Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40882 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Widiati
"ABSTRAK
Trowulan adalah sebuah situs besar yang terletak di dalam wilayah Kabupaten Mojokerto, Propinsi Jawa Timur. Di dalam situs ini yang luasnya diperkirakan 10 X 10 kilometer terdapat sejumlah bangunan kuna Diantaranya ada sebuah bangunan yang dikenal penduduk sebagai Kubur Panggung.
Situs Kubur Panggung terletak di dukuh Nglingguk, Ke_lurahan Trowulan, Kecamatan Trowulan..Tempat tersebut dapat dicapai melalui jalan desa Trowulan-Troloyo yang membentang dari arah utara ke selatan pada kilometer 13 dari jalan raya Surabaya-Jombang .Lokasi tersebut ter_letak lebih kurang 2 kilometer di sebelah selatan dari ja_lan raya tersebut dan berada di sisi barat dari jalan de_sa .
Kubur Panggung adalah nama yang diberikan penduduk se_tempat terhadap suatu kompleks makam. Salah satu di antara makam-makam tersebut letaknya lebih tinggi...

"
1985
S12080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaksana A. H. Said
"ABSTRAK. Skripsi ini membahas artefak umpak-umpak batu yang berada situs Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Penekanan utama penelitian ini adalah pada usaha menggabungkan atau mengklasifikasikan sejumlah umpak-umpak batu yang berada di situs Trowulan. Umpak tersebut selama ini belum pernah diteliti. Sebabnya antara lain adalah karena kondisinya sebagai data arkeologi dianggap kurang dapat memberi informasi tentang masyarakat pemakainya di masa lalu. Hal ini dapat dimengerti mengingat bahwa umpak-umpak batu di Trowulan sebagian besar berada dalam keadaan dimana konteks ruang dan waktunya sudah rancu dan menjadi terlalu global. Dengan menganggap bahwa seperti apapun_kondisi suatu peninggalan, ia tetap merupakan data, maka peneliti.an ini berusaha menghadirkan informasi sabyektif mengenai umpak, sebagai salah satu usaha. 'memeras' pengetahuan lebih lanjut mengenai masyarakat pemakainya. Untuk maksud tersebut pada tahap awal penelitian ini dilakukan pengelompokkan bedasarkan jenis-jenisnya. Jenis-jenis ini di.peroleh berdasarkan penguraian atribut_atribut pilihan pada tiap umpak yang dijadikan sampel, untuk kemudian dikorelasikan satu sama lain melalui Labulasi silang. Dengan Cara demikian diperoleh korelasi atribut-atribut umpak-umpak yang sesungguhnya menjadi pembentuk ciri pada masing-masing umpak. Bedasarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan ciri itulah ciri-ciri masing-masing umpak diperoleh. Pada tahap berikutnya dicoba untuk meninjau kemungkinan hubungan antara jumlah (frekuensi) jenis-_jenis umpak dengan masyarakat yang memakainya dengan menggunakan asumsi-asumsi empirik tertentu. Hasil penelitian selain menghadirkan pengetahuan awal tentang jenis-jenis umpak yang ada di situs Trowulan, juga membuktikan bahwa mernperoleh intormasi dari suatu data sesungguhnya lebih ditentukan oloh cara mengolah data yang dipilih. Metode-metode yang ada juga sesungguhnya masih bisa dikembangkan sendiri oleh peneliti secara bertanggung jawab, bedasarkan kebutuhan-kebutuhan tujuan penelitannya. Selain itu secara tak langsung, hasil penelitian ini ikut membuka dasar dan kemungkinan untuk penelitian lanjutan yang lebih mendalam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aruan, Yessy Puji
"Mata uang logam perunggu Cina merupakan salah satu artefak peninggalan masa lalu yang memiliki potensi yang cukup penting untuk mengungkapkan mengenai teknologi pembuatan logam masa lalu. Mata uang logam perunggu Cina tersebut umumnya ditemukan di situs Trowulan, Jawa Timur. Oleh beberapa ahli arkeologi keberadaan artefak tersebut telah membuktikan adanya hubungan dagang yang erat antara Cina dengan kerajaan Majapahit sekitar abad 10-13. Komposisi unsur logam mata uang Cina secara umum termasuk dalam kelompok "binary alloys" yaitu campuran logam Cu dan Sn sebagai bahan pokok dan kelompok "ternary alloys" dengan penambahan unsur Pb, Zn, atau Fe.
Penelitian artefak mata uang logam perunggu Cina yang dilakukan terdiri dari analisis non destruktif dan analisis destruktif berupa analisis komposisi unsur-unsur kimia, dan analisis teknik pembuatan yang pernah diterapkan dalam proses produksi. Hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa komposisi unsur logam mata uang Cina masa dinasti Song adalah Cu, Sn, dan Pb dengan prosentase yang berbeda. Penelitian ini juga dapat menyimpulkan bahwa "mata uang Cina" yang dibuat di Indonesia amat berbeda komposisi kimianya. Melalui analisis destruktif dengan alat SEM (Scanning Electron Microscope) diketahui bahwa teknik pembuatan mata uang logam perunggu Cina dilakukan dengan cara dicetak dan mengalami penempaan ringan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osrifoel Oesman
"Selama ini para ahli yang mempelajari bangunan kuno di Indonesia, termasuk arkeolog dan arsitek, cenderung memusatkan perhatiannya pada bangunan suci yang dikenal dengan istilah candi. Penelitian terhadap bangunan kuno yang jumlahnya ratusan itu tidak diimbangi oleh usaha-usaha melakukan penelitian terhadap bangunan yang bukan candi seperti bangunan hunian biasa (dwelling house). Hai ini mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa bangunan suci pada umumnya dibuat dari bahan yang tahan lama sehingga masih dapat dilihat wujudnya dengan jelas hingga kini.
Sebagaimana diketahui, di lama misalnya, hingga kini masih dapat dilihat sejumlah besar tinggalan masa lalu berupa candi terutama dari masa Hindu-Buda. Sebaliknya, tidak satu pun bangunan hunian dari masa tersebut yang dapat disaksikan. Bukti-bukti arkeologis pun belum dapat memberi keterangan yang dapat menjelaskan bagaimana sesungguhnya ukuran denah dan bentuk arsitektur bangunan hunian pada masa Hindu-Buda tersebut. Padahal sudah lama para ahli menyadari pentingnya pengkajian atas bangunan hunian sebagai satuan terkecil dari suatu sistem permukiman yang dapat dijadikan dasar untuk mengetahui dan memahami perilaku dan gagasan orang pada masa lalu.
Kecenderungan perhatian yang tidak seimbang itu juga terdapat di beberapa bagian dunia, misalnya di Mesir, Yunani, dan Italia di belahan barat dunia, dan Cina serta Jepang di belahan timur. Tinggalan bangunan-bangunan monumental berupa The Great Pyramid of Giza sampai kini masih berdiri tegak di Mesir, Temple of Artemis dan Parthenon di Yunani, Pantheon dan Colosseum di Roma, Great Temple of Canton di Cina, dan Todaji Shrine serta Zen Buddhist Temple di Jepang (Sagenal dan Jonathan Meades 1980:6--7).
Tidak seperti jenis bangunan-bangunan tersebut yang didirikan dengan rancang bangun yang canggih dan akurat, tinggalan berupa bangunan hunian masa lalu pada umumnya masih bersifat sederhana selain juga jumlahnya sedikit, misalnya (1) hunian atau tempat pernaungan (shelter) di Qlduvai Gorge, Tanzania, yang ditemukan oleh Louis Leaky memperlihatkan unsur-unsur batu berbentuk setengah lingkaran yang mungkin menjadi tempat penahan angin dan dapat dianggap sebagai prototipe sebuah gubug dengan lebar lebih kurang 2 meter (Rapoport 1979:11); hunian tertua di dunia itu diperkirakan berasal dari 1,5--2,0 juta tahun lalu (Howell 1976); (2) bekas suatu gugusan tempat pernaungan manusia yang denahnya berbentuk bujur telur dengan satu tiang terdapat di Terra Amata, dekat kota Nice di selatan Perancis, yang diperkirakan lebih kurang 300.000 tahun lalu; (3) suatu bekas pemukiman tetap yang di dalamnya terdapat sejumlah tempat tinggal, peralatan, kuburan manusia dan hewan peliharaan, serta tempat upacara, yang ditemukan daiam penggalian oleh Stuart Strueven di Koster Illinois, St. Louis, Amerika Serikat, yang diduga berasal dari 7,000 tahun sebelum Masehi; (4) sebuah pemukiman dari komunitas bersahaja dijumpai pula di Stonehenge, Inggris, lebih kurang 4.000 tahun -sebelum Masehi; bahkan bekas suatu bangunan kayu yang ditemukan dan diduga berasal dari 2.500 tahun sebelum Masehi, bergaris tengah sekitar 40 meter."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koos Siti Rochmani
Jakarta: Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Dirjen Kebudayaan Depdikbud, 1995
930.1 KOO u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusmaini Eriawati
"Masalah pengenalan cara pakai peralatan masa lalu. Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam penelitian arkeologi adalah masalah interpretasi cara pakai suatu peralatan masa lalu, yang merupakan bagian dari masalah yang lebih besar, yaitu tingkah laku manusia pada masa lalu. Menurut teori-teori dasar arkeologi, proses tingkah laku dalam kegiatan pakai ini digolongkan ke dalam teori pradeposisi yang memasalahkan hubungan sistematik antara benda sebagai hasil kebudayaan materi dan tingkah laku manusia dalam konteks sistem atau dalam masyarakat yang masih hidup. Salah satu sebab mengapa penelitian mengenai masalah interpretasi cara pakai peralatan pada masa lalu belum banyak dilakukan ialah sangat terbatasnya data yang diperoleh. Hampir semua temuan yang didapat keadaannya fragmentaris dan telah mengalami proses transformasi, baik kualitatif, kuantitatif, formal, maupun relasional."
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S11919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Arifin
"Perkembangan manusia tidak hanya ditandai dengan pertambahan, jumlah populasi, tetapi juga peningkatan kemampuannya menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hubungan manusia dengan lingkungan fisik dan alamnya tidaklah semata-mata terwujud sebagai hubungan ketergantungan manusia terhadap lingkungannya, tetapi juga terwujud sebagai suatu hubungan di mama manusia mempengaruhi dan merubah lingkungannya (Suparlan 1980:20). Hubungan timbal balik amat menarik untuk dipelajari. Sebagai contoh dapat dilihat di situs Trowulan yang dianggap sebagai bekas pusat kerajaan Majapahit.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Maclaine Pont. mambawa pada kesimpulan bahwa kota Majapahit pada awalnya merupakan daerah yang senantiasa dilanda banjir. Bencana tersebut berasal dan 1uapan air dan lahar gunung berapi yang berada di selatan dan tenggara kota tersebut. Tetapi berkat pembangunan beberapa buah waduk dan saluran-saluran air yang dapat menampung, serta mengalihkan luapan air dan lahar tersebut ke tempat lain, bahaya tersebut dapat..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S11762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rubiul Yatim
"Obyek pcnelitian yang dibahas dalam skripsi ini adalah inskripsi Arab dari nisan-nisan kuno yang terdapat di dalam kompleks inakam Islam I roloyo, Trowulan, Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aliran yang melatar-belakangi penulisan inskripsi Arab makam Islam Troloyo. Melalui penelitian diketahui bahwa dari 45 nisan kuno yang keseluruhannya terbuat dari batu andesit, hanya terdapat 18 nisan yang memiliki inskripsi Arab (dengan 1 nisan memiliki inskripsi Banda). Dengan perincian 14 nisan masih insitu dan 4 nisan yang tidak insitu. Atau dengan kata lain, terdapat 15 inskripsi Arab yang masih insitu dan 4 nisan yang tidak insitu. Dari hasil pembacaan terhadap inskripsi Arab yang terpahatkan pada nisan-nisan tersebut, telah dihasilkan lima klasifikasi kandungan isinya, yaitu (1) ayat-ayat Al-Qur'an, (2) kalimat Syahadat, (3) hadits maudhu' 1 sufi, (4) nama tokoh, dan (5) do'a. Masing-masing klasifikasi ini terbagi lagi nienjadi beberapa jenis, yaitu untuk klasifikasi ayat-ayat Al-Qur'an terbagi menjadi empat jenis ayat, yakni Al-Qur'an Surat (QS) Ali In-wan [3] ayat 18. QS Ali Imran [3] ayat 185. QS Al-Qashash [281 ayat 88, dan QS Ar-Rahman [551 ayat 26 dan 27; untuk klasifikasi kalimat Syahadat terbagi menjadi dua jenis, yakni Yang sempuma penulisannya (Iaa ilaaha illallah hu, muhammadun Rasuulullah) dan yang kurang sempurna penulisannya (Iaa ilaalaha Allah,Muhammadun Rasulullah) untuk klasifikasi hadits maudhu' 1 sufi terbagi menjadi dua jenis, yakni puji-pujian kepada Allah dan kekekalan Zat Allah Swt; untuk klasifikasi nama tokoh juga terbagi menjadi dua jenis nama. yakni Zainuddin dan Abdurrahman: dan untuk do'a hanya satu jenis. Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan terhadap hiasan-hiasan yang ada di kompleks makam Islam Troloyo, maka diketahui hanya terdapat tujuh ragam bias yang menyertai nisan-nisan berinskripsi Arab, yaitu hiasan surya majapahit, tumpal dengan motif sulur daun, sulur daun, meander (motif awan), untaian mutiara, pilin berganda, dan antefiks dengan motif sulur daun. Adapun melalui penelusuran, yaitu dengan cara mengkaitkan antara hiasan dengan isi inskripsinya, maka diketahui hanya ada tiga hiasan yang mengandung makna simbolik, yakni hiasan surya majapahit, sulur daun, dan antefiks dengan motif sulur daun. Melalui penafsiran terhadap inskripsi Arab dan hiasannya, maka diketahui bahwa aliran yang berkembang dan melatar-belakangi penulisan inskripsi Arab di kompleks makam Islam di Troloyo adalah aliran tasawuf Dengan kemungkinan besar bahwa aliran tasawufnya adalah aliran Wihdatul Wujud. Hal ini didukung dan diperkuat oleh data sejarah masuknya Islam di pulau Jawa."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S11774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ellen Natalia
"
ABSTRAK
Penelitian dilakukan pada temuan keramik Eropa dari Situs Pasar Ikan Jakarta yang berjumlah 1762 pecahan, dan merupakan koleksi Museum Sejarah Jakarta serta Museum Bahari. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui keragaman bentuk, hiasan dan teknik pembuatan serta tempat asal dan kronelogi keramik Eropa yang ditemukan di Pasar lkan, sehinga mampu memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai keramik Eropa dari Situs Pasar Ikan Jakarta, mengetahui negara asal serta mengetahui masa pembuatan keramik tersebut.
Untuk mencapai hasil penelitian, dilakukan tahap-tahap penelitian yaitu: 1) pengumpulan data, berupa data kepustakaan serta data dari pengamatan langsung pada temuan keramik Eropa, 2) pengolahan data dengan cara menganalisis bahan dasar, bentuk, hiasan dan teknik pembuatan serta 3) penafsiran data untuk menentukan negara asal pembuat dan masa pembuatan keramik Eropa.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keramik Eropa dari Pasar Ikan Jakarta terdiri dari piring, cangkir, mangkuk, kan, albarello, botol, pipa tembakau, tegel serta patung, yang didominasi oleh pipa tembakau (69,18 %). Tetuan keramik ini diperkirakan berasal dari tiga negara Eropa, yaitu Jerman, Belanda dan Inggris dan diproduksi pada abed 16 - 19 M. Keramik dari Jerman berupa botol dengan berbagai bentuk dan ukuran, keramik dari Belanda berupa pipa tembakau, piring, albarello, kan, tegel serta patung, dan keramik dari Inggris berupa piring, mangkuk, cangkir dan piring alasnya serta patung.
Dari bentuk-bentuk keramik Eropa yang ditemukan dalam penelitian ini, tampak bahwa benda keramik dari Eropa yang sampai ke Indonesia merupakan peralatan yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti pipa tembakau, piring, cangkir, mangkuk, kan, botol serta albarello. Melalui temuan keramik Eropa ini juga terlihat bahwa benda-benda dari Eropa yang sampai ke Indonesia bukan hanya berupa peralatan sehari-hari saja, melainkan juga merupakan bahan-bahan cair seperti minuman keras dan air mineral yang disimpan dalam botol keramik berbagai bentuk serta benda-benda hiasan berupa patung dan tegel yang digunakan sebagai hiasan dinding.
Berdasarkan perbandingan antara bentuk-bentuk keramik Eropa ini dengan keramik Asia dari masa yang sama, terlihat bahwa pada abad 16 -19 M peralatan keramik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di Indonesia tidak hanya didatangkan dari berbagai wilayah di Asia raja, tetapi juga didatangkan dari wilayah Eropa. Jadi meskipun penghasil keramik di berbagai wilayah Asia telah membuat bentuk-bentuk seperti piring, rnangkuk, cangkir, botol serta tegel dan hasil produksinya ini banyak yang didatangkan ke Indonesia, tampaknya benda-benda serupa tetap didatangkan dari Eropa walau dalam jumlah yang lebih kecil. Berdasarkan jumlah yang lebih kecil ini, terlihat bahwa keramik Eropa bukan merupakan barang yang diperdagangkan secara massal dalam jumlah besar atau barang dagangan yang diandalkan. Keramik Eropa kemungkinan di bawa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Eropa atau masyarakat lainnya yang menggunakan keramik Eropa sarta untuk memenuhi pesanan. Selain itu, ada benda keramik untuk kebutuhan sehari-hari yang tidak diproduksi oleh penghasil keramik di Asia yaitu pipa tembakau, sehingga pipa tembakau harus didatangkan dan Eropa.
"
1997
S11995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhila Arifin Aziz
"Sebagai obyek penulisan skripsi, pemilihan judul di atas didasarkan pada: umumnya kerangka manusia yang ditemukan di situs Gilimanuk. dalam penelitian ta_hun 1977 dan 1979 berasosiasi dengan temuan artefak maupun non artefak. Artefak dan non artefak tersebut merupakan satu himpunan temuan (assemblage) yang berada dalam lapisan tanah ketiga dan keempat. Dengan demikian benda-benda yang berasosiasi dan ditemukan di dekat ke_rangka manusia dalam konteks kubur dapat dikelompokkan secara fungsional sebagai benda-benda bekal kubur.Ternyata dari 24 kerangka manusia yang ditemukan . utuh secara anatomi dalam penelitian tahun 1977 dan 1979, hanya 13 kerangka yang disertai benda perunggu se_bagai benda bekal kubur di samping bekal kubur lainnya.Sedikitnya jumlah kerangka manusia yang ditemukan bersama benda perunggu disebabkan oleh pengetahuan yang ter_batas dalam teknologi logam pada masa itu. Dengan demikian hanya orang yang mampu atau mempunyai kedudukan panting dalam masyarakat yang memperoleh benda perunggu sebagai bekal kubur, sedangkan bila ia mati berasal dari keluarga sederhana atau kurang mampu maka penyertaan benda bekal kuburnyapun secara sederhana tanpa disertai benda yang dianggap mempunyai nilai tinggi dalam masyarakat yang bersangkutan. Anggapan mengenai kematian tidak dapat merubah kedudukan seseorang semasa hidupnya dapat ter_lihat dari lengkapnya benda bekal kubur yang disertakan pada mayat yang bersangkutan. Tradisi memberikan benda bekal. kubur pada mayat seseorang yang berasal dari ka_langan atas atau status sosialnya tinggi sampai sekarang masih kita jumpai dan diantaranya ditemukan pada masyara_kat Sumba., Ngadha, Sabu dan Dayak Ngaju yang belum banyak mengalami perubahan ke kehidupan modern. Oleh karena itu penulisan skripsi ini ditekankan pada analisis tentang benda bekal kubur pada situs prasejarah Gilimanuk, khusus_nya benda perunggu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S11839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>