Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Kurniawan
"Ibn Muqaffa adalah seorang penulis senior pertama pada masa Abbasiah. Buku-bukunya memiliki berbagai wawasan dan ilmu pengetahuan meliputi Arab, Persia, dan India. la juga berpikiran luas dan memiliki pengetahuan yang mendalam.
Hasil tulisannya terutama berkenaan dengan Persia, seperti perkataan hakim serta nasehat-nasehat raja, dikemukakan olehnya dengan, penuh keistimewaan, ringkas, pilihan kata-katanya lugas dan banyak memiliki interpretasi, menunjukkan keteguhan berpikir serta pandangan yang jauh ke depan. Abdullah lbn Muqaffa adalah seorang yang memiliki kemahiran dalam menerangkan dan menafsirkan kata-kata, dibandingkan dengan penulis yang hidup sezaman dengannya, dan juga termasuk seorang pakar terjemah buku-buku berbahasa Persia. Hasil terjemahannya dalam bahasa Arab sangat baik, jelas, dan mudah seperti layaknya seorang pengarang bukan penterjemah.
Kalilah dan Dimnah merupakan prosa terjemahan Ibn Mugaifa (134 H) yang berasal daru Persia. Ibn Muqaffa menterjemahkan dari bahasa India ke bahasa Pahlawi -ada yang berkata- sejak masa Anusyirwan, yang telah membuktikan bahwa karya tersebut berasal dari Persia. Hal ini berdasarkan sumber dari Buku Pancatantra, Hitopadesya dan Mahabharata yang menunjukkan bukti keaslian cerita liktif tersebut, yang banyak menggunakan hewan sebagai tokoh, juga dapat berbicara untuk mereformasi kehidupan masyarakat dan politiknya.
Dalam tulisan ini dikemukakan analisis alur secara struktural mengenai dua cerita Kalilah dan Dimnah, Alur merupakan salah satu unsur terpenting dalam menganalisa karya sastra. Karena alur seperti kerangka pada tubuh manusia yang tersusun rapi dan memiliki fungsi sebagai penopang sebuah cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S13142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Yulianingrum
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan persamaan dan perbedaan urutan peristiwa dalam cerita Kalilah wa Dimnah versi Arab dan versi Melayu, sekaligus membuktikan pernyataan Brandes dalam Yock Fang (1975) yang mengatakan bahwa perbedaan dalam kedua versi ini hanya terdapat pada awal dan akhir cerita. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan obyektif, yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada karya itu sendiri, Teknik penelitian yang dipakai adalah studi literatur. Metode deskriptif dan analisis adalah metode yang digunakan oleh penulis dalam membahas obyek penelitian ini dengan bantuan teori A.Viala dan Schmitt mengenai sekuen. Sekuen adalah susunan urutan peristiwa yang berdasarkan pada matra tokoh, gagasan, ruang dan waktu yang memiliki kesatuan makna. Urutan sekuen ini berdasar teori Todorov, dikelompokkan ke dalam fungsi utama dan katalisator. Fungsi utama adalah susunan sekuen yang menunjukkan hubungan sebab-akibat, sehingga dari fungsi utama diperoleh alur cerita. Alur cerita berdasarkan teori Sudjiman dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian awal terdiri atas paparan, rangsangan, dan gawatan. Bagian tengah terdiri atas tikaian, rumitan dan klimaks. Leraian dan selesaian merupakan bagian akhir dari struktur alur. Hasil analisis memperlihatkan bahwa alur dalam cerita Kalilah wa Dimnah versi Arab dan versi Melayu memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaan dari kedua cerita ini adalah alurnya berjalan linier, serta memiliki banyak cerita sisipan yang berfungsi sehagai lanturan dan penegas. Perbedaan kedua cerita tidak hanya terdapat pada awal dan akhir cerita, tetapi juga berbeda pada banyaknya sekuen, nama tokoh penghasut, latar serta struktur alur."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S13190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farasi, Ali bin Syah Al
Yogyakarta: Navila, 2007
891.43 FAR kt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Rasha
"Kalilah wa Dimnah adalah sebuah koleksi cerita berbahasa Sansekerta dari abad ke-3 SM, yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Arab oleh Ibn al-Muqaffa’ pada 730 M. Dari versi Ibn al-Muqaffa’, Kalilah wa Dimnah kemudian dianggap sebagai salah satu mahakarya prosa artistik Arab yang kaya akan bahasa metaforis. Bahasa metaforis seringkali menjadi kendala dalam menerjemahkan dikarenakan adanya variasi dalam struktur bahasa, maupun variasi dalam budaya. Fokus penelitian ini adalah menganalisis jenis-jenis metafora dan strategi penerjemahannya, dari bahasa Arab ke dalam terjemahan bahasa Indonesia dari cerita Kalilah wa Dimnah, yaitu Hikajat Kalilah dan Dimnah oleh Ismail Djamil (1971), berdasarkan teori Peter Newmark. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis teks digunakan dengan cara membandingkan karya asli dan terjemahan. Dari 20 metafora yang dikaji, sebanyak 5 dari 6 jenis metafora ditemukan. Jenis metafora yang paling banyak ditemukan adalah jenis metafora klise dan metafora orisinil, sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah metafora saduran. Adapun hasil analisis strategi penerjemahan metafora-metafora tersebut menemukan 6 dari 7 strategi yang digunakan. Strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi ke-1 (penerjemahan metafora yang sama dari BSu ke BSa) dan strategi ke-2 (menerjemahkan menjadi metafora lain dengan makna yang sama), sedangkan paling sedikit ditemukan adalah strategi ke-7 (menggabungkan metafora dengan artinya).
Kalilah wa Dimnah is a collection of fables in Sanskrit that was written in the 3rd century BC, that was translated into Arabic by Ibn al-Muqaffa’. Ibn al-Muqaffa's version of Kalilah wa Dimnah is considered one of the masterpieces of Arabic artistic prose, rich in metaphorical language. Metaphorical language often poses challenges in translation due to variations in linguistic structures and cultural contexts. This research focuses on analyzing types of metaphors and their translation strategies from Arabic into Indonesian the translation of Kalilah wa Dimnah, "Hikajat Kalilah dan Dimnah" by Ismail Djamil (1971), based on Peter Newmark's theory. The study employs a qualitative descriptive method. Text analysis involves comparing the original work with its translation. Out of 20 metaphors studied, 5 out of 6 types of metaphors were identified. The most commonly found types of metaphors are cliché and original metaphors, while adapted metaphors were the least common. The analysis of translation strategies for these metaphors identified 6 out of 7 strategies used. The most frequently employed strategies include strategy 1 (direct translation of metaphors) and strategy 2 (translating into another metaphor with the same meaning), whereas strategy 7 (combining the metaphor with its meaning) was the least frequently used."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Baidaba
Djakarta: Balai Pustaka, 1971
899.28 BAI h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rochimah Ispartini
"Setelah meneliti alur dan penokohan dalam buku Pranacitra hasil transliterasi Balai Pustaka dan Roro Mendut versi Y.B. Mangunwijaya penulis dapat menyimpulkan bahwa:
Kedua karya ini mempunyai persamaan-persamaan dan per_bedaan-perbedaan, baik alur maupun dalam tokoh-tokohnya. Perbedaan dan persamaan-persamaan tersebut disimpulkan diba-wah ini.
Perbedaan judul terlihat pada kedua karya ini. Yang be_rupa transliterasi menggunakan judul Pranacitra (Rara Men_dut), sedangkan versi Mangunwijaya menggunakan judul Roro Mendut. Perbedaan ini disebabkan pengarang dalam Pranacitra ingin lebih menonjolkan tokoh Pranacitra. Hal itu juga ter_lihat dalam pembagian bab-babnya, banyak judul bab yang menggunakan nama tokoh Pranacitra. Pranacitra ditampilkan sebagai pahlawan yang berjuang membebaskan Rara Mendut demi pengorbanan dan kesetiaan terhadap gadis yang dicintainya.
Di dalam versi Y.B. Mangunwijaya, pengarang ingin me_nonjolkan tokoh Roro Mendut. Karena perjuangannya melawan kekuasaan dan pembelaannya terhadap rakyat kecil, ia diang-gap sebagai pahlawan oleh pengarang. Buku Pranacitra yang diterbitkan oleh Balai Pustaka ini tidak mencantumkan nama penulis atau pengarangnya. Pada waktu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S11164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Limbong, Yolanda Margaretha
"Skripsi ini menganalisis kekuatan unsur instrinsik alur dan latar yang ada dalam cerpen 'Shorblac' karya Zhang Xianliang. Dalam cerpen 'Shorblac' unsur alur dan latar cerita yang disajikan oleh penulis cerpen, nampak sangat kuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan kekuatan alur dan latar yang disajikan dalam cerpen 'Shorblac'. Pendekatan objektif dipilih dalam penelitian ini karena pendekatan objektif memusatkan perhatian pada analisis unsur-unsur instrinsik dalam karya sastra. Analisis terhadap penyajian alur dalam cerpen serta teori mengenai simbol dalam karya sastra menjadi landasan bagi penulis untuk memaparkan kekuatan latar dan alur dalam cerpen 'Shorblac'. Kesimpulan yang didapat penulis dari penelitian ini ialah penyajian unsur instrinsik alur dan latar yang kuat dalam cerpen 'Shorblac' dibuat demi menyampaikan nilai moral secara lebih mendalam bagi para pembaca.

This thesis analyzes the strength of the elements of plot and setting that is in the short story ldquo Shorblac rdquo by Zhang Xianliang . In the ldquo Shorblac rdquo short story element of the plot and setting of the story presented by the author of the short story, appears to be very strong. The purpose of this research is to expose the strength of the plot and the setting in the ldquo Shorblac rdquo short story. Objective approach chosen in this study because the objective approach focuses on analysis on intrinsic elements in literary work. An analysis of the representation of the plot in the short story as well as a theory of symbols in literary works become the foundation for the author to expose the power of the plot and the setting in ldquo Shorblac rdquo short story. The conclusions that the author get in this research is the strong presentation of the plot and the setting in ldquo Shorblac rdquo short story was made for the sake of conveying the moral values in more depth for readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Amalia
"Kesa to Moritoo adalah salah satu karya Akutagawa Ryuunosuke. Cerita ini terdiri dari dua buah monolog dari dua orang tokoh utama bernama Kesa dan Moritoo. Di dalam monolognya, mereka menceritakan sebuah peristiwa yang sama dan apa yang mereka rasakan mengenai peristiwa itu. Di dalam hal ini mereka memiliki dua pandangan berbeda dan emosi yang berbeda di dalam mengingat kembali peristiwa tersebut. Alur dapat diartikan sebagai konstruksi yang dibuat pembaca mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara logik dan kronologik saling berkaitan dan yang diakibatkan atau dialami pelaku. Bisa dibilang bahwa dengan teori ini, bukan penulislah yang menentukan alur dari ceritanya, melainkan para pembacanya, Skripsi ini meneliti tentang dua buah alur yang ada di dalam Kesa to Moritoo. Jenis alur, persamaan, dan perbedaan yang terdapat di dalamnya. Metode deskriptif analisis dengan pendekatan intrinsik digunakan di dalam skripsi ini untuk menganalisis cerita ini. Teknik penelitiannya adalah dengan membaca karya tersebut berulang-ulang, menterjemahkan, dan kemudian baru menentukan di bagian mana sebuah alur dimulai. Cerita ini memiliki struktur alur yang sama. Masing-masing monolog memiliki lima tahapan alur yaitu eksposisi, komplikasi dan konflik, klimaks, relevasi, dan selesaian. Alur mereka sama-sama merupakan alur sorotbalik (flash back). Monolog mereka juga sama-sama diawali dan diakhiri dengan narasi. Namun jenis selesaian yang dimiliki masing-masing alur berbeda. Monolog Moritoo memiliki selesai yang bersifat terbuka (solution) sedangkan monolog Kesa memiliki selesai yang bersifat menyedihkan (catastrophe). Kedua monolog ini saling melengkapi satu sama lain. Pembaca cerita Kesa to Moritoo akan dapat meramal kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya setelah bagian terakhir dari monolog Kesa selesai mereka Baca walaupun Akutagawa tidak menuliskannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindisa Afiata
"ABSTRAK
????? ji?jie de iq ng atau Kisah Cinta Kakak Perempuan adalah salah satu cerita pendek karya penulis Cina, ?? L Y o . Karya ini menceritakan tentang kisah cinta seorang kakak perempuan desa dengan seorang intelektual muda kota. Hubungan percintaan mereka mengalami banyak permasalahan yang pada akhirnya mempengaruhi tokoh utama, penokohan, dan alur cerita. Melalui konsep pendekatan intrinsik, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih mendalam penggambaran tokoh utama ldquo;Kakak Perempuan rdquo;, penokohan, dan alur cerita dalam cerpen berbahasa Cina????? ji?jie de iq ng .

ABSTRACT
ji jie de iq ng or Elder Sister rsquo s Love Story is one of short stories written by Chinese author, L Y o . The story tells about love story between a rural ldquo Elder Sister rdquo with an urban young intellectual. Their love relationship faces many problems which in the end influenced the protagonist, the characterizations, and the story plot. With intrinsic approach concept, this study aims for deeper understanding of the protagonist rsquo s depiction ldquo Elder Sister rdquo , the characteriztion, and the story plot of this Chinese short story, Elder Sister rsquo s Love Story."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>