Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69838 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Indra Gayatri
"Berakhirnya kekuasaan pemerintah pendudukan Jepang yang telah menjajah bangsa Indonesia selama tiga setengah tahun lamanya, di mana kemudian lahir Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta atas nama rakyat Indonesia, maka mulailah suatu babak baru di dalam periode sejarah Indonesia. Periode tersebut, yaitu antara tahun 1945 sampai dengan tabun 1950 ini biasanya kita sebut periode revolusi Indonesia yang ditandai dengan perubahan-perubahan, perkembangan serta lahirnya nilai-nilai baru dalam masyarakat. Pada halaman-halaman terdahulu telah dipaparkan gambaran dari perubahan-perubahan dan perkembangan-perkembangan yang terjadi dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya dan militer di Keresidenan Malang sejak awal proklamasi hingga menjelang Aksi Militer Belanda I (21 Juli 1947) Revolusi Indonesia bukanlah sekedar proses perubahan status dari negara jajahan menjadi negara yang merdeka, tetapi sebuah revolusi total yang menumbuhkan rasa spotanitas bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya. Juga, revolusi Indonesia bukan saja hanya merupakan perjuangan diplomasi antara elite politik Indonesia dengan Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmiasti Loekman Hakim
"Peranan Keresidenan Pati pada awal kemerdekaan hingga Aksi Militer I Belanda sangat besar yaitu dalam bidang eko_nomi. Hal tersebut terlihat pada penyediaan minyak dan ga-ram bagi rakyat Indonesia. Perusahaan minyak di Cepu paling tidak dapat memenuhi kebutuhan minyak untuk daerah-daerah di Indonesia, khusus_nya Pulau Jawa. Pada masa revolusi, dimana minyak dari luar Jawa tidak dapat masuk ke Pulau Jawa karena politik yang di_jalankan oleh pemerintah Belanda, sehingga demikian besar andil perusahaan tersebut. Selain pembuatan garam yang diusahakan oleh Pemerintah Republik Indonesia di Madura, maka ada juga pembuatan garam yang dikerjakan oleh rakyat di sepanjang pesisir Rembang. Pembuatan garam yang diusahakan rakyat ini besar peranannya bagi pemerintah Republik Indonesia pada masa revolusi karena dapat memenuhi kebutuhan untuk daerah-daerah di pedalaman Pulau Jawa_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JANTRA 15(9-10) 2010 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Dewonoto
"ABSTRAK
Persatuan dan kesatuan tekad rakyat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada masa revolusi fisik, adalah hal yang sangat penting.
Bangsa Indonesia yang pada tanggal 17 Agustus 1945 baru memerdekakan dirinya dari penjajahan Jepang, harus mengangkat senjata untuk mempertahankan kemerdekaannya. Di seluruh pelosok Indonesia rakyat bersama TNI bahu-membahu untuk nelawan kembalinya pemerintah Belanda yang akan kembali menguasai Indonesia.
Perlawanan-perlawanan dan semangat mempertahan kemerdekaan juga terdapat di Karesidenan Malang, Jawa Ti_mur. Rakyat daerah ini yang pada waktu Perjanjian Renville merupakan ajang pertempuran yang paling keras akhirnya harus memberikan sebagian wilayahnya kepada pihak Belanda.
Wilayah yang tinggal sebagian ini yaitu Malang Selatan, akhirnya harus menampung beribu-ribu pengungsi dan merupakan basis gerilya bagi pejuang--pejuang Indonesia. Dan daerah-daerah ini pulalah mereka bertahan den berjuang untuk merebut kembeli wilavah Karesidenan Milona.
Perjuangan-perjuangan serta hambatan-hambatan yang dialami oleh rakyat dan TNI di daerah Malang Selatan inilah merupakan inti dari skripsi ini.

"
1990
S12765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiyanto
"FILE 86
ABSTRAK
Setelah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, maka bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang nerdeka, lepas dari belenggu penjajahan, naaun demikian masih banyak hambatan yang harue dihadapi, seperti pemerintah Jepang yang masih berkuasa dalam menjaga Status Quo sampai pasukan Sekutu aengambil alih kekuasaan, disaaping itu kehadiran pasukan Sekutu bereama tentara RICA telah menimbulkan berbagai pertenpuran di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Surabaya, Ambarawa, Semarang dan daerah-daerah lainnya, termasuk di Sukabumi.
Keinginan Belanda untuk kembali berkuasa di Indonesia telah nendapat reaksi keras dart hampir seluruh rakyat yang tersebar diseluruh kepulauan yang dulunya bekas wilayah Hindia-Belanda ini. Mereka menentang kembalinya kolonialisme Belanda di bumi pertiwi.
Hal-hal seperti inilah yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia di masa awal kemerdekaannya, belum lagi harus mengkonsolidasikan segala kekuatan baik di bidang politik, ekonomi, militer maupun sosial-budaya.
Studi tentang periode revolusi di Indonesia telah banyak dihasilkan baik oleh sarjana-sarjana asing maupun oleh sarjana Indonesia. Akan tetapi umumnya dilihat dari perspektif Nasional atau pusat.
Melihat kenyataan itu, studi ini berusaha mengubah perspektif yang lazim diambil dalam kisah-kisah pada periode ini dan memandang proses revolusi dari tingkat daerah ketimbang dari tingkat pusat.
Dalam skripsi ini akan dilihat bagaimana pemerintah daerah dan rakyat Sukabumi menanggapi tentang arti kemerdekaan, dan apa yang mereka lakukan setelah itu untuk mengkonsoiidasikan diri baik di bidang politik, ekonomi maupun militer.

"
1995
S12216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suripan Sadi Hutomo
Surabaya : Pusat Dokumentasi Sastra Suripan Sadi Hutomo, 1994
899.221 SUR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Malang: Pusat Penelitian IKIP Malang, 1991
R 001.4 DEP a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Dhira Aranyati
"Bahasa Jawa adalah bahasa ibu orang-orang Jawa yang tinggal di propinsi Jawa Tengah , Jawa Timur dan di propinsi lain di Indonesia yng ada pemukiman orang Jawa. Di luar Indonesia, negara Suriname pemakaian bahasa Jawa.Seperti bahasa lain masing-masing bahasa mempunyai dialek geografis."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S11700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi teks babad, tanpa keterangan judul lebih lengkap. Nama-nama yang muncul di dalamnya antara lain, Jakawilis, Jayanagara, Kartawijaya, Sutanagara, Wirayuda; dan nagari Balambangan, Bangil, Lodhaya, Lopuri, Malang, Surapringga. Berisi cerita pembagian kadipaten Malang di bawah pemerintahan Kumpeni. Naskah untuk sementara diberi judul Babad Malang. Naskah berupa salinan ketikan, tetapi susunan halamannya lain dengan kebiasaan Pigeaud dan stafhya. Kurang jelas siapa yang menyalin; babonnya juga tidak disebut-kan. Tahun penyalinan sekitar 1930an. Naskah merupakan bagian dari naskah ketikan yang lebih lengkap, melihat nomor halaman asli dari 116-148. Adapun penomoran halaman pada naskah babon juga disebutkan, ialah dari 335-437. Jumlah bait pada setiap halaman naskah induk berkisar antara 1-3, hal ini memberikan kesan bahwa naskah asli berbentuk lontar kecil."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.11-B 31.19
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Jarot Arisona Aji Pambudi
"ABSTRAK
Setiap bagian candi. (kaki, badan,serta atap) umumnya terdiri dari perbingkain bawah, dinding,perbingkaian atas. Perbingkaian yang terdapat pada.candi-candi di Jawa Timur, mempunyai jumlah bingkai lebih banyak dibanding dengan perbingkaian candi.di Jawa Tengah.Candi pendharmaan di Jawa Timur yang jelas mempunyai batas waktu adalah candi masa Singosari .Pengamatan perbingkaian candi masa Singosari melalui perbandingan bentuk dan ukuran, belum pernah dilakukan. Berdasarkan alasan tersebut, dilakukan pengamatan dengan tujuan untuk memperlihatkan pola dan gaya candi masa Singosari. Tahapan kerja yang digunakan adalah memilahkan tiap bagian candi dan bagian tersebut dipilahkan lagi berdasarkan perbingkainya. Kemudian diuraikan berdasarkan bentuk dan ukuran , mulai dari candi yang paling tua. Selanjutnya, tiap perbingkaian dan bagian candi dibandingkan dari empat candi yang dijadikan sampel ( Kidal, Jago, Jawi, dan Singosari). Hasil yang diperoleh dari pengamatan perbingkaian adalah candi yang paling tua mempunyai pola yang lebih teratur dan mempunyai gaya yang lebih sederhana. Dengan demikian terdapat perbedaan kronologi jika dibanding dengan data sejarah, terhadap candi masa Singosari.

"
1986
S11563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>