Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60196 dokumen yang sesuai dengan query
cover
F.X. Widiarso
"Usulan Australia untuk membentuk kerja sama ekonomi dan pembangunan di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara, yang akhirnya dinamai Colombo Plan, menunjukkan pentingnya kawasan-kawasan tetangganya itu bagi Australia. Walaupun demikian perhatian itu tidak dapat dilepaskan dari pengaruh politik luar negeri dunia saat itu, yang sedang mengalami Perang Dingin, dan kebutuhan - kebutuhan dalam negeri Australia. Oleh karena Perang Dingin itu dan pemihakan Australia pada pihak liberal demokrasi maka keikutsertaan Amerika Serikat diperlukan. Sementara untuk meraih simpati dari negara-negara Asia, Australia mengusulkan usulan kerja sama tersebut dalam lingkup Persemakmuran yang kemudian menindaklanjutinya hingga terwujud Colombo Plan."
2000
S12627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Estherlita Amelia
"Hubungan Indonesia-Australia pada periode 1959-1968 memi_liki corak hubungan yang berbeda dengan masa sebelum dan sesudah_nya. Kekhasan periode ini terletak pada adanya pertentangan ideo_logis antara Pemerintah Demokrasi Terpimpin Indonesia (1959-1965) yang pro-komunis dengan Pemerintah Liberal Konservatif Australia (1949-1971) yang dipengaruhi oleh orientasi ideologis yang antiko_munis. Perbedaan ideologi itu menyebabkan dalam politik luar negeri, kedua negara pada era Perang Dingin menempuh jalan yang berlainan; Australia bergabung dengan Blok Barat dengan Contain_ment Policy-nya, sementara Indonesia menerapkan Politic, Non-Blok dengan kecenderungan beraliansi dengan MC. Hal ini menyebabkan mendinginnya hubungan Indonesia-Australia' sehingga dapat dikatakan bahwa periode ini menandai titik terburuk dalam hubungan bilateral kedua negara sepaniang sejarahnya. Pertentangan ideologi antara kedua negara yang bertetangga secara geografis ini dapat terlihat dari adanya dua kasus yang mewarnai corak hubungan kedua negara yaitu masalah Irian Barat (1959-1962) dan msalah Konfrontasi Malaysia (1963-1966). Pemerintah Australia memandang bahwa wilayah Irian Barat memiliki anti penting bagi pertahanan Australia karena wilayah tersebut berbatasan dengan Irian Timur (Papua dan New Guinea) yang diperintah oleh Australia. Di mata Australia, pengambil alihan Irian Barat ke tangan Indonesia merupakan suatu bahaya mengingat perkembangan kekuatan komunis di Indonesia dan meningkatnya kekua_tan militer Indonesia atas bantuan militer negara-negara Blok Timur. Dikhawatirkan Indonesia yang komunis, khususnya Irian Barat akan menjadi basis agresi gerakan komunis internasional terhadap wilayah Australia. Namun dalam permasalahan Irian Barat Pemerin_tah Australia cenderung untuk tidak bersikap konfrontatif dengan Indonesia meskipun dibalik layar ternyata mempersiapkan diri dari segi militer untuk menghadapi kemungkinan intervensi militer Indonesia. Realisasi kebijaksanaan antikomunis Australia dalam masalah Konfrontasi Malaysia lebih tegas karena peranan PKI yang makin menguat di Indonesia dan kecenderungan kesejajaran politik luar negeri Indonesia dengan RRC yang berpuncak dengan pembentukan Poros Jakarta-Peking meningkatkan kecemasan Australia terhadap prospek Indonesia menjadi suatu negara komunis. Akibatnya Austra_lia bersikap lebih tegas secara militer dan terlibat dalam unde_clared war dengan Indonesia. Peristiwa G-30 SIPKI beserta reaksi-reaksi terhadapnya memba_wa perubahan besar dalam konstelasi politik Indonesia. Lahirnya Pemerintah Orde Baru yang berorientasi ideologis antikomunis menimbulkan kesejajaran dengan ideologi pemerintah Liberal Konser_vatif Austalia, sehingga dengan demikian dimulailah lembaran baru dalam membina hubungan baik di antara kedua negara."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S12540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainurlis
"Zainurlis, NPM: 0787040339. Nilai-nilai Buruh Australia Dalam Aksi Boikot Buruh Pelabuhan Untuk Mendukung Revolusi Indonesia 1945-1949. (ix + 126 halaman; bibl. 131; 34 lampiran + peta.) Dalam masyarakat kulit putih Australia, khususnya buruh berkembang nilai-nilai, terutama mateship dan rasisme. Kedua nilai ini telah muncul dan berkembang sejak awal abad ke-19, khususnya dalam industri pastoral di pedalaman Australia. Dalam gerakan-gerakan buruh baik pada awalnya di ladang-ladang emas tahun 1850-1860-an maupun gerakan-gerakan buruh yang cukup besar pada awal 1890-an nilai-nilai mateship dan rasisme juga dapat dilihat muncul ke permukaan. Kedua nilai-nilai ini dapat dikatakan telah berakar, khususnya dalam masyarakat buruh kulit putih Australia sejak awal abad ke-19. Kedua nilai-nilai ini mateship dan rasisme diperdebatkan oleh Russel Ward dan Humphrey McQueen yang berargumentasi bahwa mateship-lah yang merupakan identitas (ciri) masyarakat kulit putih Australia khususnya masyarakat buruh. Di pihak lain Humphrey McQueen berargumentasi bahwa rasisme juga faktor yang penting dalam identitas masyarakat kulit putih Australia, khususnya masyarakat buruh. Dari kedua argumentasi tersebut, khususnya dalam aksi boikot buruh pelabuhan Australia 1945-1949 nilai mateship-lah yang muncul ke permukaan dalam usaha buruh pelabuhan mendukung revolusi kemerdekaan Indonesia. Hal ini terujud bahwa kemerdekaan Indonesia sesuai dengan makna Piagam Atlantik, bahkan kemerdekaan Indonesia dapat memberi peluang pasar bagi barang-barang produksi Australia dalam berhubungan dagang dengan Indonesia. Selain munculnya nilai mateship dan adanya peluang ekonomi di Indonesia, juga munculnya sikap antimiliterisme buruh-buruh pelabuhan, di mana mencegah Belanda mendirikan kembali Hindia Belanda di Indonesia dengan kekuatan senjata (militer). Di samping itu aksi aksi militer Belanda di Indonesia pun juga dapat mengganggu keamanan Australia. Akhirnya nilai mateship, peluang ekonomi, sikap antimiliterisme dan sikap antikolonialisme terujud dalam kokohnya aksi boikot buruh pelabuhan Australia mendukung revolusi kemerdekaan Indonesia 1945-1949. Dukungan buruh pelabuhan Australia periode revolusi kemerdekaan Indonesia dapat dikatakan merupakan dasar hubungan Australia-Indonesia dan merupa-kan hubungan bulan madu Australia-Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S12638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia , 1992
320.994 BUD c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Colombo [Ceylon]: Colombo Plan Bureau, 1960
338.961 4 COL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Widiarso
"Kebutuhan Australia untuk melindungi kcamanannya menjadi alasan yang kuat bagi Australia untuk membentuk Colombo Plan. Pembentukan Colombo Plan ini dimaksudkan sebagai salah satu alat pendukung keamanan Australia di samping ANZUS. Menurut Australia pembentukan suatu pakta pertahanan seperti ANZUS tidak mencukupi untuk mendukung keamanan Australia. Australia memerlukan suatu alat untuk mendukung diplomasi budayanya kepada negara-negara tetangganya di Asia. Diplomasi budaya ini diharapkan dapat membentuk suatu hubungan budaya antara masyarakat Australia dengan masyarakat negara-negara tetangganya di Asia, sehingga hubungan Australia dengan negara-negara tetangganya di Asia dapat berlangsung dengan balk tanpa masalah dan dapat menjembatani perbedaan yang ada antara A90tralia dengan negara-negara tetangganya di Asia tersebut. Negara-negara tetangga Australia di Asia dinilai tidak mantap politiknya dan rawan dari bahaya komunis. Australia mencoba untuk menjalin hubungan balk tersebut dengan memberikan bantuan-bantuan teknis kepada negara-negara tetangganya di Asia, yang memang sangat membutuhkannya. Semua hal ini tercakup dalam usulan Australia mengenai Colombo Plan. Tidak adanya penentangan dari Partai Buruh yang beroposisi terhadap kebijakan pemerintah Australia mengenai Colombo Plan menunjukkan bahwa kebijakan keamanan pemcrintah Australia memang menjadi perwujudan dari kcbutuhan masyarakat Australia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T37551-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daly, Frederick Michael
Melbourne Sun Books 1978
320.994 D 32 a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sydney : University of Sydney
050 POL 14 (1981)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Canberra, Australia : Department of Foreign Affairs
050 AUF 57 (1986)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>