Ditemukan 128441 dokumen yang sesuai dengan query
Siti Aisah
"
ABSTRAKPenelitian mengenai ada tidaknyq padanan kata yang tepat untuk menterjemahkan 123 buah kosa kata bahasa Jepang yang berhubungan dengan Kimono ke dalam bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan, dengan sumber data : Nihon o shiru jiten dan Kojien.
Hasilnya menunjukkan bahwa dalam menterjemahkan kosa kata tersebut di atas, sebagian kosa kata tersebut ada padanan katanya yang tepat dalam bahasa Indonesia, sedangkan sebagian lagi tidak ditemukan padanan katanya. Maka untuk menterjemahkan kosa kata yang tidak ada padanan katanya dapat ditempuh 2 cara yaitu menggunakan kosa kata bahasa Jepang tersebut sebagai kata pinjaman dalam bahasa Indonesia atau menggunakan keterangan baik berupa frase, klausa maupun kalimat.
"
1989
S13860
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sari Endahwarni
"Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, dalam bahasa Rusia juga terdapat pembagian kelas kata. Rata depan dalam bahasa Rusia merupakan bagian dari kata bantu. Kata bantu tidak apat berdiri sendiri dan selalu dirangkaikan dengan kata yang lain. Seperti dalam bahasa Indonesia, misalnya: Ida dan ibunya pergi ke pasar. Kata depan ke tidak dapat berdiri sendiri, artinya kata ke bila dirangkaikan dengan kata-kata yang lain dapat membentuk kalimat. Dalam kalimat di atas dirangkaikan dengan kata benda pasar_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15151
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Edizal
Padang: Kayupasak, 2010
495.6 EDI t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Tia Ristiawati
Jakarta : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
495.607 TIA s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nenny Alfiah
"
ABSTRAKNenny Alfiah. Ikhtisar Skripsi sbb. Kata seru dipergunakan oleh orang Jepang dalam percakapan sehari-hari. Dalam bahasa Jepang, kata seru berkaitan dengan jenis kelamin pemakainya. Berdasarkan hal tersebut, penulis berminat untuk mengetahui, kata seru bahasa Jepang lebih lanjut dengan tujuan untuk mengetahui fungsinya, dan untuk mengetahui kata seru mana yang hanya digunakan oleh laki-laki, mana yang hanya digunakan oleh perempuan, dan mana yang bisa digunakan oleh keduanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13766
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jascha Dewangga
"Kata sapaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam memulai suatu percakapan. Melalui kata sapaan kita dapat melihat hubungan di antara penutur dan mitra tutur. Oleh karena itu, penggunaan kata sapaan perlu dipahami secara menyeluruh untuk menjaga hubungan interpersonal. Ketika mempelajari bahasa Jepang, ditemukannya perbedaan mengenai penggunaan kata sapaan dalam buku pelajaran bahasa Jepang. Dengan demikian, penelitian ini akan membahas bagaimana kata sapaan “otsukare” sebenarnya digunakan di Jepang, khususnya pada kalangan mahasiswa Jepang. Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis akan membahas bagaimana aisatsu diajarkan dalam buku “Minna no Nihonggo”. Selanjutnya, penulis menggunakan kuesioner untuk mempertanyakan cara penggunaan “otsukare” kepada responden mahasiswa Jepang. Dalam pembuatan kuesioner, penulis menggunakan konsep sosiolinguistik agar dapat menjawab pertanyaan mengenai penggunaan “otsukare”. Dalam penelitian ini, ada empat penemuan mengenai cara penggunaan “otsukare”. Penutur jati bahasa Jepang menggunakan ucapan “otsukare” kepada kakak kelas, adik kelas, dan teman. Penutur jati bahasa Jepang lebih condong menggunakan “otsukare” sebagai kata perpisahan, walaupun beberapa orang juga menggunakan “otsukare” ketika bertemu dengan seseorang. Selanjutnya, semakin larut waktu (pagi ke malam), “otsukare” semakin sering digunakan. Terakhir, penutur jati bahasa Jepang merasa penggunaan “otsukare” di pagi hari dan ketika pertama keluar dari rumah merupakan hal yang wajar.
Greetings are one of the keys to strike a conversation. Within a conversation, in greetings, we can see the relationship between a person to another person. As a result, in maintaining an interpersonal relationship, an understanding of greetings is necessary. While learning Japanese, there are differences in the use of greetings within Japanese textbooks. Thus, this study will discuss the usage of "otsukare" in Japan, especially amongst Japanese university students. "Minna no Nihonggo" will be used to comprehend how is aisatsu being taught to a foreigner. In this research, Japanese university students will answer a questioner regarding the usage of "otsukare." In making the questionnaire, the author uses sociolinguistics to answer questions concerning the usage of "otsukare." In this research, there are four discoveries regarding the usage of "otsukare." Native Japanese speakers use the greeting "otsukare" to seniors, juniors, and friends. Native Japanese speakers prefer to use "otsukare" as a farewell, although some people also use "otsukare" to greet people. As time goes by (morning until night), "otsukare" is used more frequently. Finally, native Japanese speaker thinks that the usage of "otsukare" in the morning and when they first get out of the house is nothing out of the ordinary."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sheddy Nagara Tjandra
1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Sheddy Nagara Tjandra
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Nabilah Ayu Rahma Dwisiandri
"Makalah ini menganalisis sinonimi pada adverbia bahasa Jepang yang memiliki makna ‘akhirnya’. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu persamaan dan perbedaan yang ada pada adverbia yatto, youyaku, dan tsuini. Data penelitian diperoleh dari tulisan-tulisan di Twitter yang mengandung kata yatto, youyaku, dan tsuini. Berdasarkan hasil analisis, yatto dan youyaku menunjukkan hasil akhir yang positif dan mengekspresikan emosi senang dan rasa lega pembicara. Adverbia tsuini lebih berfokus pada hasil akhir, dapat berupa sesuatu yang diharapkan maupun tidak, setelah mengalami proses yang panjang dan bertahap sehingga dapat juga mengekspresikan rasa kecewa pembicara. Hasil analisis dari penelitian ini diharapkan dapat membantu pembelajar bahasa Jepang di Indonesia untuk dapat menggunakan ketiga kata tersebut dengan benar.
This research problematizes synonymy in Japanese adverbs that have meaning of ‘finally’. This research analyzes the similarities and differences between yatto, youyaku, and tsuini. The source of the data is from Twitter that contain words yatto, youyaku, and tsuini. Based on the result of the analysis, yatto and youyaku show positive end results and express the speaker’s happy emotion and feeling of relief. Tsuini focuses more on the end result, whether it is something that is expected or not, after a long and gradual process thus it can also express the speaker’s disappointment. The result of this research is expected to help Japanese learners in Indonesia use these three words correctly."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Unversitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Popon Suminartiningsih
"
ABSTRAKMakna sebuah kata sulit untuk ditentukan secara jelas dan lugas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang turut menentukan arti kata, misalnya faktor budaya yang melatar belakangi si pembicara, cara pengungkapan si pembicara untuk mencapai maksud tertentu dan yang paling utama adalah tidak meratanya fungsi gramatikal secara menyeluruh. Masalah seperti ini merupakan masalah yang wajar dan banyak diperbincangkan di dalam linguistik. Dalam mempelajari makna kata, banyak tes yang di_lakukan untuk mengungkapkannya. Sorensen menyatakan yang diungkapkan kembali oleh Ikegami bahwa mengerti arti kata berarti mengerti kondisi pemakalan kata tersebut dan menerapkannya secara alamiah di tengah pemakai bahasa yang bersangkutan. Contohnya: hat (torsi) dan cap (peci) yang berarti bashi di dalam bahasa Jepang, kondisi yang memembedakan pemakaian kata tersebut adalah 'bentuk' benda yang ditunjuknya. Lebih lanjut diungkapkan bahwa di dalam bahasa sebagai alat...
"
1986
S13807
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library