Ditemukan 85695 dokumen yang sesuai dengan query
Jemmy Helmi Berlian
"Skripsi ini pertama-tama mencoba menelusuri proses Benua Australia menuju _penal colony', kemudian mengupas kehidupan mereka di pembuangan sampai mereka bebas dan berperan dalam perkembangan sosial-ekonorni koloni Inggris tersebut. Tujuan akhir dari karya ini adalah menggambarkan bahwa narapidana memiliki peranan yang sangat penting pada masa-masa awal koloni Inggris di New South Wales.Hasil penelitian dari berbagai arsip menunjukkan peran penting narapidana sebagai sumber daya manusia yang potensial baik sebagai tenaga kerja pada sektor pemerintahan maupun sektor swasta, Narapidana merupakan peletak dasar kaum buruh di Australia. Secara umum peranan yang diberikan narapidana adalah hasil kerja kolektif, seperti pembangunan jalan dan jembatan, pengembangan tanah pertanian, pembangunan gedung-gedung baik untuk pemerintahan maupun swasta. Sejarah membuktikan adanya beberapa bekas narapidana yang sukses dan berperan dalam perkembangan ekonomi Australia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S12473
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Winda Fitri Subekti
"Kedatangan Imigran Cina di benua Australia berawal dari keinginan pemerintah koloni New South Wales untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Industri pastoral yang terus berkembang di benua Australia menyebabkan peningkatan akan kebutuhan tenaga kerja. Usaha pendatangan kuli-kuli Cina terus dilakukan. Hal ini menyebabkan terjadinya persaingan dalam pencarian lahan pekerjaan dengan para pekerja Eropa. Namun tenaga kerja Cina sepertinya lebih dipilih oleh para pastoralis karena upah mereka yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan kecemburuan pekerja Eropa terhadap pekerja Cina dan berakhir dengan kebendan. Memasuki masa goldrush, kedatangan imigran Cina terus mengalami peningkatan. Hal Ini menyebabkan kekhawatiran masyarakat Australia karena dengan peningkatannya akan menjadikan mereka sebagai masyarakat mayoritas. Ditambah lagi dengan perbedaan yang dimiliki seperti budaya, bahasa, penampilan., kebiasaan dan lainnya, menyebabkan munculnya kecurigaan dan berakhir dengan berbagai prasangka. Jumlah kedatangan imigran Cina terus meningkat menyebabkan prasangka-prasangka tersebut terus berkembang menjadi konflik. Kekacauan dan kerusuhan seringkali terjadi di ladang-ladang emas dan para penambang Cina dijadikan objek dalam kerusuhan tersebut. Pengusiran, penganiayaan terus berlanjut dan mengalami puncaknya pada peristiwa Lambing Flat. Peristiwa Lambing Flat merupakan peristiwa anti Cina terburuk yang pernah terjadi pada abad ke- 19 di benua Australia. karena peristiwa ini melibatkan masyarakat kulit putih dalam jumlah yang cukup besar. Koloni New South Wales saat itu belum memiliki undang-undang yang mengatur masalah imigran Cina. Terjadinya peristiwa anti Cina ini menjadi _cambuk_ bagi pemerintah koloni agar terus berusaha untuk memperjuangkan rancangan undang-undang anti Cina di parlemen. Pada tanggal 27 November 1861 pemerintah koloni New South Wales akhlrnya berhasil mensyahkan undang-undang pembatasan Imigran Cina yang dikenal dengan nama'Chinese Immigration Restriction Act' Maka dengan lahirnya undang-undang ini, kedatangan Imigran Cina mulai dibatasi dan dalam pelaksanaan selanjutnya undang-undang ini mampu mengurangi jumlah kedatangan imigran CAAina ke koloni New South Wales."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S12533
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Carvan, John
Sydney: The Law Book Company Limited, 1995
346.07 Car e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Parker, R.S.
St. Lucia, Q. : University of Queensland Press ; Hemel Hempstead, Eng. : Prentice Hall International, 1978
320.994 4 PAR g
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Golde, Hilary
Kensington: NSWU Press, 1985
306.8 GOL d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Carvan, John
North Ryde: Law Book Co., 1995
346.07 CAR e
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ratna
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya pemberontakan Eureka yang terjadi di Ballarat, Australia pada tahun 1854. Pemberontakan Eureka terjadi di Ballarat akibat serangkaian konflik-konflik yang muncul akibat tiga kekecewaan utama yang dialami oleh para penambang, yakni permasalahan gold license, kurangnya lahan, dan tidak adanya hak politik bagi para penambang. Konflik-konflik tersebut muncul karena keengganan pemerintah koloni Victoria untuk mendengarkan aspirasi para penambang, sehingga para penambang memutuskan untuk mengangkat senjata dan memberontak kepada pemerintah kolonial yang mereka anggap tiran. Sebuah benteng yang dikenal sebagai _Eureka Stockade_ pun dibangun oleh para penambang dan kemudian meletuslah peristiwa pemberontakan yang berlangsung pada tanggal 3 Desember 1854.
AbstractThis Thesis discusses about the factors that cause the occurrence of the Eureka rebellion that occurred in Ballarat, Australia in 1854. Eureka rebellion in Ballarat occurred due to a series of conflicts that arise due to three major disappointment experienced by the miners, the gold license problems, lack of land, and the absence of political rights for the miners. Such conflict arises because the Victorian government_s reluctance to listen to the aspirations the miners, so that the miners decided to take a stand and revolt against the colonial government that they considered as a tyrant. A fort known as the 'Eureka Stockade' was built by the miners and then the Eureka Stockade uprising event occured on December 3, 1854.
"
2010
S12409
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Horne, Donald
Sydney: Collins , 1967
919.4 HOR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Larcombe, Frederick Arthur
Sydney: Sydney University Press, 1973
352.094 4 LAR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Z. Dt. Majo Datuk
"Telaah ini memiliki dua tujuan pokok. Tujuan pertama adalah untuk menyelidiki sejauh mana eksistensi pemarkah kohesi dalam teks bacaan dalam buku English for the Senior High School, yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pads tahun 1996, mempengaruhi pemahaman peserta didik. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui jenis pemarkah kohesi apa saja yang dominan muncul dalam teks bacaan yang diteliti. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang memanfaatkan teknik kalkulasi t-test, koefisien korelasi Pearson, dan analisis persentase, dengan 40 siswa kelas 2 SMU tahun ajaran 1998/1999 sebagai sampel. Para siswa tersebut berasal dari SMU Negeri 38, Jakarta Selatan. Data dikumpulkan melalui tes isi rumpang (TIR) dan tes tanya jawab (TTJ). Ada dua penemuan pokok dalam penelitian ini. Pertama, rekognisi pemarkah kohesif cenderung berperan penting dalam keterpahaman teks. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pemberian input tentang rekognisi pemarkah kohesif kepada kelompok eksperimental cenderung meningkatkan prestasi kelompok ini jika dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
RB 00 D 40 pp
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library