Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chandrarina S.W.
"Penulisan mengenai pemikiran Kita Ikki dalam mereorganisasi negara Jepang dilakukan melalui pendekatan historis dan deskriptif analisis berdasarkan studi kepustakaan. Tujuan penulisan ini adalah untuk memahami pemikiran Kita Ikki dalam pereorganisasian negara Jepang dalam bidang sosial, ekonomi, politik dan pemerintahan. Pengumpulan data dilakukan terutama dengan menelaah dan mendeskripsikan buku Radical Nationalist in Japan: Kita Ikki 1883-1937 karya George M. Wilson, dan buku "Kita Ikki Chosakushuu" karya Kita Ikki, yang mengemukakan argumentasi mengenai pereorganisasian negara Jepang, serta buku-buku penunjang lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan utama dari program pembaharuan Kita Ikki dalam mereorganisasi Jepang adalah untuk menghilangkan klik-klik istimewa yang telah mencampuri hubungan kaisar dengan rakyat Jepang, serta menjamin keadaan ekonomi pribadi semua orang dan untuk merasionalisasikan ekonomi nasional sehingga negara dapat mengatasi perang atau konflik di dalam negeri. Kita Ikki adalah seorang sosialisme karena program-program pembaharuannya ditujukan pada kelompok buruh, dengan menyajikan kesejahteraan kaum buruh."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Pradono
"Menempatkan kedudukan agama yang jelas di dalam masyarakat merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi oleh negara-negara dengan mayoritas penduduk beragama islam, khususnya sejak akhir abad 19. Di Indonesia sendiri. perdebatan tentang hubungan antara agama dan negara dalam pemikiran politik islam telah mengalami puncaknya selama dasawarsa 1950-an. Selama rentang periode 10 tahun tersebut banyak intelektual muslim yang berbicara tentang 'negara berdasarkan islam', khususnya dalam _sidang-sidang Dewan Konstituante. Salah seoranq diantara mereka adalah Hamka. Konsep negara dalam pemikiran Hamka selama periode 1950-an adalah negara yang berdiri atas dasar 'Kedaulatan Ilahi'. Konsep ini yang disebut aliran integralistik berbeda - paling tidak - dengan dua paham lainnya yang juga berbicara tentang hubungan antara agama dan negara. yaitu aliran simbiotik dan aliran sekularistik Bila aliran simbiotik mengatakan bahwa agama dan negara berhubungan timbal balik dan saling memerlukan sedangkan aliran sekularistik mengajukan pemisahan antara agama dan negara. maka aliran integralistik justru mengatakan bahwa antara agama { islam } dengan negara tidak dapat dipisahkan. Alasannya adalah islam. sebagai sebuah agama, telah meliputi bukan saja tuntutan moral sebuah agama. telah meliputi bukan raja tuntutan moral dan peribadatan melainkan juga petunjuk-petunjuk mengenai Cara mengatur sega1a aspek kehidupan politik. ekonomi dan sosial. Pendek kata, islam merupakan suatu agama yang sempurna dan amat lengkap."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S12220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Widianingsih
"konsep pemikiran yang mendorong perkembangan politik dan pemikiran di awal periode Meiji adalah kenyataan yang dramatis mengenai ketidakberdayaan Jepang untuk mengatasi serangan dan tuntutan Barat yang mendadak. Suatu perubahan drastis sangat diperlukan bila Jepang berkeinginan tetap bertahan sebagai suatu negara yang merdeka dan berdaulat. Situasi seperti ini dimulai sejak kedatangan Komodor Matthew C. Perry dari Armada Samudra Hindia Timur Amerika Serikat di Uraga (1853) dengan tujuan menuntut dibukanya politik isolasi Jepang.
Kelanjutan dari kedatangan Perry yang melahirkan perjanjian Kanagawa (1854) yang tidak adil bagi Jepang, telah melahirkan perasaan anti orang asing. Sementara itu pengaruh lain yang ditimbulkan dari pembukaan negara ini adalah menurunnya wewenang Shogun dan para Daimyo sehingga melahirkan kekuatan-kekuatan politik baru yang terpecah menjadi dua bagian, yaitu golongan yang pro Barat dengan golongan yang kontra terhadap pembaharuan dari Barat. Perkembangan pemikiran di dalam usaha mencari Bentuk yang tepat dalam arah pembaharuan Jepang selanjutnya merupakan kunci pembahasan zaman ini. Konflik dan permasalahan yang ditimbulkan pada periode ini telah melahirkan generasi-generasi baru yang dengan caranya sendiri melakukan berbagai terobosan atas kepelikan situasi yang dihadapi.
Keadaan zaman yang demikian ini merupakan gambaran situasi Jepang pada saat Tokutomi Sohood; lahirkan. yaitu suatu masa dimana tradisi feodal masih berakar Kuat sementara pengaruh Barat mulai berangsur-angsur masuk mempengaruhi pola pikir masyarakat. Tokutomi Sohoo merupakan salah satu wakil dari generasi zamannya yang mempunyai suatu keinginan kuat untuk ikut berusaha dalam menentukan nasib bangsanya. Satu hal yang menarik perhatian dalam studi ini adalah dalam memilih karir jurnalis sebagai wadah penyaluran ide-ide dan aspirasinya. Hal inilah yang menjadikan Sohoo lain dari kebanyakan intelektual Jepang masa itu yang langsung terjun menjadi politikus. Sohoo menempatkan dirinya sebagai seorang pengamat, kritikus, komentator, dan sekaligus kemudian menjadi penerbit dari majalah dan koran yang dipimpinnya.
Studi ini menjadi lebih menarik dengan perubahan-perubahan pemikiran Sohoo. Bagi Sohoo seorang jurnalis haruslah memiliki nilai lebih dari pada hanya menjadi sporting penulis dan pencari berita. Bentuk pelayanan masyarakat seperti ini baginya merupakan suatu kerja yang menuntut pengabdian total demi untuk membantu kesejahtereran sosia1 masyarakat dan juga kepentingan negaranya. Pada pertengahan tahun 1880-an pada saat karirnya sebagai seorang penulis dimulai sampai pada tahun 1945 saat aktivitasnya di masyarakat berakhir, Sohoo telah banyak mengghasilkan tulisan penting. Sampai akhir masa hidupnya Sohoo telah menulis lebih dari 35O buah tulisan mengenai masalah-masalah dalam negeri, hubungan internasional, sejarah, geografi, penelitian sastra, dan kritik-kritik sosial."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Suyanto
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2014
321.859 8 DJO d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Dewi Ambarastuti
"ABSTRAK
Bangsa Jepang dikenal sebagai bangsa yang amat mencintai alamnya, meskipun di Jepang sering terjadi bencana alam. Bukti kecintaannya ini dituangkan dalam tulisan. Salah satunya surat. Dalam penulisan surat bangsa Jepang mempunyai keistimewaan yaitu menuliskan salam pembuka yang mengandung kata-kata yang bernuansa alam dan fenomenanya. Dalam penelitian ini, kata-kata yang bemuansa alam tersebut dianalisis dengan konsep ikeru shizen yang dikemukakan oleh Watsuji Tetsuro dalam bukunya Fuudo. Analisis ini berkaitan dengan pemikiran-pemikiran Watsuji mengenai alam Jepang. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa dari data yang ada, terdapat kata-kata yang bemuansa alam, yang menggambarkan Iingkungan alam dan fenomenanya atau juga Iingkungan alam beserta isinya. Di balik kata-kata yang bermuatan alam tersebut, terdapat pemikiran-pemikiran orang Jepang terhadap alam dan fenomenanya yang terjadi. Dalam hal ini terlihat bahwa orang Jepang beradaptasi dengan bail( terhadap alam dan segala fenomenanya. Orang Jepang sama sekali tidak berniat menguasai Iingkungan alamnya, dan juga tidak berniat melawan bahkan mencegah sekali pun fenomena alam yang terjadi. Karena menurut konsep ikeru shizen ini, bahwa kedudukan antara manusia dengan alamnya adalah sama. Alam Jepang dan semua fenomenanya memberikan andil yang positif bagi keberlangsungan hidup orang Jepang."
2007
T 17916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pureklolon, Thomas Tokan
"Negara merupakan lembaga yang menguasai sebuah masyarakat dan jelas pula bahwa negara-negara terdiri dari berbagai lembaga di dalamnya. Lembaga-lembaga ini saling berinteraksi dalam sebuah aturan dan prosedur yang membentuk sebuah sistem kekuasaan. Aturan dan prosedur ini didasarkan pada sebuah prinsip, sebuah norma yang dikaitkan untuk suatu tujuan tertentu. Karena itu, untuk mengerti negara, kita juga harus mengerti dan memahami prinsip dan norma serta tujuan dari negara tersebut. Tesis ini meneliti tentang : Negara dalam Perspektif Kristian : Pemikiran Politik Sint. Thomas Aquinas. Negara merupakan bagian dari pemerintahan universal, yaitu suatu pemerintahan yang diciptakan dan diperintah oleh Tuhan sendiri. Tujuan dan pertimbangan dibentuknya sebuah negara adalah memberikan kepada manusia segala pemenuhan kebutuhan material dalam hidupnya, dan menjadi dasar pendidikan, intelektual dan moral. Dalam pandangan Aquinas, manusia harus hidup dalain kelompok atau komunitas sehingga dapat saling membantu satu sama lain.
Metode yang dipilih adalah metode kualitatif dengan menggunakan penelitian eksplanatif Kualitatif karena penelitian ini ingin memahami atau mengatakan sebuah pemikiran politik dalam hal ini adalah pemikiran politik Aquinas. Permasalahan dalam penelitian ini diawali dengan pertanyaan "bagaimana", sehingga untuk menjawabnya digunakan metode kualitatif, sedangkan penelitian eksplanatif atau penelitian yang bersifat menerangkan ini bertujuan meneliti data-data primer yang ditulis oleh Aquinas sendiri dan data-data sekunder yang ditulis oleh orang lain tentang Aquinas, khususnya tentang Negara. Negara untuk kebaikan bersama, bukan untuk kelompok tertentu saja. Negara sebagai bentuk persekuutuan hidup yang paling tinggi, memiliki tujuan yang juga paling tinggi, paling mulia dan paling luhur bila dibandingkan dengan tujuan yang dimiliki oleh persekutuan hidup lainnya. Negara sebagai suatu bentuk persekutuan hidup, menempati jenjang yang paling atas justru karena ia memiliki tujuan yang paling tinggi, paling mulia dan paling luhur. Aquinas pun berpendapat bahwa negara ada dan terbentuk bukan untuk negara itu sendiri. Tujuan akhir negara bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk manusia yang menjadi warganya. Jadi tujuan utama pembentukan negara adalah untuk manusia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Harjono
Jakarta: Gema Insani Press, 1995
297.4 ANW i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Permata Artistika Kreasi, , 2001
297.5 NEG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vanda Damayanti
"ABSTRAK
Pada mulanya adalah menggulingkan pemerintahan Bakufu dan mendirikan pemerintahan yang baru. untuk tujuan itu Shibusawa sudah berjuang sedapat-dapatnya tetapi keadaan telah memaksanya meninggalkan rencana itu dan bekerja pada Hitotsubashi, yaitu masih sanak keluarga Tokugawa. Hal ini telah mengakibatkan Shibusawa menjadi orang gajian Bakufu dan walaupun terperangkap pada suatu keadaan yang tidak menyenangkan, ia menyambut baik kesempatan pergi ke luar negeri. Hal inilah yang menpengaruhi perubahan pemikiran Shibusawa Eiichi. Shibusawa yang memulai karirnya sebagai anggota yang aktif dari birokrasi pemerintah yang baru dan secara pribadi terlibat dalam proses perubahan yang cepat, sehingga ia menyadari bahwa modernisasi bangsa tidak akan tercapai hanya dengan upaya pemerintah sendiri. Shibusawa tahu bahwa negara yang modern tidak akan pernah terjadi tanpa adanya sekelompok wirausaha yang mau menerima saran dan kebijakan pemerintah dan mengelola perubahan dengan mempertimbangkan keadaan masyarakat dan kondisi pasar dengan seksama, bekerja setahap demi setahap untuk kemakmuran bangsa.

"
1996
S13991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panudju Senoaji
"Pada awal abad ke 20 atau tepatnya pada jaman Meiji (1868-1912), Jepang merupakan satu-satunya negara non Barat yang berhasil melakukan modernisasi. Bukti nyata dari keberhasilan usaha-usaha modemisasi Jepang pada jaman Meiji adalah tampilnya Jepang sebagai sebuah negara industri. Dengan kekuatan industri yang dimilikinya, Jepang kemudian menjelma menjadi salah satu kekuatan ekonomi dan militer dunia. Tampilnya Jepang sebagai kekuatan ekonomi dan militer dunia, membuat statusnya dalam percaturan ekonomi politik intemasional juga mengalami perubahan, dan sebuah negara semi kolonisasi menjadi sebuah negara merdeka dan berdaulat. Keberhasilan Jepang menjadi sebuah negara merdeka dan berdaulat justru bertolak belakang dengan situasi umum yang terjadi di negara-negara Asia pada awal abad ke-20. Hampir sebagian besar wilayah Asia merupakan wilayah_wilayah kolonisasi negara-negara Barat. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia, Jepang merupakan negara yang sangat miskin akan sumber daya alam. Selain itu hubungan Jepang dengan dunia pada khususnya dengan dunia Barat relatif terlambat. Mengapa hanya Jepang yang sukses dalam menjalankan program-program modemisasi, sedangkan negara-negara lain di Asia tidak? Faktor-faktor apakah yang telah membedakan Jepang dengan negara-negara lain di Asia? Menurut Paul Baran searang ahli ekonomi politik beraliran mantis, seperti yang dikutip oleh Yoshihara Kunio, modal utama dari keberhasilan industrialisasi Jepang adalah kemerdekaan politik. Dia mencoba membandingkan Jepang dengan India. Menurutnya Jepang dapat berdiri sebagai negara industri karena Jepang merupakan negara yang merdeka sedang India tetap terbelakang karena telah mengalami pemerasan akibat kolonisasi Inggris. Kunio lantas mencoba melengkapi argumen yang dikemukakan oleh Paul Baran diatas dengan membandingkan Jepang dan Muang Thai. Selain tidak pernah mengalami kolonisasi negara-negara Barat, Muang Thai pada masa pemerintahan Raja Chulalongkorn (1868-1910) atau hampir bersamaan dengan jaman Meiji juga melakukan usaha-usaha modernisasi. Tetapi apa yang dicapai oleh Muang Thai tidak seperti yang dialami oleh Jepang. Menurut Kunio keberhasilan modemisasi yang diperoleh Muang Thai hanya bersifat kuantitatif tidak kualitatif, artinya hanya menyentuh sebagian kecil masyarakat, sedangkan mayoritas besar rakyat tetap tidak berpendidikan dan hidup dalam keadaan miskin. Suatu situasi yang sangat berlawanan dengan keadaan di Jepang. Keberhasilan modernisasi yang dicapai oleh Jepang pada jaman Meiji juga sangat ditentukan oleh faktor-faktor lain seperti unsur-unsur dalam kebudayaan Jepang. Kebudayaan Jepang dapat dianggap sebagai kebudayaan rasa malu."
2000
S13802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>