Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196783 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eti Septiani
"Rihlah Ibnu Batutah merupakan karya prosa nonfiksi. Rihlah dapat digolongkan ke dalam kajian sejarah, geografi dan juga sastra. Dalam kajian sastra, rihlah termasuk ke dalam teks-teks naratif. Penelitian terhadap rihlah Ibnu Batutah di Kota Iskandariyah bertujuan untuk memaparkan unsur-unsur narasinya, yaitu dari segi sudut pandang, penyajian cerita serta pendeskripsiannya. Dalarn rihlah Ibu Batutah, pengarang identik dengan pencerita. Sebagai pencerita Ibu Batutah menggunakan sudut pandang orang pertama, yang mengacu pada dirinya sendiri dan disebut dengan pencerita akuan. Dalam pencerita akuan Ibu Batutah kadang terlibat dalam cerita dan kadang tidak ikut berperan, hanya sebagai penonton. Hal lain yang menarik adalah dari penyampaiannya yang menggunakan bentuk kisahan dan cakapan. Dalam kisahan, kadang diselingi oleh cakapan baik baik yang berupa dialog antar tokoh maupun monolog. Pendeskripsian dalam rihlah Ibnu Batutah terdiri dari pendeskripsian tempat dan orang. Pendeskripsian tempat dipaparkan dengan mendetail, yang terdiri dari beberapa alinea dan terpisah dari jalinan cerita. Sedangkan pendeskripsian orang, dipaparkan tenting aktivitas-aktivitasnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S13146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J.C. Pramudia Natal
"Penelitian ini mencoba memaparkan konflik, tema, fokus penceritaan dari cerita Sèh Siti Jenar, dan selanjutnya menggali amanat dari cerita tersebut. Pemaparan konflik dan tema dilakukan melalui analisis struktur cerita, sementara fokus penceritaan ditemukan melalui analisis sudut pandang penceritaan. Pada akhirnya amanat ditemukan melalui analisis yang menggunakan teori catharsis, berdasarkan hasil analisis struktur cerita dan analisis sudut pandang penceritaan. Teks yang digunakan sebagai sumber data untuk penulisan ini adalah teks Sêrat Siti Jênar koleksi Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Teks ini digubah oleh Raden Sasrawidjaja atau Raden Panji Natarata dan diterbitkan oleh Kulawarga Bratakesawa Yogyakarta pada tahun 1958. Teks berbahasa Jawa ini pertama kali diterbitkan oleh H. Buning di Yogyakarta pada awal tahun 1900-an. aksara Latin dibingkai dalam 15 pupuh tembang macapat. Teks Serat Siti Djenar ini memiliki tebal 48 halaman isi. Penggunaan teks SSJ gubahan Raden Sasrawidjaja sebagai sumber data disebabkan oleh 2 hal, yaitu: Hanya teks SSJ yang letak keberadaannya diketahui secara pasti oleh penulis. Selain teks SSJ penulis juga mempunyai teks Suluk Seh Siti Jenar, namun diketahui lebih lanjut bahwa isi keseluruhan teks Suluk Seh Siti Jenar merupakan sebagian dari isi teks SSJ. Oleh karena itu teks SSJ merupakan teks yang lebih lengkap isinya. Penelitian ini menggabungkan beberapa teori. Dalam memaparkan konflik, tema, dan fokus penceritaan penulis menggunakan teori struktur cerita dan sudut pandang penceritaan dari Dr. Panuti Sudjiman, dalam bukunya Memahami Cerita Rekaan. Sementara dalam penggalian amanat penulis menggunakan teori catharsis yang diangkat Budi Darma dalam bukunya Sejumlah Esei Sastra. Pada akhirnya penelitian mengungkapkan hal-hal berikut ini. Dalam teks Serat Siti Jenar dipaparkan konflik agama antara Sèh Siti Jenar dengan Wali Sanga dan konflik sosial-politis antara Ki Ageng Pengging dengan Sultan Bintara. Kedua konflik ini merupakan topik permasalahan yang membungkus tema cerita sebenarnya, yaitu manusia dan dunianya. Walaupun terdapat dua konflik namun yang menjadi fokus penceritaan adalah Sèh Siti Jenar dan ajarannya. Hal ini karena ia merupakan tokoh cerita yang memicu semua konflik terjadi, selain itu pola pikirnya diceritakan secara lebih lengkap dibandingkan dengan tokoh lain. Dari cerita ini dapat dipetik dua amanat yang berlaku universal, yaitu pentingnya penyaringan kemampuan murid dalam suatu proses pendidikan dan adanya peran-peran yang harus dijalani manusia di dalam suatu lingkup sosial, terlepas dari kesetaraan hakikat manusia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Jinto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T40635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hiqma Nur Agustina
"Penelitian ini membahas kompleksitas penyajian cerita dan kompleksitas konflik dalam novel karya pengarang imigran Afghanistan, Khaled Hosseini yang berjudul The Kite Runner dengan menggunakan pendekatan struktural. Kompleksitas penyajian cerita terletak pada judul-judul bab yang tidak beraturan, pengaturan bab-bab yang menunjukkan kerumitan cerita, penyajian alur-alur bawahan dan narator. Konflik beragam yang dihadirkan dalam cerita turut menambah kompleksitas dari novel ini, yaitu konflik batin, konflik antar-etnis dan konflik antar-aliran keagamaan dengan latar ruang yang mengandung konflik, Afghanistan yang secara silih berganti menghadapi konflik politik dan konflik etnis. Sumber dari segala kompleksitas dal= The Kite Runner adalah narator sekaligus tokoh utama, Amir dengan segala sifatnya yang tertutup, sensitif, dan sangat diwarnai oleh budaya Pashtun yang rasialis dan angkuh. Rasa bersalah dan berdosa terhadap Hassan, sosok pelayan setia yang menjadi teman bermain dan sahabat ketika dia masih kecil senantiasa hadir menghantuinya bahkan ketika Amir sudah menjadi imigran di Amerika. Ketidakmampuan Amir untuk melepaskan diri dari jeratan rasa beisalah menyebabkan dirinya selalu mengaitkan pennasalahan yang hadir dalam kehidupannya sebagai akibat dari pengkhianatan yang dilakukannya terhadap Hassan. Kesadaran untuk menebus rasa bersalah membawa Amir kembali ke Afghanistan yang sedang dilanda konflik untuk menjemput seseorang yang masih tertinggal di Afghanistan, yaitu keponakannya SohratT, anak Hassan yang ternyata memiliki hubungan kekerabatan dengan sedirinya.

This research analyzes the complexity of presenting a story and the complexity of conflict in a novel which was written by an Afghanistan immigrant author named Khaled Hosseini, The Kite Runner with the structural method. The complexity of presentation can be seen through the chapter's tittles that are placed irregularly, the arrangement of chapters themselves showing the complexity of the story, the presentation of the subordinate plots and the narrator. The variety of conflicts which was presented in this novel adds the complexity deeper that are internal conflict, interethnic conflict, and inter ideology religion conflict with the setting background consisting of conflict, Afghanistan always face the political and ethnic conflict alternately. The main source from all the complexities in The Kite Runner is the narrator who also becomes the main character, Arnir with his introvert and sensitive behavior which was colored by Pashtun culture which is racialist and arrogant. Feeling guilty and sin to Hassan, his loyal servant who always stays as his best friend presents and haunts on Amir's mind even when he has lived as an immigrant in America. Amir's inability to release from all kind of his guilty feelings causes him relating every conflict with his betrayal to Hassan. His awareness to redeem his guilty and sin brings Amir return to Afghanistan that full of convicts to pick someone up that is still living there, his nephew, son of N Hassan, Sohrab who has a family relationship with him."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T38092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini Muljadi
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2005
346.05 KAR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Ardianto Husada
"Dalam pandangan budaya Jawa, kita mengenal suatu tradisi pertunangan dan perjodohan menurut Cerita Panji Kuda Semirang di dalam budaya Jawa. Masyarakat Jawa mengenal berbagai tradisi-tradisi yang mengajarkan tentang berbagai ajaran yang menjadi panutan bagi orang Jawa. Penulis memilih Cerita Panji Kuda Semirang karena pada cerita tersebut mengisahkan tentang seorang putri kerajaan yang telah dijodohkan dengan seorang pangeran dari kerajaan seberang. Pentingnya tradisi pertunangan dan perjodohan di dalam budaya Jawa yaitu ketika seorang manusia sudah mulai beranjak dewasa, pasti akan mulai berpikir untuk membina sebuah keluarga bersama dengan calon pasangan hidupnya. Dengan adanya tradisi pertunangan dan perjodohan tersebut, maka masyarakat Jawa sudah mempersiapkan sedini mungkin bagi anak-anaknya dengan pilihan yang terbaik untuk memasuki bahtera pelaminan di masa mendatang.

In terms of matchmaking and engagement, each person has its own way in Java to calculate it with the sole purpose of determining good days and bad days in accordance with the faith and belief, respectively. Similarly, in the Javanese science, not everyone has the same result in the determination of good or bad in terms of calculation mating and engagement in Javanese culture. In addition, to determine the day of the wedding tradition of Javanese people also have the same with regard to the good and less good concerning the future of their children. Similarly, for the Javanese matchmaking, horoscope plays an important role in determining a match or not match, a good day for both the bride until the event needs to be done so that the bride and groom get happiness. Hence the importance of the weton count, then the engagement and matchmaking Java especially those who are still applying count on horoscope, many arranged marriages that fail because both bride weton count mismatch.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Rosdalina
"Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimanakah pengarang memanipulasi sudut pandang dengan memanfaatkan unsur-unsur linguistik dan bagaimanakah peranannya dalam mengungkapkan penokohan, konflik dan tema. Adapun tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa pengarang menggunakan pilihan unsur-unsur linguistik untuk memanipulasi sudut pandang dan untuk menunjukkan bahwa pilihan unsur-unsur itu juga mengungkapkan unsur penokohan, konflik dan tema.
Data diambil dari cerita pendek The Rivals karya George Garrett. Cerita Pendek ini dipilih sebagai korpus data karena dalam penyajiannya banyak menyorot keadaan batin tokohnya sehingga pemanfaatan sudut pandang, balk fiksional maupun wacana, terlihat sangat jelas.
Dasar teoritis yang digunakan dalam menganalisis data adalah teori stilistika dan teori-teori lain seba gai penunjang, yaitu teori gaya dan sudut pandang. Untuk menganalisis unsur-unsur bahasa digunakan teori tata bahasa fungsional dan teori penyajian ujaran dan pikiran.
Hasil yang didapat hanya berlaku untuk cerita pendek yang dijadikan korpus data dan tidak dapat dite_rapkan kepada cerita lain. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis data yang telah dilakukan adalah: Sudut pandang ditentukan oleh pilihan pronomina, dan reflektor ditentukan oleh pilihan klausa, keterangan waktu dan tempat, penyajian pikiran. Penokohan dapat diungkapkan dengan pilihan verba. Pengungkapan konflik dilihat dari pilihan adjektiva, nomina serta penyajian ujaran dan pikiran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutini
"Penelitian mengenai pencerita dan penyajian cerit pada novel Rafilus telah saya lakukan. Permasalahan yang menonjol adalah mengenai pencerita novel ini. Setelah saya menganalisis, saya menemukan dua pencerita di dalam novel ini, yaitu pencerita pertama seorang tokoh yang bernama Tiwar. Tokoh-tokoh lain juga bercerita, tetapi mereka bukan pencerita; hal ini dapat dibuktikan antara lain dengan adanya tulisan Tiwar, Surabaya, Juli 1981 di akhir cerita. Pencerita kedua adalah pengarang novel ini, yaitu Budi Darma. Budi Darma telah memberi penceritaan dan penokohan, di antaranya adalah melalui catatan kaki. Tokoh-tokoh yang diceritakan di dalam novel ini juga demikian banyaknya. Namun, setelah saya meneliti, saya mendapatkan bahwa tokoh yang sesungguhnya menjadi fokus pengisahan adalah Rafilus."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S11225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isma Januarti
"Didalam lingkungan kita, biasanya kehidupan berkeluarga yang lengkap terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Hal ini merupakan dambaan dari setiap orang. Pada kenyataannya tidak semua keluarga dapat mempunyai anak atau sebaliknya tidak semua anak beruntung memiliki orang tua yang dapat memberikan kesejahteraan lahir dan bathin bagi kehidupan seorang anak. Terhadap orang tua yang tidak mempunyai anak, maka dapat mengangkat atau memelihara anak yang dapat memberikan arti bagi kelangsungan hidup atau pemeliharaan orang tua tersebut di hari tuanya.
Dalam penelitian ini, istilah anak angkat yang dimaksud adalah anak yang dipelihara, dinafkahi, diberi pendidikan hingga anak tersebut dewasa dan dapat mandiri. Kemudian bila dihadapkan dengan norma hukum agama Islam yang tidak memberikan hak waris kepada anak angkat, maka tentulah akan menimbulkan kesulitan bagi anak angkat tersebut, atau bisa mengakibatkan anak tersebut menjadi terlantar. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah aturan dan akibat hukum pengangkatan anak dalam Islam, kedudukan dan hak mewaris dari anak angkat dan ahli waris lain yang merupakan keluarga dari pewaris, dan peranan Notaris dalam pembuatan akta wasiat bagi anak angkat.
Dalam penulisan ini digunakan metode penelitian normatif dan jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang langsung didapatkan dari masyarakat dan data sekunder yang diperolah dari bahan kepustakaan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa wasiat wajibah merupakan jawaban dari permasalahan dalam urusan warisan anak angkat. Lembaga wasiat wajibah dijadikan salah satu bagian dari hukum positif di Indonesia dan secara khusus ditegaskan dalam pasal 209 Kompilasi Hukum Islam, yang memberikan hak istimewa pada anak angkat dan orang tua angkat, tapi Kompilasi Hukum Islam tetap mendudukkan anak angkat dan orang tua angkat di luar kelompok ahli waris sebagaimana diatur dalam fikih waris.
Penentuan bagian dari wasiat wajibah tidak boleh melebihi dari sepertiga harta peninggalan dan pelaksanan wasiat wajibah harus dilandasi oleh prinsip keadilan dan keseimbangan. Notaris dalam hal melaksanakan kewajibannya untuk memberikan penyuluhan dalam bidang hukum, merupakan salah satu sarana untuk mensosialisasikan penerapan pasal tersebut. Penelitian ini juga bermaksud untuk melihat lebih jauh peranan Notaris dalam hal pembagian wasiat wajibah untuk anak angkat dan perlindungan hak-hak kewarisan bagi ahli waris lainnya
In our environment, usually, a complete family shall consist of father, mother and children. This is what every one is wishing for. Unfortunately, not all family is able to have children or, otherwise, not all children are lucky enough to have parents that can give wealth, both physically and spiritually for the child's life. For parents who do not have children, they may adopt or take care of children that can give a meaning for the persistence of life or take care of them in their old days.
In this research, the term 'adopted child' shall mean a child whom is taking care of, given money, educated until he/she is grown-up and independent. If we are faced by Islamic norm that prohibits right to inherit for adopted child, this, of course will cause a problem for the adopted child, or he/she becomes neglected. The problems discussed in this research are the rules and legal consequence of child adoption under Islamic Law, the position and right to inherit of adopted child and other heirs whom are family of the testator and role of Notary in making the deed of testament for adopted child.
This research uses the methodology of normative research and type of data used in the research is a primary data obtained directly from the society and secondary data obtained from literature. Therefore, it can be concluded that Wajibah testament is the answer of the problem of inheritance. The body of Wajibah testament becomes part of positive Law in Indonesia and specially addressed in Article 209 of Islamic Law Compilation, that gives a special right for adopted child and adopted parents. Nevertheless, Islamic Law Compilation still puts the position of adopted child and adopted parents outside the group of heirs as regulated in Mawarits Fiqh.
And determination of the portion of Wajibah testament shall not exceeds one third of the property and that the implementation of Wajibah testament shall be based on the principle of fairness and balance. A Notary, in carrying-out its duty to give legal information, becomes one of the facilities to socialize the implementation of such provision. This research also aims to see further role of Notary in sharing Wajibah testament for adopted child and protection of rights to inherit for other heirs.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eviati Suhaimi
"Ditinjau dari penggunaan sudut pandang yang dipergunakan pengarang dalam sejarah kesusastraan Indonesia, tampak adanya perubahan sejak awal kemunculan novel-novel dalam sastra Indonesia hingga saat ini. penggunaan sudut pandang yang dipergunakan pengarang Y.B. Mangunwijaya dalam novel Burung-burung Manyar merupakan salah satu oontoh perubahan penggunaan sudut pandang yang menunjuk ke masa kini.
Novel ini menarik untuk diteliti karena sudut pandang berganti-ganti yang digunakan pengarang dalam novel tersebut. Skripsi ini bertujuan untuk meneliti peran sudut pandang bagi keberhasilan Burung-Burung Manyar sebagai sebuah karya sastra. Sebagai penelitian awal mengenai sudut pandang yang masih sangat jarang dilakukan orang, dapatlah kiranya skripsi ini dipandang sebagai umpan para peminat sastra untuk meneliti masalah sudut pandang lebih jauh lagi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>