Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99738 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Rohmah
"ABSTRAK
Penelitian mengenai Tarekat Tijaniah telah dilakukan di desa Mertapadakulon, Cirebon, Jawa Barat, pada bulan Januari 1987, April 1987, Juni 1987 dan Oktober 1988. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tarekat Tijaniah yang dikembangkan oleh K.H. Junaedi Anas, K. Syifa, dan K.h.Drs. Fahim Hawi, mampu bertahan dan saling melengkapi dengan kehidupan nasyarakat di sekitarnya yang berpegang pada mazhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Pengumpulan data dilakukan melalui studi perpustakaan disertai penelitian lapangan berupa observasi dan wawancara. Wawancara mendalam dilakukan terhadap K.H. Junaedi Anas, K. Syifa, dan K.h.Drs. Fahim Hawi. Ketiganya tokoh tarekat Tijaniah di desa Mertapadakulon, Cirebon. Pada hakekatnya hasil observasi, wawancara dan studi kepustakaan membuktikan bahwa tarekat Tijaniah yang dikembangkan ketiga tokoh di desa Mertapadakulon tersebut, dapat bertahan dan memberikan corak kehidunan rohani pada masyarakat di sekitarnya serta para pengikut tarekat tijaniah yang datang dari berbagai desa di daerah Cirebon dan sekitarnya, suatu tuntunan rohani yang tidak terlampau menuntut ibadah yang berat sehingga dapat melewati kehidupan dunia dengan selamat. Melalui latihan-latihan spiritual (zikir, haylalah), penduduk di sekitar desa Mertapadakulon mendalami, dan mengamalkan ilmu tarekat Tijaniah tersebut sebagai suatu jalan untuk mengenal lebih dekat Sang Pencipta. Disamping itu sebagai pengimbang kehidupan dunia yang fana.

"
1989
S13377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shihab, Alwi
Bandung: MIZAN, 1998
297.65 SHI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ajip Rosidi, 1938-
Bandung: Kiblat Buku Utama, 2004
499.221 5 AJI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Hakim
"Penelitian ini berangkat dari ketertarikan penulis terhadap tesis Max Weber ?The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism? dan Clifford Geerlz dalam bukunya "Penjajah dan Raja? yang keduanya memperlihatkan adanya hubungan antara ajaran agama dengan prilaku ekonomi. Weber dan Geertz dalam kajiannya itu menunjukkan bahwa etika agama yang memberikan spirit pada prilaku ekonomi adalah agama yang bercorak progresif/reformatoris, bukan yang pasif dan tradisional. Dari pernyataan itu, peneliti mempertanyakan apakah betul anggapan selama ini bahwa lembaga tarekat merupakan paham tradisional yang tidak mendorong penganutnya untuk memiliki semangat produktif di bidang ekonomi, tarekat dianggap hanya membawa penganutnya ke ekapisme, melarikan diri dari dunia, mengatakan diri dari kebutuhan dunia dan membangun jalan kemunduran umat. Semua pandangan tersebut berubah ketika peneliti tidak menemukan relevansinya dalam kasus kehidupan komunitas tarekat Asy-syahadatain di desa Gebang Kulon.
Komunitas tarekat Asy-syahadatain yang menjadi fokus penelitian ini, merupakan agen sosialisasi nilai yang dianut para pengikutnya. Karena itu, kepribadian, sikap dan etos kerja penganut tarekat ini merupakan realisasi dari sistem nilai ketarekatannya. Sebagaimana dikatakan Geertz bahwa etos yang dimiliki seseorang tidak bisa lepas sistem nilai dan pandangan hidup yang dianutnya.
Secara metodologis peneiitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yakni pendekatan yang menempatkan pandangan peneliti terhadap sesuatu yang diteliti secara subyektif, dalam arti peneliti sangat menghargai dan memperhatikan pandangan subyektif setiap subyek yang ditelitinya. Pendekatan kualitatif selalu berusaha memahami pemaknaan individu (subjective meaning) dari subyek yang ditelitinya. Pengumpulan bahan dilakukan dengan tiga metode, kajian literatur (literature review), wawancara mendalam (indept interview) dan pengamatan (observation). Hasil data yang terkumpul kemudian dideskripsikan dan dianalisa.
Dari penelitian ini diperoleh gambaran bahwa etos kerja pengikut tarekat Asysyahadatain berbeda antara pengikut satu dengan pengikut yang Iainnya, yakni ada yang memiliki etos kerja tinggi dan etos kerja rendah. Begitu juga dengan mata pencaharian dan pekerjaan yang bervariatif. Ini menandakan bahwa mereka adalah sebuah komunitas yang beragam status sosial maupun status ekonominya. Ada beberapa hal yang mempengaruhi kepribadian dan tinggi rendahnya etos kerja pengikut tarekat Asy-syahadatain, yaitu pengaruh dari ajaran tarekat itu sendiri dan beberapa faktor pendukung lainnya. Daya serap mereka terhadap ajaran tarekat dan ritual keagamaan sangat berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian seseorang dan etos kerjanya. Etos kerja pengikut tarekat Asysyahadatain selain pengaruh ajaran tarekat yang menjadi landasam moral, juga didukung adanya pengaruh lain seperti kebutuhan hidup, penguasaan terhadap aset produksi dan penguasaan terhadap pemasaran.
Para ilmuan sosial sepakat bahwa etos atau sikap bekerja yang diperlukan dalam pembangunan adalah sikap bekerja yang bersifat rasional, seperti bekerja keras, memperhitungkan, inovatif, kejujuran, hemat dan kemandirian. Perbedaan etas kerja yang dimiliki penganut tarekat Asy-syahadatain ini, dapat dilihat atau diukur dengan melalui sikap bekerja diatas. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga tarekat cenderung febih berhasil pada sosialisasi sikap kejujuran, hemat dan kemandirian yang dimiliki oleh penganut tarekat yang memiliki etos kerja tinggi maupun etos kerja rendah. Sedangkan sikap kerja keras, memperhitungkan, dan inovatif Iebih ditentukan oleh jenis usaha pekerjaan, penguasaan terhadap aset produksi, penguasaan terhadap pemasaran dan pemenuhan kebutuhan hidup.
Sejalan dengan temuan Weber ketika meneliti sekte Calvinis, penelitian ini juga menemukan fakta bahwa ajaran tarekat Asy-syahadatain yang dipahami oleh para pemeluknya temyata berdampak pula pada pemahaman yang progresif dan mengarah pada kemajuan dalam bidang ekonomi. Sedangkan prilaku asketis yang mengacu pada hidup menyendiri, mengasingkan atau mengisolasi diri tidak dipraktekan dalam kehidupan dan ritual keagamaan mereka. Inilah yang mungkin secara tepat dilukiskan oleh Weber sebagai inner wordy asceticism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Fariza
"ABSTRAK
Penelitian mengenai tarekat Syatariah telah dilakukan di keraton Kanoman, Cirebon, pada bulan Maret dan April 1989. Tujuannya ialah untuk mengetahui sejauh mana ajaran tarekat ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap masyarakat penganut tarekat Syatariah di keraton Kanoman Cirebon. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan beberapa tokoh tarekat ini di Cirebon, observasi dan pe_nelitian perpustakaan. Hasilnya menunjukkan bahwa tarekat Syatariah di ke_raton Kanoman Cirebon mengajarkan wirid, zikir dan doa yang balk, sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Sehingga dengan masih adanya para pengamal ajaran tarekat tersebut dapat menjadi penyeimbang kehidupan dunia. Untuk menjaga kelestarian tarekat ini diperlukan adanya keterbukaan Pa_ra pengemban tarekat terhadap orang luar di samping persiapan alih generasi.

"
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qowa`id
"Tesis ini dimaksudkan untuk menunjukkan kaitan hubungan antara tarekat dan politik pada Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Mranggen, Demak, Jawa Tengah. Kaitan hubungan antara keduanya terdapat dalam adanya kesamaan yang berkenaan dengan simbol dan pranata mengenai kekuasaan.
Kekuasaan pada hakekatnya milik Tuhan Allah semata. Untuk sampai kepada para penganut/anggota Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, pesan-pesan tentang kekuasaan Allah tersebut secara berurutan disampaikan dan diwakilkan melalui manusia-manusia yang dipilih-Nya dalam satu mata rantai silsilah ajaran yang tidak terputus. Adapun mata rantai silsilah ajaran Tarekat ini adalah: Allah, Malaikat Jibril, Nabi Muhammad , Ali bin Abi Tholib, Hsein, Zaenal Abidin, Muhammad Bagir, Jakfar Shodik, Musa Al Kadzim, Abu Hasan Ridlo, Makruf Al Karhi, Sari Assaqoti, AbdulWahid At Tamimi, Abil Faroj At Turtusi, Abu Hasan Ali Al Hakkari, Abu Said Al Mubarok, Abdul Qodir, Abdul Aziz, Muhammad Al Hattak, Syamsuddin, Syarofuddin, Nuruddin, Waliyuddin, Hisamuddin, Yahya, Abu Bakar, Abdurrohim, Usman, Abdul. Fatah, Muhammad Murod, Syamsuddin, Ahmad Khotib Sambas, Abdul Karim Banten, Ibrohim Brumbung, dan Asnawi Banten, Abdul Latif Banten dan Abdurrahman Menur, KH. Muslih, Dari KH Muslih Mranggen diteruskan kepda para pemimpin tarekat saat ini yakni KH Ahmad Mutohar, KH Lutfil Hakim. KH. Mahdum, KH. Ridlwan, dan KH.Abdurrhman.
Karena terdapat pengetahuan dan keyakinan mengenai kekuasaan tersebut, kemudian terdapat model-model, pedoman-pedoman bertindak yang akhirnya menjadi pranata-pranata dalam tarekat ini yang terwujud di dalam tradisi-tradisi mengenai dzikir, silsilah, barokah, baiat, tawajjuhan, kewalian, kemursyidan, kekhalifahan, kemuridan.
Melalui pranata-pranata yang terdapat dalam tarekat tersebut, simbol-simbol dan konsep kekuasaan diungkapkan dan diwujudkan.
Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki, para pemimpin tarekat ini melakukan usaha-usaha untuk menguasai berbagai sumber daya lainnya baik dalam lingkup penganut tarekat itu sendiri maupun pada masyarakat di luar pengikut. Masyarakat, khususnya pengikut tarekat ini, diminta untuk mengikuti berbagai pendapat dan tindakan yang dilaksanakan oleh para pemimpin tarekat ini. Dengan pengetahuan dan keyakinann yang dimiliki oleh para pengikutnya, banyak dari pengkutnya mematuhi kehendak para pemimpin mereka .Para pengikut diminta untuk melaksanakan ziarah dan upacara khol (ulang tahun kematian) para pemimpin dan kerabat pemimpin tarekat ini, agar masuk menjadi anggota Jam'iyyah Tarekat Muktabaroh An Nahdiyyah (organisasi tarekat di bawah NU) memilih orsospol sesuai dengan yang dipilih pemimpin tarekat ini, membantu berbagai lembaga pendidikan yang dikelola oleh para pemimpin tarekat ini dan lain sebagainya. Permintaan tersebut baik berupa tenaga, biaya, atau dengan memasukkan anggota keluarganya pada lembaga pendidikan tersebut.
Tidak semua kehendak dan permintaan pemimpin tersebut selamanya diikuti seluruhnya. Sebagian diantaranya ditolak karena para pengikut memiliki alasan yang berbeda dengan sebagian para pemimpin mereka. Para pengikut telah memiliki berbagai sumber informasi selain informasi yang datang dari pemimpin mereka. Namun perbedaan tersebut tidak menyebabkan perpecahan di antara para pengikut. Mereka saling menghormati perbedaan tersebut. Para pengikut tarekat dari Mranggen memang hidup suatu lingkungan yang dapat digolongkan masa perpindahan dari masyarakat petani ke masyarakat industri. Sarana komunikasi di wilayah ini banyak dan mudah didapatkan sehingga informasi yang masuk pada masyarakat pengikut tarekat ini banyak diperoleh.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifuddin Fahmi Abdillah
"ABSTRAK
Tarekat Alawiyah merupakan salah satu tarekat mu rsquo;tabarah yang berkembang di Indonesia. Perkembangan tarekat ini dapat dilihat melalui respon positif masyarakat Indonesia terhadap majelis-majelis zikir dan selawat yang diadakan di pelbagai tempat, salah satunya di Desa Bedug, Tegal. Habib Sholeh Al-Attas sebagai tokoh tarekat Alawiyah di Tegal, menggunakan majelis zikir dan selawat sebagai media berinteraksi antara tarekat Alawiyah dengan masyarakat di Desa Bedug. Selain itu, Habib Sholeh mendirikan pesantren Ribath Nurul Hidayah untuk masyarakat yang ingin lebih mengenal dan mendalami ajaran-ajaran tasawuf di dalam tarekat Alawiyah. Artikel ini mendeskripsikan mengenai integrasi ajaran tarekat Alawiyah melalui pondok pesantren serta pengaruhnya dalam kehidupan sosial masyarakat Desa Bedug. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode kualitatif, melalui wawancara dan perolehan data di lapangan. Wawancara dilakukan terhadap narasumber yang dianggap memiliki informasi dengan perkembangan tarekat Alawiyah di Desa Bedug Tegal. Kehadiran tarekat Alawiyah di Desa Bedug sejak tahun 2008 dianggap telah mengubah kondisi sosial ke arah yang lebih baik, sehingga dapat dikatakan bahwa tarekat Alawiyah mampu menjadi agen perubahan moral bagi masyarakat di Desa Bedug Tegal.. Habib Sholeh Al-Attas mampu menjadi tokoh penting dalam perubahan tersebut, sehingga dapat dijadikan acuan dalam berdakwah di tengah-tengah masyarakat yang ingin menerapkan nilai-nilai moral agama dalam kehidupan sehari-hari.

ABSTRACT
Tarekat Alawiyah is the one of tarekat that has a legitimate mu rsquo;tabarah and still growing in Indonesia. The growth of this tarekat can be seen through a positive response of Indonesian people towards majlis of zikr and invocation shalawat which is often held in some places, especially in Bedug Village, Tegal Regency. Habib Sholeh Al-Attas, as a figure of tarekat Alawiyah there, uses a majlis of zikr and shalawat as a medium interaction between tarekat Alawiyah and people on there. Furthermore, he has built the Pondok Pesantren Ribat Nurul Hidayah for common people who want to learn about Sufism in tarekat Alawiyah. In this article will describe the integration of tarekat Alawiyah through Islamic boarding school and the impacts towards a social life of the society in Bedug Village. The method used in this article is a qualitative method, by interviewing some informants who have information about tarekat Alawiyah rsquo;s growth in Bedug Village. The appearance of the tarekat Alawiyah is considered to have changed the social environments of society to be a better, and it can be said that tarekat Alawiyah can be an agent of moral change. Habib Sholeh can be an important figure for the society rsquo;s moral change. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mubarok
Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan Departemen Agama RI, 1996
297.64 ABD s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sodli
Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan Departemen Agama RI, 1994
297.64 AHM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yustiani S.
Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan Departemen Agama RI, 1994
297.64 YUS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>