Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umi Supatmi Tantriyani
"ABSTRAK
Umi Supatmi Tantriyani. Skripsi berjudul: Industri Tenun Rakyat Bumiputera Di Dataran Tinggi Bandung: Studi Kasus Daerah Majalaya 1930-1942. Di bawah bimbingan Bapak Kasijanto M.Hum. B7 halaman + lampiran. Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, Depok 1996. Skripsi yang mengetengahkan masalah industri rakyat dengan berlandaskan kajian sosial ekonomi, mencoba melihat bagaimana pola bertahan dari industri rakyat bumiputera skala kecil di tengah-tengah kendala intern maupun ekstern di dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Studi ini dipelajari karena selama ini industri rakyat bumiputera skala kecil selalu berada pada posisi yang statis dalam arti tidak menunjukan suatu kemajuan yang hakiki (perluasan perusahaan), disamping masih relatif sedikit kajian ilmiah yang khusus membahas masalah industri rakyat skala kecil. Studi ini memfokuskan pada aspek-aspek yang berhubungan dengan masalah manajemen perusahaan, permodalan dan pendistribusian hasil produksi. Metode penelitian dilakukan melalui studi keperpustakan dan wawancara dengan mengikuti tahapan-tahapan yang terdapat di dalam penulisan sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sehingga hasil yang diperoleh akan memberikan penjelasan mengenai pola bertahan dari industri rakyat bumiputera dalam bentuk jalinan kerjasama yang mengikat beserta faktor-faktor yang menyebabkan mereka menerima jalinan tersebut.

"
1996
S12527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2003
R 746.1 COR
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Sobana Hardjasaputra
"ABSTRACT
Bandung city was founded by R.A. Wiranatakusumah I1, the sixth regent of Bandung (1794 _ 1829). It was originally a traditional city that was established as the center of the governmental regency. The result of the study concluded that 25 September 1810 is the birth of the city. So, the date is considered as the starting point of social changes of the city in the nineteenth century. The social changes in Bandung in 1810 _ 1906 were caused due to the interaction of many factors. Among these factors involved three aspects : authority, city physic, and social economic. The first authority was held by both bupati (regent) and governor general/resident. Both authorities influenced the change process of the physic of the city and its sosial economic. So, the interaction of one aspect to the others is the basic pattern of the changes. he process of the changes lasted in three phases. Each was based on the city function. First, as the capital of the regency (1810 _ 1864). The second, as the capital of the residency as well as the first function (1864 _ 1884), and third as the center of the train transportation of ""West Line"", as well as playing the role of the first and the second functions (1884 _ 1906). The changes of the first phase was slow, but it was faster on the second phase and fastest on the last phase. The main factors that supported the speed of the third phase were the train tranportation (technological factor), and the foreign businessmen as well as the social institution who took the important role in developing city. It is concluded that the social change of Bandung city from 1810 to 1906 had unilinear character, that was from traditional condition to the modern condition.""
2002
D1634
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ayu Putu Susulawati
"Tesis ini membahas tentang tenun Nusa Tenggara Timur sebagai identitas masyarakatnya serta makna yang ada dalam motif hiasnya. Tenun yang ada di museum Nusa Tenggara Timur dapat dipelajari oleh masyarakat pengunjung melalui pembelajaran yang interaktif. Mempelajari proses tenun tidak dapat dengan teori semata namun lebih kepada adanya interaksi antara pengunjung dengan koleksi sehingga dari hal tersebut pengunjung dapat bereksplorasi dan memperoleh pengalaman belajar. Dengan demikian diharapkan akan terjalin komunikasi dua arah antara pengunjung dan pameran. Untuk mewujudkan hal tersebut di atas maka perlu di buat gedung dimana di dalamnya terdapat ruang praktik untuk mempelajari tenun yang dapat di akses oleh seluruh pengunjung dengan berbagai usia dan latar belakang.

This thesis explains about Tenun of East Nusa Tenggara as its people identity, as well as the meaning beyond its motif decoration. Tenun which exists in East Nusa Tenggara is able to be learnt by visitors through interactive learning. Tenun education can not only be done by a more theory. There must be more interactions between the visitors and the collections, so that the visitors can explore and achieve learning experiences, thus two ways communication between visitors and exhibition could be plait together. To bring it into reality, a building where there are Tenun workshops in it and can be accessed by all visitors from various background and age, is needed to be built."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto
"Pemilihan judul ini didasarkan atas kesadaran penu_lis sendiri, dimana pokok pembahasannya adalah Hizbullah Bandung Pada Awal Revolusi Tahun 1945 - 1947. Yang mendo_rong penulis untuk menulis sejarah perjuangan badan kelas_karan ini, pertama, penulis menganggap karena masih langka_nya buku-buku atau penulisan-penulisan yang mengungkapkan sejarah perjuangan suatu badan perjuangan atau kelaskaran pada masa perang kemerdekaan. Dan langkanya suatu kelaskar_an yang bercorak kelslaman ditulis secara khusus dan detail. Kedua, Hizbullah yang merupakan salah satu dari sekian ba_nyak badan perjuangan yang juga memainkan peranan dalam per_juangan kemerdekaan, jarang ada yang membahas sehingga ba_nyak orang belum mengetahui peranan dan sumbangannya. Bertitik tolak dari kedua hal tersebut tergeraklah hati penulis mengambil tema itu untuk dijadikan judul skripsi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S12676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2003
745.5 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta : Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata , 2003
745.5 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Effendy
"Masa antara tahun 1945-1949 dalam sejarah Indonesia merupakan kurun waktu yang sangat menarik perhatian banyak orang untuk membicarakannya. Periode ini disebut periode Revolusi Kemerdekaan. Revolusi Indonesia merupakan masa pergolakan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk didalamnya adalah organisasi pemuda dari Djawatan Pos Telegrap dan Telepon (AMPTT). Bagi AMPTT sebagai organisasi pemuda jawatan yang sehari-harinya berhubungan dengan penguasa asing, permasalahannya adalah bagaimana menghilangkan kekuasaaan asing tersebut. Kemerdekaan bukanlah hanya mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, tetapi harus disertai dengan realisasi pemindahan kekuasaan. Akhirnya dilaksanakan pengambilalihan kekuasaan atas Kantor Pusat PTT dari tangan Jepang pada tanggal 27 September 1945. Pemuda PTT sangat menyadari fungsi jawatan dan keahlian yang dimilikinya untuk membantu perjuangan, Keberadaan AMPTT sebagai salah satu badan perjuangan pada masa revolusi dapat dilihat dari potret dirinya. Pertama, memalalui ide pengambilalihan kekuasaan Kantor Pusat Jawatan PTT dari kekuasaan asing. Kedua, tindakan untuk merealisasikan, membantu pemuda-pemuda melakukan perebutan obyek-obyek panting, mendirikan radio perjuangan Benteng Hitam, dan ikut berjuang bersama rakyat dan badan lainnya menghadapi sekutu. Ketiga, hasil dari semua itu antara lain memberi inspirasi kepada pemuda jawatan lain untuk ikut mengambil alih jawatannya, membentuk organisasi pemuda jawatan. Hubungan kamunikasi dalam masa pergolakan yang dirasakan sulit, menjadi Iebih memungkinkan berkat usaha yang gigih dari pegawai PTT dan AMPTT. Masa antara 27 September 1945 sampai 23 Maret 1946 adalah masa yang sangat singkat. Rasanya mustahil dalam waktu sesingkat itu sebuah organisasi pemuda atau badan perjuangan manapun dapat bergerak banyak, akan tetapi revolusi memungkinkan berbuat segalanya, dan AMPTT membuktikan bahwa dalam waktu enam bulan itu telah dapat menyumbangkan peranannya dalam menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S12469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mizuno, Kosuke
Tokyo : Institute of Developing Economics , 1996
677 MIZ r (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raudhotun Arbangiyah
"Dalam penulisan skripsi ini selain menggunakan metode sejarah, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi, penulis juga menggunakan metode oral hstory (sejarah lisan), yaitu dengan menggunakan sumber wawancara sebagai sumber utama. Hal ini disebabkan sumber-sumber tertulis mengenai desa Sembungan tidak ada.
Adapun skripsi ini merupakan tulisan dari serangkaian hasil penelitian yang dilakukan di Desa Sembungan, Dataran Tinggi Dieng. Penelitian yang dilakukan menyangkut masalah perubahan pola pertanian dari yang sebelumnya bersifat tradisional menjadi modern. Desa Sembungan terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, berjarak 28 km dari pusat kota kabupaten.
Dengan iklimnya yang dingin, lingkungan di desa ini sangat cocok untuk pertumbuhan kentang. Apabila sebelumnya petani hidup subsisten maka setelah mengusahakan budidaya kentang berubah diatas garis subsisten. Sejak saat itu petani memutuskan kentang sebagai komoditas utama dalam pertanian. Salah satu hal yang menjadi fokus utama ialah adanya perubahan pola pertanian ini telah membawa dampak terhadap aspek ekonomi, sosial budaya dan lingkungan di Sembungan.
On writing this thesis, writer not only using history method which consist of heuristic, critic, interpretation, and historiography but also using oral history method by using interview as primary source. It is because the written source about Sembungan Village does not available.
This thesis is the result of the research that the writer did at Sembungan Village, Dieng Plateu. The research carried out the problem concerning transition patterns of family farming from traditional to modern. Sembungan Village is located at District Kejajar, Wonosobo Regency, within 28 miles of downtown regency having cold climate, so the environment in this village is very suitable for growing potatoes.
If foregoing peasants lived in such a subsistence life, after cultivating potato their life has been brought over the line of subsistence. After that time peasants decide the potato as a major commodities in agricultural. One of the main focus is the transition patterns of family farming which has an impact on the economic, social and cultural environment in Sembungan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43305
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>