Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15468 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pandu Dewonoto
"ABSTRAK
Persatuan dan kesatuan tekad rakyat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada masa revolusi fisik, adalah hal yang sangat penting.
Bangsa Indonesia yang pada tanggal 17 Agustus 1945 baru memerdekakan dirinya dari penjajahan Jepang, harus mengangkat senjata untuk mempertahankan kemerdekaannya. Di seluruh pelosok Indonesia rakyat bersama TNI bahu-membahu untuk nelawan kembalinya pemerintah Belanda yang akan kembali menguasai Indonesia.
Perlawanan-perlawanan dan semangat mempertahan kemerdekaan juga terdapat di Karesidenan Malang, Jawa Ti_mur. Rakyat daerah ini yang pada waktu Perjanjian Renville merupakan ajang pertempuran yang paling keras akhirnya harus memberikan sebagian wilayahnya kepada pihak Belanda.
Wilayah yang tinggal sebagian ini yaitu Malang Selatan, akhirnya harus menampung beribu-ribu pengungsi dan merupakan basis gerilya bagi pejuang--pejuang Indonesia. Dan daerah-daerah ini pulalah mereka bertahan den berjuang untuk merebut kembeli wilavah Karesidenan Milona.
Perjuangan-perjuangan serta hambatan-hambatan yang dialami oleh rakyat dan TNI di daerah Malang Selatan inilah merupakan inti dari skripsi ini.

"
1990
S12765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mashuri
"Berbagai daerah di Indonesia dalam periode 1947-1949 terlibat dalam perlawanan bersenjata dalam rangka menegakkan kedaulatan Indonesia yang terancam oleh kehadiran Belanda yang berkeinginan menguasai kembali Indonesia. Daerah Malang Selatan menjadi salah satu basis perjuangan sebagai akibat keputusan perjuangan diplomasi dalam bentuk Persetujuan Renville, namun yang menarik untuk dikaji adalah bagaimana para pejuang dan rakyat menjalankan strategi untuk melawan Belanda, tanpa mengabaikan kebijakan yang digariskan oleh pemerintahan pusat dan Masrkas Besar Komando Djawa (MBKD). Kegiatan penelitian disesuaikan dengan langkah-langkah yang terdapat dalam metode sejarah. Langkah yang dimaksud meliputi heuristik, kritik, interpretasi dan penyajian. Data yang terkumpul berupa data deskriptif. Sumber data berupa arsip, arsip yang diterbitkan, catatan kenang-kenangan yang tidak diterbitkan, hasil wawancara, surat kabar, majalah dan buku.
Agresi Militer Belanda tanggal 21 Juli 1947 membawa perubahan terhadap tatanan politik. Belanda yang menggunakan strategi pendadakan dan pemusnahan (annihililation) menyulitkan posisi tentara Indonesia yang menggunakan sistem Linier mengakibatkan jatuhnya Kota Malang dan sekitarnya. Aparat pemerintahan mengundurkan diri ke daerah Malang Selatan. Jumlah aparat pemerintahan dan rakyat serta tentara yang menuju ke Malang Selatan semakin bertambah setelah disepakatinya Persetujuan Renville yang memisahkan wilayah Republik dengan daerah pendudukan Belanda.
Menjelang berakhirnya tahun 1948 MBKD menetapkan pemilihan sistem wehrkreise sebagai upaya melanjutkan perjuangan. Sistem itu merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Perintah Siasat Nomor 1 dari MBKD. Wehrkreise hakekatnya adalah upaya memobilisasi rakyat demi kepentingan perjuangan. Mobilisasi dana dan tenaga dilakukan dalam bentuk dukungan yang bervariasi. Kebutuhan logistik gerilyawan diperoleh berkat partisipasi rakyat dalam bentuk sumbangan wajib, sistem maro penggarapan tanah milik negara (PPN) yang terlantar. Partisipasi rakyat dalam perjuangan juga berupa terbentuknya Pasukan Gerilya Desa yang koordinasinya dibawah Komando Militer Karesidenan Malang.
Penyempurnaan organisasi perjuangan yang dilakukan secara terus menerus bersamaan dengan upaya pemberdayaan seluruh lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam, mampu meningkatkan operasi gerilya kedaerah pendudukan Belanda. Tekanan seperti itu membawa korban yang besar terhadap Belanda, lebih-lebih ketika dalam waktu yang sama mendapat tekanan diplomatik dari PBB. Perjuangan dalam diplomatik dan militer itu mampu memaksa Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Di Malang hal itu ditandai dengan kembalinya Walikota dan Bupati ke Kota Malang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonia Stephanie
"Topik skripsi ini mengenai pengaruh pendidikan yang diterima orang tua terhadap cara mendidik anak di rumah. Pendidikan yang diterima anak di rumah ini nantinya akan mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan sang anak. Pene_litian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh pendidikan yang diterima orang tua terhadap proses asimi_lasi kebudayan anak. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa anak dari orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan di sekolah Belanda lebih terasimilasi dengan kebudayaan setempat dibandingkan dengan mereka yang orang tuanya menerima orang tua menerima pendidikan formal di sekolah yang berbahasa Cina.. Perbedaan kadar asimilasi kebudayaan ini tidak hanya dipengaruhi oleh pendidikan non-formal yang diterima dari orang tua semata tetapi juga disebabkan faktor-faktor lain"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S12818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malang: Malang Post Forum - Ekspedisi Samala, 2014
363.598 EKS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indra Gayatri
"Berakhirnya kekuasaan pemerintah pendudukan Jepang yang telah menjajah bangsa Indonesia selama tiga setengah tahun lamanya, di mana kemudian lahir Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta atas nama rakyat Indonesia, maka mulailah suatu babak baru di dalam periode sejarah Indonesia. Periode tersebut, yaitu antara tahun 1945 sampai dengan tabun 1950 ini biasanya kita sebut periode revolusi Indonesia yang ditandai dengan perubahan-perubahan, perkembangan serta lahirnya nilai-nilai baru dalam masyarakat. Pada halaman-halaman terdahulu telah dipaparkan gambaran dari perubahan-perubahan dan perkembangan-perkembangan yang terjadi dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya dan militer di Keresidenan Malang sejak awal proklamasi hingga menjelang Aksi Militer Belanda I (21 Juli 1947) Revolusi Indonesia bukanlah sekedar proses perubahan status dari negara jajahan menjadi negara yang merdeka, tetapi sebuah revolusi total yang menumbuhkan rasa spotanitas bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya. Juga, revolusi Indonesia bukan saja hanya merupakan perjuangan diplomasi antara elite politik Indonesia dengan Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jarot Arisona Aji Pambudi
"ABSTRAK
Setiap bagian candi. (kaki, badan,serta atap) umumnya terdiri dari perbingkain bawah, dinding,perbingkaian atas. Perbingkaian yang terdapat pada.candi-candi di Jawa Timur, mempunyai jumlah bingkai lebih banyak dibanding dengan perbingkaian candi.di Jawa Tengah.Candi pendharmaan di Jawa Timur yang jelas mempunyai batas waktu adalah candi masa Singosari .Pengamatan perbingkaian candi masa Singosari melalui perbandingan bentuk dan ukuran, belum pernah dilakukan. Berdasarkan alasan tersebut, dilakukan pengamatan dengan tujuan untuk memperlihatkan pola dan gaya candi masa Singosari. Tahapan kerja yang digunakan adalah memilahkan tiap bagian candi dan bagian tersebut dipilahkan lagi berdasarkan perbingkainya. Kemudian diuraikan berdasarkan bentuk dan ukuran , mulai dari candi yang paling tua. Selanjutnya, tiap perbingkaian dan bagian candi dibandingkan dari empat candi yang dijadikan sampel ( Kidal, Jago, Jawi, dan Singosari). Hasil yang diperoleh dari pengamatan perbingkaian adalah candi yang paling tua mempunyai pola yang lebih teratur dan mempunyai gaya yang lebih sederhana. Dengan demikian terdapat perbedaan kronologi jika dibanding dengan data sejarah, terhadap candi masa Singosari.

"
1986
S11563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulardi, 1969-
"History of Pao An Tui, an armed peace protection corps to defend Chinese lives and property againts attacks by indonesian irregulars in Jakarta, Indonesia"
Depok: Masup Jakarta, 2015
959.822 SUL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Mutiana
"Masuknya Jepang ke Indonesia di awal tahun 1942, membawa perubahan yang cukup banyak bagi rakyat Indonesia. Pada awalnya rakyat Indonesia menyambut kedatangan Jepang dengan keyakinan bahwa bangsa Jepang akan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Anggapan seperti ini terjadi karena jauh sebelum bangsa Jepang menguasai Indonesia, orang-orang Jepang telah disebarkan di wilayah Indonesia untuk melakukan propaganda terhadap rakyat Indonesia. Melalui propaganda ini rakyat Indonesia menjadi yakin bahwa Jepang bermaksud baik. Setelah menduduki Indonesia, bangsa Jepang mulai merangkul golongan nasionalis untuk bekerjasama. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar golongan nasionalis yang memiliki kedudukan penting dalam masyarakat dapat membantu pemerintah Jepang untuk memobilisasi rakyat. Selain golongan nasionalis, golongan Islam juga menjadi perhatian pemerintah Jepang. Sikap golongan Islam yang anti Barat membuat pemerintah Jepang ingin bekerjasama dengan golongan ini. Kerjasama dengan golongan Islam dilakukan oleh pemerintah Jepang dengan tujuan penghapusan pengaruh Barat dan mobilisasi rakyat untuk kepentingan perangnya. Kebijakan pemerintah Jepang terhadap golongan Islam sangat lunak. Di masa pendudukannya, pemerintah Jepang rnempcrbolehkan organisasi Islam yang telah ada sejak masa penjajahan Belanda yaitu Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI) tetap ada. Setelah MIAI dibubarkan karena dianggap kurang menguntungkan bagi Jepang, pemerintah Jepang kembali mendirikan salu organisasi bagi umat Islam yaitu Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Selain itu, pemerintah Jepang juga mendirikan kantor urusan agama dan mengadakan pelatihan bagi para ulama. Pada masa pendudukan Jepang pula tokoh-tokoh golongan Islam Indonesia menduduki jabatan dalam pemerintahan. Memasuki tahun 1944, pemerintah Jepang mulai mengalami berbagai kekalahan. Hal tersebut kemudian membuat pemerintah Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Janji tersebut kemudian mulai direalisasikan dengan membentuk Badan Penyclidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Keadaan pemerintah Jepang yang semakin terdesak juga membuat pemerinlah Jepang mengizinkan berdirinya organisasi semi militer bagi para pemuda muslimin yaitu Barisan Hizbullah. Organisasi ini secara resmi didirikan pada tanggal 3 Desember 1944. Pada awal pembentukannya, jumlah anggota Barisan Hizbullah dibatasi hanya 14 ribu orang. Kemudian pada bulan Februari 1945, diadakan pelatihan bagi anggota Barisan Hizbullah di Cibarusa. Peserta latihan Barisan Hizbullah di Cibarusa berjumlah 500 orang. Peserta latihan tersebut merupakan wakil dari tiap-tiap keresidenan yang ada di Jawa. Lama latihannya adalah tiga bulan, terdiri dari latihan jasmani dan rohani. Selesai dari pelatihan di Cibarusa, mereka semua dikembalikan ke daerah asal masing-masing. Kemudian mereka melatih pemuda di daerahnya sehingga terbentuklah organisasi Hizbullah pada tingkat yang terendah yaitu tingkat kelurahan, kecamatan, atau kabupaten. Hal serupa juga dilakukan oleh para alumni latihan Hizbullah Cibarusa yang berasal dari keresidenan Semarang. Dari seluruh wilayah yang ada di keresidenan Semarang, organisasi Hizbullah di kabupaten Demak merupakan yang paling maju jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Hal tersebut ditandai dengan terbentuknya batalyon Bintoro Demak yang telah terkoordinasi dengan baik. Balalyon Bintoro merupakan cikal bakal dari terbentuknya Barisan Hizbullah divisi Semarang yang merupakan organisasi Hizbullah pada tingkat keresidenan. Kemudian untuk lebih memudahkan koordinasi, maka Barisan Hizbullah divisi Semarang bergabung dengan divisi Surakarta menjadi divisi Sunan Bonang. Adanya dua kekuatan bersenjata di Indonesia, yaitu TRI di satu sisi dan laskar serta barisan di sisi yang lain membuat pemerintah berkeinginan untuk menggabungkan kedua kekuatan bersenjata ini menjadi satu. Pada tanggal 5 Mei 1947, keluarlah penetapan Presiden yang memutuskan menggabungkan TRI dan laskar serta barisan ke dalam satu organisasi tentara yaitu TNI. Kemudian bergabunglah Hizbullah divisi Sunan Bonang dengan TIi ke dalam Resimen 6 Brigade 24 Divisi IV/Panembahan Senopati."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Agung Sujiwo
"Revolusi Indonesia, yang dimulai pada bulan Agustus 1945 dan berakhir pada bulan Desember 1949 dilalui dengan banyak kesulitan yang harus dihadapi. Kesulitan ekonomi merupakan salah satu kesulitan yang tidak berhasil diselesaikan oleh pemerintah Republik Indonesia yang baru berdiri tersebut. Kompleksitas permasalahan dan perubahan keadaan yang begitu cepat merupakan salah satu faktor yang membuat persoalan ekonomi menjadi sulit untuk diselesaikan.
Usaha awal pemerintah dalam bidang ekonomi hanyalah berupaya untuk mencari dan mengumpulkan dana bagi pembiayaan perjuangan, karena rusaknya sistem ekonomi yang ditinggalkan Jepang juga karena sebagian besar sumber daya dan alat produksi yang dimiliki republik tidak dapat digunakan secara maksimal akibat perang. Untuk itulah maka pemerintah Republik berupaya untuk segera memperbaiki sistem moneter yang sudah sedemikian kacau akibat inflasi yang sangat tinggi.
Pada masa revolusi, pemerintah Republik mengerahkan segenap kekuatan yang ada untuk mempertahankan proklamasi dan berusaha untuk mendapatkan pengakuan dunia internasional atas proklamasi tersebut. Demikian pula upaya pemecahan persoalan ekonomi sifatnya menjadi lebih politis karena didorong untuk memperkuat posisi republik dalam menghadapi konflik dengan Belanda, seperti politik batas yang dilakukan kabinet Sjahrir.
Pemecahan persoalan ekonomi yang pada awalnya bertujuan untuk menyelesaikan persoalan yang mendasar banyak yang mengalarni kegagalan dan hambatan karena faktor politik yang begitu mendominasi jalannya revolusi. Upaya mendirikan Banking and Trading Company (BTC) sebagai salah satu ujung tombak perdagangan dengan luar negeri pada akhimya harus mengalami kegagalan karena tidak adanya dukungan yang kuat dari pemerintah Republik dan kondisi politik yang terus mengalami perubahan.
Namun demikian pemerintah Republik melihat adanya kebutuhan untuk membuat sebuah rancangan ekonomi yang terencana sebagai sebuah kebutuhan akibat semakin intensnya perundingan yang dilakukan dengan BeIanda. Pemikiran ekonomi yang dikemukakan wakil presiden Moh. Hatta pada Konferensi Kemakmuran pertama Mei 1946, yang berjudul Ekonomi Indonesia Masa Datang merupakan salah satu sebab pemerintah Republik segera membentuk Panitia Pemikir Siasat Ekonomi, sebuah lembaga yang bertugas membuat sebuah rancangan ekonomi Indonesia. Dalam pidatonya tersebut Hatta menjelaskan tentang beberapa persoalan ekonomi yang harus dijawab oleh pemerintah dengan segera. Pemikiran Hatta itu pulalah yang kemudian menjadi dasar bagi kebijakan-kebijakan ekonomi Republik selama masa revolusi. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S12593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Diantara reruntuhan bangunan Tjandi Singasari ditemukan 2 buah artja Prajnaparamita yang masing-masing berukuran tinggi 1,37 meter dan jang lain 1,26 meter. Artja jang terachir kami sebutkan diatas adalah artja jang kami pergunakan sebagai bahan pokok pembitjaraan karangan ini.. Artja Prajnaparamita ini sekarang tersimpan di Museum Laiden (Playte, 1901, hal. 16) berupa sebuah artja jang utuh (Brendes, 1909, foto no. 76, 77, 78). Oleh karena kami belum dapat mengundjungi artja ini ditempat penjimpanannja, sedang minat kami besar untuk mempeladjari dan mengungkapkan latar belakang perwudjudan artja tersebut, maka kami gunakan sebuah artja duplikat jang disimpan di Museum Pusat Djakarta (1). Dari artja duplikat ini kami mengadakan perbandingan-perbandingan pengartjaan dengan berbagai artja-artja jang lain, terutama pada pakaian dan hiasan-hiasannja. Bahan-bahan jang kami pergunakan untuk membitjarakan artja ini selain artja duplikat, perbandingan dengan artja-artja lain, djuga kami pelajari berbagai pendapat para Sardjana dan peminat-peminat jang tertarik pada artja ini_"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1969
S11754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>