Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bachtiar Alam
"ABSTRAK
Adalah suatu kenyataan yang tak dapat dipungkiri, bahwa dalam setiap masyarakat, kepercayaan keagamaan berkaitan erat dengan gejala-gejala sosial yang terwujud dalam masyarakat tersebut.
Dalam arti ini, bila kita melihat kebudayaan sebagai:
suatu pola dari pengertian-pengertian yang terwujud sebagai simbol-simbol, yang ditransmisikan secara historis; suatu sistem dari konsepsi-konsepsi yang diwariskan dan diekspresikan dalam bentuk-bentuk simbolik, yang dengan bantuan mana manusia mengkomunikasikan, melestarikan dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya terhadap kehidupan (Geertz 1973c:81),
maka agama dapat kita lihat sebagai bagian dari kebudayaan, yang secara khusus berkenaan dengan konsepsi-kon-sepsi manusia yang paling mendasar dan hakiki, yakni etos dan pandangan hidup_

"
1984
S13700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Makassar: Kantor Bahasa Maluku, 2019
398.2 ANT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Pangestu Sudianingrum
"Suatu kajian tentang persamaaan dan perbedaan etos kerja dan semangat kapitalisme yang terdapat di Jepang dan Eropa. Jepang dapat digolongkan sebagai salah satu bangsa di dunia yang paling berkembang secara ekonomis. Di mata bangsa-bangsa lain, bangsa Jepang dikenal sebagai bangsa yang hemat, rajin dan suka bekerja keras atau dikatakan mempunyai etos kerja yang tinggi. Sikap yang demikian berlandaskan pada semangat yang terdapat dalam kapitalisme Jepang. Semangat kapitalisme tidak hanya terdapat di Jepang, tetapi juga ditemui di Eropa yang merupakan tempat asal sistem kapitalisme tersebut. Semangat kapitalisme yang ditemui di Eropa mempunyai persamaan dan juga perbedaan dengan kapitalisme yang terdapat di Jepang. Tokoh besar dalam kapitalisme Eropa, Karl Marx, memandang kapitalisme dari konsep kepemilikan, yaitu sebagai hubungan produksi yang terjadi antara golongan pemilik modal atau golongan kapitalis dengan golongan yang tidak memiliki modal atau golongan proletar, dimana golongan kapitalis semakin lama semakin kaya dengan memeras golongan proletar sehingga jurang pemisah antara mereka semakin besar dan dapat menyulut pemberontakan yang dilakukan oleh golongan proletar.Dalam kapitalisme Jepang, konsep kepemilikan yang dikemukakan Ishida Baigan bersifat umum, yaitu,. barang-barang saya adalah milik saya, barang-barang orang lain adalah milik orang lain, apa yang dipinjam harus dikembalikan dan apa yang dipinjamkan harus diterima kembali ... sehingga tidak menimbulkan akibat seperti dalam kapitalisme Eropa. Semangat kapitalisme Eropa, menurut Max Weber, bercikal bakal dari nilai-nilai ajaran agama Protestan yang menekankan tidak adanya kepastian nasib sehingga setiap orang harus bekerja keras agar dapat terpilih sebagai orang yang diselamatkan Tuhan pada hari akhir. Ketidakpastian nasib ini selain memotivasi manusia untuk selalu bekerja keras, di sisi yang lain juga menyebabkan orang terus bertanya-tanya apakah usahanya telah cukup, suatu hal yang dapat mengakibatkan seseorang akhirnya putus asa. Selain itu karena hidup boros adalah dosa besar maka setiap hasil usaha dari bekerja keras tersebut harus dikumpulkan dan digunakan untuk memulai usaha baru. Semangat kapitalisme Jepang bercikal bakal dari ajaran agama Budha dimana bekerja, menurut Suzuki Shosan, dianggap sebagai ibadah dan dengan bekerja manusia menjadi Budha yang berarti pasti mendapat keselamatan. Kepastian nasib inilah yang memotivasi bangsa Jepang untuk terus bekerja keras. Bila dibandingkan, semangat bekerja keras yang terdapat dalam kapitalisme Jepang kemungkinan lebih dapat bertahan lama daripada semangat yang terdapat dalam kapitalisme Eropa. Bila dalam semangat kapitalisme Eropa sikap hemat ditekankan sebagai lawan dari sikap boros yang merupakan dosa besar, dalam semangat kapitalisme Jepang sikap hemat diwujudkan dari pemahaman terhadap alam dimana manusia, menurut Baigan, adalah bagian dari alam semesta sehingga harus hidup selaras dengan alam atau hidup apa adan ya. Berdasarkan uraian tersebut dapat dilihat bahwa skripsi ini membahas persamaan dan perbedaan etos kerja dan semangat kapitalisme yang terdapat di Jepang dan Eropa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Makassar: Kantor Bahasa Maluku, 2019
398.2 ANT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Mardiana
"Penelitian mengenai mujoo kan ( pandangan ketidakkekalan ) yang dimiliki oleh orang Jepang yang hidup hingga abad ke-10 ini dilakukan melalui penelitian kepustakaan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana bentuk pandangan 'ketidakkekalan' yang dimiliki orang Jepang saat itu dan menjadi dasar pemikiran mereka hingga saat ini. Data-data dikumpulkan melalui karya Honda Giken yang berjudul Nihon Jin no Mujoo Kan sebagai acuan utama serta buku-buku pendukung lainnya, seperti antara lain Manyooshuu, Kojiki dan Fudooki yang banyak memuat data-data yang mengungkapkan pandangan 'ketidakkekalan' orang Jepang saat itu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk pandangan 'ketidakkekalan' orang Jepang hingga abad ke-10 ialah pandangan 'ketidakkekalan' yang difahami sebagai pandangan yang bergerak di dalam konteks ruang dan waktu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Pusparesmi M
"Skripsi ini menguraikan tentang wanita Jepang. Secara khusus skripsi ini menguraikan tentang perubahan pandangan wanita Jepang terhadap perkawinan sebagai akibat dari adanya perubahan Undang Undang dan perkembangan pendidikan bagi wanita Jepang. Perubahan pandangan ini terutama ditekankan pada saat Jepang berada di bawah pendudukan Amerika (tahun 194 akibat dari kekalahan Jepang pada Perang Dunia II) karena setelah masuknya Amerika terlihat jelas perubahan pandangan tersebut. Namun, sebelumnya diuraikan pula mengenai kehidupan dan anti perkawinan bagi wanita sebelum tahun 1946 (sebagai latar belakang). Sebelum tahun 1946, perkawinan dianggap sebagai jalan hidup wanita karena pendidikan yang diterima wanita pada saat itu, baik di rumah maupun sekolah bertujuan untuk menjadikan wanita sebagai Ryosai Kenbe sehingga wanita tidak memiliki kemandirian. Adanya perubahan yang dilakukan oleh pemerintah Jepang atas desakan pihak penguasa Amerika menumbuhkan kesadaran wanita Jepang bahwa perkawinan bukanlah satu-satunya jalan hidup yang tersedia bagi mereka. Perkawinan yang pada awalnya dianggap sebagai suatu keharusan kemudian berubah menjadi satu pilihan hidup wanita Jepang. Dengan demikian terbukti bahwa secara tidak langsung Amerika melalui perubahan Undang Undang dan perkembangan bidang pendidikan telah mempengaruhi pandangan wanita Jepang terhadap perkawinan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idat Abdulwahid
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
389.2 IDA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jing, Xiaomin
Beijing China: Publication Intercontinental, 2011
SIN 398.209 51 JIN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sujamto
Semarang: Effhar Offset, 1992
181.19 SUJ r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sayekti
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa , 1998
899.232 SRI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>