Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183645 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.A. Soffie Andriani Hadi
"Penelitian dilakukan dengan menggunakan sumber primer yaitu Surat Kabar Asia Raja dilakukan dari bulan Juni 2002-Februari 2003 (di bawah bimbingan Dwi Mulyatari, M.A. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003). Tujuannya ialah untuk mengetahui peran foto dan teks berita yang terdapat pada Surat Kabar Asia Raja yang digunakan oleh Jepang untuk melakukan propaganda politiknya. Dalam melakukan penulisan menggunakan metode sejarah. Pengumpulan data dengan menggunakan sumber primer dalam hal ini Surat Kabar Asia Raja yang hanya terdapat pada Perpustakaan Nasional RI dan juga mewawancarai saksi-saksi sejarah seperti H. Rosihan Anwar yang merupakan wartawan dari Surat Kabar Asia Raja, S.K Trimurti seorang Jurnalis dan Yudhi Irawan Soerjoatmodjo seorang Kurator Foto ANTARA. Sumber primer dan sekunder yang didapat kemudian dikritik dan diinterprestasikan berdasarkan data yang didapatkan. Kemudian dituliskan berdasarkan penulisan sejarah.
Hasilnya menunjukkan bahwa memang Jepang menggunakan berbagai media yang ada ketika itu, dan salah satu medianya adalah surat kabar Asia Raja. Surat Kabar ini sangat efektif dalam melancarkan dengan apa yang dinamakan publik opini, di mana foto dan teks berita yang diberitakan harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Pemerintah Jepang, terkait dengan kebijakan yang Jepang lakukan setiap tahunnya pada masa pendudukannya di Indonesia. Sehingga jelas terlihat pola-pola kebijakan pemerintah Jepang di Indonesia ketika itu dituangkan dalam pemberitaan_-pemberitaan yang terdapat di surat kabar Asia Raja. Antara foto dan teks berita sangat terkait erat, karena bentuk visualisasi dari teks berita adalah foto. Foto tidak bisa berbicara banyak bila tidak digandengkan dengan teks berita, sedangkan berita bila tidak digandengkan dengan foto menyebabkan berita kurang diminati untuk dibaca. Akhirnya antara foto dan teks berita adalah dua hal yang tidak bisa terpisah, walaupun bisa terpisah menyebabkan salah satunya menjadi kurang diminati."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ichwan
"Demikian besarnya pengaruh pers terhadap berbagai aspek kehidupan, terutama kehidupan sosial dan politik. Pemerintah Militer Jepang sangat bersungguh-sungguh memanfaatkan pers, dalam hal ini surat kabar Asia Raya. Guna membujuk serta menanamkan citra positif Jepang terhadap rakyat Indonesia, surat kabar Asia Raya menggunakan berita utama dalam berbagai siasat propaganda.
Pada tahun pertama masa pendudukan Jepang, surat kabar Asia Raya cenderung menggunakan siasat Bandwagon Technique dengan mengangkat tema keunggulan Angkatan Daratnya di daratan Asia. Tahun ke dua, kecenderungan penggunaan siasat masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu Bandwagon Technique dengan tema Keperkasaan Armada Laut Jepang. Tahun ke tiga pun masih cenderung menggunakan siasat Bandwagon Technique dengan mengangkat tema keunggulan pasukan udara. Memasuki tahun 1945 masih. menggunakan siasat Bandwagon Technique. Pada saat-saat menjelang berakhir masa pendudukan, propagandis lebih menonjolkan hasil-hasil peperangan, dengan mendramatisir peristiwa yang diderita lawan dalam pertempuran di Pasifik.
Selain penggunaan berita utama, sisi lain dari surat kabar Asia Raya juga tidak kalah penting dimanfaatkan oleh propagandis dalam membentuk citra positif bagi rakyat. Melalui artikel dan tulisan lainnya dalam Asia Raya para propagandis dan jurnalis nasional berhasil menyadarkan rakyat Indonesia dari belenggu penjajah. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isna Fitriya
"Penelitian ini mengenai gerakan menabung dan media propaganda pada masa pendudukan Jepang di Jawa yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi perang. Jepang memaksimalkan gerakan ini dengan cara melakukan propaganda melalui media film, lagu, foto, dan sayembara. Berdasarkan salah satu sumber penulisan skripsi ini seperti surat kabar Asia Raya dan Tjahaja dapat digambarkan bahwa tujuan gerakan ini dianggap berhasil. Hal ini terlihat dalam perkembangan terakhir, jumlah tabungan di Tyokin Kyoku mengalami peningkatan setiap bulannya.

This research tries to expose a Japanese saving movement and propaganda media on Java was meant to support finance The War. The Japanese propagate this movement via propaganda medias, such as movies, songs, magazine, news papers, photos, and a public contest. According to some sources, like Tjahaya and Asia Raya, this movement was a successful one. The rise of monthly savings in Tyokin Kyoku at the latest show this successfulness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bodi Purnomo
"ABSTRAK
Pada masa pendudukan militer Jepang di Indonesia, 1942-1945, pengajaran Bahasa Jepang dirasakan sebagai kebutuhan yang sangat penting oleh pemerintah Jepang. hal ini untuk menjalin agar komunikasi dapat berjalan antara orang Indonesia dengan pemerintah Jepang. Sehingga pada masa awal pendudukan Jepang banyak didirikan kursus-kursus dan sekolah-sekolah yang mengajarkan pelajaran Jepang. Dalam menyebarkan bahasanya ini, pemerintah militer Jepang tidak hanya melakukannya melalui lembaga pendidikan saja, tetapi juga menggunakan alat-alat media, seperti Radio dan Surat Kabar. Diantara surat kabar yang memunculkan pelajaran Bahasa Jepang, yaitu: Asia Raya,Soeara Asia, Sina Baroe,Sinar Matahari, Jawa Baroe,Tjahaja dan Pewarta Perniagaan. Dalam skripsi ini dibicarakan mengenai pelajaran Bahasa Jepang di surat kabar Asia Raya. Pengajaran Bahasa Jepang, tidak terlepas dari usaha Jepang untuk menyebarkan propagandanya. Berbeda dengan pelajaran bahasa Jepang yang terdapat di surat kabar lainnya, pelajaran Bahasa Jepang yang ada di surat kabar Asia Raya jelas sekali memperlihatkan usaha propaganda tersebut. hal ini dikarenakan surat kabar Asia raya merupakan surat kabar utama yang dijadikan alat propaganda Jepang. Alasan dalam mengajarkan pelajaran Bahasa Jepang, yang ternyata hanya usaha terselubung Jepang untuk menyebarkan propagandanya inilah yang menjadi pokok bahasan dalam skripsi ini.

"
1996
S11989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
"surat kabar Asia Raya pertama ka.li terrbit 29 April 1942, segera setelah Jepang menduduki Indonesia ,menggantikan peme­ rintah kolonial Belanda, dan berakhir penerbitannya 7 September 1945, selang beberapa hari setelah Indonesia menyatakan kemer­ dekaannya. sebagai sur at kabar yang didirikan dan dikelola bagi kepentingan pemerinatah pendudukan .:Jepang di Indoesia, surat kabar ini tentu saja dapat dianggap sebagai alat atau organ yang secara khas mewaki li sikap politik pemerintah Jepang waktu itu. Dengan demikian, isj surat kabar itupun niscaya diarahkan untuk kepentiugan propoganda plhak Jepang, Dengan dasar pemikiran di atas, penel itian terhadap surat kabar Asia Raya sedikit banyaknya akan mengungkapkan, bagaimana sikap pemerintah Jepang di bidang sastra dan budaya. Ternyata, apa yang diti ulis oleh para pengamat sastra Indonesia, seperti A. Teeuw, Ajip Rosidi 1 Jakob Soemardjo sebenarnya kurang tepat 1 jika tidak dapat dikatakan 'keliru'. Ada kesan kuat bahwa para pengamat sustra Indonesia tu lebih banyak mengandalkan sumber informasinya dari dua buku H.B. Jassin, yaitu Kesusasteraan In­donesia di masa Jepang dan Gema Tanah air, yang di dalamnya"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Denny Puspitasari
"Media massa pada masa Perang Dunia II (1939-1944) memegang peranan penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat Prancis. Penelitian ini membicarakan mengenai situasi pers dan kondisi surat kabar di Prancis pada masa Perang Dunia II, serta memperlihatkan pesan propaganda melalui judul dan isi artikel politik yang dimuat dalam surat kabar tersebut dengan menggunakan teori fungsi Bahasa dari Roman Jakobson dan teknik-teknik propaganda. Setelah memaparkan sejumlah data dan menganalisisnya, maka pada akhir penelitian diketahui bahwa surat kabar Prancis pada masa ini berada di bawah kontrol Jerman untuk wilayah Prancis Utara melalui Propaganda Abteilung yang berada di bawah arahan Gobbels dan kementrian propaganda Jerman, sementara kontrol atas pers di wilayah Prancis Selatan dipegang oleh pemerintahan Vichy. Dengan adanya kontrol atas pers, pembatasan informasi yang boleh dimuat, serta pemberlakuan sensor, maka selain surat kabar resmi muncul surat kabar-surat kabar gelap yang merupakan suatu reaksi atas keadaan tersebut. Surat kabar selain berfungsi sebagai alat penyebar informasi juga berfungsi sebagai media propaganda. Melalui propaganda yang ditampilkan dalam artikel politik di surat kabar, pihak pemerintah Jerman, Vichy, dan kelompok Resistance berusaha mempengaruhi rakyat Prancis terhadap suatu ide tertentu sehingga ide tersebut dapat diterima oleh banyak orang.

Pendant la seconde guerre mondiale et sous 1'occupation, les medias ont joue un role important en diffusant beaucoup d'informations aux civils. Cc memoire pane de condition de la presse francaise en deuxieme guerre mondiale. II s'agit aussi d'analyse de la propagande parue dans des titres et des contenus des articles politiques de journaux francais en utilisant les fonctions du langage de Roman Jakobson et des techniques de propagande. A la fin de l'analyse, on trouve que la presse est controlee, censuree, tant en zone nord par les Allemands qu'en zone sud par le gouvernement de Vichy. En zone nord, la presse est directement sous tutelle de la Propaganda-Abteilung, controlee par Goebbels (ministre allemand de la propagande). En zone sud, elle est soumise a la pression du gouvernement de Vichy. Censuree, limitee, et uniformisee a la source dans le choix de ses informations, la presse doit se plier aux diverses recommandations et injonctions des institutions de controle. En marge de cette presse autorisee, des journaux clandestins apparaissent et se mettent progressivement en place. Le gouvernement de 1'Allemagne et de Vichy et aussi les Resistances utilisent des journaux comme media de propagande. Its emploient la propagande dans des articles po
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14362
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Ade Mariana Sari
"Modalitas merupakan konsep semantik, memperlihatkan keterlibatan pandangan penutur (P1) dalam proposisi kalimat suatu ujaran khususnya mengenai peristiwa yang diungkapkannya. Tidak jarang modalitas ditampilkan pada teks-teks berita berbahasa Prancis yang bersifat informatif. Berarti di dalam teks-teks berita surat kabar Prancis yang dilihat dari jenis tulisannya yang bertujuan memberikan informasi, terlihat adanya penyisipan unsur-unsur bahasa yang memberikan makna modal pada teks-teks tersebut yang mengandung pandangan P1. Masalah yang timbul pada gejala di atas adalah jenis-jenis modalitas apa sajakah yang ada dan jenis manakah yang paling dominan serta bagaimana modalitas dinyatakan secara gramatikal dan leksikal dalam teks-teks berita surat kabar berbahasa Prancis yang diteliti. Data yang dianalisis terdiri dari 80 buah teks berita yang diambil dari surat kabar berbahasa Prancis Le Monde bertema masalah peperangan antara Serbia dan Bosnia-Herzegovina. Teks-teks berita tersebut terbit sejak September 1992 hingga Mei 1993. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 80 buah teks beri_ta, ternyata hanya 25 buah (31,25%) teks berita yang mengandung modalitas, sedangkan sisanya 55 buah (68,75%) teks berita yang nonmodal. Dari ke-25 buah teks berita modal ditemukan 43 buah kalimat-kalimat modal. Ada tiga jenis modalitas yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu modalitas intensional sebanyak 1 buah (2,32%), epistemik sebanyak 40 buah (93,03%), dan deontik se_banyak 2 buah (4,65%). Dilihat dari persentase ketiga jenis modalitas di atas maka jenis modalitas yang paling dominan adalah modalitas epistemik (93,03%). Kalimat_kalimat modal tersebut dimarkah baik oleh pemarkah gramatikal, leksikal, maupun gabungan gramatikal dan leksi_kal. Dengan perbandingan 3:7 antara teks-teks berita yang modal dengan nonmodal yang begitu besar menunjukkan bahwa teks-teks berita memang masih didominasi oleh informasi-informasi. Walaupun ada penyisipan opini pada berita yang informatif itu hanya sedikit sekali dan biasanya terdapat pada paragraf penutup yang merupakan kesimpulan penulis berita yang sifatnya subjektif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Nehemia
"Penelitian ini mencoba melihat bagaimana ekspose foto-foto dalam media massa dalam melihat perang terutama mengenai Invasi Amerika Serikat (AS) dan koalisinya yaitu Inggris, Australia, dan Spanyol terhadap Irak. Seperti diketahui bahwa AS dan koalisinya tidak memperdulikan pendapat banyak negara yang menentang terjadinya kekerasan di Irak yang selama ini telah porak poranda karena Perang teluk pertama serta embargo ekonomi yang dilakukan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa). Bahkan AS dan koalisinya meninggalkan kursi dialog di PBB lalu menyerang sendirian tanpa persetujuan Dewan Keamanan (DIG) PBB.
Ketika melakukan penyerangan, pasukan koalisi terutama dari AS mengikutsertakan para wartawan untuk menyaksikan perang. Penyertaan wartawan ini kemudian disebut embedded, dimana beberapa wartawan "ditanam" dalam pool atau kelompok pasukan tertentu yang diberangkatkan ke medan perang. Tentunya semua dalam kelompok tentara AS. Dan pemberitaannya mau tidak mau berasal dari sudut tentara AS. Walaupun begitu ternyata ada juga yang bukan termasuk kelompok penyertaan. Hanya saja pemberitaannya tetap bias karena tidak ada yang berani langsung masuk ke jantung pertahanan musuh kecuali jaringan televisi A1-Jazeera maupun kontributor-kontributor wire services atau agen foto yang berkewarganegaraan Arab. Karena kemampuan kelompok wire services (jaringan penyedia berita) dan media massa barat dalam bidang SDM, Dana, dan Teknologi maka mereka bisa mendapatkan banyak berita dan foto-foto penting dari segala penjuru dunia. Lalu mereka menjual dan mendistribusikannya ke seluruh dunia. Konsumen yang paling sering menggunakan jaringan wire services ini adalah media massa Asia yang memiliki keterbatasan dalam segala hal. Sehingga untuk menampilkan berita yang menarik dan cepat mereka tinggal membelinya dari jaringan media massa luar negeri ini.
Pembelian ini sayangnya terkadang tidak melihat ideologi dari penyedia berita tersebut. Karena jaringan penyedia berita tersebut bahkan kebanyakan berasal dari negara pendukung invasi ke Irak. Namun sebenarnya mereka bisa menyeleksinya, sehingga tidak semua berita ataupun foto yang disediakan diambil begitu saja. Penyeleksian berita inilah yang menjadi bagian penting dari ideologi media, dimana mereka hidup bergantung kepada khalayaknya, pengiklan, budaya organisasi, dan lain sebagainya.
Maka ketika Kompas menampilkan foto berita yang kebanyakan dari jaringan penyedia berita Barat bahkan dengan menampilkannya secara berwarna maka dapat dipastikan bahwa Kompas berusaha menampilkan foto berita yang secara garis besar mendukung Invasi negara-negara koalisi ke Irak. Perhitungannya adalah bahwa foto berita yang di dapat dari jaringan penyedia berita barat ada sebanyak 136 foto dibandingkan foto dari kontributor langsung yang hanya berjumlah 1 buah. Bahkan ketika dihitung berasarkan isi foto, maka dapat dilihat bahwa foto yang mendukung ada sebanyak 80 dibandingkan dengan foto yang menentang yang hanya sebanyak 57 foto."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11994
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roby Irsyad
"Surat kabar dalam menurunkan beritanya, baik berita tulis atau foto, selalu melakukan seleksi terlebih dahulu. Seleksi tersebut selain berdasarkan teknis juga berdasarkan ideologi media yang bersangkutan.
Penelitian ini berupaya meganalisis representasi tentara AS di surat kabar nasional. penelitian ini mengunakan pendekatan konstruktivis dengan mengunakan analisis semiotika foto yang dikemukakan oleh Roland Barthes. Objek penelitian adalah foto berita tentang tentara AS di halaman satu surat kabar Republika selama 21 hari pertama perang Irak.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa representasi tentara AS tampil sejalan dengan kebijakan Republika yang anti AS dalam pemberitaan Perang Irak. Tentara AS direpresentasikan sebagai tentara penjajah, pihak yang ingin menguasai sumber daya minyak Irak, tentara yang tidak kompeten sehingga mengakibatkan rekannya sendiri menjadi korban, dan tentara yang bisa dikalahkan meskipun didukung dengan persenjataan yang cangih."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhyayi Warapsari
"Skripsi ini membahas peran Shūmubu dalam kegiatan propaganda Jepang terhadap umat Islam di Hindia Belanda. Shūmubu merupakan sebuah badan di bawah pemerintahan militer Jepang di Hindia Belanda yang mengurusi persoalan umat Islam. Kegiatan-kegiatan Shūmubu banyak bersentuhan langsung dengan umat Islam. Jepang memanfaatkan kegiatan-kegiatan Shūmubu itu untuk menyebarkan propaganda kepada umat Islam. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis peran Shūmubu dalam kegiatan propaganda Jepang terhadap umat Islam. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode penulisan deskriptif analisis dan historiografi. Kegiatan-kegiatan Shūmubu yang digunakan untuk menyebarkan popaganda Jepang dianalisis hingga mendapatkan hasil penelitian bahwa peran Shūmubu dalam kegiatan propaganda Jepang terhadap umat Islam adalah sebagai penghubung antara Jepang dengan umat Islam.

The focus of this research is Shūmubu's role in Japanese propaganda towards Islamic community in Dutch East Indies. Shūmubu was a body under the Japanese military government in Dutch East Indies that deal about Islamic community issues. Shūmubu's activities directly involved with Islamic community. Japan used Shūmubu's activites to spread propanda to Islamic community. The purpose of this research is to analyze Shūmubu's role in Japanese propaganda toward Islamic community. This research is qualitative using historiography and analytical descriptive method. Shūmubu's activities that were used to spread Japan propaganda are analyzed in this research. The conclusion of this research is that Shūmubu's role in Japan propaganda toward Islamic community is as connector between Japan and Islamic community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42298
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>