Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154066 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ovi Shofianur
"Skripsi ini ditulis untuk melihat sejauh mana sebuah karya sastra mampu mempresentasikan kenyataan yang sesungguhnya. Dalam hal ini penulis memilih topik tentang perempuan yang menjadi inti cerita pendek karya pengarang perempuan Cina bernama Zhang Jie. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah citra perempuan Cina seperti apa yang ditampilkan oleh tokoh-tokoh perempuan dalam cerpen Ai dan Shei berikut konflik yang mereka hadapi. Untuk mendeskripsikan citra tokoh-tokoh perempuan dalam cerpen Ai dan Shei, konflik yang mereka hadapi, berikut cerminan kehidupan di dalamnya, penulis menggunakan pendekatan intrinsik didukung pendekatan ekstrinsik yang bertolak dari perspektif perempuan. Pendekatan intrinsik menekankan pada analisis tokoh dan penokohan sedangkan pendekatan ekstrinsik digunakan untuk melihat kondisi perempuan Cina yang berkaitan dengan masalah cinta, perkawinan, dan posisi mereka hingga menjelang akhir tahun 1970-an. Dari kedua analisis di atas, penulis menyimpulkan bahwa tokoh-tokoh perempuan dalam Ai dan Shei merupakan representasi perempuan Cina perkotaan di akhir tahun 1970-an yang mandiri, tangguh, dan berpikiran maju, serta memperjuangkan keadilan gender dan sosial terutama dalam hal cinta, perkawinan, dan posisi perempuan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Gloria
"Cerpen Duanhun Qiang adalah cerpen yang ditulis oleh Lao She pada tahun 1935. Judul cerpen menyiratkan kondisi Cina saat menghadapi masuknya bangsa Barat yang berkaitan dengan tokoh utama Sha Zilong. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membahas cerpen ini secara lengkap melalui analisis tokoh dan penokohan, alur, serta latar termasuk representasi kondisi Cina pada masa itu melalui gambaran ketidakberdayaan tradisi Cina dalam menghadapi perubahan zaman dari tradisional menuju modern untuk menemukan makna terpenting dalam cerpen ini. Melalui pendekatan intrinsik tersebut, makna dan pesan yang disampaikan secara tersirat oleh pengarang dapat terungkap.

Duanhun Qiang short story is a story written by Lao She in 1935. Its title implies China's conditions in facing the influx of Western, which is associated with the main character Sha Zilong. Therefore, this research is aim to investigate this short story throughly by analyzing the character, plot, and background, includes the representation of conditions in China at that time through an illustration of Chinese traditions helplessness in the face of changing times, to discover the most important meaning of the story itself. Through intrinsic approach, the meaning as well as message that implicitly delivered by the author can be revealed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Tjipto Nugroho
"Sumber data dalam penelitian ini adalah cerpen-cerpen Nova bulan Mei 1998, yakni Bapak (karya Iyang Nur Ch.); Pulang (Yeni Ratnakomala); Fitnah (Humam S. Chudori); Istri Muda (Dwiyanto); Pilihan (Beni Jusuf); dan satu nomor penerbitan bulan September 1999 (Nova No. 60317{11 12-19 September 1999) yang berisi lima cerpen berikut: Lusi si Penari (Budi Sarjono); Surat dari Karni (Rositi Baskoro); Nasihat (Sistri R.); Sita dan Suaminya (Seno Gumira Ajidarma); dan Persaingan (Eko Hartono). Penelitian bertujuan mengungkapkan representasi tokoh perempuan dan penokohannya daiam cerpen-cerpen Nova. Penelitian dikaitkan pada konsep Gaya Tuchman tentang representasi perempuan dalam suatu karya di media massa, yakni the symbolic annihilation of women.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dan dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Kesimpulannya, pertama, tokoh perempuan ditampilkan tanpa terlalu dijelaskan de-skripsi fisik masing-masingnya. Kedua, tokoh perempuan dapat dikelompokkan berdasarkan statusnya sebagai perempuan ibu rumah tangga biasa (tanpa karier), perempuan yang menjadi ibu rumah tangga dan bekerja, perempuan yang bekerja saja, perempuan berpendidikan tergolong tinggi, dan perempuan berpendidikan tergolong rendah. Ketiga, penokohan dilakukan secara kisahan (telling) dan ragaan (showing). Namun, cara ragaan lebih mendominasi.
Ditinjau dari sudut konsep peniadaan perempuan secara simbolis, kesimpulannya: pertama, representasi fisik dan karakter tokoh perempuan di dalam cerpen Nova tidak persis sama dengan paparan Tuchman. Kedua, sepuluh cerpen Nova menampilkan secara berbeda-beda mengenai peran perempuan di masyarakat patriarkat sebagai istri, ibu, maupun ibu rumah tangga. Ketiga, hanya satu cerpen, yaitu Persaingan, yang tampak lepas dari dominasi lelaki dalam representasi di media massa. Sembilan cerpen Nova lainnya menampilkan dominasi tersebut. Keempat, sepuluh cerpen Nova memperlihatkan pengucilan, pengabaian, dan peminggiran minat dan kepentingan perempuan. Kelima, apabila dilakukan perbandingan antara cerpen-cerpen Nova periode Mei 1998 dengan terbitan September 1999 yang dijadikan data, maka cerpen Persaingan menunjukkan perubahan yang bersifat kasus. Kesembilan cerpen lainnya tidak menunjukkan poin yang dapat dijadikan acuan secara tegas bahwa telah terjadi perubahan dalam representasi tokoh perempuan dengan acuan konsep Gaye Tuchman."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S10813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enung Nursilawati
"Tujuan penelitian ini ialah menemukan tema dan permasalahan, kepribadian tokoh-tokoh utama, serta latar dari cerpen Air Suci Sita, Ilona, dan Keats. Melalui penelitian ini penulis berharap dapat melihat sejauh mana peranan yang dimainkan perempuan dalam karya sastra, dan bagaimana karakter perempuan dalam memandang dan menilai kehidupannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan intrinsik dengan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian saya menyimpulkan bahwa tema umum cerpen Air Suci Sita (ASS) adalah kesucian dan kesetiaan perempuan. Selama ini perempuan diwajibkan menjaga kesetiaan dan kesucian mereka, sementara hal yang sama tidak berlaku bagi laki-laki. Pada cerpen Ilona dan Keats temanya adalah hak perempuan untuk menentukan cara hidup, mencari kebahagiaan hidup. Kepribadian tokoh utama dari ketiga cerpen tersebut memiliki kemiripan, yaitu suatu pribadi yang mempunyai kesadaran tentang ketimpang antara hak laki-laki dan perempuan. Pada ASS tokoh menderita paranoia karena harus mempertanggungjawabkan kesuciannya di depan kekasihnya. Tokoh Ona dalam Ilona membangkang terhadap konvensi masyarakat dengan menempuh cara hidup yang berbeda; ia memilih untuk tidak menikah dan untuk mempunyai anak tanpa suami. Tokoh Tami dalam Keats membangkang terhadap perintah keluarganya. Ia memutuskan untuk terus menjalani kehidupannya di luar negeri. Dari karakter tokoh ketiga cerpen tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perempuan dalam karya sastra memainkan peranan aktif dalam kehidupannya. Mereka mampu mencari kebahagiaannya sendiri dengan melakukan apa yang mereka inginkan. Hal ini mencerminkan kehidupan perempuan Indonesia masa kini, yang mulai berani membangkang terhadap norma-norma sosial yang mengikat, misalnya norma sosial yang mengharuskan perempuan bekerja di dalam rumah. Keberanian perempuan dalam hal ini tidak pelak lagi timbul karena kemajuan pendidikan dan gencarnya arus perubahan yang datang dari luar negeri karena kemajuan teknologi. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S10826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiati
Jakarta: Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional, 2010
808.831 SUL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bishop, John Lyman, editor
China: A study of the San-Yen collections, , 1956
895.131 BIS c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Amalina Ummi
"Cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dapat menggambarkan peristiwa kehidupan. Dengan membaca cerpen-cerpen Arab, maka dapat terlihat kondisi masyarakat, lingkungan, serta karakter bangsa Arab pada umumnya. Pada cerpen-cerpen Arab, masalah mengenai perempuan banyak terdapat dalam cerita. Namun karakter perempuan banyak digambarkan sebagai sosok yang lemah dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan sering diceritakan berada di bawah kekuasaan kaum laki-laki. Pada skripsi ini akan dibahas lima cerpen karya sastrawan Arab periode modern yang berasal dari Mesir, yaitu Najib Kailani. Kelima cerpen tersebut bertemakan tentang perempuan yang tertindas serta sering direndahkan oleh laki-laki. Empat tokoh perempuan diceritakan sebagai seorang istri yang direndahkan oleh suaminya, dan satu tokoh diceritakan sebagai seorang anak perempuan yang berada di bawah kekuasaan ayahnya. Metode yang digunakan pada skripsi ini adalah metode struktural atau pendekatan analisis, yaitu pendekatan yang memusatkan perhatian kepada analisis dari segi intrinsik karya sastra. Untuk menganalisis sebuah karya sastra yang menggunakan pendekatan ini, maka yang harus dikaji dan diteliti adalah aspek yang membangun karya sastra itu sendiri. Pada skripsi ini, unsur-unsur intrinsik yang dianalisis yaitu unsur yang berkaitan dengan citra perempuan, seperti penokohan, latar, dan amanat cerpen. Pada kelima cerpen tersebut, sangat terlihat jelas bahwa tokoh perempuan mempunyai pengaruh yang besar terhadap jalan ceritanya. Terdapat kesamaan dari beberapa karakter tokoh perempuannya, yaitu digambarkan sebagai tokoh yang berwatak lemah, selalu tertindas atau berada di bawah kekuasaan laki-laki, serta direndahkan atau dilecehkan. Citra yang terbentuk pada tokoh perempuan dalam kelima cerpen yang dibahas adalah perempuan yang bodoh dan mudah ditindas, bersifat sabar dalam menghadapi segala cobaan, pasrah
menerima apapun yang terjadi, dan ada juga yang memberontak melawan laki-laki."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13418
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kiftiawati
"Perjalanan cerpen di majalah remaja mengaiami pasang surut. Di era 1980-an, cerpen remaja memiliki tempat tersendiri di mata remaja. Akan tetapi, pada dekade selanjutnya, eksistensi cerpen di majalah remaja mulai berkurang sampai akhirnya di penghujung dekade 1990-an cerpen di majalah remaja hanya menjadi selingan dengan halaman terbatas atau bahkan hilang lama sekali. Annida-majalah cerpen remaja dengan nuansa religius-merupakan majalah remaja yang muncul ketika cerpen remaja memiliki eksistensi yang kuat baik di mata remaja maupun redaksi majalah-majalah remaja. Ketika eksistensi cerpen di majalah remaja semakin hilang, Annida menjadi satu-satunya majalah yang khusus berisi cerpen remaja. Eksistensi ini semakin kuat dengan terselenggaranya sayembara tahunan penulisan cerpen, banyaknya cerpenis muda yang lahir dari majalah ini, dan upaya yang dilakukan Annida dalam membina penulisan cerpen remaja, memposisikan Annida sebagai satu-satunya majalah remaja yang memberikan perhatian besar terhadap cerpen remaja. Penelitian intrinsik terhadap dua puluh cerpen terbaik Annida yang dikumpulkan dalam Merajut Cahaya: Kumpulan Cerpen Terbaik Annida menghasilkan beberapa kesimpulan mengenai tema, tokoh, alur, dan latar cerpen_-cerpen Annida. Pertama, cerpen-cerpen Annida merupakan cerpen yang mengutamakan tema keagamaan dan amanat. Kedua, tokoh dalam cerpen-cerpen Annida adalah tokoh-tokoh yang menyamankan yang berfungsi sebagai penyampai amanat. Tokoh dalam cerpen Annida terbagi atas empat jenis, yakni tokoh utama, tokoh antagonis, tokoh antara, dan tokoh penguat. Ketiga, alur dalam cerpen-cerpen Annida adalah alur yang sederhana dan bercorak happy ending. Keempat, latar dalam cerpen-cerpen Annida sangat bervariasi. Penggambaran latar lokal bahkan terlihat menonjol karena sangat hidup. Kelima, unsur-unsur intrinsik dalam cerpen Annida memiliki sejumlah persamaan dan perbedaan dengan ciri-ciri intrinsik sastra popular."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S10877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadjriah Nurdiarsih
"Penelitian mengenai pandangan sosial Firman Muntaco dalam sketsa-sketsanya dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Penelitian ini kerusaha menunjukkan tanggapan sosial pengarang terhadap berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Betawi-Jakarta pada zamannya. Firman Muntaco banyak mengangkat persoalan masyarakat Betawi-Jakarta dalam sketsa-sketsanya. Jumlah sketsanya pun cukup banyak karena ia menulis lebih dari tiga puluh tahun. Tema-temanya pun beragam. Penelitian ini mencoba mengungkapkan persoalan yang diangkat Muntaco, khususnya yang menyangkut tradisi, per,asalahan perempuan, tren zaman, program pemerintah, dan persoalan moral. Data penelitian yang digunakan adalah sepuluh sketsa yang sesuai dengan tema tersebut, yaitu Nujubulanin. Untung Lebaran, Kursus Ngetik, Pecah Kodok, Pacar dan Jengki, Bedah Plastik, Operasi Yustisi, dan Si Mewah Ngadepin Lebaran...."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10857
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kumara Anggita
"Makalah ini membahas tentang bagaimana perempuan menjadi monster dalam dua Cerpen Lyudmila Petrushevskaya yang berjudul Гимн Cемье (1999) atau Hallelujah Family dan отец и мать (1988) atau Father andMother. Metode yang digunakan adalah metode analisis teks. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa monsterisasi yang dihadirkan oleh Petrushevskaya adalah upaya untuk menantang sistem patriarki yang dianut oleh masyarakat Rusia. Masalah ini dibongkar melalui konsep The Monstrous-Feminine (2007) dari Barbara Creed. Hasil analisis menunjukkan bahwa tokoh-tokoh perempuan monster dalam cerpen adalah wujud dari ibu yang mengebiri serta femme castratrice yang mematikan. Tokoh tersebut dapat dijadikan sebagai representasi perempuan kontemporer di Rusia yang penuh dengan tekanan karena ideologi sosialisme tidak benar-benar mampu menyelesaikan masalah perempuan atau the woman question (zhenskii vopros). Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa cerpen-cerpen ini adalah bentuk perlawanan terhadap sistem pemerintahan Rusia yang patriarki sejak Uni Soviet hingga Rusia Modern.

This study discusses how women become monsters in two of Lyudmila Petrushevskaya's short stories entitled Гимн Cемье  (1999) atau Hallelujah Family and Father and Mother (1988). The method used in this study is the text analysis method. The purpose of this study is to prove that the monsterization presented by Petrushevskaya is an attempt to challenge the patriarchal system adopted by Russian society. This problem is analysed through the concept of The Monstrous-Feminine (2007) by Barbara Creed. The results of the analysis show that the female characters of monsters in short stories are the embodiment of a castrated mother and a deadly "femme castratrice". This figure can be used as a representation of contemporary women in Russia who are full of pressure because the ideology of socialism is not able to solve the problems of women or "the woman question" (zhenskii vopros). Thus, it can be interpreted that these short stories are a form of resistance against the patriarchal system of the Russian government, since the age of the Soviet Union to Modern Russia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>