Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13545 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Munjid
"ABSTRAK
Musik keroncong pertama kali muncul di Indonsia pada abad ke-17. Menurut A. Th. Manusama, peneliti keroncong tahun 1918, lagu keroncong pertama lahir pada tahun 1661. Dari masa ke masa keroncong mengalami perkembangan yang dinamis. Pada masa pendudukan Jepang, keroncong mengalami perubahan yang mendasar. Perubahan itu bermula dari penilaian Jepang terhadap musik keroncong. Keroncong dinilai sarat dengan unsur-unsur budaya barat yang sangat dibenci oleh Jepang.
Pertanyaan yang muncul adalah alasan apa sebenarnya yang mendasari penilaian itu, bagaimanakah 'rupa' keroncong sebelum adanya penilaian itu, apa tindakan Jepang menyangkut penilaian itu dan bagaiman pula 'rupa' keroncong setelah itu.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, dilakukanlah penelitian terhadap beberapa aspek dalam musik keroncong yaitu sejarah perkembangan musik keroncong itu sendiri, tehnis musik yang meliputi alat-alat musik yang digunakan, irama, nada, syair dan cara permainannya serta posisi keroncong dalam masyarakat yang tercermin dari perilaku para pelaku dan penikmat musik keroncong dari waktu ke waktu.
Setelah dilakukan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada dua aspek utama yang membuat keroncong dibenci oleh Jepang. Pertama, syair lagu yang bertema asmara yang dianggap melemahkan bangsa Indonesia. Kedua, perilaku para pelaku dan penikmat musik keroncong. Sebelum jepang datang, keroncong identik dengan musik berkarakter 'jalanan' dan 'liar', keroncong dimainkan dengan tujuan merayu lawan jenis, dinyanyikan sambil mabuk_mabukan keluar masuk kampung. Karakter seperti tersebut di atas berubah setelah jepang datang. Syair lagu bertema asmara diganti dengan tema-tema cinta tanah air dan rasa kebangsaan. Untuk menghapus karakter 'liar', keroncong dipentaskan dengan penyanyi berpenampialn lebih 'sopan'. Dapat dikatakan bahwa musik keroncong dirubah menjadi kesenian yang sesuai dengan sifat ketimuran.

"
2001
S12098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Anastasya
"Musik tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan. Oleh sebab itu, muncul berbagai genre musik khas di tiap negara, seperti afrobeat dari Afrika dan keroncong dari Indonesia. Lagu yang memiliki genre keroncong umumnya mengandung pesan kebudayaan yang kuat. Uniknya terdapat lagu keroncong yang diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Belanda dan sebaliknya. Kedua bahasa tersebut memiliki sistem fonologis yang berbeda, sehingga berpengaruh kepada kualitas terjemahan lagu. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan memaparkan kualitas terjemahan lagu keroncong yang dianalisis menurut prinsip pentathlon Peter Low (2016). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan korpus data berupa lirik lagu “Bengawan Solo” karya Gesang Martohartono yang diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda dan lagu karya Ismail Marzuki yaitu “Als de Orchideen Bloeien” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa dalam pemenuhan prinsip pentathlon untuk mencapai hasil yang baik pada satu aspek, terdapat aspek lain yang harus dikorbankan. Aspek sense pada penerjemahan lagu “Als de Orchideen Bloeien” dikorbankan untuk mendapatkan hasil yang baik pada aspek ritme sementara penerjemahan lagu “Bengawan Solo” mengorbankan aspek ritme dan rima untuk mendapatkan hasil yang baik pada aspek sense.

Music and culture are a unity that cannot be separated. Due to this, various distinctive musical genres emerged in each country, such as afrobeat from Africa and kroncong from Indonesia. Songs with the kroncong genre usually contain a strong message and cultural reference. Uniquely, there are kroncong genre songs that are translated from Indonesian into Dutch and vice versa. These two languages have different phoneme, which affects the quality of song translation. Therefore, this study aims to analyse the quality of kroncong genre songs translation according to the pentathlon principle from Peter Low (2016). The method used in this is a qualitative research method with a corpus of data the lyrics of “Bengawan Solo” by Gesang Martohartono and “Als de Orchideen Bloeien” by Ismail Marzuki. The result of the analysis is in order to achieve a good result in one aspect, there are other aspects that must be sacrificed, such as the sense aspect that's sacrificed in the translation of the song “Als de Orchideen Bloeien” to get a good result in the rhythm and in the translation of “Bengawan Solo” which sacrifices aspects of rhythm and rhyme to get a good result on the sense aspect."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Hafiz Ahadi Israr
"Perkembangan musik Rusia pada abad XIX sangat berpengaruh terhadap perkembangan musik Rusia pada masa selanjutnya. Pada masa ini, muncul kecenderungan dari komponis-komponis Rusia untuk menciptakan musik yang mengambil inspirasi dari musik tradisional Rusia. Karya-karya Pyotr Ilytch Chaikovsky yang mendunia juga menggunakan musik tradisional Rusia sebagai dasar penciptaannya. Hal ini menyebabkan masyarakat dunia mengenal musik rakyat Rusia lewat karya-karya Chaikovsky. Dalam bidang balet, Chaikovsky juga memiliki pengaruh yang signifikan. Musik balet yang semula dianggap hanya sebagai pengiring koreografi balet, dianggap menjadi komponen utama dalam dramaturgi balet setelah muncul karya-karya Chaikovsky. Dalam bidang overture, Chaikovsky menampilkan kehebatannya dalam menampilkan warna-warna instrumen orkestra dalam karya Romeo dan Juliet. Dalam bidang simfoni, karya simfoni No.6 merupakan simfoni pertama pada abad XIX yang berakhir dalam gerakan lambat. Skripsi ini juga mengangkat riwayat hidup Chaikovsky, di mulai dari tempat kelahirannya, ketertarikannya pertama kali terhadap musik,"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fikri Hadi
"Penulisan yang berjudul _Perkembangan Musik Punk Di Amerika Serikat Tahun 1974-1980_ ini akan menitikberatkan fokus penelitiannya pada perkembangan musik punk itu sendiri yang ditekankan pada tahun 1974-1980, dimana pada kurun waktu tersebut musik punk muncul dan berkembang di Amerika Serikat. Perkembangan musik punk itu sendiri bisa dilihat dari karakteristik musiknya, tema-tema yang terkandung dalam lirik lagu, fesyen, dan ideologi yang membuat musik ini berkembang sampai kesegala penjuru dunia, selain itu dari penelitian ini juga diketahui bahwa terdapat dua gelombang kemunculan band-band punk antara tahun 1974-1980. Penelitian ini juga membahas dampak musik ini terhadap anak muda khususnya pemusik dan penggemarnya. Dari telaah sumber diketahui bahwa selain memberikan dampak terhadap para pemusik dan penggemarnya, musik punk nantinya berperan dalam kemunculan beberapa genre musik baru di Amerika Serikat pada tahun 1980-an, yaitu musik pop punk, emo, dan hardcore"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12135
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Timothy
"Penulisan yang berjudul Perkembangan Musik Heavy Metal Dan Pengaruhnya Terhadap Kaum Muda Amerika Serikat: 1981-1989 ini akan menitikberatkan fokus penelitiannya pada perkembangan musik heavy metal itu sendiri dan pengaruh yang dibawa musik yang bersangkutan bagi kaum muda Amerika Serikat pada kurun waktu yang telah ditentukan tersebut. Pembahasan mengenai musik heavy metal sendiri akan lebih ditekankan pada perkembangan musik tersebut pada tahun 1980-an, dimana musik yang bersangkutan dapat dikatakan mencapai puncak kejayaan popularitasnya. Kemudian, berangkat dari hal tersebut, akan dicoba untuk menganalisa mengenai dampak apa saja yang diakibatkan musik tersebut bagi kaum muda Amerika Serikat yang merupakan basis penggemar musik yang dimaksud, dalam kurun waktu tersebut. Agar penelitian lebih bersifat obyektif dan tidak bejalan berat sebelah, maka penulisan ini juga akan membahas mengenai pandangan maupun kritik yang dilayangkan berbagai kalangan untuk melihat pro-kontra pendapat atas kemunculan dan dampak yang dibawa oleh musik yang bersangkutan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dita Chetiska
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang kebijakan pemerintah terhadap perkembangan musik rap di Federasi Rusia dengan menganalisis dokumen-dokumen negara di situs daring Kantor Eksekutif Presiden yaitu kremlin.ru dan beberapa situs resmi pemerintahan Rusia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis serta studi pustaka. Melengkapi penelitian terdahulu mengenai keterkaitan perkembangan budaya populer dengan kebijakan pemerintah (Shuker, 2018. Fernandez, 1989. & Johan, 2004), penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kebijakan pemerintah yang diterapkan dalam bidang budaya serta perkembangan musik rap, dengan teori Kebijakan Budaya oleh Kevin V. Mulcahy dalam buku Cultural Policy: Definitions and Theoretical Approaches (2006), dan ditunjang dengan teori Akulturasi oleh Koentjaraningrat dalam buku Pengantar Ilmu Antropologi (1990). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan kebijakan budaya yang berorientasi pada negara dan pasar di masa Federasi, menyebabkan masuknya musik rap ke Rusia dari Amerika pada tahun 1990-an dan dalam perkembangannya, musik rap mengalami akulturasi dengan kebudayaan Rusia.

ABSTRACT
This research discusses about government policy on the development of rap music in the Russian Federation by analyzing state documents on the Presidents Executive Office website, kremlin.ru and several Russia official government websites. The method used in this reseach is descriptive analysis method and literature study. To complements previous research on relations between the development of popular culture with government policy (Shuker, 2018. Fernandez, 1989. & Johan, 2004), this research aims to prove that government policies are applied to the field of culture with the development of rap music, uses theory of Cultural Policy by Kevin V. Mulcahy in the book Cultural Policy: Definitions and Theoretical Approaches (2006), and supported by the theory of Acculturation by Koentjaraningrat in the book Introduction to Anthropology (1990). The results of this research prove that with the state-oriented and market-oriented cultural policies in the Federation period, led to the entry of rap music to Russia from America in the 1990s and in its development, rap undergo acculturation with Russian culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Dermawan Purba
"ABSTRAK
Karya tulis ini mendeskripsikan penggunaan, fungsi dan perkembangan nyanyian rakyat Simalungun bagi masyarakat pendukungnya dengan mengaitkannya dengan unsur-unsur kebudayaannya. Namun demikian, tidak hanya melulu mendeskripsikan kegunaan, fungsi dan perkembangannya, tetapi melihat perubahan yang terjadi terhadap penggunaan dan fungsi sebagai akibat perubahan kebudayaan orang Simalungun itu sendiri. Perubahan tersebut terjadi oleh karena masuknya kebudayaan asing, terutama datangnya orang-orang Eropa menyebarkan agama Kristen kepada orang Simalungun, dimana orang Simalungun masih memeluk agama Aslinya.
Datangnya para misionaris Eropa ke daerah Simalungun turut membawa kebudayaannya dalam penyebaran agamanya, oleh karena itu bentuk-bentuk ibadah yang dilakukan dalam kebaktian agama Kristen selalu menggunakan nyanyian yang berasal dari nyanyian rakyat Eropa. Namun demikian, orangorang Simalungun yang tergabung dalam wadah Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) memasukkan unsur-unsur nyanyian rakyatnya menjadi nyanyian gereja, bahkan ada yang secara utuh melodi nyanyian rakyat Simalungun menjadi nyanyian gereja, -- hanya mengganti teksnya. Selain itu, cara melagukan nyanyian gereja, masih terbawa-bawa seperti melagukan nyanyian rakyat Simalungun -- khususnya bagi orang Simalungun di pedesaan.
Punahnya nyanyian rakyat Simalungun akibat perubahan kebudayaan Simalungun, tidak berarti "mematikannya" begitu saja, tetapi perlu dicari fungsi lainnya, sehingga ia "hidup" kembali. Tentu mengangkatnya menjadi sebuah seni pertunjukan yang dapat dikembangkan, yaitu meningkatkan pembinaannya serta meluaskan wilayah penyebarannya.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Rahmawati
"Kangaroo mother care (KMC) merupakan metode merawat bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Beberapa intervensi perawatan di neonatal intensive care unit seperti pijat bayi, KMC, dan mendengarkan musik bermanfaat untuk pertumbuhan bayi berupa respons fisiologis BBLR dan mengurangi lama rawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat musik keroncong terhadap respons BBLR selama KMC dan lama rawat.
Rancangan penelitian adalah quasi eksperimental dengan pretest dan posttest dengan desain grup kontrol. Pada Juli - September 2014 populasi penelitian adalah ibu dan bayi BBLR yang melaksanakan KMC. Pengambilan sampel dengan purposive sampling sebanyak 60 bayi. Kriteria inklusi bayi BBLR yang ditetapkan adalah berat badan bayi 1.500 ? 2.499 gram, tanpa memandang usia kehamilan, bayi mampu menghisap walaupun masih lemah, tidak mengalami kesulitan pernapasan. Kriteria eksklusi adalah bayi dengan kelainan kongenital, gejala sepsis, dan bayi yang dilakukan foto terapi.
Uji statistik menggunakan uji-t berpasangan, ujit independen dengan nilai p < 0,05 dan CI 95%. Setelah perlakuan hari ketiga, terjadi penurunan nadi pada bayi dengan BBLR 8,13 kali/menit (nilai p = 0,000), respirasi penurunannya 2,36 kali/menit (nilai p = 0,000). Rerata lama rawat bayi pada kelompok perlakuan adalah 8,57 hari, sedangkan kelompok kontrol adalah 11,87 hari (nilai p = 0,038). Suhu hasilnya tidak bermakna (nilai p > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa musik keroncong berpengaruh terhadap penurunan nadi, respirasi selama KMC, dan lama rawat bayi.

Kangaroo Mother Care (KMC) is nursing care method for low birthweight (LBW) infants. Some care interventions in neonatal intensive care unit, such Pengaruh Musik Keroncong selama Pelaksanaan Kangaroo Mother Care terhadap Respons Fisiologis dan Lama Rawat Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Influence of Keroncong Music during Implementation of Kangaroo Mother Care to Physiological Response and Nursing Length of Low Birthweight Infants as infant massage, KMC and listening to music have advantage for infant growth in form of physiological responses and reduce LBW infant-nursing length. This study aimed to determine advantage of keroncong music toward LBW infant?s response during KMC and nursing length.
The study design was quasi experimental using pretest and posttest using control group design. Population was mothers and LBW infants implementing KMC. Samples were 60 infants taken by purposive sampling. Inclusion criteria determined for LBW infants were having weight 1,500 ? 2,499 gram, without considering pregnancy age, having ability to suckle though still weak, not suffering breathing distress. Meanwhile, exclusion criteria were infants with congenital disorder, sepsis symptoms and infants during therapy photo.
Statistical test used paired t-test, independent t-test with p value < 0.05 and confidence interval (CI) 95%. After third day of treatment, LBW pulse decreased 8.13 times/minute (p value = 0.000), respiration decreased 2.36 times/minute (p value = 0.000). Nursing length mean on the treatment group was 8.57 days, while the control group was 11.87 days (p value = 0.038). Temperature result was insignificant (p value > 0.05). In conclusion, keroncong music influences on decrease of pulse, respiration during KMC and length of infant nursing."
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ikeu Triananda
"Perkembangan musik modem di Indonesia mulai melaju pesat sejak adanya pengaruh musik Barat yang tclah masuk ke Indonesia melalui jalur kolonialisme dan berkembang menjadi suatu bentuk musik kontemporcr' yang tclah menjadi produk budaya fenomenal masyarakat Indonesia dalain abad ke-20. Salah satu contoh pengaruh tersebut adalah musik kroncong yang berasal dari musik bangsa Portugis di Maluku. Memasuki 1950-an, sejarah musik popular di dunia dimulai ketika Chuck Berry dan Bill Haley menjadi musisi pertama yang memperkenalkan musik popular? Tanpa mereka, sulit dibayangkan tampilnya Elvis Presley, The Beatles, atau bahkan Rolling Stones. Mereka merupakan musisi yang bcrpengaruh dalam belantika musik populer di dunia pada 1950-an. Hal itulah yang berpengaruh terhadap munculnya berbagai grup (group) atau kelompok musik di Indonesia. Sebuah grup musik biasanya terdiri lebih dari satu orang yang memainkan alat musik dengan melihat _"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
"Penelitian ini membahas Perkembangan Tematis Syair Lagu Anak-Anak dekade tahun 70-an hingga 90-an. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologis, seperti Masa Pertumbuhan Anak, Perkembangan Kognisi Anak.
Tema syair lagu anak-anak pada dekade tahun 1990-an lebih kaya bila dibandingkan dengan tema dua dekade sebelumnya. Namun dilihat dari segi kualitasnya perkembangan tema lagu tahun 1990-an lebih rumit bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sebagai orang tua yang ingin mencari lagu anak-anak, diperlukan kewaspadaan agar anak tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan dalam perkembangan kepribadiannya.
Sebagai orang tua yang ingin mencari lagu anak-anak, diperlukan kewaspadaan agar anak tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan dalam perkembangan kepribadiannya."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>