Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23319 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trisiono
"ABSTRAK
Penelitian ini rnembahas peluru-peluru dari daerah Banten Lama koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama. Tujuannya untuk menyusun tipologi peluru-peluru tersebut, dan untuk mengidentifikasi jenis-jenis senjata yang digunakan di Banten Lama pada masa lalu (abad XVI-XIX masehi).
Metode yang digunakan adalah dengan cara memilah peluru-peluru tersebut berdasarkan ukuran diameter, berat, dan bahan yang digunakan. Korelasi ketiga variabel selan_jutnya digunakan untuk menyusun tipologi peluru Banten Lama ini. Untuk identifikasi senjata, dilakukan dengan cara membandingkan ukuran diameter peluru dengan ukuran kaliber senjata-senjata api yang terdapat di Museum Nasional Jakarta, dan Museum Fatahiliah Jakarta.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa peluru-peluru dari Banten Lama dapat dikelompokkan ke dalam lima tipe peluru dengan beberapa sub tipe. Sementara dari hasil perbandingan antara ukuran diameter peluru dan kaliber senja_ta serta dihubungkan dengan data sejarah Banten, dapat di_simpulkan bahwa peluru-peluru tersebut digunakan tidak ha_nya untuk senjata api kaliber kecil (pistol dan senapan), tetapi juga untuk senjata kaliber besar, yaitu meriam.

"
1990
S11978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wijiati
"ABSTRAK
Botol merupakan salah satu benda wadah yang termasuk dalam sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia, biasanya digunakan sebagai wadah minuman keras dan merupakan barang yang dibawa oleh orang asing. Botol-botol kaca ini banyak ditemukan di beberapa situs di Indonesia, salah satu di antaranya situs Banten Lama.
Penelitian mengenai botol kaca belum pernah dilakukan di Indonesia. Oleh karena itu penelitian botol kaca koleksi Museum Situs Banten Lama masih bersifat pendahuluan. Ternyata dari 1353 fragmen botol yang dijadi kan percontoh, memiliki beragam bentuk, warna dan ukuran. Keragaman tersebut merupakan masalah utama yang dibahas. Caranya dengan menggunakan klasifikasi taksonomi, yaitu suatu k1asifikasi yang memusatkan perhatiannya pada sejumlah atribut, dan atribut-atribut tersebut digunakan sebagai indikator dal am pembentukan tipe. Usaha untuk mengetahui bentuk-bentuk botol dari setiap fragmen dibantu dengan melakukan perbandingan dengan sumber-sumber tertulis.
Cara yang sama diterapkan pu1a dalam menjawab masalah kronologi botol dan asal daerah buat, walaupun pada pokoknya asal daerah buat ditelusuri melalui ciri_ciri tertentu yang terdapat pada bagian botol.
Masalah lain yang dibahas ada1ah berkenaan dengan persebaran dan fungsi botol di situs Banten Lama. Penyelesaian masalah ini dengan menggunakan data kepustakaan dan untuk masalah persebaran botol ditunjang pula dengan metode wawancara.
Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa di situs Banten Lama terdapat 35 tipe botol kaca berasal dari abad 17, 12 dan 19, dan rnerupakan buatan negara Belanda, Inggris dan Perancis. Persebaran di situs Banten Lama meliputi klaster-klaster SRW, SPW, PCN, SKD (PJT dan KPD), PJN, PBN, PMR, KLR, KWS, PJR, KRA dan CRN (?). Sedangkan fungsinya sebagai barang perdagangan dan barang upeti selain sebagai barang kebutuhan pribadi orang asing.
Sekaligus dari hasil penelitian ini diketahui bahwa artefak botol dapat dipergunakan sebagai salah satu data untuk menunjang penjelasan tentang karakteristik (perwatakan) kluster-kluster di situs Banten Lama.

"
1990
S11881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pojoh, Ingrid Harriet Eileen
"Salah satu artefak yang hampir selalu ditemukan dalam penggalian arkeologis adalah artefak tanah liat. Salah satu jenis artefak tersebut adalah gerabah. Penelitian yang disertai analisis gerabah sudah banyak dilakukan, baik gerabah dari situs arkeologi prasejarah, Klasik, maupun Islam.
Hasil penelitian gerabah itu pun umumnya berupa uraian serta penjelasan tentang bentuk, bahan, fungsi, ragam hias, teknik pembuatan, dan semacamnya, seperti yang pernah dilakukan oleh I Made Sutayasa (1970; 1972), Gunadi Nitihaminoto (1970), Teguh Asmar (1973; 1975), Mundardjito (1978a), dan Wiwin Djuwita S (1978; 1979).
Salah satu situs arkeologi yang mengandung artefak gerabah di dalam tanahnya adalah Banten Lama, yang pernah menjadi salah satu kota pusat kerajaan Islam abad ke-16-8 di pantai utara Jawa Barat (peta 1). Kerajaan ini mencapai jaman keemasan dalam masa pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa (1651---72), dan mulai mengalami kemunduran ketika Kompeni Belanda berhasil mempengaruhi serta menguasai putranya, yaitu Sultan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S11802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
"Antara manusia dengan lingkungan agamanya terdapat hubungan yang linier sehingga pendekatan ekologi semakin dirasakan penting untuk memahami masalah ekologi. Pendekatan ekologi adalah pandangan yang mempersoalkan adanya hubungan timbal balik antara manusia berikut pengetahuan yang dimilikinya. Dengan upaya pengelolaan sumberdaya yang tersedia. Berdasarkan pandangan tersebut, dapat diperkirakan bahwa lingkungan yang berbeda akan mempengaruhi strategi adaptasi masing-masing kelompok masyarakat yang hidup didalamnya. Situs Banten Lama dan Situs Trowulan dijadikan daerah penelitian dengan alasan, (a) kompleksitas di kedua situs dapat dikatakan sama, yaitu situs kota, perbedaannya hanya kronologi, (b) kedua situs itu masing-masing meninggalkan data sumur, (c) belum adanya penelitian lintas budaya yang dilakukan oleh disiplin arkeologi. Pengumpulan data sebaran sumur di kedua situs ternyata tidak memperlihatkan adanya adaptasi langsung terhadap kedua lingkungan itu, mungkin lebih dekat dengan pola huni dan tata ruang tempat tinggal. Pengumpulan data bentuk dan ukuran sumur mungkin lebih dekat dengan banyaknya jumlah pemakai. Pengumpulan data mengenai bahan, di kedua situs terakota dipergunakan, kerang dan karang di Banten Lama dipergunakan karena lingkungan menyediakannya sedangkan di Trowulan tidak dipergunakan karena lingkungan tidak menyediakan. Pembuatan struktur dinding di Trowulan hanya untuk penguat dan Banten Lama untuk menyaring air laut. Perbedaan ketinggian muka air di kedua situs mungkin karena perbedaan ketinggian situs dari muka laut."
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S11855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Judi Wahjudin
"Tesis ini membahas tentang konsep new museum, teori pendidikan, dan model eksibisi di museum. Penelitian dilakukan di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama (MSKBL) yang terletak di Kawasan Cagar Budaya Banten Lama, Serang. Mengacu kepada konsep dan teori tersebut, maka untuk meningkatkan peran MSKBL dalam pendidikan sejarah dan kebudayaan Kesultanan Banten Lama sebagai identitas masyarakat Banten, museum ini secara kelembagaan harus mengubah tujuan, visi, misi, dan struktur organisasinya. Adapun teori pendidikan yang tepat adalah kontruktivisme, dengan pendekatan eksibisi tematis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan dengan melakukan studi literatur dan observasi di lapangan. Hasil penelitian berupa penerapan konsep new museum di MSKBL.

The focus of this study is new museum concept, education theory, and exhibition model in museum. This study conducted in Old Banten Archaeological Site Museum's, Serang. Based on new museum concept, education theory, and exhibition model in museum, to enchane Old Banten Archaeological Site Museum's role in The Historical and Cultural Education of Old Banten Empire as Identity of Banten People, these institution must change vision, mission organizational structure. As for the theory that proper education is constructivism , with a thematic approach to exhibition. This research is qualitative descriptive interpretative. The data were collected by means of literature study and observation. Conclusion of research are application of new museum concept in Old Banten Archaeological Site Museum's."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29221
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Charunia Arni L. D.
"Gerabah merupakan salah satu benda atau alat yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, misalnya untuk tempat menyimpan makanan - baik dalam bentuk cair maupun padat - untuk mengolah makanan, maupun keperluan lainnya. Gerabah seringkali diternukan di berbagai situs arkeologi di Indonesia, dari salah satu daerah persebaran tersebut adalah situs Banten Lama. Dari beberapa situs di Banten Lama yang menghasilkan banyak temuan gerabah, baik temuan permukaan maupun hasil ekskavasi, salah satunya adalah situs Surosowan. Penelitian tentang ragam hias gerabah dari situs Surosowan yang menjadi koleksi Museum Situs Banten Lama belum pernah dilakukan. Oleh karena itu Penelitian dititikberatkan pada usaha untuk mengidentifikasi variasi hiasan pada gerabah-gerabah berhias dari situs tersebut. Pengamatan juga ditujukan pada teknik-teknik yang digunakan untuk membuat hiasan-hiasan tersebut serta lokasi atau tempat hiasan pada bagian wadah. Analisis dilakukan secara khusus, dengan pengamatan utama pada atribut-atribut yang dimiliki oleh benda tersebut, dan dalam penelitian ini yang menjadi atribut kuatnya adalah atribut gaya. Selanjutnya dilakukan pemilahan yang didasarkan pada (1) ragam hias, (2) teknik hias, dan (3) bagian-bagian wadah. Setelah pemilahan tersebut selesai dilakukan kemudian ditarik hubungan antara masing-masing atribut, yaitu antara atribut ragam hias dan teknik hias, serta antara ragam hias dan bagian-bagian wadah."
1990
S11425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Raswaty
"Tesis ini membahas tentang konsep museum situs dan open-air museum yang sesuai dengan kondisi sejarah, sosial, budaya, dan kondisi geografis Indonesia. Dilaksanakan dengan menggunakan tiga buah museum yang ada di Indonesia, yaitu Taman Arkeologi Onrust, Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, dan Taman Mini Indonesia Indah. Rumusan konsep tersebut diperoleh dengan mengacu pada rumusan konsep museum situs dan open-air museum di dunia serta perkembangan museum, museum situs dan open-air museum sejak awal mula pembentukannya hingga saat ini, terutama museum situs dan open-air museum di kawasan Mediterania, India, dan Eropa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan dengan melakukan studi literatur, observasi di lapangan, dan wawancara. Hasil penelitian berupa rumusan konsep museum situs dan open-air museum Indonesia.

The focus of this study is the site museum and open-air museum concepts that suitable with the Indonesia?s historical background, social and culture, and also geographical condition. This study using three museum as the cases study, such as Taman Arkeologi Onrust (Onrust Archaeological Park), Museum Situs Kepurbakalaan Banten (Banten Archaeological Site Museum), and Taman Mini Indonesia Indah. The formulation of the concept of site museum and open-air museum were gained by extracting the formulation of site museum and open air museum in the world and its history, especially those museums and open air museum in Mediterania, India, and Europe. This research is qualitative descriptive interpretative. The data were collected by means of literature study, observation, and interview. Conclusion of the research are concept of the site museum and open-air museum that suitable for Indonesia condition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T37412
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Theresia Naniek Harkantiningsih
"Maksud tulisan ini ialah untuk menyajiran hasil penelitian keramik di Banten tahun 1978. Penelitian tentang keramik Banten pernah dilakukan pada tahun 1976 dan meng_hasilkan karya berjudul Keramik di Situs Arkeologi Banten: Suatu Pembahasan Data Ekskavasi 1976 (Ongkodharma 1978). Penelitian tahun 1976 dititikberatkan pada peranan keramik dalam arkeologi, terutama tentang pertarikhan yaitu menarikhi situs, himpunantemuan, dan lapisan tanah , dan kesimpulannya ialah memperkuat berita tertulis penitimangsaan Banten Lama. Penelitian kali ini menggunakan data keramik yang ditemukan dalam penelitian tahun 1978, yaitu di situs Pabean Banten. Keramik masa lampau adalah salah satu peninggalan Purbakala yang merupakan data penting ditinjau dari sudut penelitian arkeologi, dan merupakan artefak yang tidak cepat hancur dinakan usia, walaupun beratus-ratus tahun lamanya tersimpan di dalam tanah. Sifat tahan lama inilah yang amat menguntungkan para peneliti arkeologi. Selain itu, dibandingkan dengan gerabah, mempunyai cirri-_ciri yang dapat di pergunakan untuk mengetahui jaman pem_buatannya dan negara asal keramik tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S11792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Syahril
"
ABSTRAK
Sebagai pusat aktivitas sosial-ekonomi yang cukup besar di masa lampau, kerajaan Banten banyak menghasilkan sisa-sisa tinggalan budaya materi yang kompleks. Salah satu bukti akan hal tersebut adalah adanya tempat pembuatan tembikar, yakni Sukadiri dan Panjunan. Penelitian arkeologis yang dilakukan secara intensif di Banten Lama telah menemukan artefak berupa pecahan-pecahan tembikar yang secara kuantitas lebih dominan dibandingkan dengan jenis-jenis artefak lainnya. Selain itu juga berdasarkan sebarannya, artefak tembikar ditemukan pada seluruh situs penelitian di wilayah Banten Lama.
Berdasarkan pada hal yang demikian, maka dalam penelitian ini berusaha untuk menggambarkan pola-pola sebaran artefak tembikar yang berasal dari dua tempat produksi tembikar yang berbeda (Sukadiri dan Panjunan). Selain itu juga berusaha untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pola sebaran tersebut.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pecahan_-pecahan tembikar berupa tepian yang berasal dan dua situs produksi tembikar (Sukadiri dan Panjunan) dan sembilan situs yang dianggap sebagai tempat mengalirnya tembikar-tembikar dari situs produksi, yaitu Pabean, Pacinan, Pamarican, Surosowan, Kebalen, Pakojan, Jembatan Rantai, Pagongan, dan Karangantu. Jumlah keseluruhan pecahan tepian tembikar yang dijadikan data dalam penelitian ini lebih dari 1000 pecahan yang tersimpan di Museum Situs Banten Lama.
Dari hasil analisis terhadap pecahan tembikar, menghasilkan 22 tipe tepian. Sesuai dengan permasalahan penelitian yang diajukan, maka hanya tipe-tipe tepian yang berbeda saja yang digunakan untuk mengidentifikasikan pola sebaran tembikar dari situs produksi ke situs-situs lainnya. Tipe-tipe tepian yang berbeda tersebut, lima tipe yaitu Tipe VI.a, Tipe XII, Tipe XVIII, Tipe XIX, dan Tipe XXII berasal dari situs Sukadiri, sedangkan tipe-tipe lainnya yaitu Tipe VI.b, Tipe XIII, dan Tipe XIV berasal dari situs Panjunan.
"
1997
S11501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aswadi Syahri
Riau: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, 2007
930.1 ASW k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>