Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
G. Ambar Wulan
"ABSTRAK
Transportasi, sebagai alat pengangkutan merupakan sa_lah satu sarana yang panting dalam kehidupan manusia. Transportasi ini akan terus berkembang bergandengan dengan tuntutan kabutuhan manusia yang senantiasa bertambah pula. Pada mulanya orang hanya cukup menggunakan kepala, pungngung, pinggang dan pundaknya sendiri untuk menyelenggarakan transportasi. Keadaan yang lebih maju membuat orang akan terus-menerus mencari cara bagaimana menyelenggarakan transportasi yang cepat dan lancar.
Bertambahnya angkutan yang semakin berat dan banyak meriyebabkan beberapa jenis hewan seperti, kuda, onta dan kerbau mulai dimanfaatkan tenaganya untuk menarik kereta atau gerobak. Lama-kelamaan orang menggunakan rel sebagai jalan khusus bagi kereta atau gerobak tersebut, sehingga keadaan ini telah membantu meringankan beban hewan-hewan dalam menarik angkutannya.
Perkembangan usaha pengangkutan melalui jalan rel menjadi maju terutama setelah ditemukannya mesin uap pada...

"
1985
S12163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S33873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Maya Armys Roma
"Beragamnya layanan informasi semakin menuntut kehandalan jaringan yang memadai, dan persaingan antar pemberi layanan telekomunikasi yang semakin ketat berakibat pada meningkatnya tuntutan sistem transmisi yang memiliki kapasitas bandwidth besar dan kualitas yang tinggi. Oleh sebab it, PT INDOSAT,Tbk sebagai salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi di Indonesia telah merumuskan beberapa kebijakan. Salah satunya dengan merencanakan pembangunan serat optik DWDM untuk jalur Semarang - Solo - Jogyakarta.
Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan perencanaan jaringan serat optik DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexer) yang menghubungkan kota Semarang - Solo - Jogyakarta. Parameter yang digunakan pada perencanaan ini meliputi redaman sambungan splice, redaman konektor dan redaman serat optik. Perhitungan power link budget dan rise time bidget digunakan untuk menentukan apakah perencanaan yang dilakukan sudah memenuhi kriteria dan layak dimplementasikan dilapangan.
Hasil perhitungan BER menunjukkan kualitas sistem transmisi. Hasil pengukuran OTDR menunjukkan apakah redaman yang terjadi disepanjang jalur perencanaan memenuhi redaman di perencanaan. Hasil yang didapat dalam proses perhitungan menunjukkan bahwa perencanaan ini tidak menggunakan penguat karena jarak jangkau maksimum tanpa penguat 174.7 km, dimana jarak perencanaan terjauh 115 km. Nilai rise time jalur perencanaan lebih kecil dari nilai rise time sistem setelah ditambahkan DCM un tuk setiap jalurnya.

Multiple information service that need nowadays, demand the reliability of network more than enough, and competition of operator business is very tight, as the result, the demand of the transmission system to increase capacity, to enlarge bandwidth, and good quality is increasing. So, PT. Bakrie Telecom, Tbk on behalf of telecommunication operator in Indonesia have policy, one of it policy are build plan optical fiber network for link Semarang ' Solo ' Jogyakarta.
This paper describes planning of DWDM network fiber optic link Semarang ' Solo - Jogyakarta. For this planning, we use parameters that consist of splice loss, connector loss, fiber loss and amount of optical amplifier. Calculation power link budget and rise time budget used to determine whether the planning are appropriate and suitable to implementation it. Calculation BER udes to determine quality of transmission system. The result of Measurement OTDR determine whether the attenuation on link appropriate to attenuation of calculation.
The result of calculation showed that this planning is not using amplifier because of power link budget can reach 174.7 kilometers of transmission distance without amplifier, whereas the longest distance of link planning is 115 kilometers.The value of rise time budget after added DCM for each link smaller than rise time budget system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51410
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan
Jakarta: Puslitbang - PJKA, [date of publication not identified]
625.14 DAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Alfianti
"Skripsi ini membahas pembangunan prasarana kereta api di jalur Jakarta-Bogor tahun 1981-1996. Dengan menggunakan metode sejarah, skripsi ini mengungkap latar belakang, pelaksanaan, dan manfaat dari pembangunan prasarana kereta api di jalur Jakarta-Bogor. Proyek pembangunan ini berdasarkan kerja sama antara Departemen Perhubungan dan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang menghasilkan rencana induk kereta api Jabotabek. Pembangunan dimulai pada tahun 1983, meliputi pembangunan jalur baru Manggarai-Depok, jalan layang kereta Manggarai-Jakarta, dan pembangunan jalur baru Depok-Bogor. Manfaat dari pembangunan ini ialah peningkatan pelayanan terhadap penumpang, naiknya pendapatan Perumka, berkembangnya area bisnis di sekitar stasiun Jakarta-Bogor dan munculnya perumahan di sekitar Bogor.

This thesis focuses on the development of railway infrastructure in Jakarta-Bogor on 1981-1996. Through historical method, the thesis revealed background, execution, and benefit of development of railway infrastructure in Jakarta-Bogor. This project based on cooperation between Ministry of Transportation and Japan International Cooperation Agency (JICA) which resulted master plan of Jabotabek railway. The development started on 1983, including development of track addition on Manggarai-Depok, track elevation on Manggarai-Jakarta, and new track on Depok-Bogor. Benefit from this development were increase of service for passenger, increase of Perumka’s income, expand of business area around Jakarta- Bogor station and spread of housing in Bogor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Hatmawan
"Skripsi ini mernbahas mengenai perkembangan transportasi kereta api di Batavia, pada periode tahun 1870 -- 1925. Diawali dengan menjelaskan peranan penting kereta api di Jawa dan menunjukkan bahwa Batavia sebagai pusat pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang mengalami perkembangan dengan munculnya perusahaan-perusahaan kereta api. Pembahasan mengenai kondisi kota Batavia pada abad XIX - XX terdapat di bab kedua, dengan melukiskan keadaan demografis dan geografis yang menunjang dibangunnya jaringan rel kereta api di Batavia. Dijelaskan pula tentang kondisi perekonomian masyarakat betawi sebelum dibangunnya jaringan rel kereta api. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai infrastruktur transportasi kota Batavia. Perkembangan transportasi kereta api di Batavia pada tahun 1870 - 1925 dibahas dalam skripsi, yaitu pada bab ketiga. Pada bab ini menjelaskan faktor - [aktor yang mendorong dibangunnya jaringan rel kereta api di Batavia. Dijelaskan pula kebijakan -- kebijakan yang diambil pemerintah Hindia Belanda dalam pelaksanaan pembangunan jaringan tersebut. Hal ini menimbulkan tumbuhnya perusahaan - perusahaan kereta api di Batavia diantaranya NISM (Nederlansch Indische Spoorweg Maatschapij), SS (Staats Spoorwegen) dan BOS (Bataviasche Ooster-Spoorweg Maatschaapij), yang pada akhirnya semuanya berada di bawah bendera SS. Pada akhir bab ini dijelaskan mengenai dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan jaringan rel kereta api di Batavia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S12162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero), 2019
385 DJO d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Suherwin
"Keberadaan kereta api di daerah perkotaan selain dapat menjadi sarana transportasi yang murah, cepat dan masal, dapat pula menimbulkan masalah bagi kesehatan masyarakat, terutama karena suara bising yang ditimbulkannya. Dampak bising kereta api dapat menyebabkan gangguan kesehatan non auditorik, yaitu gangguan kesehatan selain gangguan pada indera pendengaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi gangguan kesehatan non auditorik pada masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur kereta api yang meliputi gangguan komunikasi, gangguan fisiologis yang terdiri dari peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut jantung, melambatkan fungsi organ pencernaan, serta timbulnya gangguan psikologis. Disamping itu ingin pula diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan kesehatan non auditorik tersebut.
Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan populasi penelitian masyarakat yang tinggal disepanjang jalur kereta api di Kelurahan Jembatan Besi Kecamatan Tambora. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah orang dewasa yang berumur 17 tahun keatas yang paling sering tinggal di rumah, yang berjumlah 100 orang dan diambil dengan metode random sampling. Data diambil dengan wawancara, observasi dan melakukan pengukuran. Data-data yang terkumpul diolah dengan tahapan data coding, data editing, data structure, data the, data entry dan data cleaning. Selanjutnya dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariate, menggunakan SPSS for Windows.
Diketahui intensitas kebisingan rata-rata 70,7 dB pada umumnya bersumber dari kereta api. Umur responden rata-rata 45,3 tahun, responden terbanyak adalah wanita, lama tinggal rata-rata 30,9 tahun. jarak tempat tinggal dengan jalur kereta rata-rata 24,4 meter, waktu bising yang paling mengganggu umumnya Siang hari, suhu udara rata-rata 30,8°C dan kelembaban rata-rata 33%. Gangguan kesehatan non auditorik yang timbul terdiri dari gangguan komunikasi 53%, peningkatan tekanan darah 40% (lebih tinggi dari prevalensi hipertensi di Kelurahan Jembatan Besi dan Kecamatan Tambora), gangguan pencernaan 51%, gangguan psikologis 59%. Sedangkan peningkatan detak jantung tidak terjadi. Secara umum responden yang mengalami gangguan non auditorik sebanyak 79%.
Pada analisa bivariat ditemukan adanya korelasi yang bermakna antara gangguan kesehatan non auditorik dengan jarak tempat tinggal dengan sumber bising, sumber bising dan intensitas kebisingan. Sedangkan variabel lainnya seperti umur, jenis kelamin, lama tinggal, waktu bising, suhu dan kelembaban tidak menunjukan adanya hubungan dengan gangguan kesehatan non auditorik.
Pada analisis multivariat diketahui faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya gangguan kesehatan non auditorik adalah jarak tempat tinggal dengan sumber bising, serta sumber bising. Yang berpeluang lebih besar adalah sumber bising (4,96 kali), sedangkan jarak tempat tinggal dengan sumber bising berpeluang 1,14 kali.
Selanjutnya untuk memastikan adanya hubungan sebab akibat perlu dilakukan penelitian sejenis dengan disain kasus kontrol atau kohort, serta meningkatkan jumlah variabel yang diteliti sehingga dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Daftar bacaan : 26 (1971- 2003)

Non Auditory Health Effect of Noise Exposure at Community Who Live Alongside the Railway in Jembatan Besi Sub-District, Tambora, West Jakarta, 2004The existence of train in urban area is a cheap, quick and mass transportation, on the other hand it can causes a lot of problems in community health , especially because of its noise. Noisy impact of train can cause non auditory health effect, which is health effect besides hearing system.
The aim of this research is to know health effect proportion of non auditory on community who live alongside the railway consist of communications trouble, physiological trouble such as increasing blood pressure, increasing heartbeat, slowing down digestive organ function, and also the incidence of psychological trouble. Besides that, would also like to know the factors influencing non auditory health effect.
The design of the research is cross sectional with population research is community who live alongside the railway in Sub-District of Jembatan Besi District of Tambora. The samples in this research are adult who is in the age of more than 17 years old and live in house frequently. The involving samples in this research are 100 respondents and taken with sampling random method. Data are taken by interview, observation and do measurement. The collected data are processed by step coding, editing, structuring, filing, entering and cleaning. Followed by data analysis of univariat, bivariat and multivariate with SPSS for Windows.
It is known that noise intensity in average is 70.7 dB. It is generally caused by train. The average age of respondent is 45.3 years old, most of respondent are woman, the average length of stay is 30.9 years, the average of residential distance with railways is 24.4 meters, noisy time which bother most is generally daytime, the average of temperature is 30.8°C and humidity is 33%. The arising non auditory effect consists of communications trouble 53%, increasing blood pressure 40% (is higher than hypertension prevalence in Sub-District of Jembatan Besi and District of Tambora), digestive trouble 51%, psychological trouble 59%. While increasing of heartbeat does not happen. Generally respondent suffering from non auditory trouble is 79%.
Bivariate analysis shows that there is a significant correlation between health effects on non auditory and the distance of residence, source of noise, and intensity of noise. While other variables like age, gender, length of stay, noisy time, humidity and temperature do not have significant correlation with health effects on non auditory.
Multivariat analysis shows that most influencing factors on the occurrence of health effects on non auditory are the distance of residence and also the source of noise. Variable having bigger opportunity is the source of noise (4.96 times), while the distance of residence has opportunity 1.14 times.
Furthermore, in order to ascertain the existence of causality need to be conducted by similar research with the design of case control or kohort, and also improve the amount of accurate variable so it that can describe the real condition.
References : 26 (1971 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Hadi Prianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T.M.A. Noval Asril
"Telah dibuat suatu sistem data akusisi pada sistem telemetri dan monitoring posisi kereta api dan jalur relnya menggunakan sensor GPS (Global Positioning System) dan sensor akselerometer. Dengan kedua sensor tersebut dapat dimonitoring dan disimpan data-data berupa posisi, kecepatan dan arah serta data percepatan pada sumbu X, Y, dan Z. Data tersebut dapat dikirimkan dari RTU (Remote Terminal Unit) ke server menggunakan sarana SMS (Sort Message Service) yang kemudian dimonitor dengan grafik dislplay sebagai antarmuka dengan operator dan juga disimpan dalam logger.

Data acquisition has been made for train position data and its track by telemetry and monitoring system. The system bases on GPS (Global Positioning System) sensor and accelerometer sensor. Some data including position data, velocity and direction and also acceleration data in X, Y and Z axes can be monitored and logged. The data can be sent from RTU (Remote Terminal Unit) to server by SMS (Sort Message Service) and then can be monitored and logged too in server side."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>