Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Akbar
"Pada mulanya peristiwa kematian mantan Sekjen PKC Hu Yaobang bukanlah sebuah peristiwa istimewa. Tetapi ketika upacara perkabungannya berubah menjadi sebuah demonstrasi mahasiswa yang makin marak hari demi hari, dunia pun jadi memperhatikannya. Sejak pertengahan April 1989 sampai tujuh pekan lamanya, Tiananmen menjadi perhatian dunia. Televisi menyiarkannya, berbagai media cetak pun menjadikannya sebagai berita yang selalu hangat. 4 Juni 1989, ketika perhatian dunia mulai surut menyaksikan rutinitas yang terjadi di sana, seiring dengan surutnya semangat pelaku demonstrasi yang kelelahan, segalanya mendadak berubah. Tiananmen kembali menjadi berita utama di berbagai media. Pembantaian. Itulah yang kemudian menjadi topik utama, bukan lagi demonstrasi mahasiswanya. Penulis yang sejak awal memang mengikuti perkembangan peristiwa di Tiananmen dengan seksama, mencoba mencari apa yang sebenarnya terjadi di balik peristiwa 4 Juni itu. Akhirnya, skripsi inilah yang menjadi sarana penulis untuk mengungkapkan berbagai kesimpulan yang dikumpulkan dari berbagai informasi, dan, wawancara dengan salah seorang mahasiswa Beijing yang terlibat langsung dalam gerakan itu. Dan akhirnya penulis menyimpulkan, sebab utama terjadinya pembantaian di Tiananmen adalah: Faksionalisme, pertentangan antar elit yang sejak dulu selalu mewarnai perjalanan politik di negeri semilyar jiwa itu. Dan Cina, ternyata memang selalu menarik untuk dikaji, banyak peristiwa tak terduga terjadi di sana, salah satunya, ya Peristiwa Tiananmen itulah."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S12816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridhwan Indra
Jakarta: Sinar Grafika, 1989
959.8 Ind p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridhwan Indra
Jakarta: Sinar Grafika, 1987
959.8 MUH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Herlijanto
"Peristiwa Tiananmen adalah suatu gerakan mahasiswa yang terjadi di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada pertengahan tahun 1989. Peristiwa ini begitu menarik karena terjadi tanpa dapat diduga oleh para sinolog barat. Oleh karena itu pembahasan dalam tulisan ini akan ditujukan untuk mengungkapkan latar belakang yang mendorong terjadinya peristiwa ini.Bila peristiwa Tiananmen ini ditelusuri, maka terlihat bahwa ada banyak faktor yang menjadi pendorong timbulnya aksi unjuk rasa mahasiswa diBeijing itu. Faktor-faktor tersebut misalnya: keinginan para inte_lektual akan adanya keterbukaan politik, munculnya isu demokrasi di kalangan mahasiswa di Cina, dan adanya faksi-faksi di antara pemerintah Cina, tetapi pada tulisan ini penulis hanya membatasi pembahasan pada satu faktor saja, yaitu faktor sosial ekonomi.Titik tolak pembahasan faktor social ekonomi sebagai faktor pendorong munculnya demonstrasi mahasiswa di Tianannen ini dimulai dengan membahas reformasi ekonomi 1978. Selain membawa hasil yang baik, reformasi ini juga membawa dampak yang negatif bagi kondisi sosial ekonomi di Cina. Dampak negatif dari Reformasi Ekonomi 1978 ini mencapai puncaknya pada sekitar tahun 1988-1989.Hal inilah yang menjadi salah satu pendorong munculnya aksi protes mahasiswa di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada tahun 1989."
1996
S13014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Syukur
Jogyakarta: Ombak, 2003
297.632 ABD g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Syukur
"Pada tahun 1986 beberapa mantan aktifis gerakan usroh Abdullah Sungkar dan kota Solo, Jawa Tengah, melarikan diri ke Lampung untuk menghindari operasi penangkapan oleh Pangdam Diponegoro Mayjen Harsudiono Hartas. Mereka bergabung dengan kelompok pengajian Warsidi yang berada di Desa Labuhan Ratu, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Tengah. Pada tahun 1987 kelompok pengajian Warsidi pindah ke Umbul Cihideung, Dusun Talangsari III, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Tengah, setelah memperoleh tanah seluas 1 ½ hektar dari Jayus, seorang penduduk Umbul Cihideung.
Warsidi mempunyai cita-cita mendirikan pondok pesantren. la meminta bantuan mantan aktifis gerakan usroh Abdullah Sungkar untuk mencari murid dan sekaligus menyediakan tenaga pengajar dengan memanfaatkan jaringan gerakan usroh Abdullah Sungkar di Solo dan Jakarta.
Aktifis gerakan usroh Abdullah Sungkar Jakarta disatukan kembali pada tahun 1987 oleh Nur Hidayat, mantan Komandan Tim Pencari Harta Fa'i gerakan usroh Abdullah Sungkar Jakarta Selatan yang dicari aparat keamanan sejak tahun 1986. Kelompok pengajian Nur Hidayat mempunyai program kerja membangun islamic village (kampung Islam) agar dapat menerapkan syari'ah Islam dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bekerja sama dengan kelompok pengajian Warsidi untuk menggabungkan program kerja membangun islamic village dan rencana mendirikan pondok pesantren di Umbul Cihideung. Kesepakatan kerjasama tercapai pada 12 Desember 1988 di Cibinong, Jawa Barat. Sejak Januari 1989 anggota kelompok pengajian Nur Hidayat 1hijrah ke Umbul Cihideung. Ternyata aktifitas mereka dipermasalahkan pejabat lokal di Lampung, baik sipil maupun militer, sehingga terjadi ketegangan yang mencapai klimak pada 7 Februari 1989 dengan penghancuran lokasi pemukiman kelompok pengajian Warsidi dan Nur Hidayat di Umbul Cihideung oleh Danrem 041 Gatam Kolonel Hendropriyono. Serangan 7 Februari 1989 dikenang dengan empat nama, yaitu; Peristiwa Talangsari, Peristiwa Way Jepara, Peristiwa Lampung dan Gerakan Pengacau Keamanan Warsidi.
Penelitian membuktikan bahwa kelompok pengajian Warsidi dan Nur Hidayat bukan sebuah gerakan Ratu Adil sebagaimana diyakini sejarawan Prof Dr Sartono Kartodirdjo dalam dua tulisan singkatnya di Majalah Editor dan Harian Kompas. Pada dasarnya kelompok pengajian Warsidi dan Nur Hidayat merupakan kelanjutan dari gerakan usroh Abdullah Sungkar yang mempunyai pemahaman agama dan sikap politik berbeda dengan mayoritas kalangan Islam. Sejak tahun 1985 mayoritas kalangan Islam telah mengubah sikap politik konfrontatif menjadi akomodatif terhadap kepentingan Pemerintah Orde Baru, sedangkan kelompok pengajian Warsidi dan Nur Hidayat tetap bersikap konfrontatif yang mempertentangkan antara keharusan menghayati dan mengamalkan Pancasila dengan kewajiban menerapkan syari'ah Islam dalam kehidupan sehari-hari yang pernah menjadi sumber ketegangan antara kalangan Islam dengan Pemerintah Orde Baru dalam kurun waktu 1976-1985."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamik Yuniarsih
"Praktek kerja profesi apoteker di Apotek Rini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui kegiatan di apotek secara umum dan memahami fungsi dan tugas apoteker di apotek dalam melakukan kegiatan teknis dan non teknis kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul Rekapitulasi dan Pengkajian Peresepan Sukralfat pada Bulan Februari 2013 di Apotek Rini bertujuan untuk mengetahui resep yang masuk ke Apotek Rini dan mengkaji resep yang mengandung sukralfat.

Pharmacist internship program at Apotek Rini aims to allow students to understand the activity in pharmacy in general and understand the functions and duties of pharmacists in pharmacies in both technical and non-technical pharmacy activity. Given special assignment titled Summary and Assessment Prescribing Sucralfate in February 2013 in the Apotek Rini aims to find the recipes that go into Apotek Rini and review recipes containing sucralfate."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S5633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Novindo Pustaka Mandiri , 1996
338.959 8 DER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>