Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197561 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antonius Budi Priadi
"Masalah gizi yang dihadapi oleh setiap negara tidaklah sama. Secara umum masalah gizi dibedakan atas dua bagian, yaitu masalah kelebihan gizi dan masalah kekurangan gizi. Masalah kekurangan gizi terutama terdapat pada negara yang sedang berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, juga menghadapi masalah tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S12697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Adani
"Pemilihan makanan merupakan sebuah proses kompleks yang melibatkan banyak faktor, mulai dari biologis hingga antropolgis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan makanan pada mahasiswa S1 Reguler Universitas Indonesia. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pemilihan makanan dalam penelitian ini diukur menggunakan skor pemilihan makanan yang mencakup aspek kecukupan asupan zat gizi, variasi, dan keseimbangan zat gizi makro. Variabel independen yang dinilai berhubungan signifikan dengan skor pemilihan makanan berdasarkan penelitian ini adalah tempat tinggal, motivasi dalam memilih makanan, dan pengetahuan gizi.

Food Choice is a complex process involving different factors from biological to anthropological. This study was conducted to find the factors influencing food choice in undergraduate students of University of Indonesia. This study uses cross-sectional design with quantitative method. Food choice in this study were measured using food choice score which includes aspects of nutrition intake adequacy, variety, and macronutrient balance. Independent variables considered significantly related to food choice score in this study are place of recidency, food choice motivation, and nutrition knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gustina Sofia
"ABSTRAK
Sejarah pembangunan dan kemajuan di segala bidang yang dicapai umat manusia selama berabad-abad, menunjukkan bahwa kemajuan yang dicapai itu mempunyai hubungan yang sangat erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang didasari oleh usaha-usaha penelitian. Sering pula terjadi bahwa suatu basil penelitian menimbulkan akibat seperti : terjadinya perubahan-perubahan besar dalam kehidupan manusia, memungkinkan manusia untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dengan cara yang lebih efektif dan efisien, serta memudahkan manusia untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Hal-hal tersebut terjadi pula dalam bidang kesehatan dan gizi. Karya tulis basil penelitian dalam bidang kesehatan dan gizi merupakan masalah yang dicakup oleh skripsi ini. Kegiatan penelitian gizi dan makanan di Indonesia berkembang sejak PELITA I tahun 1969. Di bidang kesehatan, pembinaan dan pelaksanaan penelitian serta pengembangan gizi diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Puslitbang Gizi berfungsi : melaksanakan...

"
1984
S15283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoel Wijaya
"[ABSTRAK
Energi dan protein merupakan zat gizi yang penting selama pertumbuhan. Apabila pada masa anak-anak asupan protein kurang dari yang dibutuhkan, maka akan terjadi penurunan berat badan dan gangguan fungsional hingga akhirnya mengganggu kesehatan, menghambat pertumbuhan, dan pada tahap yang parah dapat berakibat terhentinya pertumbuhan anak (Jackson dan Truswell, 2012). Prevalensi berat-kurang di Jawa barat berada pada posisi kelima, lebih besar daripada DKI Jakarta yang berada pada posisi kedua berdasarkan rendahnya kejadian berat-kurang. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis kandungan zat gizi cookies sumber protein serta daya terima cookies pada ibu yang memiliki batita di Kota Bandung tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode rancang acak lengkap dengan pola satu arah. Perbandingan formula tepung kacang hijau dan tepung ikan yang digunakan adalah (60%:40%, 50%:50%, dan 40%:60%). Panelis dalam uji hedonik berjumlah 30 orang. Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa kandungan gizi yang terkandung dalam cookies sumber protein memenuhi kebutuhan protein selingan batita. Cookies yang paling disukai berdasarkan penilaian aroma, rasa, tekstur, dan warna adalah cookies dengan perbandingan tepung kacang dan tepung ikan sebesar 50%:50%. Kandungan gizinya adalah air 3,35%, abu 4,27%, protein 13,52%, lemak 8,25%, dan karbohidrat 69,57%. Perlakuan cookies terbaik berdasarkan kadar protein adalah cookies dengan perbandingan tepung kacang hijau dan ikan sebesar 40%:60%.

ABSTRACT
Energy and Protein is a nutrition that is essensial for growth. If children’s protein intake is less than the required, there will be weight loss and functional impairment, and eventually will harm the health, inhibit the growth, and in the severe stage would result in atrophy of children (Jakson dan Truswell, 2012). Prevalence for underweight in West Java is in fifth position meanwhile in Jakarta is in second position based on low prevalence of underweight. The main goals for this research are to know the result of nutrition analysis for protein source cookies and to know the acceptance for these cookies in mothers with toddler at Bandung on 2015. This research is an experimental research which use completely randomized design method. The formulas ratio for mung bean flour and fish flour are 60%:40%, 50%:50%, and 40%60%. Panelists for hedonic test are 30 peole. The results of this research shows that the nutrition content in protein source cookies have met daily needs of protein for snack. The most preferred cookies based on aroma, flavour, texture, and colour test is cookie with mung bean flour and fish flour ratio by 50%:50%, the nutrients are 3,35% water, 4,27% ash, 13,52% protein, 8,25% fat, and 69,57% carbohydrate. Cookies with the best treatment based on its protein is cookies with mung bean flour and fish flour ratio by 40%:60%., Energy and Protein is a nutrition that is essensial for growth. If children’s protein intake is less than the required, there will be weight loss and functional impairment, and eventually will harm the health, inhibit the growth, and in the severe stage would result in atrophy of children (Jakson dan Truswell, 2012). Prevalence for underweight in West Java is in fifth position meanwhile in Jakarta is in second position based on low prevalence of underweight. The main goals for this research are to know the result of nutrition analysis for protein source cookies and to know the acceptance for these cookies in mothers with toddler at Bandung on 2015. This research is an experimental research which use completely randomized design method. The formulas ratio for mung bean flour and fish flour are 60%:40%, 50%:50%, and 40%60%. Panelists for hedonic test are 30 peole. The results of this research shows that the nutrition content in protein source cookies have met daily needs of protein for snack. The most preferred cookies based on aroma, flavour, texture, and colour test is cookie with mung bean flour and fish flour ratio by 50%:50%, the nutrients are 3,35% water, 4,27% ash, 13,52% protein, 8,25% fat, and 69,57% carbohydrate. Cookies with the best treatment based on its protein is cookies with mung bean flour and fish flour ratio by 40%:60%.]"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Kosasih
"Penelitian ini merupakan pembuatan produk makanan inovasi, berupa penambahan sayuran sawi hijau dan wortel pada produk siomay, untuk menghasilkan produk jajanan yang rendah lemak, tetapi tinggi serat pangan. Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sayuran terhadap kadar serat pangan dan kandungan gizi, serta hasil uji hedonik pada produk siomay. Terdapat 4 jenis siomay yang diteliti, yaitu siomay tanpa penambahan sayuran, sebagai variabel kontrol, dan tiga jenis siomay dengan perlakukan penambahan 20%, 30%, dan 40% sayuran. Perbandingan penambahan sayuran sawi hijau dan wortel adalah 50%:50%. Analisis kadar serat pangan dan kandungan gizi lainnya dilakukan di Laboratorium analisis pangan PT. Saraswati Indo Genetech, Bogor. Sedangkan, uji hedonik ketiga jenis siomay sayuran dilakukan pada 65 murid SMPN 200 Jakarta Utara pada bulan April 2013. Data dianalisis dengan menggunakan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Bonferroni. Jenis siomay sayuran yang mempunyai kadar serat pangan tertinggi dan tingkat kesukaan tertinggi adalah siomay 40% sayuran. Kandungan dalam 100 gram siomay 40% sayuran adalah 5,24 g serat pangan; 62,94 g air; 1,72 g abu; 5,46 g protein; 1,02 g lemak; 28,86 g karbohidrat; dan 125,5 kkal energi.

This study was conducted by creating innovative food products, with the addition of chinese flowering cabbage and carrots on Siomay products, to produce snacks which are low fat, but having high content of dietary fiber. This experimental study was aimed to determine the effect of vegetables addition to dietary fiber content and nutritional values along with hedonic test result on siomay products. There were 4 types of siomay which were observed, the first one was siomay without the addition of vegetable, as control variable, and the other types were siomay with additional treatments containing 20%, 30%, 40% vegetables. The comparison of the addition of chinese flowering cabbage and carrots are 50%: 50%. The analysis of dietary fiber content and other nutritional values was carried in food analysis laboratories PT. Saraswati Indo Genetech, Bogor. Meanwhile, the hedonic test from three types of vegetable siomay conducted on 65 students of SMPN 200 Jakarta Utara in April 2013. These data had been analyzed by Anova test and continued by Bonferroni test. The vegetable siomay that had the higest dietary fiber content and highest preference level was siomay containing 40% vegetables. The content in 100 grams siomay containing 40% vegetables were 5,24 g dietary fiber; 62,94 g water; 1,72 g ash; 5,46 g protein; 1,02 g fat; 28,86 g carbohydrate; and 125,5 kkal energy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dian Rakyat, 1974
641.1 IND b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tien Churdin Tirtawinata
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
297.4 TIE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizhah Fadhilla
"Berbagai macam penelitian yang dilakukan di dunia untuk mempelajari efek label Front-of-Package Traffic Light FOP TL terhadap daya terima dan pemahaman. Meskipun demikian, studi mengenai daya terima serta pengaruh dari label FOP TL terhadap pemahaman informasi di Indonesia masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya terima dan kemampuan untuk memahami informasi gizi dengan menggunakan label FOP TL pada kelompok dewasa muda. Terdapat sebanyak 18 orang karyawan di TK Lentera Insan, Depok, Jawa Barat yang menjadi subjek penelitian. Pengukuran pemahaman awal dilakukan sebelum intervensi dengan menggunakan imaginary packaging produk kemasan yogurt, mie instan, dan wafer. Selanjutnya, dilakukan pemberian perlakuan berupa dua kali sesi edukasi cara menggunakan dan membaca label FOP TL. Satu minggu setelah sesi edukasi terakhir dilakukan pengukuran daya terima pemahaman dengan menggunakan label FOP TL yang terdapat pada imaginary packaging kategori produk kemasan yang sama. Perbedaan pemahaman antara pre-test dan post-test dianalisis dengan menggunakan paired t-test. Label FOP TL memiliki daya terima yang tinggi. Label FOP TL mampu membantu konsumen untuk memahami informasi gizi lebih baik dibandingkan dengan label nutrition facts panel NFP dibuktikan dengan adanya perbedaan yang signifikan pada kategori nutrition label use task yang lebih kompleks p

Several studies have investigated the effect of Front of Package Traffic Light FOP TL on consumers acceptability and understanding. Nevertheless, there is lack of study focus on consumer friendliness and comprehension of FOP TL in Indonesia. The aim of this study was to identify acceptability and understanding using FOP TL among young adults. A total of 18 young adults whose work status as full timer employee in Pre School Lentera Insan at Depok, West Java were recruited. Baseline data of objective understanding were measured prior intervention by displaying imaginary packaging of 3 different product categories yogurt, instant noodles, and wafer, which designed for this study, varying in nutritional value. Afterwards, subjects received weekly education session for 2 weeks about how to use and read FOP TL label. A week after the last education session, subjects were asked about their acceptability and nutrition label understanding of FOP TL were measured by displaying the same category of products. The mean differences in score between pre test and post test were evaluated with paired t test. FOP TL received high score for consumer friendliness. Traffic Light label help consumer to understand the information in nutrition label better than nutrition facts panel NFP showed by significant differences in more complex nutrition label use task."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athiya Fitria Maulani
"Asupan gizi remaja perlu diperhatikan terutama mereka yang bersekolah dengan fasilitas asrama karena tidak tinggal bersama orangtua. Apabila asupan gizi dengan penyelenggaraan makanan pondok pesantren tidak memadai atau mencukupi kebutuhan gizi santri, maka perlu dilakukannya evaluasi dan perbaikan terhadap penyelenggaraan makanan tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan, tingkat kecukupan asupan zat gizi, dan sisa makanan. Penelitian dilakukan di salah satu pondok pesantren di Depok pada bulan Juli 2023. Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif yang menggunakan data primer dari santri remaja. Lalu data tersebut dianalisis secara univariat dengan jumlah sampel sebanyak 56 santri. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan nilai rata-rata, pada makan siang lebih banyak santri yang merasa puas dibandingkan makan pagi dan makan sore begitupun sebaliknya. Persentase rata-rata santri yang puas pada makan siang yaitu 69.64%. Santri memiliki rata-rata asupan energi 1516 kkal, protein 51.69 gram, lemak 37.35 gram dan karbohidrat 238.9 gram. Rata-rata asupan tersebut termasuk dalam kategori kurang karena <80% AKG. Sehingga diharapkan santri meningkatkan asupan zat gizi agar pertumbuhan dan perkembangan tidak terganggu dan terhindar dari risiko masalah kesehatan lainnya. Peningkatan asupan dapat dilakukan dengan meningkatkan kuantitas asupan makanan dan pemberian edukasi terkait Pedoman Gizi Seimbang.

Attention needs to be paid to the nutritional intake of adolescents, especially those who attend school in boarding facilities because they do not live with their parents. If the nutritional intake by organizing Islamic boarding school meals is inadequate or sufficient for the nutritional needs of the students, it is necessary to evaluate and improve the provision of these meals. The purpose of this study was to describe the level of satisfaction, the level of adequacy of nutrient intake, and food waste. The research was conducted at an Islamic boarding school in Depok in July 2023. This research was a descriptive observational study using primary data from students. The results of the analysis show that based on the average value, at lunch more students are satisfied compared to breakfast and evening meals. The average percentage of students who were satisfied at lunch was 69.64%. Santri accept an average energy intake of 1516 kcal, 51.69 grams of protein, 37.35 grams of fat, and 238.9 grams of carbohydrates. The average intake is included in the less category because it is <80% AKG. So it is hoped that students will increase their intake of nutrients so that growth and development are not disturbed and avoid the risk of other health problems. Increasing intake can be done by increasing the quantity of food intake and providing education related to Pedoman Gizi Seimbang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naelita Ariesta Putri
"Hasil analisis Survei Konsumsi Makanan Individu tahun 2014 menyatakan bahwa hanya 6,7% remaja di Indonesia yang memiliki kualitas konsumsi yang baik. Hal ini didapatkan dari penilaian terhadap keragaman, proporsi, dan kecukupan konsumsi. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai kualitas konsumsi makanan seseorang adalah dengan menggunakan healthy eating index. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas konsumsi makanan melalui penggunaan healthy eating index pada mahasiswa S1 Reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2022 melalui pengisian kuesioner online oleh responden (n=140). Kuesioner yang digunakan yaitu Semi- quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) terkait data asupan makan, Perceived Stress Scale (PSS) terkait tingkat stres, Food Choice Questionnaire terkait alasan pemilihan makan, Pengetahuan Gizi, Health Belief Items terkait keyakinan kesehatan, dan Multidimensi onal Body-Self Relations Questionnaire (MBRSQ) terkait body image. Hasil analisis univariat memperlihatkan bahwa 51.9% responden memiliki kualitas konsumsi makanan kategori rendah. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (p-value: 0,002), tingkat stres ((p-value: 0,042), pengaruh media sosial (p-value: 0,002), health belief, dan body image (p-value: 0,009). Sementara itu, tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi image (p-value: 0,091), alasan pemilihan makan image (p-value: 0,563), dan uang saku bulanan image (p-value: 0,988) dengan kualitas konsumsi makanan. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan untuk dilakukannya edukasi mengenai pentingnya konsumsi makanan yang sehat dan teratur sesuai dengan pedoman gizi seimbang dengan memanfaatkan media sosial untuk dapat meningkatkan kualitas konsumsi makanan.

The results of the 2014 SKMI analysis in adolescents stated that the quality of adolescent consumption when viewed as a whole in Indonesia showed a figure that was still quite low at 6.7 percent, this was because in terms of the proportion and adequacy of consumption in adolescents was not good. One of the indicators that can be used to assess the quality of a person's food consumption is to use a healthy eating index. This study aims to determine the factors related to the quality of food consumption through the use of a healthy eating index in Regular S1 students of the Faculty of Public Health, University of Indonesia. The study used a cross-sectional study design with a quantitative approach. Data collection was carried out in May-June 2022 through filling out an online questionnaire by respondents (n=140). The questionnaires used were the Semi-quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) related to eating intake data, the Perceived Stress Scale (PSS) related to stress levels, the Food Choice Questionnaire related to the reasons for eating selection, Nutritional Knowledge, Health Belief Items related to health beliefs, and the Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire (MBRSQ) related body image. The results of this study showed that 51.9% of respondents had a low category of food consumption quality. The results of the analysis showed a meaningful relationship between gender, stress levels, social media influences, health beliefs, and body image. Meanwhile, no meaningful relationship was found between nutritional knowledge, reasons for eating, and monthly allowances with the quality of food consumption. Based on the results of the study, the author suggests to be educated regarding the importance of consuming healthy and regular foods in accordance with balanced nutritional guidelines by utilizing social media to improve the quality of food consumption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>