Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15916 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihotang, Jakasmin
"Sampai awal abad ke-19, tanah Batak yang terletak di_antara Aceh dan Minangkabau belum mendapat gangguan dari Rheinische Missions. Penduduknya masih hidup tenteram di_antara suku-suku di sekitarnya yaitu suku Melayu di Sumatra Timur dan suku Minangkabau di Sumatra Barat. Penduduk Batak secara mayoritas hidup dengan bercocok tanam di ladang dan di sawah. Kepercayaan asli yaitu Parbegu dan adatnya masilt mempengaruhi pola pemikiran masyarakat Batak. Terbukanya tanah Batak pada pertengahan abad ke-19 terhadap dunia luar tidaklah terlepas dari masuknya unsur-unsur agama Kristen yang dibawa oleh Zending Inggris, Amerika, Be_landa dan Jarman. Tanah Batak mendapat sentuhan pertama dari unsur asing adalah dengan datangnya tending Inggris Nathaniel Ward dan Richard Burton pada tahun 1824. Mereka di kirim oleh Baptist Mission Society of England (BMSE) ke tanah Batak dengan tujuan menyebarkan Injil Kristen. Kedua pendeta lnggris ini tidak berhasil mengKristenkan masyarakat Batak. Sebagai sentuhan kedua datang dengan system kekerasan (perang) dari pasukan Padri Minangkabau yang di pimpin oleh Tuanku Rao (1825-1829). Tuanku Rao dengan pasukannya menyerbu tanah Batak sampai ke pedalaman dengan tujuan untuk _"
1986
S12651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Bungaran Antonius
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011
230.992 246 SIM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Robert
Jakarta: Pusat Bahasa, 2004
499.224 62 ROB s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tuuk, H.N. van der
The Hague: Martinus Nijhoff, 1971
499.25 TUU a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Nalom
Jakarta: Fakultas sastra Universitas Indonesia, 1975
499.224 62 SIA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Sophar
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia , 2015
398.207 SIM f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, M.A.
Jakarta: Balai Pustaka, 1987
R 305.895981 MAR k (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Warneck, Joh.
Den Haag: Martinus Nijhoff, 1977
R JER 499.23 WAR t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Natasha Julia
"Begitu banyaknya keputusan yang kita ambil dan betapa besar pengaruhnya di dalam kehidupan kita menuntut kita untuk memperhitungkan bagaimana suatu keputusan tersebut diambil. Disinilah berpikir kritis itu diperlukan yang mana melibatkan suatu penilaian yang memperhitungkan informasi yang relevan sebelum membuat keputusan yang tepat (Lipman, 1991). Hal yang kelihatannya sederhana ini ternyata relevan dengan keadaan bangsa Indonesia saat ini. Arus informasi yang masuk dan situasi sosial yang sarat dengan konflik menuntut rakyat Indonesia untuk mampu berpikir kritis sehingga informasi tidak diterima begitu saja namun dapat dipilah sebelum ditentukan keputusan yang mampu membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia.
Indonesia kaya akan budayanya. Salah satu budaya yang menonjol adalah Batak Toba yang merupakan suku yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia dan menempati posisi yang penting dan strategis dalam pemerintahan. Sistem kekerabatannya yang sangat kuat serta masyarakatnya yang bersifat kolektif menjadi ciri khas dari suku ini. Bagaimana budaya Batak Toba mampu mendukung atau menghambat berpikir kritis bagi anggotanya menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Untuk memahami hal ini maka pemerhati adat/pemuka masyarakat/pemuka agama Batak Toba dianggap kredibel untuk membuat analisis mengenai apakah budayanya mendukung atau menghambat berpikir kritis. Mereka tentunya lebih memahami mengenai budaya Batak Toba dan dianggap sebagai tokoh panutan serta turut mempengaruhi pola pikir masyarakatnya termasuk berpikir kritis. Penelitian ini selain diharapkan dapat bermanfaaat untuk memahami berpikir kritis dalam budaya Batak Toba tetapi juga diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu psikologi di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan gambaran yang kaya, dalam dan detail mengenai berpikir kritis yang khas budaya Batak Toba, sesuai dengan sudut pandang pemerhati adat/pemuka masyarakat/pemuka agama Batak Toba. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan kuesioner sesuai dengan teknik Delphi. Untuk mengkonfirmasi dan menggali lebih lanjut mengenai gejala, maka selain metode kuesioner digunakan juga metode wawancara sebagai metode penunjang. Metode analisis yang digunakan terhadap jawaban dari narasumber mempergunakan metode content analysis. Gambaran mengenai konsep berpikir kritis yang dihasilkan muncul dengan tema-tema: pengertian, karakteristik orang yang berpikir kritis, tujuan dan alasannya perlunya pendidikan berpikir kritis, strategi untuk mendidik berpikir kritis, alasan sulitnya mendidik berpikir kritis, alasan tidak perlunya pendidikan berpikir kritis bagi rakyat Indonesia serta peranan budaya Batak Toba yang mendukung atau menghambat berpikir kritis.
Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah bahwa berpikir kritis yang khas budaya Batak Toba adalah berpikir yang sangat situasional. Konsep, ajaran dan praktek budaya Batak Toba ada yang mendukung maupun ada yang menghambat anggota masyarakatnya untuk berpikir kritis. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat eksploratif sehingga dapat dijadikan awal untuk penelitian-penelitian selanjutnya untuk lebih dapat memahami berpikir kritis pada budaya Indonesia pada umumnya dan budaya Batak Toba pada khususnya. Misalnya dengan meneliti bagaimana isu gender dalam budaya Batak Toba dalam kaitannya dengan berpikir kritis, melakukan observasi langsung untuk melihat bagaimana dalam kenyataannya budaya Batak Toba mendukung atau menghambat anggotanya untuk berpikir kritis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Glenn Brown
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang tanggapan pemerintah militer bakufu terhadap penyebaran agama Kristen di Jepang antara abad 16-17 dan Pemberontakan Shimabara, kejadian yang sering dianggap sepenuhnya didasari oleh agama karena pihak yang terlibat memberontak memeluk agama Kristen. Pandangan ini didukung oleh beberapa era pemerintahan sebelumnya yang tegas melarang dan mengeksekusi pemeluknya. Berbeda dengan yang terlihat, adanya pelarangan dan pecahnya pemberontakan tersebut tidak serta-merta disebabkan hanya oleh agama. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa langkah-langkah yang diterapkan oleh pemerintahan militer bakufu Jepang tidak hanya berdasarkan perbedaan paham, tetapi juga dipengaruhi sudut pandang shogun terhadap agama Kristen yang semakin memburuk setelah serangkaian insiden dan bakufu ingin melindungi masyarakat Jepang dari pengaruh buruk negara asing. Di sisi lain penolakan keras terhadap pengaruh dari negara lain juga dapat dimaknai sebagai usaha bakufu untuk menjaga agar masyarakat Jepang tetap berada dalam satu paham yang sama, sehingga menguatkan posisi bakufu sebagai pemerintah.

ABSTRACT
This study discussed about the military government bakufu rsquo s policy over the spread of Christianity in Japan between 16th and 17th century in which ultimately lead to the Shimabara Revolt, an incident that often explained as a religion based revolt. Such conclusion is achieved because all of the rebels were Christian, and they finally retaliate after several years living under persecution but in reality the main cause of the revolt was not religion. The main focus of this study are to explain how the bakufu react towards the spread of Christianity through policies and what is the main cause of the Shimabara Revolt in relation to the society condition under bakufu rsquo s policies. This study result reveals that the policies applied by the bakufu were not only based of differences in belief, but also affected by the shogun rsquo s viewpoint about Chrisianity that worsened after several incidents and the bakufu wanted to protect Japan from bad foreign influence. On the other hand, these policies could also be interpreted as the bakufu rsquo s effort to keep the people in the same perspective so it would hold the bakufu rsquo s position as the ruler."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>