hanya dapat menempati satu posisi, yaitu posisi akhir. Sementara itu. ojek pronomina tidak selalu ditempatkan pada posisi tengah. Dengan kata lain, objek pronomina juga dapat ditempatkan pada posisi akhir. Objek pronomina ditempatkan pada posisi tengah karena objek tersebut menunjuk kepada entitas yang telah diketahui, yaitu menunjuk kepada konstituen nomina yang telah disebutkan sebelumnya dalam sebuah konteks dan tidak memperoleh penekanan (fokus) atau penonjolan informasi yang dikandunginya. Objek pronomina ditempatkan pada posisi akhir jika objek tersebut memperoleh penekanan (fokus) atau informasi yang dikandunginya ingin ditonjolkan. Pada basil analisis data yang berkaitan dengan makna, terdapat penempatan objek posisi akhir yang signifikan dalam urutan kata verba frasal yang dapat dipisah yang bermakna idiomatis. Hal itu ditunjukkan dengan persentase penempatan objek pada posisi tersebut mencapai 54,73% dari empat makna yang rnuncul pada jenis verba frasal tersebut. Namun, asal itu tidak berarti bahwa makna tersebut sebagai faktor utama penempatan objek pada posisi akhir. Faktor utama yang mcnempatkan objek pada posisi tersebut masih tetap objek yang menjadi bagian klausa atau kalimat yang memperoleh fokus. Sementara itu, makna idiomatis hanya berfungsi sebagai faktor pengiring dalam penempatan objek pada posisi tersebut.

This study aims at gaining the illustration of the use of separable phrasal verb word order related to the length of nominal objects, pronominal objects and idiomatic meanings in English journalistic written language. It uses the qualitative approach. It is purely qualitative since it solely involves the analysis and description of the data collected.
The source of data were Time magazines and Newsweek magazines published in 2007. Eleven publications of the two magazines were randomly taken. Thus. there were twenty two publications of the two magazines. The publications covered 21.56% of both magazines in 2007 which consist of 148 separable phrasal verbs of which are 122 separable phrasal verb with nominal objects and 26 separable phrasal verbs are pronominal objects respectively.
The study has come up with the following results. First, there is relation between the length of nominal objects and their positions in separable phrasal verb word order. Nominal objects consisting of one word to four words can be positioned in two different positions, end positions and mid-positions. Nominal objects are positioned in the end position if they are focused. The focused part of a sentence is typically new information which has not been previously mentioned. Nominal objects are positioned in the mid-position if they do not belong to the focus but to the background part of sentence. On the contrary, nominal objects consisting of more than four words can solely be positioned in the end position. Second. pronominal objects could occur ill two positions, end positions and mid-positions. Pronominal objects occur at the end position if they are focused. and they occur in the mid-position if they are not focused or not stressed. Pronominal objects are regarded as old information since they refer to a well-known entity to nominal constituents that have been previously mentioned in the contex. Third, there is significant tendency for idiomatic meanings in positioning objects in the end position. The percentage of idiomatic meaning of separable phrasal verb positioning object in the end position reveals 54.73 %."
2008
T24264
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
A.S. Haris Sumadiria
Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006
070.412 HAR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>