Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 367 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jordi Paliama
"JORDI PALIAMA. Sarekat Ambon Pimpinan A.J. Patty (1920--1924). (Di bawah bimbingan Drs R.G. Leirissa M.A.). Fakultas Sastra Uni-versitas Indonesia, 1987 Pada tanggal G Mei 1920 di Semarang didirikan organisasi Sare_kat Ambon oleh Alexander Jacob Patty, seorang politikus Maluku yang paling terkemuka saat itu. Dan inilah organisasi pertama dari kala_ngan orang Ambon yang bergerak dalam lapangan politik dan merupakan organisasi pilitik yang paling terkemuka dari kalangan orang Ambon (baca:Maluku) di masa Pergerakan Nasional untuk memperjuangkan kemer_dekaan Indonesia. Organisasi ini menapaki perjalannya selama 22 tahun, sejak didirikan di tahun 1920 sampai dibubarkan di tahun 1942 oleh ten_tara pendudukan Jepang di Indonesia. Tidak mudah jalan yang harus ditempuh Patty dengan Sarekat Ambon_nya, tantangan datang tidak saja dari pihak pemerintah kolonial Belan_da tetapi juga dari kalangan orang-orang Ambon sendiri, ada yang pro dan kontra perjuangannya. Skripsi ini mencoba melihat 4 tahun pertama masa awal perjuangan Sarekat Ambon di bawah kepemimpinan Patty, sejak didirikan sampai de_ngan Oktober 1924 ketika Patty harus mengakhiri perjuangannya untuk menjalani masa tahanan dalam pengasingan. Sejak itu Patty tidak per_nah kembali lagi dalam Sarekat Ambon tetapi perjuangan Sarekat Ambon tetap dilanjutkan oleh kader-kader Patty di bawah kepemimpinan Mr La_tuharhary, walaupun dengan corak perjuangan yang berbeda dari masa ke-pemimpinan Patty, tanpa meninggalkan cita-cita Indonesia merdeka."
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S12241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulilina Retno Dewahrani
"ABSTRAK
Penggunaan obat tradisional telah berlangsung sejak lama dan sampai saat ini masih tetap menjadi bagian dari kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Obat tradisional adalah obat jadi atau obat terbungkus yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran bahan-bahan yang belum mempunyai data klinis dan dipergunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan pengalaman (1). Pada umumnya obat tradisional Indonesia dibuat dari bahan nabati.
Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat di Indonesia telah dilakukan sejak lama, terutama sebagai bahan obat tradisional. Indonesia sebagai negara kepulauan tropika basah kaya akan spesies flora. Dari 40.000 jenis flora yang tumbuh di dunia, 30.000 jenis di antaranya tumbuh di Indonesia. dari jumlah tersebut, 26 % di antaranya telah dibudidayakan sedangkan sisanya masih tumbuh liar. Dari yang sudah dibudidayakan (kurang lebih 7000 jenis) lebih dari 940 jenis digunakan sebagai obat tradisional (2).
Indikasi potensial dari suatu bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional kebanyakan berasal dari pengalaman tradisi masyarakat setempat. Hasil laporan empiris menyatakan bahwa penggunaan obat tradisional dalam masyarakat memberi manfaat dalam meningkatkan kesehatan tubuh dan pengobatan berbagai penyakit (3).
Beberapa tumbuhan obat di Indonesia telah diketahui mempunyai efek antifertilitas, baik pada pria maupun wanita. Sebanyak 52 spesies tumbuhan di Indonesia diperkirakan mempunyai efek antifertilitas pada pria. Bagian tertentu dari beberapa spesies tumbuhan tersebut, seperti akar, daun dan buah, sudah diketahui mempunyai bahan aktif antifertilitas yang umumnya berupa steorid. Contohnya ialah diosgenin, solasodin, dan kolkhisin. Dari 52 spesies tersebut, 19 spesies di antaranya sudah diteliti efek antifertilitasnya secara ilmiah pada beberapa hewan percobaan jantan (4). Di samping itu, tercatat pula 87 spesies tumbuhan di Indonesia yang dipakai oleh kaum wanita untuk tujuan kontrasepsi, aborsi dan emenagoga. Sekitar 50 spesies tumbuhan telah diteliti efek antifertilitasnya pada hewan percobaan betina dan.manusia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tumbuh-tumbuhan tersebut dapat bersifat sebagai antigonadotropik, anti-implantasi, anovulatori maupun menurunkan jumlah kelahiran (5)."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Arip Oktopian
"ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Sarekat Rakyat Surakarta, 1923-1926 yang menuliskan tentang sejarah organisasi pada masa pergerakan. Pada skripsi ini digambarkan tentang peranan Sarekat Rakyat Surakarta pada masa itu, di sini digambarkan tentang aktivitas, peranan tokoh, dan konflik-konflik yang terjadi antara Sarekat Rakyat Surakarta dengan organisasi lainnya, yakni organisasi penentang.
Sarekat Rakyat Surakarta merupakan organisasi bawahan dari Partai Komunis Indonesia seperti Sarekat Rakyat lainnya. Namun, di Surakarta ini Sarekat Rakyat digerakan oleh orang-orang muslim, yang merupakan basis massa terbesar gerakan tersebut. Gerakan ini dipimpin aleh H. Misbach, yakni seorang mubaligh atau tokoh yang berusaha mensinergikan kedua ajaran tersebut, yakni Islam dan Komunis.
Sarekat Rakyat (pada umumnya) merupakan organisasi pecahan dari Sarekat Islam. Sarekat Rakyat berdiri setelah adanya pertentangan dan perpecahan dalam Sarekat Islam antara kelompok komunis (yang diwakili oleh Semaun) dan kelompok Agus Salim dan Cokroaminoto. Setelah perpecahan tersebut kelompok komunis dalam Sarekat Islam membentuk kelompok-kelompok yang mendukung mereka dalam basis Sarekat Islam, ke dalam Sarekat Rakyat.
Sarekat Rakyat Surakarta didirikan pertama kali oleh H. Misbach pada tahun 1923, pada masa itu aktivitas SR Surakarta sangat terbatas karena adanya pelarangan berkumpul dan berorganisasi di daerah Surakarta. Setelah itu SR Surakarta mengalarni kemandegan karena penangkapan tokoh-tokoh dan ketua organisasi itu. Kemudian SR Surakarta kembali diaktifkan oleh seorang tokoh yang bernama Mas Marco Kartodikromo setelah adanya pencabutan pelarangan hak berkumpul di kota Surakarta.
Pada masa itu SR Surakarta mengalami kemajuan yang pesat, mereka memiliki jumlah anggota yang cukup banyak. Namun, hal tersebut tidak berlangsung secara lama karena organisasi ini mengalami kehancurannya setelah pemberontakan PKI tahun 1926 dan 1927. Setelah peristiwa itu, seluruh organisasi komunis di Indonesia dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda, dan tokoh dan anggota mereka banyak yang ditangkap dan dibuang.

"
2001
S12536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Suwasono
"Lahirnya SBII (Sarekat Buruh Islam Indonesia) berawal dari keinginan Partai Masyumi untuk memperkuat basis massanya dari kalangan buruh terutama yang beragama Islam. Sebelum mendirikan SBII, Partai Masyumi telah mendirikan dua anak organisasi Iainnya yaitu STII (Sarekat Tani Islam Indonesia) dan SDII (Sarekat Dagang Islam Indonesia). Keberadaan SBII menjadi semakin penting bagi Partai Masyumi terutama setelah pemilu tahun 1955. Pada pemiiu pertama tersebut realitas di lapangan menunjukkan hal yang sangat ironi dimana sebagian besar kaum buruh ternyata dikuasai oleh SOBSI (Sarekat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia) sebuah anak organisasi PKI (Partai Komunis Indonesia) yang merupakan lawan utama Masyumi.
Masyumi dan SBII berpendapat SOBSI hanya memperalat kaum buruh sebagai alat politik semata tapi tidak berupaya untuk meningkatkan kesejahteraannya. Pada kurun waktu 1947 - 1953 ketika SBII dipimpin oleh Mr. Daljono SBII lebih terfokus pada pembenahan organisasi, tapi hal itu tidak berarti SBII meninggalkan fungsi utamanya sebagai alat perjuangan kaum buruh. Pada tahun waktu ini tercatat SBII melakukan beberapa demonstrasi menuntut perbaikan nasib kaum buruh.
Langkah kontroversial yang ditempuh SBII pada masa kepemimpinan Mr. Daljono adalah menyetujui peraturan pemerintah mengenai larangan pemogokan pada perusahaan vital. Keputusan SBII tersebut telah dikecam berbagai pihak terutarna SOBSI yang secara terang-terangan menuduh SBII sebagai sarekat buruh yang memihak para majikan.
Pengganti Mr. Daljono adalah Jusuf Wibisono yang memimpin SBII tahun 1953 - 1960 pada masa kepemimpinan Jusuf Wibisono permasalahan SBII menjadi semakin kompleks selain berupaya terus memperjuangkan peningkatan kesejahteraan kaum buruh. SBII juga mendapat tekanan terutama dari TNI. Di daerah Sumatra Barat dan Yogyakarta banyak anggota SBII yang ditangkap karena dituduh bersama Masyumi ikut mendalangi pemberontakan PRRI Permesta.
Seiring merebaknya isu akan dibubarkannya Partai Masyumi oleh Presiden Sukarno, SBII berusaha untuk keluar dari Partai Masyumi dan menjadi Sarekat Buruh yang mandiri. Perjuangan ini berhasil, ketika Partai Masyumi dibubarkan oleh pemerintah pada tahun 1960 SBII tidak dibubarkan. SBII kemudian bergabung dengan Front Nasional bentukan Sukarno dan namanya berubah menjadi Gasbiindo (Gabungan Sarekat Buruh Islam Indonesia)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S12743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraeni Marta
"
ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji beberapa aspek yang berkaitan dengan keberadaan usaha arak gelap, baik yang menyangkut industri ataupun perdagangannya. Dalam usaha mengungkap keberadaan industri arak gelap, penulis mengungkap juga pabrik arak legal sebagai pembanding, yang ditujukan untuk memperjelas pengkajian tema tersebut di atas. Segi-segi yang akan dibahas dalam Skripsi ini ialah; Asal-usul, kebiasaan, dan perkembangan minuman arak di Cirebon; profil usaha arak gelap di Cirebon; serta kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah kolonial terhadap minuman keras.
"
1997
S12523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sesanti Mulyaningrum
"ABSTRAK
Zhou Enlai lahir ditengah-tengah keluarga tradisional di Huaian ( Propinsi Jiangsu ). Ayahnya adalah seorang pegawai Departemen Keuangan di Propinsi Shandong. Pendidikan formal pertama didapatkan di Sekolah Dasar Misionaris Shengching, dilanjutkan di Sekolah Menengah Nankai ( dalam pengajarannya menggabungkan antara pendidikan Cina dan pendidikan Barat ). Setelah lulus, Zhou melanjutkan studi ke Jepang dan untuk pertama kalinya membaca artikel mengenai Marxisme yang ditulis oleh Prof. Hajime Kawakami.Kembali ke Cina pada tahun 1919 dan terlibat dalam Gerakan 4 Mei 1919. Seperti Mao Zedong, Zhou juga terlibat dalam kegiatan jurnalisme pelajar; ikut berpartisipasi dalam gerakan pelajar di Tianjin dan membentuk Yayasan Sadar Juewushe) sama seperti Perkumpulan Rakyat Baru ( .Xin Min Xuehui ); dan bergabung dalam grup belajar Marxist yang dibentuk Li Dazhao. Pada tahun 1920 melanjutkan studi ke Perancis, dimana dia menjadi seorang komunis (Marxis ). Bersama-sama anggota dari Xin Min Xuehui yang ada di Paris mendirikan cabang Partai Komunis Cina. Kembali ke Cina pada tahun 1924, ikut serta dalam front persatuan Partai Komunis Cina dan Partai Nasionalis Cina melawan pemerintah warlord utara; dan menjabat sebagai direktur politik Akademi Militer Whampoa

"
1996
S12988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas, A.J.
London: Pitman and Son , 1967
657.453 THO a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bouwens, A.J.
New York: McGraw-Hill , 1984
681.2 BOU d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arberry, A.J.
London : The Royal India Society, 1947
891.551 ARB t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boyd, A.J.
Sydney: Sydney University Press, 1974
823.1 BOY o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>