Ditemukan 146086 dokumen yang sesuai dengan query
Anuri Furqon
"Skripsi ini berisikan tentang reaksi kaum tradisionaI terhadap gempuran gerakan pembaharuan yang waktu itu menjamur di dunia. Gerakan pembaharuan di Indonesia pada awal abad XX terjadi karena suasana keagamaan di Indonesia yang ada pada waktu itu menurut kaum pembaharu diwarnai oleh banyaknya penyimpangan dalam menjalankan ritual agama. Seperti, ritual setamatan yang menurut kalangan pembaharu itu adalah bid'ah. Sedangkan, hal itu bagi kalangan tradisional adalah ibadah. Kalangan pembaharu selalu melihat bahwa segala macam ibadah harus didasarkan kepada Alquran dan Hadis. Sedangkan,kalangan trradisional berpendapat bahwa ibadah itu dilakukan tidak sekedar berdasarkan Alquran dan Hadis tetapi juga penafsiran dari kalangan ulama abad pertengahan yang mumpuni dan sah. Menurut mereka, cara itu adalah cara yang terbaik dalam menjalankan ritual yang berdasarkan Alquran dan Hadis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13157
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mutiah
"Sepanjang sejarah kebudayaan Cina yang sudah berabad-abad lamanya, kesusastraan memegang peranan penting. Selama ini, saya melihat penulisan skripsi mengenai sejarah umum negara Cina jauh lebih banyak daripada penulisan skripsi yang menyangkut kesusas_traannya.Dengan ini, saya menooba menuliskan hal-hal yang menyangkut kesusastraan Cina, khususnya yang menyangkut sejarah sastra. Tetapi saya hanya meng_ambil periode terjadinya pembaharuan kesusastraan Cina pada tahun 1917, dan lebih memfokuskan peranan Hu Shi khususnya dalam gerakan pembaharuan tersebut. Cakupan Masalah.: Untuk menyesuaikan dengan topik skripsi ini, maka saya akan membatasi masalahnya. Saya hanya akan mengetengahkan masalah yang meliputi gerakan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S13276
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Moehamad Sahri
"Agama Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh muslimin dari. Gujarat, India; disiarkan secara damai tanpa ada paksaan atau perang. Kemudian dilanjutkan oleh pemuka-pemuka masyarakat setempat yang dikenal dengan sebutan wali. Para wali menyiarkan agama Islam dengan arif dan bijaksa_na. Tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat tidak sepenuhnya dihilangkan sepanjang tidak bertentangan dengan syariat Islam, bahkan adat istiadat itu dipelihara dan dikembangkan, disesuaikan atau diisi dengan ajaran agama Islam, seperti pagelaran wayang dan selamatan. Maka wajarlah kalau hingga sekarang masih banyak adat istiadat yang dilakukan oleh orang Islam. Dengan cara tersebut di atas banyak orang yang memeluk agama Islam dengan suka rela, bahkan ingin mempelajari ajaran-ajarannya secara mendalam. Itu dilaksanakan di rumah-rumah dan masjid-masjid; yang lama kelamaan berkembang menjadi pondok pesantren. Dalam sistem pengajaran yang dipergunakan di pondok pesantren terdapat dua cara, yaitu: Cara bandongan, yaitu seorang kiai menentukan kitab yang akan dikaji oleh para santrinya. Setelah itu pada waktu yang telah ditentukan, biasanya sesudah salat subuh..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S13307
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: UI-Press, 1981
340.59 PEM
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nasution, Harun
Jakarta: Bulan Bintang, 1975
297 NAS p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Burhanuddin Daya
Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990
297.65 BUR g
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Intan Dwita Kemala
"Gerakan dakwah Jama'ah Tabligh pertama kali muncul di India dengan Maulana Ilyas al-Kandahlawi sebagai pendirinya. Pada awalnya, gerakan ini merupakan penyeimbang gerakan Hindu yang banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat muslim di India. Namun selanjutnya Jama'ah Tabligh menjadi sebuah gerakan dakwah yang mengusung perbaikan individu dan disampaikan melalui orang perorang. Hal utama yang menjadi fokus Jama'ah Tabligh adalah bagaimana setiap manusia dapat terus meningkatkan kualitas ibadah dan hubungannya dengan Tuhan. Kefokusan Jama'ah Tabligh pada aspek peribadahan ini membuat gerakan ini tidak mengambil peran pada dunia politik praktis.
Jama'ah Tabligh sendiri mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1952 dan terus berkembang hingga saat ini. Gerakan Jama'ah Tabligh Indonesia hingga saat ini tetap terfokus pada prinsip dakwahnya yakni, perbaikan individu. Di tengah kehidupan dunia Islam kontemporer Jama'ah Tabligh tetap berada pada jalur tradisional dan tidak mendapat pengaruh atau bergeser dari prinsipnya yakni, dakwah kultural. Jama'ah tabligh tidak memiliki media dakwah lain selain tabligh. Pembinaan umat secara langsung adalah inti dari gerakan dakwahnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13249
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Deliar Noer
Jakarta: LP3ES, 1980
297.7 NOE m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Agus Supriatna
"Penelitian mengenai organisasi Al-Ittihadiyyah Al-Islamiyyah (AII) telah dilakukan di Sukabumi, Majalengka, Bandung dan Jakarta pada bulan April 1990-Desember 1990. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan keberadaan organisasi ini di masa lalu sebagai suatu organisasi keagamaan (Islam) yang bercorak modern yang kemudian berfusi dengan organisasi yang serupa yaitu Persyarikatan Ulama Majalengka dan akhirnya keduanya menjadi organisasi Persatuan Umat Islam (PUI) hingga kini. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustaka_an disertai penelitian lapangan berupa observasi dan wawancara. Wawancara mendalam dilakukan terhadap Owik Syarkowi, aktifis AII di Sukabumi; dengan Najmuddin Sanusi, putra K. H. Ahmad Sanusi dan S. Wanta, Pengurus Besar PUI di Majalengka. Pada hakekatnya hasil observasi, wawancara dan studi kepustakaan membuktikan bahwa organisasi AII yang didirikan oleh K.H. Ahmad Sanusi merupakan organisasi masa yang dalam paham keagamaan sangat berhasil mempertahankan paham tradisional; sedangkan dalam bidang pendidikan dan sosial menjadi gerakan pembaharuan yang dapat dikatakan serupa dengan gerakan Muhammadiyah. Dalam era pembaharuan Islam di Indonesia pada awal abad XX ini, AII merupakan satu-satunya wadah yang dapat diterima untuk mempersatukan umat Islam Priangan Barat, terutama Sukabumi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13156
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bandung: Mizan , 1991
297.67 PER
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library