Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94137 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Analea Djajasuminta
"Skripsi ini berjudul Kehidupan Suku Ainu Di Zaman Modern ini yang dibuat dibawah bimbingan Dr. Bachtiar Alam. Penulis tertarik mengambil judul ini karena melihat di Jepang tenyata kehidupan suku Ainu kurang dibahas dan diperkenalkan lebih dalam kehidupan mereka hingga kini. Kehidupan suku Ainu berbeda dengan kehidupan orang Jepang dilihat dari secara keseluruhan kehidupan yang dijalani oleh orang-orang Ainu. Disinilah penulis tertarik untuk memperkenalkan dan meneliti bagaimana kehidupan suku Ainu di masa kini. Bahan-bahan yang diperoleh didapat sebagaian dari guru pembimbing, sebagaian dari Jepang, dan sebagaian lagi dari perpustakaan. Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan. Dari kajian yang dilakukan di ketahui bahwa kehidupan suku Ainu sudah berubah menyesuaikan diri dengan kehidupan orang Jepang sekarang ini. Hal ini dapat dilihat adanya penyesuaian atau adaptasi yang dilakukan oleh orang-orang Ainu yang berbaur dengan kehidupan orang Jepang. Hal yang lainnya adalah mata pencaharian yang tadinya berburu dan mengumpulkan bahan makanan sudah jarang dilakukan oleh mereka. Sayangnya usaha yang dilakukan oleh orang-orang Ainu untuk mempertahankan identitas dirinya dan menyesuaikan diri di kalangan masyarakat Jepang masih sulit diterima oleh masyarakat Jepang. Melihat hal ini berarti bukannya suku Ainu tidak dapat beradaptasi dengan orang Jepang, tetapi orang Jepanglah yang belum dapat menerima kehadiran suku Ainu diantara kehidupan masyarakat Jepang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna tapi semoga penulisan ini dapat berguna bagi para pembaca."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S13460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliningsih
"Skripsi ini membahas : Perang pasifik terjadi karena perbedaan kepentingan ekonomi di Asia, bagi Amerika dan Jepang. Amerika Serikat dan negara-negara yang bergabung dalam front ABCD memiliki daerah jajahan di Asia, merasa terancam dengan datangnya Jepang ke Asia. Tahun 1942, Jepang telah menduduki seluruh daerah Asia Tenggara. Tahun 1943, Amerika Serikat dengan negara-negara sekutu mulai menyerang Jepang satu persatu daerah Asia Tenggara direbut kembali oleh sekutu untuk membuat Jepang menyerah, pusat-pusat industri Jepang seperti Tokyo, Nagoya, Osaka di bom. tetapi Jepang juga tidak menyerah. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan hal lain yang bukan hanya sekedar pemboman biasa, melainkan menggunakan bom atom yang punya daya hancur yang dasyat dan efek radiasi radio aktif yang berbahaya bagi kehidupan. 6 Agustus 1945, Hiroshima dijatuhi bom atom pertama, dengan ukuran berat 4 ton, panjang 3 meter, dan diameter 0,7 meter. Tetapi Jepang juga belum menyerah, hingga dijatuhkan bom atom kedua di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945, dengan ukuran berat 4,5 ton panjang 3,5 meter dan diameter 1,5 meter. Di Hirosima, dari jumlah bangunan 76.327 buah, rusak 91,9 % tersisa 6.180 bangunan (0,9 %). Sementara di Nagasaki jumlah bangunan yang rusak sekitar 70 %. Di Hirosima kerusakan ditemukan sampai radius 5 km dari Hypocenter dan di Nagasaki 4 km dari Hypocenter"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S13671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Inong Mutia
"Agama Kristen masuk ke Jepang sejak tahun 1549, yaitu pada saat seorang misionaris Katolik Roma bernama Francis Xavier tiba di daerah Kagoshima. Memasuki zaman Edo (1603-1867), pada awalnya Tokugawa Ieyasu sebagai pemimpin pertama pemerintahan bakufu Edo, tidak menunjukkan keberatannya terhadap penyebaran agama Kristen dan keberadaan para misionaris di Jepang.Pada tanggal 1 Februari 1614, pemerintah bakufu Edomengeluarkan dekrit pertama pelarangan agama Kristen. Alasan utamadikeluarkannya dekrit tersebut adalah bahwa pemerintah Tokugawa ingimenciptakan suatu pemerintahan yang absolut di Jepang dan agamaKristen dianggap sebagai ancaman bagi persatuan bangsa Jepang. Selaindikeluarkannya dekrit pelarangan agama Kristen, sebagai bagian dari pelaksanaan pelarangan penyebaran agama Kristen, pemerintah bakufuEdo juga melaksanakan politik sakoku (politik penutupan negara) dansistem danka. Menurut Okuwa Mitoshi dalam bukunya yang berjudul Jidanno Shiso, dijelaskan bahwa pengertian dari danka adalah keluarga yangmelaksanakan upacara kematian pada kuil Budha tertentu danbertanggung jawab untuk melakukan pemeliharaan terhadap kuil tersebut. Dengan diterapkannya sistem danka, maka setiap keluargadiwajibkan untuk menjadi anggota kuil Budha tertentu dan penganutKristen diharuskan meninggalkan agamanya tersebut. Selain adanyapenganut Kristen yang meninggalkan agamanya, juga ada penganutKristen yang tetap bertahan dengan keyakinannya selama masapenerapan sistem danka tersebut dan disebut dengan kakure kirishitan. Permasalahan dalam skripsi ini adalah sistem danka sebagai salah satu faktor penyebab munculnya kakure kirishitan.Permasalahan dalam skripsi ini adalah sistem danka sebagai salah satu faktor penyebab munculnya kakure kirishitan.Permasalahan dalam skripsi ini adalah sistem danka sebagai salah satu faktor penyebab munculnya kakure kirishitan.Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan skripsi Sistem Danka dan kehidupan Kakure Kirishitan Pada Zaman Edo di Jepang {1603-1867) di Jepang adalah_ Dengan diterapkannya sistem danka pada zaman Edo, para penganut Kristen terpaksa meninggalkan agamanya tersebut. Namun, selain adanya penganut Kristen yang meninggalkan agamanya, ada juga para penganut Kristen yang tetap bertahan dengan keyakinannya tersebut dan disebut dengan kakure kirishitan._ Di satu sisi, para penganut Kristen pada zaman Edo berusaha untuk tetap bertahan dengan keyakinannya, sedangkan di sisi lain mereka berusaha untuk menuruti perintah yang dikeluarkan oleh pemerintah bakufu Edo untuk menjadi anggota danka._ Dengan diterapkannya sistem danka, pemerintah bakufu makin mempertegas pelarangan terhadap penyebaran agama Kristen sehingga agama Kristen tidak dapat berkembang luas di Jepang._ Pelaksanaan sistem danka juga melahirkan perpaduan (sinkrstisme) antara tiga agama, yaitu Budha, Shinto, dan Kristen. Hal ini disebabkan karena seluruh masyarakat Jepang pada zaman Edo, baik yang beragama Budha, Shinto, ataupun Kristen, wajib untuk menjadi anggota danka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Amellia Nuraini
"Dalam perkembangannya di masa kini, video game kerap memasukkan unsur-unsur kebudayaan dalam permainannya sebagai bagian dari konten promosi budaya ataupun konten atraktif yang dapat menarik perhatian para pemain game. Seperti video game Genshin Impact yang memasukan unsur-unsur kebudayaan beberapa negara populer pada negara-negara fiksinya, seperti Mondstadt sebagai representasi budaya Jerman, Liyue sebagai representasi budaya Cina, dan Inazuma sebagai representasi budaya Jepang. Penelitian ini berfokus pada analisis representasi budaya Ainu yang ada di Pulau Tsurumi, Inazuma dalam video game Genshin Impact. Penelitian ini metode kualitatif analitik melalui observasi pada video game dan studi studi pustaka untuk mengetahui budaya Ainu pada Genshin Impact dan dianalisis bentuk representasi budayanya berdasarkan teori representasi reflektif. Berdasarkan hasil penelitian ini adalah adanya representasi budaya Ainu pada konten, nama, benda, fitur dan nama-nama tempat di Pulau Tsurumi, Inazuma dalam video game Genshin Impact, yaitu Maushiro, Kanna Kapatcir, “Pirika cikappo kapatcir-kamui”, serta nama-nama tempat yang ada di Pulau Tsurumi, seperti Oina Beach, Moshiri Ceremonial Site, Chirai Shrine, Mt. Kanna, Shirikoro Peak, Autake Plains, Wakukau Shoal yang mengandung unsur kebudayaan Ainu, Jepang.

In today's video games development, developers often include cultural elements in their games as part of promotional content to attract players. As an example, video game Genshin Impact includes cultural elements of several popular countries in its fictional countries, such as Mondstadt as a representation of German culture, Liyue as a representation of Chinese culture, and Inazuma as a representation of Japanese culture. This study will focus on analyzing the representation of Ainu culture in Tsurumi Island, Inazuma in the Genshin Impact video game. This study uses an analytical qualitative method through observation of video games and literature studies to find out the Ainu culture in Genshin Impact and analyze the form of cultural representation based on reflective representation theory. Based on the results of this study, there are representations of Ainu culture in the contents, names, objects, features and place names on Tsurumi Island (Genshin Impact). Those representations are Maushiro, Kanna Kapatcir, "Pirika cikappo kapatcir-kamui", as well as the names of places on Tsurumi Island, such as Oina Beach, Moshiri Ceremonial Site, Chirai Shrine, Mt. Kanna, Shirikoro Peak, Autake Plains, Wakukau Shoal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Akram Dhiyauddin Umari
Jakarta: Gema Insani , 1999
361.61 AKR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Davis, James Cushman
Tanggerang Selatan: Baca, 2005
909.009 DAV h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Departemen Agama RI Jakarta, 2007
297.4 SUF
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Evita Dewanti
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S47901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusuf Sutanto
"Buku ini berisi tentang kumpulan kisah kearifan kuno yang bisa menjadi pedoman dalam kehidupan masa modern."
Jakarta: Hikmah, 2004
234.12 JUS k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S5849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>