Ditemukan 80238 dokumen yang sesuai dengan query
Dinanike Resti Hadi Muljarini
"Pertunjukan wayang Potehi ialah pertunjukan boneka kantung yang terbuat dari kain dan digerakkan dengan tangan. Pertunukan wayang Potehi yang ada di Indonesia berasal dari Propinsi Fujian. Di Cina pertunjukan wayang Potehi dikenal dengan sebutan bu dai xi. Penelitian mengenai pertunjukan wayang Potehi dilakukan oleh penulis di tempat ibadat Tri Dharma Hok Tek Bio, Gombong dati tanggal 31 Agustus 1996 sampai tanggal 14 September 1996, tujuannya ialah untuk mengetahui seberapa jauh kebudayaan Indonesia mempengaruhi pertunjukan wayang Potehi di Gombong."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S12957
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
PATRA 11 (3-4) 2010 (1)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Yuni Sulistyorini
"Upacara Sembahyang Rebutan adalah salah satu dari berbagai macam upacara yang diselenggarakan oleh penganut Tri Dharma di TITD Kwan Sing Bio, Tuban. Upacara ini diselenggarakan pada tanggal 22 bulan 7 Imlek bertujuan untuk menentramkan roh-roh jahat yang dibebaskan dari neraka selama bulan 7 Imlek dengan cara memberikan persembahan berupa doa dan sesaji kepada roh-roh ini.Dalam penyelenggaraan Upacara Sembahyang Rebutan di tempat ibadah Tri Dharma ini terdapat ciri khas yang membedakannya dari tempat lain, yakni adanya perebutan tumpeng oleh orang-orang yang ingin terhindar dari gangguan roh-roh jahat. Tumpeng ini merupakan makanan tradisi setempat.Para penganut Tri Dharma ini yakin bahwa upacara yang mereka selenggarakan termasuk bagian dari ibadah dalam ajaran mereka. Pada hal upacara ini telah ada jauh sebelum ajaran-ajaran mereka tercipta. Cerita dan ayat-ayat dalam kitab suci ajaran mereka yang diyakini berkaitan dengan upacara ini, sebenarnya hanya dihubung-hubungkan saja, karena tidak ada satu ajaran pun dari ketiga ajaran yang secara jelas menerangkan tentang upacara tersebut.Para penganut Tri Dharma ini percaya bahwa kehidupan dan kesuksesan mereka dalam bekerja, selain karena ketekunan dan kerja keras juga karena perlindungan dari roh-roh leluhur. Penulis merasa tertarik untuk menggambarkan Upacara Sembahyang Rebutan selain karena hal-hal di atas juga karena dalam upacara ini tampak adanya 2 hal yang berbeda. Di satu pihak penganut Tri. Dharma menjalani kehidupan modern, tapi di pihak lain mereka tetap melakukan upacara tradisional."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S13086
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dwi Woro Retno Mastuti
Jakarta: Sinar Harapan, 2014
791.530 DWI w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Dwi Woro Retno Mastuti
Jakarta: Sinar Harapan dan Indonesia Shangbao, 2014
R 791.530 DWI w
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Kemas Andrey Hamzah Darpo Kusumo
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42444
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
"Pertunjukan wayang purwa Jawa sebagai suatu karya seni yang amat tinggi nilai estetisnya, mengandung nilai-nilai sakral dan makna-makna khusus. Dengan tetap mempertahankan beberapa nilai dan makna yang terkandung di dalamnya, pergelaran wayang purwa berkembang fungsinya menjadi suatu pertunjukan yang lebih bersifat hiburan. Karena itu keberadaan tempat yang khusus bagi pertunjukan wayang kuht perlu dipikirkan. Tuhsan ini dimulai dengan menelusuri asai mula pertunjukan wayang kulit, makna simbolis yang terkandung di dalamnya dan pengaruhnya balk dalam rumah Jawa maupun terhadap kehidupan orang Jawa, dilanjutkan dengan mengumpulkan beberapa unsur yang perlu dipertahankan dan menganalisis kegiatan dalam pergelaran wayang purwa sebagai suatu bentuk pertunjukan. Dari analisis kegiatan tersebut, tubsan ini mencoba menyimpulkan unsar-unsur dan aspek-aspek keruangan yang selanjutnya digunakan untuk membuat suatu konsep tempat pertunjukan wayang kuht Jawa."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48159
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Shereen
"
ABSTRAKCiamsi merupakan sebuah ritual yang dikenal masyarakat Cina untuk melihat peruntungan dan nasib seseorang melalui bilah bambu. Nomor yang tertera pada setiap bilah bambu berisikan syair-syair Cina kuno dipercayai sebagai jawaban dari ?? Shenming Dewa atas berbagai permasalahan yang ditanyakan oleh pengunjung yang melakukan ritual tersebut. Sarana Ciamsi yang disediakan pada setiap kelenteng berupa bilah bambu telah menjadi bagian tradisi yang diikuti oleh pengunjung kelenteng. Makalah ini membahas tentang ritual ramalan Ciamsi di Kelenteng Boen Tek Bio yang terletak di Tangerang beserta kajian budaya atas keyakinan tradisional ini.
ABSTRACTCiamsi is a ritual that is known by the Chinese people to discover one rsquo s luck and fortune by using divinatory sticks. Numbers in each divinatory stick that correspond with an ancient Chinese poem believed to be an oracle from the Shenming Deities for any problem that is questioned by the temple visitors. Ciamsi that involves divinatory sticks in every temple has been one of the traditions followed by temple visitiors. This paper discusses Ciamsi ritual and cultural studies about this traditional belief at the Boen Tek Bio temple which is located in Tangerang."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Dian Natalia
"Pemeluk agama Khonghucu merupakan sebagian kecil dari penduduk di Kecamatan Gunung Sindur yang mayoritas pemeluk agamanya adalah Islam. Namun demikian, terdapat lima kelenteng yang tersebar di Kecamatan tersebut. Kelenteng yang sudah berdiri lebih dari tiga puluh tahun dan memiliki umat yang rutin untuk melakukan sembahyang di kelenteng pada Kecamatan ini adalah kelenteng Hoo Tek Bio dan kelenteng Kwan Im Bio Kahuripan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jangkauan kelenteng terhadap umat Khonghucu dan pola persebaran tempat tinggal umat Khonghucu di Kecamatan Gunung Sindur, Bogor. Analisis secara deskriptif dan secara spasial akan digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa jangkauan kelenteng Hoo Tek Bio lebih jauh dari pada kelenteng Kwan Im Bio Kahuripan. Umat Khonghucu di kelenteng Hoo Tek Bio dipengaruhi oleh keterkaitan dan ketergantungan umat terhadap leluhur, sedangkan umat Khonghucu di kelenteng Kwan Im Bio Kahuripan dipengaruhi oleh kedekatan kelenteng dengan pasar dan tempat tinggal umatnya yang berada pada kawasan perdagangan. Berdasarkan dari hasil Analisis Tetangga Terdekat (NNA) menunjukan bahwa tempat tinggal umat Khonghucu di dua kelenteng membentuk pola yang mengelompok.
The Confucianist only made small proportion to the Islam dominated community of Gunung Sindur subdistrict. Despite of that, five Confucianism temples spreaded across the region. The Confucianism temple have been stood for more than thirty years and followers are attending routinely to pray in the region is Hoo Tek Bio and Kwan Im Bio Kahuripan temple. This research aims to know the service of the temple to reach its followers and residential distribution pattern of the followers in Gunung Sindur subdistrict, Bogor. Descriptive analysis and spatial analysis is used to answer the purpose of thie research. The results of the research showed that service of the Hoo Tek Bio temple further more than Kwan Im Bio Kahuripan temple. The confucianism of the Hoo Tek Bio temple influenced by connection and depended of the ancestor, whereas followers Kwan Im Bio Kahuripan temple influenced by nearest of the temple in the market and residential of the followers that are on the trade. The Nearest Neighbour Analysis (NNA) result show a clumped pattern distribution of confucianist in the region."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64209
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Studiini mengenai kerja dalang wayang potehi di Semarang (Thio Tiong Gie). Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapati bahwa beberapa modal yang dipakai dalam bekerja antara lain adalah modal sosial dan ekonomi, serta modal kultural dan simbolis. Kasus Tiong Gie memberi contoh bahwa dalam dunia kesenian modal kultural, sosial dan simbolis menjadi hal yang penting untuk digunakan dalam melakukan praktik kerja. Berbekal modal kultural, sosial dan simbolis pekerja dari melakukan kerja untuk mendapatkan suatu pertukaran dengan modal ekonomi, selain akumulasi modal-modal lainnya. Terdapat beberapa makna dalam praktik kerja Thio Tiong Gie. Makna kerja Thio Tiong Gie adalah makna ekonomis, psikologis, dan religius. Penelitian tentang kerja dalang wayang potehi di Semarang telah memberi ruang untuk melihat bagaimana aktifitas kerja sang dalang dan bubkan hanya menyoroti pada produk kerjanya."
JKSUGM 1:2 (2010)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library