Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57559 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Syarofi
"Abu Abdillah Muhammad bin Idris asy-Syafi' (767-820M / 150-204H) yang lebih popular dengan nama Imam Syafi'i, dikenal secara luas oleh ummat Islam, terutama di Indonesia, sebagai seorang ahli ilmu fiqih, yaitu ilmu tentang hukum syari'at Islam. Sementara skripsi ini justru akan membahas sisi keahliannya yang lain, yaitu sebagai seorang penyair. Sesungguhnya pendalaman Imam Syafi'i terhadap masalah bahasa dan kesusastraan berlangsung cukup lama, Tidak kurang dari 17 tahun, sejak ia masih kanak-kanak sampai menjelahg masa remaja, yang dilakukannya secara partisipasif. Ia bergaul langsung dengan suku huzail, satu-satunya suku Arab yang paling fasih dalam berbahasa Arab saat itu. Mereka mendiami daerah Baduy, Arab bagian Selatan. Faktor lain yang membuatnya menjadi seorang penyair adalah kepeduliannya yang sangat tinggi terhadap perbuatan manusia, terutama dari aspek etika dan estetikanya. la adalah seorang ahli hukum syari'at Islam yang selalu mempersoalkan boleh tidak dan bagus tidaknya seorang melakukan perbuatan tertentu. Latar belakang kehidupannya sebagai seorang ahli hukum syari'at Islam, sangat mewarnai tema-tema syairnya. la sangat tertarik dengan persoalan budi pekerti (al-akhlaq al-karimah), dan pergaulan (di mu asyarah). Sementara tema-tema lain yang cukup mendominasi syair-syairnya ialah tentang pengembaraan (as sayar) dan menuntut ilmu (talabu al-ilmi) , karena ia memang senang sekali mengembara dalam rangka belajar dan mengajar. Mengenai keadaan sosial-politik (as-siyasah wa a1 iltima_iyyah) yang terjadi pada zaman ia hidup, juga banyak dibahas. Hal itu terjadi, karena karya sastra, termasuk syair, memang sering dijadikan vermin kehidupan sehari-hari oleh orang yang melahirkannya, tak terkecuali Imam syafi'i."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S13175
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Ariyani
"
ABSTRAK
Imam dalam Puisi Syiah: Suatu Analisis Citra. Di bawah bimbingan Bapak Maman Lesmana, S. S. dan Bapak Dr. Muhammad Luthfi. Fakultas Sastra Universitas Indonesia, I998. Berbicara tentang Islam seperti tidak ada habis-habisnya, karena pengetahuan keislaman meliputi seluruh kehidupan bahkan meliputi masalah-masalah yang gaib. Hal itu begitu luas sehingga terkadang ilmu manusia tidak dapat mengupas habis dan berakhir dengan pengetahuan tuhan saja.
Berbicara tentang perbedaan dalam Islam, juga tidak ada habis-habisnya. Perbedaan adalah hal yang wajar, bahkan Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa perbedaan itu adalah rahmat. Dengan adanya perbedaan-perbedaan ini, terbuktilah kebesaran Allah SWT dan kekayaan penciptaan-Nya.
Berbicara tentang imam dalam Islam, hanyalah bagian kecil saja dari sekian perbedaan dalam Islam. Imam menurut Syiah, berbeda dengan pemahaman Sunni. Pemahaman tentang imam menurut Syiah ini sering dianggap menyimpang. Untuk itulah, skripsi ini bertujuan memperlihatkan citra imam dalam puisi Syiah, sehingga dapat dilihat betapa pentingnya permasalahan atau fungsi imam Syiah itu.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pendekatan analisis struktural, karena bahan penelitian berupa karya-karya puisi yang memiliki pola tersendiri. Hasil penelitian dapat mengungkapkan bahwa citra imam Syiah itu berupa wujud kekuasaan atau kepemimpinan, pengharapan dan kemakmuran atau kehidupan umat, kesedihan dan keprihatinan, perjuangan, kecintaan kepada Allah dan nabi Muhammad serta keturunannya, kemenangan dan kejayaan atau kebahagiaan masa datang, kebenaran dan kebaikan, dan kebenaran keyakinan Syiah.
"
1998
S13304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiah Alatas
"Muhammad Hafiz bin Ibrahim Afnadi Fahmi (1872-1932) yang lebih populer dengan nama Muhammad Hafiz Ibrahim, dikenal secara luas oleh rnasyarakat Mesir sebagai salah seorang penyair Abad Pencerahan, yang masih berpegang beguh pada tradisi kesusasteraan Arab Klasik. Oleh karenanya beliau dikenal sebagai Penyair Neoklasik. Selain itu beliaupun mendapat julukan Penyair Rakyat, Penyair Nasional serta dikenal pula sebagai pejuang dan penyair dengan pedang dan pena (julukannya: as-Sayf wa al-Qalam / _ ) Puisi yang menyebabkan beliau terkenal dengan julukan-julukan t.ersebut di atas adalah puisi yang bertemakan Sosial Kemasyarakatan ( _ ) dan puisi Politik ( _ ). Jika kita tinjau puisi M. Hafiz Ibrahim yang bertemakan Sosial Kemasyarakatan dan puisi yang bertemakan Politik, maka akan jelas terlihat bagaimana pandai dan mahirnya Hafiz Ibrahim menjiwai ungkapan-ungkapan yang ditulisnya dalam puisi-puisinya tersebut. Hal ini karena Hafiz Ibrahim sudah cukup lama senang mengubah puisi, tidak kurang sejak beliau masih kanak-kanak atau tepatnya ketika beliau mulai merasakan kesusahan hidupnya sebagai seorang anak yatim. Untuk menghilangkan kesusahan hidupnya inilah beliau sering menyendiri dan membaca buku-buku sastra, sampai akhirnya beliaupun mampu menggubah puisi dan menjadi seorang penyair yang terkenal. Faktor lain yang menyebabkan M. Hafiz Ibrahim menjadi seorang penyair yang terkenal adalah karena kepeduliannya yang sangat besar terhadap masalah-masalah sosial dan politik yang terjadi dalam masyarakat di sekitarnya, serta perasaan kasihnya yang mendalam terhadap sesama manusia."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S13262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surtiningsih
"Pada masa 'Abbasiyyah, kesusasteraan mengalami perkembangan yang pesat, di samping ilmu pengetahuan lainnya. Kemajuan itu dicapai karena kehidupan sosial pada masa itu mencapai kemakmuran melebihi masa-masa sebelumnya. Kemakmuran dan kemewahan itu mencapai puncaknya selama pemerintahan Harun ar-Rasyid. Kemewahan ini mengakibatkan timbulnya kebiasaan-kebiasaan buruk bagi sebagian masyarakat 'Abbasiyyah pada masa itu. Mereka gemar hidup berfoya-foya, sering ke klub-klub malam untuk minum khamr,tenggelam dalam kehidupan hawa nafsu dengan wanita-wanita.Kemakmuran pada masa itu mempengaruhi perkembangan kesusasteraan,khususnya puisi Arab. Banyak puisi dibuat oleh para penyair untuk dipersembahkan kepada para pembesar istana, karena para pembesar istana sangat menyukai puisi. Hal ini dilakukan agar para penyair tersebut memperoleh hadiah dan imbalan dart, para pembesar atas puisi-puisi mereka. Puisi pada masa..."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S13379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mughniyah, Muhammad Jawad
Jakarta: Lentera, 1999
297.4 MUG f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1993
808.81 SEM (1);808.81 SEM (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dokumentasi Sastra H.B. Yassin , 1996
808.84 AMI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fadhilah Wahyu
"Novel Syarī`ah al-Qiṭṭah karya Tareq Imam adalah novel yang menjadikan kucing sebagai narator. Novel ini dicetak pertama kali pada tahun 2003 di Mesir. Kritik sosial tergambarkan melalui tokoh kucing yang dianggap kerap memiliki tujuh nyawa seolah dapat mati dan hidup lebih dari sekali dalam sehari. Analogi kucing memiliki lebih dari satu nyawa tersebut sama dengan manusia yang masih bertahan hidup meski berkali-kali mengalami pukulan, guncangan, dan keputusasaan di dalam kehidupan. Narasi dalam kisah novel ini disampaikan melalui tokoh seekor kucing yang ekspresif terhadap setiap kejadian dan peristiwa yang dihadapinya. Penelitian ini menggunakan metode analisis naratif, sebab novel Syarī`ah al-Qiṭṭah membutuhkan analisis mendalam terhadap narasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan tema kemiskinan yang dinarasikan berupa simbolisme dan metafora dalam novel Syarī`ah al- Qiṭṭah. Kemiskinan yang disinggung dalam novel sebagai kritik sosial kemudian dikaitkan dengan kemiskinan yang terjadi pada tahun 1990-an di Mesir. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi Soekanto dan Amin untuk mendefinisikan kemiskinan. Sementara untuk analisis narasinya menggunakan teori simbolisme-filosofis (al- Madrasah ar-Ramziyyah) menurut Kamil. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya narasi yang menggunakan simbolisme dan metafora untuk mengkritik kemiskinan di Mesir berupa krisis pangan, kelaparan, kesenjangan sosial, pengangguran, dan prasangka tindakan kriminal terhadap orang miskin.

Tareq Imam's "Syarīah al-Qiṭṭah" novel employs a cat as the narrator. First printed in 2003 in Egypt, it offers social critique through the character of a cat, often perceived to possess seven lives as if it could die and revive more than once a day. This analogy of the cat having more than one life parallels humans who continue to survive despite facing adversity, shocks, and despair. The narrative within this story is delivered through the perspective of an expressive cat, reacting to every incident and event it encounters. This study utilizes a narrative analysis method, as "Syarīah al- Qiṭṭah" demands a thorough analysis of its narrative. The research aims to uncover themes of poverty depicted through symbolism and metaphor in "Syarī`ah al-Qiṭṭah." The poverty addressed in the novel as a form of social criticism is then linked to the poverty experienced in the 1990s in Egypt. This study employs Soekanto and Amin's sociological theory to define poverty, while for narrative analysis, it uses the symbolic-philosophical theory (al-Madrasah ar- Ramziyyah), according to Kamil. The result of this research is the discovery of a narrative that uses symbolism and metaphor to criticize poverty in Egypt, encompassing food crises, hunger, social inequality, unemployment, and the prejudice of criminal actions against the impoverished."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Mujayadi
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana unsur-unsur leksikal, yakni unsur ajektiva, verba, nominal dan adver_bia dapat menunjang tema cerita pendek The Denunciation karya Ernest Hemingway. Tema ceria ini terlihat melalui deskripsi narator mengenai latar dan tokoh-tokohnya dengan mengkontraskan keadaan sebelum perang dan ketika perang. Tujuan sekpsi ini adalah memperlihatkan bagaimana unsur-unsur leksikal menunjang tema cerita, sehingga fungsi estetik karya ini terungkap melalui pilihan leksikal oleh si pengarang.
Metode penelitian yang dipakai adalah metode deskriptif, sedangkan analisis dilakukan secara kualita_tif. Dengan demikian, hanya unsur-unsur leksikal yang menunjang tema saja yang dianalisis. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori stilistika dan teori tata bahasa. Teori tata bahasa terdiri atas dua teori, yakni gramatika fungsional dan gramatika tradisional.
Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa pemilihan unsur-unsur leksikal oleh pengarang sangat menunjang tema dan juga menimbulkan efek bahwa tema yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pembaca. Unsur-unsur yang menunjang tema tersebut adalah unsur ajektiva, nomina, verba, dan adverbia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmud Yunus
Jakarta: Hidakarya Agung, 1996
297.431 YUN h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>