Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102868 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laily Yunita A. Usman
"ABSTRAK
Front Penyelamat Islam (FIS) dibentuk oleh aktivis Islam Aljazair dan diresrnikan oleh Pemerintah Aljazair sebagai partai politik pada tanggal 16 September 1989. Kemunculan FIS merupakan manifestasi dari perjuangan panjang aktivis Islam sejak masa Ben Badis yaitu sebelum kemerdekaan hingga berdirinya organisasi Al Qiyam yang dipimpin oleh Malek Ben Nabi pada tahun 1964.
Orientasi perjuangan FIS adalah bergesernya nilai-nilai budaya penjajah (dalam hal ini Perancis) kepada kemurnian ajaran Islam dan berlakunya syariat Islam.
Dalam merealisasikan tujuannya FIS menjalankan reformasi di bidang keagamaan. Contoh reformasi keagamaan yang dijalankan oleh FIS di antaranya adalah mernbudayakan nilai-nilai Islam yang mulai dilupakan oleh rakyat Aljazair. FIS bergerak lewat penguasaan masjid-masjid dan penggalakan da'wah yang lebih terpusat. Sasaran utama FIS adalah keselarasan masyarakat dalam memandang hal_-hal yang prinsip, diantaranya yang terpenting adalah berlakunya syariat Islam sebagai undang-undang. Hasilnya. FIS mendapat simpati rakyat sehingga berhasil memenangkan pemilu putaran pertama, walaupun pada akhirnya FIS dibubarkan oleh pemerintah Aljazair.

"
1995
S13263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Nurlinda
"Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah faktor-faktor politis apakah yang menjadi penyebab jatuhnya pemerintahan Front Populaire. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai faktor-faktor politis penyebab kejatuhan Front Populaire. Konsep-konsep yang digunakan sebagai dasar analisis mencakup konsep Republik dan Demokrasi, Sistem Pemerintaharl Republik III, Sistem Pemilu pada Republik III, Partai Politik dan Peranannya pada Sistem Pemerintahan Republik III. Hasil analisis memperlihatkan bahwa kejatuhan pemerintahan Front Populaire diakibatkan oleh faktor dari dalam dan luar tubuh Front Populaire. Di dalam terjadi perpecahan akibat kebijakan-kebijakan politik Front Populaire dan bentrokan_bentrokan sesama partai pendukung. Terjadi pula ketidakstabilan kabinet sesama pemerintahan Front Populaire. faktor luar, partai-partai golongan Kanan terus merongrong pemerintahan Front Populaire. Selain itu, pemerintahan Front Populaire yang sangat pasifis mengakibatkannya tidak siap menghadapi perang, sehingga terpaksa turun pada saat Perang Dunia II akan berlangsung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S16193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Rintayani
"Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang menjadi penyebab meletusnya konflik ethis Kabilia dengan pemerintah Aljazair. latar belakang pemilihan judul adalah konflik etnis terjadi hampir di seluruh dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Suku asli sering terpinggirkan oleh pendatang dan menajdi suku mayoritas, demikian halnya dengan ethis Kabilia di Aljazair yang merupakan etnis Baerber yaitu suku asli Afrika Utara..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdansyah
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui modernisasi yang dijalankan oleh Republik Aljazair selama periode tahun 1962-1992 dan ketegangan-ketegangan yang terjadi akibat proses modernisasi. Metode yang dilakukan untuk mendapatkan data adalah dengan studi pustaka. Data-data yang tersedia di analisa dan kemudian ditarik kesimpulan. Modernisasi yang dijalankan oleh 3 presiden Aljazair dari tahun 1962-1992 menyebabkan ketergantungan ekonomi pada negara lain. Ben Bella, Houari Boumedienne dan Chadli Bendjedid tidak mampu menjaga perekonomian yang mandiri yang menyebabkan hutang negara tinggi. Dibidang politik modernisasi yang dijalankan tidak menyebabkan berlangsungnya proses demokratisasi. Pola patron-client yang dijalankan oleh semua presiden Aljazair menyebabkan lemahnya negara. Faktor ideologi yang seharusnya memperkuat basis negara dilemahkan oleh ketergantungan pada ketiga pemimpin puncak Aljazair. Kondisi ini dapat berlangsung dengan bantuan militer yang selalu mendominasi kehidupan negara. Puncak dari perekonomian yang tidak mandiri dan politik yang bersandarkan pada karisma pemimpin negara menimbulkan kerusuhan 1988. Selanjutnya pembaharuan politik dan ekonomi dijalankan. Pembaharuan politik memungkinkan bermunculan partai-partai politik. Kemenangan Partai Islam Front Islamique du Salut (FIS) membuktikan lemahnya ideologi negara Aljazair dan tidak kuatnya negara.

"
1996
S13365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ishak Mussa Husaini
Jakarta: Temprint, 1983
297.65 ALH i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Furqon Zahidi
"
ABSTRAK
Pada masa lalu Turki merupakan satu negara yang amat besar dan menguasai hampir sepertiga wilayah dunia. Setelah itu Turki mengalami kemunduran dan akhirnya pada awal abad ke-20 Turki berubah menjadi negara kecil dengan nama Republik Turki dengan Sekularisme sebagai ideologi negara.
Sekularisme yang menjadi kunci utama dalam modernisasi Turki ternyata menimbulkan masalah baru di kalangan masyarakat Turki yang mayoritas muslim. Modernisasi yang diterapkan oleh Mustafa Kemal Ataturk yang berpijak pada nilai-nilai secular, di satu sisi berhasil merubah bentuk negara Turki dari khilafah menjadi republik. Namun di sisi Iain menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat Turki. Ketidakpuasan ini akhirnya melahirkan satu gerakan masyarakat muslim Turki untuk menentang kebijakan-kebijakan sekular yang dianggap menyalahi ajaran-ajaran Islam. Gerakan ini bergerak di semua sektor kehidupan. Di bidang pendidikan misalnya, munculnya Gerakan Nursiyah yang dipimpin oleh Badi'uz Zaman Said Nursi (1873-1960). Sedangkan di bidang politik munculnya partai-partai politik yang berhaluan Islam dan berupaya menghidupkan kembali semangat keislaman di Turki. Di antara partai politik tersebut yaitu Partai Demokrat (Demokrat Partisi), Partai Aturan Nasional (Milli Nizam Partisi); Partai Keselamatan Nasional (Milli Selamet Partisi), dan Partai Kesejahteraan (Refah Partisi).
Usaha gerakan Islam ini tidaklah mudah mengingat Sekularisme di Turki di jaga kuat oleh kelompok militer, Beberapa kali organisasi dan partai politik yang muncul dengan membawa bendera Islam dibubarkan dan aktivisnya ditangkap. Meskipun demikian, dukungan dan simpati masyarakat terhadap gerakan Islam ini tidak pernah surut bahkan terus mengalami peningkatan. Karena bagaimanapun juga gerakan Islam di Turki telah mernberikan dampak yang luas dalam menyemarakkan semangat keagamaan di Turki.
"
1998
S13275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Anjani
"Pada tahun 1920an, organisasi kriminal Kelompok Hijau (青帮) berhasil menguatkan kedudukannya di Shanghai. Selain menguasai dunia underworld (perjudian, prostitusi, dan pengedaran candu), Kelompok Hijau juga turun langsung dalam pemerintahan di kota Shanghai. Du Yuesheng (杜月笙), pemimpin Kelompok Hijau, sangat berperan dalam kesuksesan Kelompok Hijau kala tersebut. Kota Shanghai pada saat itu terbagi dalam tiga daerah pemerintahan utama, yaitu distrik Nanshi (Guomindang), konsensi Perancis, dan Pemukiman Internasional (Inggris). Tiga otroitas itu pun mengakui peranan Du Yuesheng. Awal kenaikan Du Yuesheng di Kelompok Hijau, hubungan serta peranannya dalam Pemerintahan Kota Shanghai di ketiga otoritas yang menguasai Shanghai, hingga berakhirnya pemerintahan kota Shanghai sehubungan dengan Agresi Militer Jepang tahun 1937 dibahas secara mendalam di tugas akhir ini.

In the 1920s, a criminal organization called Green Gang (青帮) succeed to strengthen its position in Shanghai. Aside from controlling the underworld (such as gambling, prostitution, and opium traffic), Green Gang also took part in Shanghai city government. Du Yuesheng (杜月笙), the leader of Green Gang, play a big role in the success of Green Gang at that period of time. At that point, Shanghai city government was divided into three governmental area, which are Nanshi District (ruled by Guomindang), French Concession, and Shanghai International Settlements (British). The rise of Du Yuesheng in Green Gang, his relationship as well as his role in Shanghai city government, up to the end of Shanghai city government as the military aggression by Japan happened in 1937 would be discussed deeply in this thesis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bakti Andriyono
"Tesis ini tentang Kajian ini mengenai organisasi keagamaan Front Pembela Islam. Perhatian utama tesis ini adalah kegiatan Front Pembela Islam dengan fokus aksi-aksi Front Pembela Islam dengan menggunakan cara-cara radikal sehingga menimbulkan kekerasan kolektif dan konflik. Dalam kajian tesis ini organisasi Front Pembela Islam dilihat dari kegiatan anti maksiat sehingga memperoleh dana (materi) untuk memenuhi kebutuhan individu anggota dan organisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografi dengan tehnik pengumpulan data secara pengamatan, wawancara dengan pedoman dan pengamatan terlibat untuk eksistensi dan kegiatan Front Pembela Islam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksi-aksi Front Pembela Islam dengan menggunakan cara-cara radikal sehingga menimbulkan kekerasan kolektif dan konflik. Cara-cara radikal itu terkait dengan eksistensi dan kegiatan organisasi. Eksistensi dan kegiatan organisasi itu adalah:
a) anggota FPI sebagian besar adalah golongan masyarakat yang tidak berkecukupan dan kurang terpelajar,
b) FPI membentuk Laskar Pembela Islam yang dikerahkan untuk melakukan aksi-aksi radikal,
c) Front Pembela Islam tergolong organisasi tradisional dan menggunakan manajemen pesantren.
d) Kegiatan Front Pembela Islam dalam bentuk pelayanan keagamaan, pelayanan politik, bisnis organisasi dan aksi-aksi radikal sehingga menimbulkan kekerasan kolektif dan konflik,
e) Dukungan dana (materi) dari anggota dan donatur luar kepada organisasi FPI dan dukungan dana (materi) dari donatur luar kepada anggota FPl.
Implikasi kajian tesis ini adalah perlunya penguatan Pokes sebagai Kesatuan Operasional Dasar dalam mengantisipasi kegiatan Front Pembela Islam. Penguatan ini dilakukan melalui cara mencukupi peralatan material dan anggaran, menugaskan anggota Intelijen dan Babin kamtibmas Kelurahan untuk menggaiang pimpinan FPI dan mengawasi kegiatan dakwah FPI, melarang aksi lapangan FPI dan memberdayakan satuan kekuatan besar yang merupakan gabungan dari seluruh fungsi untuk yang melakukan upaya melakukan upaya pencegahan aksi lapangan dan penindakan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh FPI.
Daftar Kepustakaan : 60 buku + 36 dokumen"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rochim
Bandung: Angkasa, 1983
726.209 ABD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Hilman
"ABSTRAK
Gerakan Jumadilkubra tahun 1871 yang dibahas di dalan studi ini terjadi di daerah-daerah bagian selatan Pekalongan dan bagian utara Banyumas, Jawa Tengah. Gerakan ini dipelopori oleh seorang guru agama yang bernama Achmad Ngisa, yang menyatakan bahwa Syeh Jumadilkubra dari Wanabadra telah memberikan pesan suci kepadanya. Ia meramalkan akan datangnya Pangeran Erucakra, yang diiringi oleh tentaranya. Mereka ini akan bangkit melawan para penguasa asing dan mengusir ke luar, tetapi mereka diperbolehkan kembali dengan syarat bahwa mereka berpindah ke agama Islam dan terbatas hanya berdagang. Gerakan Jumadilkubra ini pada hakekatnya tidak memiliki gagasan-gagasan, baik mesianisme maupun milenarisme, namun semata-mata sebagai refleksi ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi sosial keagamaan di daerah mereka.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan suatu peristiwa gerakan sosial-keagamaan yang terjadi di daerah Jawa Tengah. Tujuan apa yang ingin dicapai oleh Jumadilkubra beserta kawan-kawannya? Bagaimana corak kondisi masyarakat yang mendorong munculnya gerakan tersebut? Apa pandangan pemerintah kolonial terhadap gerakan itu? Apa tindakan pemerintah untuk mengatasinya? Bagaimana pandangan masyarakat di daerah "itu" terhadap meletusnya gerakan tersebut? Hasil penelitian ini tentu diharapkan dapat menjadi landasan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
Guna memperoleh eksplanasi yang memadai atas peristiwa sejarah yang menyangkut suatu gerakan sosial, tentunya agak sulit jika hanya menggunakan satu bidang ilmu saja. Karenanya, selain menggunakan Ilmu Sejarah, penelitian ini juga menggunakan pendekatan disiplin ilmu lainnya, dalam hal ini khususnya Sosiologi. Sebagai upaya untuk merangkai serta menganalisis fakta-faktanya, maka sumber-sumber yang menjadi landasan upaya itu didapatkan melalui Studi Kepustakaan, baik dalam bentuk tercetak maupun dokumenter.
Memang benar, bahwa gerakan Jumadilkubra yang terjadi di Jawa Tengah ini tidak sampai menimbulkan akibat-akibat yang dapat menggoyahkan, baik sendi-sendi kehidupan kemasyarakatan maupun eksistensi pemerintah kolonial. Hal ini dikarenakan, di dalam keadaan yang tidak seimbang, pihak penguasa jelas lebih beruntung dalam faktor kekuatan. Namun, kita tidak dapat mengatakan gerakan itu sebagai sesuatu yang tidak ada artinya, sebab bagaimanapun juga, adanya sebuah pemberontakan yang betapapun kecilnya di tengah-tengah kehidupan kolonial, menunjukkan suatu hentakan hati nurani manusia serta manifestaai insani yang mendambakan kebebasan atas diri pribadi ."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>