Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6415 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adrianto G. Ekawibawa
"ABSTRAK
Skripsi ini dibatasi pada pembahasan tentang sastra Cina modern pada awal abad 20 yang dikemukakan oleh Mao Dun. Skripsi ini juga mencakup sejauh mana pengaruh dan keterlibatan Mao Dun dalam sastra modern Cina terutama antara tahun 1917 - 1927, yang dilatar belakangi oleh Revolusi Sastra. Melalui latar belakang biografi Mao Dun dapat diketahui pengaruh yang masuk di dalam diri Mao Dun dalam mengemukakan gagasan-gagasan tentang sastra modern Cina. Penelitian dalam Skripsi ini mencoba untuk mengetahui dan mengungkapkan pandangan-pandangan tentang sastra modern Cina sesuai dengan apa yang pernah diusulkan Mao Dun.

"
1989
S12937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Antonia Dewi Wilutomo
"Pertanian ulat sutera yang seharusnya dapat memberi kemakmuran bagi masyarakat petani, pemilik sekaligus penggarapnya, ternyata. justru memiskinkan dan mematikan mereka. Ibarat bidup di sekitar daerah rata air, tetapi mati kahausan. Begitulah yang dialami oleh keluarga Toncbao tua dan masyarakat petani ulat sutera di desanya. Situsi kemiskinan yang secara perlahan mematikan produksi pertanian masyarakat pedasaan ini coba dihidupkan kembali oleh Mao Dun lewai karya cerita pendeknya Ulat Sutera Musim Semi. Penguasaan produksi pertanian beserta alat-alat produksinya oleh bangsa asing diungkap lewat penggambaran proses mekanisasi dan teknologisasi produksi pertanian sehingga meneggusur alat-alat tradisional yang digunakan masyarakat desa. Pengaruh asing sudah begitu kuat sehingga untuk telur ulat suteranya pun mereka harus mambelinya yang berkualitas luar negeri. Akibatnya, pembelian daun murbei terpaksa harus dilakukan karena hasil kebunnya sendri tidak lagi mencukupi. Untuk menutupi kebutuhan ini mereka harus berhutang ke sana kemari dengan harapan keuntungan hasil jualnya nanti Cukup untuk menutupi hutang-hutang mereka. Harapan tinggal harapan, begitulah kira-kira yang terjadi. Hutang, sudah semakin menumpuk tetapi hasil produksi mereka tidak laku di pasaran. Akibatnya, kemiskinan makin menguasai para petani. Kemakmuran masa lampau tinggalah menjadi sebuah nostalgia tanpa mampu direngkuhnya lagi.Kesadaran tradisional mereka te1ah terjerat tanpa mampu melepaskan diri dari sebuah mata rantai sistem kekuasaan ekonomi politik Baru sejak runtuhnya dinasti Qing dan masuknya bangsa barat ke Cina. Demikianlah makna yang ingin disampaikan pengarang lewat karyanya ini. Adapun metode penulisan skripsi ini adalah deskriptif-analitis dengan mengacu pada bahan-bahan kepustakaan yang ada. Melalui analisis judul karya, tokoh dan penokohan serta pola-pola pengulangan gaya bahasa yang digunakan pengarang, penulis mencoba menemukan makna dan pesan yang ingin disampaikan Mao Dun dalam karyanya ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Fridolin
"Cina modern telah menjadi pokok studi yang intensif di kalangan para sarjana dan ahli-ahli masalah Cina di pelbagai negeri. Haruslah diakui bahwa di Indonesia studi Cina modern belum mendapat perlakuan yang layak. Hal ini terutama disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena masih belum cukup tersedia bahan-bahan sumber bacaan yang diperlukan. Dan terutama bidang sastranya hampir terabaikan samasekali dari perhatian kita selama ini.Penelitian politik dan sejarah modern Cina yang dila-kukan para ilmuan sosial tampaknya kurang menyadari penting_nya catatan-catatan dan dokumen-dokumen sastra sehingga ada kecenderungan untuk tidak rnempergunakannya sebagai data atau sumber informasi untuk suatu studi yang menyeluruh.Tidak bisa tidak harus diakui bahwa sastra modern Cina sangat besar pongaruhnya pada politik dan pemikiran modern Cina. Dalam pengertian, ini,sastra modern Cina selain dapat diteliti semata-mata.dalam kerangka studi sastra untuk kepentingan pemahaman sastra itu sendiri, juga berguna untuk pemaharnan politik dan pemikirannya, yang dalam hubungan ini termasuk dalam konteks non-sastra.Akan tetapi, skipsi ini tentu saja tidak dimaksudkan untuk melengkapi studi-studi politik atau sosiologi, ..."
Depok: Universitas Indonesia, 1983
S12778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Noviadi Lasmanto
"Skripsi membahas sebuah novel Baerzake Yu Zhongguo Xiao Caifing karya Dai Sijie melalui pendekatan intrinsik"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12849
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sofi Tunjung Sari
"Karya sastra adalah suatu bentuk pengungkapan seni dengan bahasa sebagai medianya, tapi banyak peneliti sastra yang mengabaikan bahasa sebagai variabelnya. Oleh karena itu, saya tertarik untuk menjadikan karya sastra sebagai obyke penelitian, yang akan saya teliti dari sudut linguistik. Dalam penelitian ini, saya mengkhususkan diri pada karya sastra yang berbentuk cerpen. Dilihat dari segi gramatikal, cerpen adalah satuan gramatikal yang terlengkap yang dapat dibagi menjadi satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut paragraf. Dilihat dari tujuannya, ada 6 jenis wacana yang kita kenal. Dari keenam jenis wacana tersebut hanya wacana tuturanlah yang akan diteliti dalam skripsi ini. Tujuan skripsi ini ialah melihat hubungan antara proposisi dalam paragraf, mencari unsur dominan yang mempersatukan paragraf tuturan, dan meneliti struktur gramatikal yang umunya terdapat pada paragraf tuturan. Dari hasil analisis, ternyata diperoleh kesimpulan bahwa (1) sebagian besar paragraf semantis mempunyai hubungan INDUK-pendukung yang non-kronologis, (2) struktur paragraf gramatikal berbentuk sub-ordinatif, dengan kalimat tema di awal paragraf, dan (3) keutuhan paragraf cerpen pada garis besarnya diikat oleh tokoh tematis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rifa Zulkania
"Mao Zedong merupakan tokoh pemimpin yang berpengaruh dalam sejarah Cina. Pada awal dekade 1990-an, belasan tahun setelah kematian Mao dan setelah posisinya dalam pemerintahan digantikan oleh Deng Xiaoping, terjadi ketertarikan kembali di kalangan masyarakat Cina terhadap sosoknya, yang dikenal dengan istilah 毛泽东热 (Mao Zedong re, Demam Mao Zedong). Penelitian ini bertujuan untuk memahami apa saja ragam ekspresi yang nampak dalam fenomena Demam Mao Zedong dalam masyarakat Cina pada 1990 hingga 1995, serta mengapa fenomena tersebut terjadi dalam masyarakat. Penelitian ini menemukan bahwa Demam Mao Zedong ditunjukkan melalui berbagai ragam ekspresi, seperti komersial, media masa, pariwisata, dan spiritual. Fenomena Demam Mao Zedong juga disebabkan oleh kebijakan Reformasi dan Keterbukaan yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan sistem ekonomi pasar untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dari sosok Mao, romantisme masyarakat terhadap Mao dalam bentuk kekaguman terhadap sosok Mao sebagai pemimpin dan nostalgia terhadap masa pemerintahannya, serta kemunculan pandangan baru masyarakat mengenai sosok Mao, yaitu sosok manusia biasa dan sebagai objek dari satire dan parodi.

Mao Zedong is an influential leader figure in the history of China. On the early 1990s, years after his death and the replacement of his position in Chinese government by Deng Xiaoping, there was a renewed interest of his figure in Chinese society, which became known as 毛泽东 热 (Mao Zedong re, Mao Zedong fever). This research is meant to analyze the expressions of Mao Zedong fever on Chinese society during 1990 to 1995, and the reasons of its appearance during that era. This research found that Mao Zedong Fever was expressed using various forms, such as commercial goods, mass media, tourism, and spiritualism. The Mao Zedong Fever phenomenon was also caused by the Reform and Openness policy, which allows the use of market economy system by society to achieve economic gain from Mao`s image, romanticism of his image, such as his status as a leader and nostalgia of his period of government, and the rise of new outlooks on Mao`s figure within Chinese society, which are Mao as an ordinary man and Mao as the object of satire and parody."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Dewi Indriani
"This thesis analyzed a serial novel by Qiong Yao which is Huanzhu Gege (HZGG) through an approachment of literature sociology that is connected to the readers and the social effect to the people, and also using propaganda technique in a literature text that gives a description about women_s superiority. This analysis is to reveal how women take part, that is described through characters named Xiao Yanzi and Xia Ziwei, in influencing the decision making of the Qian Long Emperor and also the other officer at Qing Dynasty. The result of this analysis shows the use of 8 propaganda techniques that describes the superiority of women compares to man in HZGG novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Teplok Press, 2000
951.05 KON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fatya Permata Anbiya
"Penelitian pustaka mengenai unsur-unsur kebudayaan Bali dan ciri-ciri sastra populer dalam Lejak telah dilakukan di Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Unit Perpustakaan Terpadu Universitas Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, serta Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lejak mengandung tujuh unsur kebudayaan Bali, yaitu bahasa, organisasi sosial, sistem pengetahuan dan ilmu gaib, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi, serta kesenian. Di samping itu, Lejak juga mengandung tujuh ciri kepopuleran, yaitu tokoh stereotip, sistem headline, pengharaman ambiguitas, fungsinya sebagai penghibur, sentimentalitas, serta bentuknya sebagai seni pelarian"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10861
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fenty Saraswaty
"Pertentangan antara Mao Zedong dan Liu Shaoqi berlangsung dalam berbagai bidang. Masalah yang ada ternyata berhubungan satu dengan lainnya dan akhirnya berkembang menjadi satu isu pokok, yaitu masalah politik. Perbedaan diantara mereka tidak hanya terjadi dan diketahui oleh kalangan elit Partai Komunis Cina saja, tetapi juga diketahui oleh masyarakat umum. Pada saat terjadinya Revolusi Kebudayaan 1967 - 1969 kontradiksi diantara mereka meluas menjadi satu pertentangan nasional.
Dalam skripsi ini, hal utama akan dibahas adalah mengenai kontradiksi diantara keduanya di dalam masalah sastra dan seni. Mao Zedong dan Liu Shaoqi sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup jauh dalam sastra dan seni, tetapi mereka tidak terlalu merisaukan masalah tersebut. Baru setelah ada perbedaan pendapat politik, ekonomi, sosial dan ideologi, mereka kemudian menggunakan sastra dan seni untuk mengkritik lawan mereka. Dari tindakan saling mengkritik dan akhirnya menjadi suatu gejala saling menjatuhkan tersebut, kita dapat melihat fungsi sastra dan seni tersebut. Sastra dan seni bukan lagi hanya sebagai suatu hal untuk hiburan, tetapi telah berubah menjadi senjata yang digunakan dalam gerakan perjuangan politik. Dan Mao Zedong dan Liu Shaoqi memakainya untuk saling menjatuhkan dan mempertahankan diri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S12945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>