Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iskandar Agung
"Dari uraian di atas tampak bahwa penerapan program masih banyak terdapat hambatannya. Uraian pada bab-bab sebelumnya memperlihatkan, penerimaan kedua program tersebut Baru pada penerimaan program Puskesmas saja yang berhubung_an dengan upaya penyembuhan penyakit yang tergolong ringan dan hanyapat dirasakan langsung hasil dan manfaatnya, misalnya penyakit muntaber atau diare yang sering menimpa penduduk setempat. Sebaliknya pada penyakit yang tergolong berat dan lama, seperti penyakit TBC, Berta penerapan program KB be-lum dapat diterima oleh warga kedua desa yang kami teliti"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S12777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bahwa kerajinan tangan dapat dojadikan sumber penghasilan pokok, terbukti dengna adanya raumah tangga yang hanya menggantungkan hidupnya dari pembuatan loak saja, yang bisa hidup senang, malahan cukup mewah menurut ukuran para tetangganya. Adalah tergantung kepada kegiatan dan kemampuan kerja orang-orang yang bersangkutan untuk menentukan jumlah penghasilan dari pembuatan kerajinan ini..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1968
S12798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Aprilia
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi peran masyarakat dalam pengawasan Dana Desa di Desa Jeungjing Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang. Jumlah dana yang dianggarkan bagi Dana Desa dalam APBN 2017 mencapai Rp60 triliun, meningkat hampir 300 dibandingkan anggaran Dana Desa tahun 2015. Namun demikian, hasil pantauan ICW terhadap kasus korupsi desa selama tahun 2015-2017 menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya. Desa Jeungjing merupakan salah satu desa tertinggal di Kabupaten Tangerang dan mengalami kasus keterlambatan penyampaian laporan pertanggungjawaban Dana Desa Tahap 1 Tahun 2017. Permasalahan dalam pengawasan masyarakat di Desa Jeungjing diteliti menggunakan teori akuntabilitas yang memandang suatu mekanisme akuntabilitas sebagai interaksi antara aktor dan forum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada multiple unit analysis meliputi masyarakat desa, perangkat desa dan lembaga pengawas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pengawasan masyarakat di Desa Jeungjing masih belum optimal disebabkan kurangnya akses informasi laporan pertanggungjawaban dan masih rendahnya tingkat pemahaman dan kepedulian masyarakat desa. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya meningkatkan akses informasi dan upaya pendidikan dari pemerintah kepada masyarakat desa terkait peran masyarakat dalam pengawasan dana desa dan struktur saluran pengaduan masyarakat.

The purpose of this research is to evaluate the role of the community in monitoring the Village Fund in Jeungjing Village, Cisoka Sub District, Tangerang District. The total budgeted funds for the Village Fund in the 2017 APBN has reached Rp60 trillion, up to nearly 300 compared to the Village Fund budget in 2015. However, Indonesian Corruption Watch 39 s monitoring of village corruption cases during 2015 2017 shows an upward trend every year. Jeungjing Village is one of the deprived villages in Tangerang District and experiencing cases of delay in reporting realization of Village Funds Stage 1 Year 2017. Problems in community monitoring in Jeungjing Village were analyzed using accountability theory which looked at mechanism accountability as the interaction between actors and forums. This research uses qualitative method with case study approach on multiple unit analysis including village community, village government and oversight institution. The result of the research shows that the supervision of Jeungjing Village society to the Village Fund is still not optimal due to the low level of understanding and awareness of the community and inadequate access to information. The implication of this research is the need to improve the access of information and educational efforts from the government to the village community related to the role of the community in village funds monitoring and the structure of complaint channel of the community."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisna Yulianti
"Kecamatan Tangerang dan Kecamatan Batuceper merupakan dua kecamatan yang berada di Kota Tangerang dengan karakteristik yang berbeda. Kecamatan Tangerang dikenal sebagai wilayah pusat Kota Tangerang yang diperuntukkan bagi perdagangan dan jasa. Sedangkan Kecamatan Batuceper terletak di pinggiran Kota Tangerang dan diperuntukkan sebagai kawasan industri. Perbedaan karakteristik wilayah ini mempengaruhi partisipasi masyarakatnya dalam pemungutan suara pada pilkada. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif keruangan. Hasil dari penelitian ini, berdasarkan ketertarikan akan isu, baik pemilih di wilayah politik suasana pedesaan-perkotaan, maupun pemilih di wilayah politik dominasi pengusahakaryawan, cenderung lebih tertarik pada isu jangka pendek, yakni isu mengenai kesejahteraan masyarakat dan lapangan pekerjaan. Berkaitan dengan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Walikota Tangerang 2013, terdapat persepsi pemilih bernada negatif terhadap salah satu kandidat di wilayah politik suasana perkotaan dan wilayah politik dominasi pengusaha, dimana wilayah tersebut tingkat partisipasinya hanya mencapai 60%. Sementara itu, di wilayah politik suasana pedesaan dan wilayah politik dominasi karyawan, tingkat partisipasi mencapai di atas 60%. Namun tidak ada persepsi negatif di wilayah politik tersebut.

Tangerang and Batuceper District are two district in Tangerang City which have difference characteristics. Tangerang District, which known as the centre of Tangerang City, has function for trading centre. On the other hand, Batuceper district, which location is in the periphery of Tangerang city, has function for industry area. The characteristics can influence the voter turn out rate in Major of Tangerang City Election. This research uses quantitative method with spatial descriptive approach. The results show that people, who live in urban-rural political region or owner-worker political region, are prefer short-term issue than long-term issue. The issue which people think interesting is about people prosperity and job for the people. And voter perception about the candidate can influence voter turnout rate. In urban political region and owner political region, there is a negative perception that makes the voter turnout rate only 60%. On the other hand, in rural political region and worker political region, there is no negative perception and the voter turn out can above 60%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhtaruddin
Semarang: Departemen Agama RI, 1997
297.65 MUK o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Herwin Sumarda
"ABSTRAK
Pemerintahan dan rakyat di Tangerang 1945-1946 sebagai peristiwa rasial pada masa revolusi. Dalam skripsi ini penulis pada tahaf awal menguraikan latar belakang geagrafis dan sosial ekonomi maayarakat Tangerang yang meliputi keadaan geagrafis, kondisi sosial ekonomi, khususnya masyarakat Cina. lden_tifikasi selanjutnya penulis juga membahas faktor kepemimpinan dengan membagi beberapa golongan kepemimpinan antara lain ; Golongan Birokrasi, Go1ongan Ulama dan Golongan Jawara sebagai faktor penggerak peristiva rasial yang terjadi.
Masalah pemerintahan juga menjadi kupasan di dalam skripsi ini yang me_liputi faktor-faktor ; periado pendudukan Jepang, pengaruh Proklamasi kemerde_kaan 17 Agustus 1945, tenaga-tenaga revolusioner yang sudah ada, sampai kepada reaksi pendaulatan dan pengambil alihan kekuasaan dari penguasa resmi setempat oleh Dewan Rakyat Tangerang, yang berakhir pada puncaknya dengan timbulnya peris_tiwa rasial antara penduduk Cina dengan orang-orang pribumi yang ditutup dengan kesimpulan.

"
1985
S12280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman
"ABSTRAK
Dalam hegemoni globalisasi dan tantangan dalam membangun kota, gagasan smart city
menjadi imperatif kebijakan saat ini. Kota Tangerang Selatan yang terpilih sebagai salah satu
dari 25 daerah peserta program smart city oleh pemerintah pusat di 2017 lalu menjadikannya
momentum untuk lebih meningkatkan kinerja pemerintahan berbasis TIK guna memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Namun, semrawutnya pengendalian urban
sprawl, disintegrasi sarana/prasarana kota, inefektifias pemerintahan, persampahan, banjir,
dan kemacetan ialah masalah-masalah yang berpotensi menghambat tujuan tersebut. Tesis
ini menganalisis implementasi strategi dan pola keterlibatan stakeholder pada program smart
city di Kota Tangerang Selatan. Terdapat 2 teori utama sebagai pisau analisis penelitian yakni
teori strategi pembangunan smart city (Chourabi et. al., 2012) dan teori pola keterlibatan
stakeholder dalam program smart city (Niaros, 2016). Tesis ini menggunakan paradigma post
positivism dengan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
implementasi strategi pada program smart city belum begitu baik. Hal tersebut karena masih
terdapat beberapa kekurangan seperti: belum adanya kajian kebutuhan dan potensi daerah,
ketiadaan dokumen masterplan dan blueprint smart city, kurangnya kuantitas dan kualitas
SDM di bidang IT, diskontinyu kegiatan pelatihan, minimnya inovasi yang dimuat di aplikasi
play store dan app store, terbatasnya jumlah Area Traffic Control Systems (ATCS), belum
adanya teknologi command center berbasis IoT, ketiadaan produk hukum yang menyangkut
smart city, inefektifitas tata kelola kolaborasi, sosialisasi dan integrasi pelayanan publik,
kurang optimalnya pemberdayaan masyarakat, instabilitas ekonomi, rendahnya penyerapan
anggaran pembangunan dan pengelolaan infrastruktur, dan rendahnya kualitas lingkungan
hidup. Di sisi lain, penelitian ini juga menemukan bahwa pola keterlibatan stakeholder dalam
program smart city cenderung bersifat corporate smart city. Rekomendasi penelitian dalam
implementasi strategi pada program smart city meliputi: harus dilakukannya kajian
kebutuhan dan potensi daerah, segera dibuatkannya dokumen masterplan dan blueprint
smart city, peningkatan kuantitas dan kualitas SDM di bidang IT, kontinuitas kegiatan
pelatihan, perbanyak inovasi kedalam aplikasi play store dan app store, penambahan ATCS,
pengadopsian command center berbasis IoT, menyediakan produk hukum smart city,
peningkatan kolaborasi, sosialisasi dan integrasi pelayanan publik, peningkatan
pemberdayaan masyarakat dan ekonomi, peningkatan infrastruktur, dan peningkatan kualitas
lingkungan hidup. Sedangkan dalam posisinya yang cenderung corporated smart city,
rekomendasinya antara lain: mendelegitimasi besarnya peran korporasi, assessment yang
lebih profesional dan transparan kepada pihak swasta yang terlibat, dan mengurangi
ketergantungan penyediaan teknologi terhadap pihak swasta.

ABSTRACT
In the hegemony of globalization and the challenges of building cities, the idea of smart city
has become a policy imperative recently. South Tangerang City, which chosen as one of the
smart city program participant from 25 regions by the central government in 2017, made it a
momentum to increasing performance of ICT-based government in order to provide better
services to their citizen. However, the chaotic control of urban sprawl, disintegration of urban
facilities/infrastructure, ineffectiveness of government, trash, floods, and congestion are the
problems that potentially obstructing these aim. This thesis analyzes the implementation of
strategy and the pattern of stakeholder involvement in smart city program in South Tangerang
City. There are 2 main theories as a knife of research analysis. First, theory of smart city
development strategy (Chourabi et. Al., 2012). Second, theory of stakeholder involvement
patterns in smart city program (Niaros, 2016). This thesis using post positivism paradigm
with descriptive research methods. The research shows that implementation of strategy in
smart city programs is not too good. This is because there are still some shortcomings such
as: there is no studies of city need and city potency, nothingness smart city masterplan and
blueprint documents, lack of quantity and quality of human resources in the IT field,
discontinuation of training activities, lack of innovation in play store and app store
applications, limited quantity of Area Traffic Control Systems (ATCS), nothingness IoTbased
command center technology, nothingness of city law related smart city, ineffectiveness
of collaborative governance, socialization and integration of public services, less optimal
community empowerment, economic instability, low absorption of infrastructure
development and management budgets, and lack quality living environment. On the other
hand, this research also found that pattern of stakeholder involvement in smart city programs
tended to be corporate smart city. Research recommendations on the implementation of
strategies in the smart city program include: the study of needs and potency of the city must
be carried out, masterplan and blueprint documents of smart city should be made
immediately, increasing the quantity and quality of human resource in the IT field, continuity
of training activities, increasing quantity of innovation into the Play Store and App Store
applications , adding of ATCS, adoption of IoT-based command center, providing smart city
law products, increasing collaboration, socialization and integrating public services,
increasing community and economic empowerment, improving infrastructure and
environmental quality. Whereas, in its position that tends to be corporate smart city, research
recommendations include: delegitimizing hegemony of the corporation, more professional
and transparent assessments to the corporation involved, and reducing the dependence on
providing technology to the private sector"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Wicaksana Putra
"ABSTRAK
Pengintegrasian sistem informasi ke dalam sistem pemungutan pajak daerah dilakukan BPKD Kota Tangerang dalam rangka pemanfaatan teknologi informasi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada wajib pajak dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan. Skripsi ini membahas mengenai implementasi pemungutan pajak restoran dengan sistem online di Kota Tangerang. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi pemungutan pajak restoran dengan sistem online di Kota Tangerang berdasarkan konsep dan teori yang relevan. Selain itu skripsi ini bertujuan untuk menjabarkan kendala yang dihadapi pada implementasinya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan post-positivist dengan jenis penelitian deskriptif serta metode pengumpulan data berupa studi pustaka dan studi lapangan. Berdasarkan konsep implementasi kebijakan Edwards III, implementasi pemungutan pajak restoran dengan sistem online di Kota Tangerang masih kurang baik, hal ini disebabkan oleh berberapa kendala antara lain adalah sosialisasi yang tidak merata, masalah komunikasi dan masalah sumber daya. Kendala yang terdapat pada variabel komunikasi adalah transmisi perintah masih terhambat oleh birokrasi, kurang kritisnya staff dalam menerima perintah/ komando dari setiap atasannya dan kurangnya pemahaman staff terhadap muatan peraturan yang ingin diimplementasikan. Kendala yang terdapat pada variabel sumber-sumber adalah kurangnya kualitas staff dan fasilitas yang dibutuhkan.

ABSTRACT
The integration of information systems into the local tax collection system conducted BPKD Tangerang City in order to utilize information technology that aims to provide convenience for the taxpayer in fulfilling tax obligations. This paper discussed the implementation of restaurant rsquo s tax collection by online system in Tangerang City. The purpose of this paper is to explain of how is the implementation of restaurant rsquo s tax collection by online system and to outline the obstacle encountered in the implementation. The approach used in this study is a post positivist approach with descriptive research with literature review and field research as data collection techniques. Based on the policy implementation concept by Edward III, the implementation of restaurant rsquo s tax collection by online system is not been good, this is caused by several obstacles such as uneven socialization, communication problems and resource issues. Constraints contained in communication variables are transmission of command that still hampered by bureaucracy, less critical staff in receiving order command from his superiors, and lack of staff in understanding the regulatory content that want to be implemented. Constraints contained in source variables are the lack of quality staff and the facilities needed."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Naraindra Al Ghifary Brahmastya
"Penelitian ini berfokus pada siklus kehidupan dalam sebuah bisnis Pabrik Tahu Na Po Tet dan transformasi atau perubahannya yang berawal mula hanya sebuah pabrik kini juga menjadi sebuah resto. Pabrik Tahu Na Po Tet merupakan salah satu pabrik tahu tertua yang ada di Kota Tangerang Selatan. Pabrik ini terbentuk dengan dasar keinginan dari Pak Na Po Tet yang tidak ingin bekerja untuk orang lain sehingga memilih untuk membangun bisnisnya sendiri. Pabrik tahu ini telah didirikan sejak tahun 1965 (58 tahun) yang kini telah diwariskan kepada anaknya yaitu Pak Santo Halim. Meskipun pabrik ini sudah sangat tua dibandingkan pabrik tahu lainnya di Tangerang Selatan, tetapi pabrik ini tetap memiliki daya saing yang tidak kalah dibandingkan dengan pendatang baru lainnya dengan tetap mempertahankan kualitas dan melakukan pemasaran lewat supermarket untuk meluaskan jangkauan pemasaran. Analisis deskriptif dan spasial adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui secara mendalam mengenai inovasi dan perubahan yang terjadi pada Pabrik Tahu Na PO Tet sejak 1965 hingga sekarang. Sedangkan analisis spasial digunakan untuk memetakan jangkauan pemasaran dan mengakomodir penggunaan Teori 3A Pariwisata sebagai faktor pendukung keberadaan Pabrik Tahu Na Po Tet yang dianggap sebagai Objek Wisata Kuliner. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara wawancara dengan informan utama yaitu owner dari pabrik tahu (yang diwakilkan), observasi lapangan, dokumentasi dan plotting menggunakan aplikasi Avenza. Sedangkan data sekunder diperoleh dari BIG dan Google Earth. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pabrik ini jelas telah mengalami siklus sebuah bisnis berdasarkan Teori Business Life-Cycle yakni pabrik ini telah melewati masa kesulitan dari awal produksi tahu hanya sendiri hingga memiliki beberapa karyawan, hingga dapat memasukkan produk tahu kedalam supermarket untuk memperluas jangkauan pemasaran. Kemudian pabrik ini tidak pernah terjadi sebuah penurunan, namun cenderung stagnan yang kemudian naik kembali dengan dibentuknya resto ketika Covid-19 melanda. Kemudian sebagai objek wisata kuliner, pabrik ini masih memiliki kekurangan dalam hal atraksi, hal tersebut terjadi karena yang menjadi nilai jual pabrik ini adalah dibolehkannya pengunjung untuk berkunjung kedalam ruang pabrik dan keasrian suasana dari pabrik ini, meskipun kekurangan akan hal tersebut tidak menjadi masalah yang besar bagi pabrik ini. Sehingga bisa disimpulkan bahwa sebagai objek wisata kuliner, pabrik ini belum cukup ideal untuk mengakomodir atraksi yang ditawarkan, teteapi untuk fasilitas dan aksesibilitas sudah sangat cukup memadai.

This research focuses on the life cycle of a Na Po Tet Tofu Factory business and its transformation or change, which started as a factory and now has become a restaurant. The Na Po Tet Tofu Factory is one of the oldest tofu factories in South Tangerang City. This factory was formed based on the wishes of Mr. Na Po Tet who did not want to work for other people so he chose to build his own business. This tofu factory has been established since 1965 (58 years) which has now been passed on to his son, Pak Santo Halim. Even though this factory is very old compared to other tofu factories in South Tangerang, this factory still has competitiveness that is not inferior to other newcomers by maintaining quality and marketing through supermarkets to expand marketing reach. Descriptive and spatial analysis are the methods used in this study. Descriptive analysis is used to find out in depth about the innovations and changes that have occurred at the Tofu Na PO Tet Factory since 1965 until now. Meanwhile, spatial analysis is used to map marketing reach and accommodate the use of 3A Theory of Tourism as a supporting factor for the existence of the Na Po Tet Tofu Factory which is considered a Culinary Tourism Object. Primary data collection was carried out by interviewing the main informant, namely the owner of the tofu factory (who was represented), field observations, documentation and plotting using the Avenza application. Meanwhile, secondary data was obtained from BIG and Google Earth. The results of this study indicate that this factory has clearly experienced a business cycle based on the Business Life-Cycle Theory, namely this factory has gone through a period of difficulty from the beginning of tofu production alone to having several employees, to being able to enter tofu products into supermarkets to expand marketing reach. Then this factory never experienced a decline, but tended to stagnate which then rose again with the establishment of a restaurant when Covid-19 hit. Then as a culinary tourism object, this factory still has deficiencies in terms of attractions, this happens because the selling point of this factory is that visitors are allowed to visit the factory rooms and the beautiful atmosphere of this factory, even though these deficiencies are not a big problem for this factory. So it can be concluded that as a culinary tourism object, this factory is not ideal enough to accommodate the attractions offered, but the facilities and accessibility are very sufficient. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>