Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117841 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Helmi Arief
"Kurangnya sekolah nasional pada awal tahun 1950-an baik negeri maupun partikelir membuat banyaknya anak-anak WNI terutama mereka yang keturunan Cina belajar pada Sekolah Cina. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi perkembangan anak-anak WNI karena pada sekolah tersebut tidak memakai kebijakan pendidikan nasional (Indonesia) tetapi lebih ke negeri Cina. Lagi-pula unsur politic telah masuk pada sekolah-sekolah tersebut sesuai perubahan di negeri Cina. Walaupun perkembangan ini'mengkhawatirkan namun Pemerintah tidak dapat begitu saja melarang atau menutup sekolah-sekolah tsb, hal yang dapat dilakukan adalah melakukan pengawasan sambil menunggu waktu dan kondisi yang tepat untuk menutup sekolah-sekolah tsb. Untuk mengawasi oleh Kementrian PPK dibentuk UPBA pada pertengahan tahun 1950, yang kemudian diperbaharui dengan khusus untuk mengawasi.Sekolah Cina dibentuk IPA pada akhir tahun 1951. Kemudian Kementrian PPK atas Jawatan Pengajaran pada tahun 1952 mengeluarkan Surat Edaran yang intinya membatasi kebebasan sekolah tersebut. Pengawasan yang dilakukan oleh IPA antara lain adalah menyeleksi buku-buku yang dipakai oleh sekolah tersebut, dan hasilnya sampai tahun 1957 adalah ratusan buku dilarang dipergunakan di sekolah-sekolah tsb_ Ketika negara dalam keadaan darurat perang pada tahun 1957 maka pihak Militer mempunyai alasan yang tepat untuk melarang anak-anak WNI belajar pada Sekolah Cina, namun mereka belum mempunyai alasan yang tepat untuk melarang adanya Sekolah tersebut. Alasan untuk menutup sebagian dari sekolah tersebut muncul ketika pihak Kuo Mintang disinyalir membantu para pemberontak di Sumatera- Maka keluarlah keputusan Penguasa Perang A. Nasution pada pertengahan tahun 1958 yang mencabut semua izin bagi Sekolah Cina Kuo Mintang dan memberi kuasa pada Kementrian PPK untuk menasionalisasi sekolah tsb."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Tjitradjaja
"Skripsi ini pad dasarnya mencoba mengetengahkan masalah strategi adaptasi sebagai pokok pembahansannya. Dalam skripsim ini bahwa pilihan atas dagang toko oleh sebagian besar orang Cina Citeureup sebagai strategi yang dianggap paling cocok dan menguntungkan untuk menghadapi lingkungan mereka yang sudah berubah sehingga dapat mencapai keadaan hidup mapan tidak hanaya didasarkan pada pertimbangan ekonomi saja, politik, agama dan kepercayaan, serta latar belakang pendidikan mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atmasedjati
"ABSTRAK
Dalam tulisan ini, saya mencoba untuk menyajikan kehadiran orang-orang Cina Islam di Tangerang beserta ruang lingkupnya.
Di bawah ini beberapa data dari Biro Pusat Statistik, Kantor Sensus dan Statistik Pemerintah Daerah Tingkat II Tangerang, 1983, tentang keturunan Cina di Tangerang. Jum_lahnya tidak kurang dari 74.049 jiwa, 73.771di antaranya adalah warga negara Indonesia, terdiri 37.347 laki-laki dan 36.39? wanita. Mereka tersebar di 18 kecamatan dari 20 kecamatan yang ada di Tangerang. Mereka hidup berkelompok, baik dalam perkampungan khusus yang hanya terdiri dari keturunan Cina saja maupun di kampung yang penduduknya ada yang bumiputera.
Melihat adanya lembaga-lembaga Islam dan pengajian-pengajian yang didirikan orang-orang Cina di Tangerang, timbullah keinginan saya untuk menampilkan satu karya tulis...

"
1985
S13186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Kajian identiti semakin penting kepada negara berbilang kaum, ermasuk Malaysia, yang tengah menjalankan proyek pembinaan bangsa.Di sini bagaimana orang Cina mengidentifikasikan diri mempunyai kesan besar ke atas isu perpaduan Malaysia karena besar bilangan mereka dalam komposisi penduduk negara ini. Sehubungan itu, banyak kajian entang identiti orang Cina telah dilakukan sejak pengajian tentang identiti menjadi orang aliran di dunia akademik sains sosial Malaysia sejak 1980-an. Tujuan tulisan ini adalah meninjau dan mengulas kajian lepasttg identiti orang Cina di Malaysia dg menggunakan konsep epistemologi dg metodologinya membahagikan mereka kepada kategori mengikut sifat pengetahuan."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sijie, Dai
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
895.1 Sij b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nanjing Jiangsu Kexue Jishu Chubanshe, 2001
SIN 641.3951 Z 175
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A. Rani Usman
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009
305.895 1 RAN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tompodung, Pricilya D.Z.
"Masalah yang tidak pernah surut dari perhatian internasional di Selat Taiwan adalah situasi ?dua Cina? yang terjadi antara Taiwan dan Cina Daratan. Selama ini Taiwan telah mengalami begitu banyak tantangan dalam menjalankan roda pemerintahannya sehubungan dengan situasi dua Cina ini, bahkan hal yang paling menyolok adalah interaksi dan komunikasi yang terjadi diantara kedua negara tersebut dapat dikatakan tidak terjalin dengan baik. Sampai saat ini Taiwan belum memberikan kesempatan bagi Cina Daratan untuk melakukan negosiasi mengenai status Taiwan. Terlebih setelah pemilihan presiden tahun 2000 yang dimenangkan oleh Chen Shui Bian, telah terjadi perubahan besar dalam agenda politik Taiwan yang kalau sebelumnya memiliki peluang untuk meramu negosiasi kearah "satu Cina",beralih menjadi kebijakan yang mengarah pada "Kemerdekaan" Taiwan. Sikap Taiwan ini sangat memprovokasi Cina untuk melakukan ancaman karena merasa kebijakannya untuk melakukan negosiasi melalui diplomasi tidak efektif. Akhirnya Cina memutuskan untuk memberikan ancaman secara koersif (militer) agar pemimpin Taiwan tidak dengan mudah menjalankan agendanya bahkan diharapkan akan tunduk pada Beijing. Namun hal ini tidak mudah dijalankan, terbukti Cina tidak dapat serta-merta melaksanakan agresi militernya mengingat Taiwan sekarang memiliki kemampuan untuk menghadapi agresi Cina. Ancaman Cina kepada Taiwan ini nampaknya sangat serius karena dalam periode tahun 2000-2004 aktifitas militer Cina meningkat dengan tajam termasuk modernisasi dan pengembangan teknologi PLA, yang semata-mata ditujukan untuk menaklukkan Taiwan yang menentang adanya kebijakan "satu Cina". Melihat gencarnya ancaman Cina ini, maka Taiwan pada awal tahun 2000 saat presiden Chen pertama kali terpilih, telah juga membuat sebuah kebijakan untuk mengatasi ancaman tersebut. Adapun kebijakan Taiwan ini bertumpu pada bidang pertahanan yang menjadi konsentrasi utama pemerintah untuk menangkal setiap ancaman koersif yang diberikan oleh Cina. Melihat situasi keberadaan negaranya maka Taiwan menggunakan operasi strategi pertahanan bertahan (defensive strategy) dalam menghadapi ancaman militer Cina yang sifatnya menyerang (Ofensive defense). Tesis ini dimaksudkan untuk menjelaskan strategi yang akan digunakan oleh Taiwan dalam menghadapi ancaman militer Cina. Termasuk upaya yang dilakukan untuk melibatkan Amerika sebagai negara yang melindunginya dibawah perjanjian Taiwan Relation Act (TRA). Dalam tesis ini penulis menggunakan konsep Strategi Pertahanan untuk melakukan analisa permasalahan. Penulis mencoba untuk membuat penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif. Dalam kerangka analisa ini, penulis juga menggunakan dua variabel yaitu : Kebijakan luar negeri Taiwan dan Ancaman Cina untuk menjelaskan latar belakang terjadinya variabel strategi pertahanan Taiwan. Berdasarkan beberapa analisa yang dilakukan dengan menggunakan konsep dan metode penelitian yang dikemukakan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Taiwan menghadapi Cina dengan menggunakan strategi pertahan defensif dan memakai operasi pertahanan lepas pantai bersamaan dengan strategi pertahanan aliansi.

One problem that never fade away from international concern in Taiwan Straits is "two China" condition between Taiwan and Mainland China. Too many difficult situation were facing by Taiwan government especially interaction between these two countries. Until now, Taiwan never pay attention to do negotiation with China Mainland regarding statutes of Taiwan. Through president election on 2000 has changed the Taiwan?s agenda from "one China" to ?independence?. On the other side China tried to threatened with military coercive to constraint Taiwan surrender to Beijing. But this is not a simple or easy way, as Taiwan ha no fear with military aggression and has also their own strength to refuse the policy of China, although the intimidation of China seems so serious since 2000-2004 by their military activity including modernization of PLA. On year 2000, since President Chen first won the election, he has decided one policy to overcome China's military coercive, and his main concentration is also military defensive . Taiwan apply this defensive strategy to face the Ofensive defence of China. Main point of this thesis is to analyse the strategy of Taiwan against China?s military aggression. Also regarding their effort to get the involvement of America to protect Taiwan based on TRA Agreement. In this thesis, writer use the concept of defensive strategy that applied by Taiwan to face the China threats and tried to use descriptive Characteristic and qualitative method. Also in this case writer use variables in explaining the Taiwan?s foreign policy and China?s military aggression as the background of the defensive strategy prepared by Taiwan. Based on these analyses and concept of research method, writer come to conclusion that Taiwan has taken a defensive strategy and offshore operation combining with alliance defensive strategy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>