Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128964 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devi Yuliana Afifa
"DEVI YULIANA AFIFA. Sejak berakhirnya masa ekonomi gelembung diawal tahun 1990an, Jepang mengalami resesi ekonomi yang mengakibatkan beberapa perubahan dalam sistem perekrutan karyawan oleh perusahaan-perusahaan di Jepang. Missmatch atau ketidakcocokan antara lowongan yang ada dan para pelamar, serta semakin sempitnya peluang kerja bagi mereka yang tidak mempunyai pendidikan tinggi dan bagi para lulusan baru yang tidak berpengalaman memicu bertambahnya jumlah pengangguran dan orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap / para part-timer. Diantara para pengangguran tersebut muncul kategori baru yang disebut NEET. Kategori ini diberikan atas dasar perbedaan mereka dengan kelompok pengangguran lain dalam hal aktifitas mencari pekerjaan. NEET/ Niito tidak saja mengganggur namun juga tidak sedang berusaha mencari pekerjaan. Tidak adanya usaha mencari pekerjaan ini terkait dengan faktor internal / dan dalam diri mereka sendiri. Terhambatnya langkah mereka dalam mencari pekerjaan disebabkan oleh perasaan rendah diri, kurangnya kepercayaan akan kemampuan diri serta kurangnya kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi. Kekurangan yang mereka rasakan ini berkombinasi dengan tingginya taraf hidup masyarakat Jepang yang menyebabkan orangtua mereka mampu terus membiayai kehidupan mereka sehingga desakan dan tekad untuk mempunyai pekerjaan tetap pun menjadi berkurang. Meskipun bagi sebagian Niito mencari pekerjaan bukan merupakan hal yang penting untuk dilakukan, bagi pemerintah Niito tidak bisa dibiarkan terus menganggur. Keberadaan Niito dan jumlahnya yang bertambah banyak akan mengurangi jumlah tenaga kerja dan juga mengurangi generasi muda aktif sebagai pembayar pajak pensiun. Dengan adanya faktor internal yang telah disebutkan, langkah yang harus dilaksanakan untuk menangani Niito tidak cukup hanya dengan pemberian pasokan informasi lowongan kerja atau penyaluran tenaga kerja saja. Metode khusus seperti pendekatan secara personal harus dilakukan sebab Niito bukan termasuk pencari kerja aktif seperti pengangguran lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"
Tulisan ini adalah kajian tentang bagaimana pemuda Ambon salg berkomunikasi dalam sebuah ruang public yakni Ambon Plaza,atau sering disingkat dengan Ampas, yang berdiri sejak 1995. Ini adalah pusat perbelanjaan yang secara signifikan berubah pasca konflik di Ambon tahun 1999-2003. Di pusat perbelanjaan,pengunjung dapat melakukan hubungan yang interaktif, tidak hanya dengan pengunjung lain tetapi juga dengan penjajanya. Amplaz memiliki peran yang penting untuk mempertemukan orang-orang dari agama yang berbeda. Ini adalah tempat di mana kelompok Kristen dan Islam dapat bertemu tanpa rasa takut. Di tempat ini, gaya hidup baru dirayakan, sehngga Amplaz lebih terlihat sebagai arena untuk menunjukkan gaya hidup modern, dibangdingkan sebagai area konflik.
"
JSPA 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fattah Hanurawan
"ABSTRAK
Penelitian ini berawal dari suatu gejala di mana tidak selalu remaja yang memiliki pengetahuan tentang penampilan pemusik rock mempunyai niat untuk melakukannya. Dalam kerangka teori tindakan beralasan Fishbein & Ajzen (1975) suatu niat perilaku dapat diterangkan melalui faktor sikap (internal) dan norma subyektif (Sosial) sebagai determinan utamanya. Sedang ditinjau dari teori belajar sosial dapat dijelaskan bahwa masalah peniruan penampilan fisik pemusik rock merupakan hasil dari proses belajar sosial faktor internal (sikap) remaja dengan lingkungan, sosialnya. Sandura dan Walters menyatakan bahwa proses belajar sosial terutama terjadi melalui proses belajar perwakilan (vicarious learning), yang dalam konsep belajar sosial spesifik tersebut terkandung pengertian bahwa cara berperilaku seseorang merupakan hasil interaksi belajar dengan perilaku orang lain.
Ditinjau dari teori peran (role theory) remaja peniru dalam konteks sosialnya menempati kedudukan sebagai aktor atau pelaku yang akan selalu memperhatikan tuntutan peran yang diembannya. Tuntutan peran yang dipertimbangkan remaja itu terwujud dalam bentuk harapan, norma, wujud perilaku, penilaian, dan sanksi terhadap niat meniru penampilaan fisik pemusik rock
Dari kajian teori belajar sosial, teori pecan, dan kerangka pemilahan- variabel yang rnenggunakan model teori tindakan Fishbein & Ajzer (1975) kemudian diajukan 2 hipotesis mayor dan dua hipotesis minor yang diuji kebenarannya pada 254 pelajar SMA di Kotamadya Malang,
Hipotesis itu adalah: Hipotesis Mayor 1 berbunyi Sikap dan norma subyektif remaja terhadap tingkah laku meniru penampilan fisik pemusik rock secara signifikan berhubungan positif dengan niatnya meniru penampilan fisik pemusik rock. Hipotesis Minor 1 adalah sikap remaja terhadap tingkah laku meniru penampilan fisik pemusik rock secara signifikan berhubungan positif dengan niatnya meniru penampilan fisik pemusik rock. Hipotesis Minor 2 berbunyi norma subyektif remaja mengenai tingkah laku meniru penampilan fisik pemusik rock secara signifikan berhubungan positif dengan niatnya meniru penampilan fisik pemusik rock. Kemudian Hipotesis Mayor 2 berbunyi norma subyektif secara signifikan memberikan sumbangan relatif lebih besar dibanding sikap remaja terhadap niatnya meniru penampilan fisik pemusik rock.
Berdasar hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa Hipotesis Mayor 1, Hipotesis Minor 1 dan 2 dapat diterima kebenarannya. Sedang Hipotesis Mayor 2 tidak dapat diterima kebenarannya. Terhadap hasil penelitian ini disarankan bagi orang tua untuk melakukan pendekatan lebih dekat dengan unsur-unsur dalam norma subyektif seperti teman bermain atau teman sekolah. Saran bagi masyarakat umum dan pemerhati masalah sosial agar melakukan sosialisasi pesan-pesan normatif berkenaan dengan peniruan terhadap penampilan fisik pemusik rock melalui pembinaan 2 saluran, yaitu sikap dan norma subyektif remaja. Bagi penelitian lebih lanjut disarankan untuk mempelajari masalah independensi antara komponen struktur sikap dan norma subyektif dalam kaitannya dengan niat. Juga bagi peneliti lebih lanjut disarankan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut pola-peniruan dan perkembangan sosialitas remaja pada wilayah perilaku yang lain."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: DPP.GPPA '45 , 1990
305.23 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan. Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, 2018
300 WOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: BPNB, 2013
395.123 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Waluyo
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
306 HAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Ananta Karisma
"ABSTRACT
Generasi Z adalah generasi orang yang lahir pada selang waktu tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 dimana internet sudah ada saat mereka dilahirkan. Mereka mempunyai ciri karakter yang berbeda dari generasi sebelumnya seperti egois, tidak menghargai proses, tidak peduli pada sesama dan kurang bisa berkomunikasi secara verbal. Kemungkinan ciri karakter itu dipengaruhi oleh faktor keluarga seperti pola asuh orang tua, pekerjaan orang tua, apakah dia tinggal bersama orang tuanya atau tidak dan sebagainya. Perubahan ciri karakter dari generasi Z diduga akan membuat cara pengajaran, materi pengajaran, pekerjaan yang diinginkan dan pandangan sosial mereka terhadap korupsi, nepotisme dan persetujuan terhadap LGBT juga berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Untuk melihat faktor keluarga mana yang paling mempengaruhi karakter generasi Z dan melihat ada tidaknya hubungan antara generasi Z dengan faktor-faktor yang diteliti metode analisis data yang digunakan adalah twostep cluster, pohon keputusan, dan tabel kontingensi. Pertama, twostep cluster digunakan untuk mengelompokkan responden ke dalam cluster yang homogen. Hasil yang didapat adalah dua cluster. Kedua, pohon keputusan digunakan untuk melihat faktor orang tua yang paling memengaruhi kdua cluster yang dihasilkan.  Hasil yang didapat adalah faktor yang paling memengaruhi ciri karakter generasi Z adalah pola asuh orang tua. Ketiga, tabel kontingensi digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara cluster yang dihasilkan dengan faktor-faktor yang diteliti. Hasil yang didapat adalah terdapat hubungan antara cluster yang dihasilkan dengan pekerjaan yang diinginkan dan materi pengajaran yang disukai. Pekerjaan yang mereka paling inginkan adalah pekerjaan lainnya, seperti ilmuwan, pegawai negeri, wiraswasta, dan sebagainya, materi pengajaran yang paling mereka inginkan ada ilmu terapan, cara pengajaran yang paling mereka inginkan adalah tutorial. Mayoritas mereka tidak setuju dengan adanya korupsi, nepotisme, dan LGBT.

ABSTRACT
Generation Z is the generation of people born between 1995 and 2010 where the internet has been existed when they were born. They have different character from the previous generation such as egoistic, does not value process, does not care for others and cannot communicate verbally. Character may be influenced by family factors such as parenting style, parents` job, whether they live with their parents or not, etc. Changes in the character of generation Z are expected to make their desired teaching methods, teaching materials, job and their views on corruption, nepotism and agreement with LGBT different from the previous generations. To see which family factor influence character of generation Z the most and to see whether there is a relationship between generation Z and the factors studied the data analysis methods used are twostep clusters, decision trees, and contingency tables. First, twostep cluster is used to group respondents into homogeneous groups. The results obtained are two clusters. Second, the decision tree is used to look at the most influential parents of the two clusters produced. The results obtained are the factors that influence character of generation Z the most is parenting. Third, contingency tables are used to see whether there is a relationship between clusters produced with the factors studied. The results obtained are related to the cluster produced with the desired work and the teaching material. The jobs they want the most are other jobs, such as scientists, civil servants, entrepreneurs, etc. The teaching material they want the most is applied science, teaching methods what they want most is a tutorial. The majority of them disagree with the existence of corruption, nepotism and LGBT."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.R. Sutopo
Jakarta : Centre for Strategic and International Studies, 1990
327.598 SUT g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhasril Nasir
Jakarta: UI-Press, 2008
PGB 0311
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>