Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Hasil Penelitian di Dukuh candi desa Karangnongko itu ditemukan sebuah candi induk dan tigacandi perwarayang berhadap-hadapan. Keempat-empatnya merupakan satu kelompok di halaman yang berbentuk bujur sangkar. Halaman ini dikelilingi tembok yang disebelah barat mempunyai regol sebagai pintu masuk. Adapun sifat keagamaannya dari candi Merak itu dapatlah dipastikan bahwa bangunan-bangunan ini adalah candi agama Siwa."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1953
S12288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriansyah
"Pelabuhan Merak, Banten merupakan pelabuhan penyeberangan selat Sunda. Permasalahan yang kerap terjadi di pelabuhan Merak adalah dalam mobilitas kapal yang sering terganggu dan menjadi lebih lama akibat kondisi perairan kurang tenang. Rasio v/c saat ini bahkan sudah mencapai 0,95. Oleh sebab itu perlu dibangun pemecah gelombang yang dapat melindungi pelabuhan agar kondisi perairan menjadi lebih tenang. Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan ulang tata letak dan desain pemecah gelombang di pelabuhan Merak. Pemecah gelombang yang direncanakan adalah tipe sisi miring dari material batu pecah atau tetrapod dengan tiga alternatif kemiringan. Alternatif yang paling memungkinkan adalah alternatif II dengan volume yang tidak terlalu besar dibanding alternatif III, yaitu 245,05 m3 per 1 meter panjangnya dan memiliki kelandaian yang dapat meredam gelombang lebih efektif dibanding alternatif I. Dengan adanya breakwater ini, kapasitas pelabuhan dapat meningkat sehingga rasio v/c berkurang menjadi 0,57.

Port of Merak, Banten is a port of Sunda Strait crossing. The problems that often occur at the Merak port is the mobility of the ship which is often disturbed and becomes longer due to less calm water conditions. Therefore it is necessary to build a breakwater to protect the port so that the water conditions become calmer. The purpose of this study is to plan the layout and redesign breakwater at the Merak port. Planned breakwater is the sloping type made of broken stone or tetrapod material with three alternatives, namely the slope of cot  = 1.5, cot  = 2, and cot  = 3. The most likely alternative is the alternative II with a volume that is not too large compared to the alternative III, which is 245.05 m3 per 1 meter in length and has a slope that can absorbs wave energy more effective than the alternative I.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S54529
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stutterheim, Willem Frederik, 1892-1942
"nama dan bentuk-bentuk arca dan patung pada candi Borobudur di Jawa tengah."
Weltevreden: G. Kolff, 1929
R BLD 030 STU t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Sebagian dari masa jang lampau rupa-rupanja tidak begitu melindungi tjandi Sadjiwan. Kalau kita sekarang mengundjungi tjandi Sadjiwan, kita akan melihat sebuah bangunan, jang sebagian besar telah mendjadi puing. Kita lebih merasa sajang lagi karena dari bagian2 bangunan jang masih ada, dapat kita lihat bahwa tjandi Sadjiwan bukan sebuah tjandi jang ketjil. Kesan jang timbul pada kita djika berhadapan dengan tjandi Sadjiwan sungguh berbeda dengan kesan jang ditimbulkan oleh sebuah bangunan seperti tjandi Borobudur umpamanja. Kalau kita menudju ke Barobudur dari arah Muntilan umpamanja, dari djauh sudah dapat kita lihat sosok tubuh tjandi itu. Tenang membukit tanpa terpengaruh oleh kekerdilan manusia jang mengerumininja. Dalam kepribadiannja tersimpan rahasia alam semesta. Manusia hanja dapat merasa kagum. Lain pula kesan jang ditimbulkan oleh tjandi Plaosan atau tjandi Loro Djonggrang. Bangunan2 ditempat2 batu berserakan itu melemparkan tantangan kepada kita. Tantangan agar kita membangun kembali kemegahan bangunan2 itu jang sekarang tersimpan dalam batu2 berserakan. Sebaliknja tjandi Sardjiwan tiada dapat menimbulkan rangsang jang demikian itu. Batu2 jang berserakan disekitarnja djelas lebih sedikit daripada jang hilang dari bangunan itu. Bukan rangsang untuk membangun jang ditimbulkan, tetapi rasa putus asa. Akan tetapi, dapatkah rasa demikian itu dibenarkan? Kalaupun tjandi Sardjiwan tidak merupakan_"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S12840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Yudo Wahyudi
"Candi Panataran merupakan salah satu peninggalan kebudayaan materi dari masa Hindu-Buddha yang berada di daerah Blitar, Jawa Timur. Candi ini diketahui dibangun dari masa Majapahit berdasarkan temuan beberapa angka tahun yang berada pada berbagai komponen di kompleks percandian. Penemuan Prasasti Palah yang in situ dari jaman Kadiri menjadikan beberapa sarjana menghubungkan candi ini dengan bangunan suci Palah yang telah ada sejak masa Kediri. Berbagai komponen dalam percandian ini menyiratkan pada suatu sifat keagamaan tertentu yang menjadi dasar bagi percandian ini. Upaya rekonstruksi keagamaan dilakukan dengan pendekatan arkeologi sejarah yang didukung aleh sumber data artefaktual berupa komponen percandian dan data tekstual baik primer maupun sekunder. Metode fenomenologi agama dipandang sesuai untuk mengungkap makna berbagai fenomena keagamaan yang muncul di kompleks ini.
Pengungkapan rekonstruksi keagamaan tidak terlepas dari penerapan lima unsur religi yang biasa digunakan untuk mengkaji masalah keagamaan. Tokoh utama yang dipuja merupakan kajian utama untuk dapat merekonstruksi sifat keagamaan candi Pengungkapan tokoh utama yang dipuja ini sebagai penjabaran dari konsep keyakinan yang dianut. Komponen lain yang dikaji adalah tentang ritual keagamaan yang terjadi di kompleks percandian ini dan terkait dengan tata upacara yang dilakukan. Terakhir adalah upaya merekonstruksi fungsi candi ini yang berkaitan dengan umat keagamaan, karana kegiatan umat pendukungnya akan menunjukkan sejauh mana fungsi bangunan suci ini masih terus dapat bertahan.
Candi Panataran merupakan bangunan suci yang memiliki keunikan-keunikan dibandingkan dengan pola percandian yang sejaman dengannya. Keberadaan candi ini juga didukung oleh berbagai pemberitaan dalam sumber tekstual. Keunikan dan kekayaan data tersebut pada akhirnya dapat membantu untuk merekonstruksi berbagai unsur keagamaan yang berhubungan dengannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Diantara reruntuhan bangunan Tjandi Singasari ditemukan 2 buah artja Prajnaparamita yang masing-masing berukuran tinggi 1,37 meter dan jang lain 1,26 meter. Artja jang terachir kami sebutkan diatas adalah artja jang kami pergunakan sebagai bahan pokok pembitjaraan karangan ini.. Artja Prajnaparamita ini sekarang tersimpan di Museum Laiden (Playte, 1901, hal. 16) berupa sebuah artja jang utuh (Brendes, 1909, foto no. 76, 77, 78). Oleh karena kami belum dapat mengundjungi artja ini ditempat penjimpanannja, sedang minat kami besar untuk mempeladjari dan mengungkapkan latar belakang perwudjudan artja tersebut, maka kami gunakan sebuah artja duplikat jang disimpan di Museum Pusat Djakarta (1). Dari artja duplikat ini kami mengadakan perbandingan-perbandingan pengartjaan dengan berbagai artja-artja jang lain, terutama pada pakaian dan hiasan-hiasannja. Bahan-bahan jang kami pergunakan untuk membitjarakan artja ini selain artja duplikat, perbandingan dengan artja-artja lain, djuga kami pelajari berbagai pendapat para Sardjana dan peminat-peminat jang tertarik pada artja ini_"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1969
S11754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrtha Soeroto
Jakarta: Yayasan Keluarga Batam, 2009
726.1 MYR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soekmono
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977
726.1 SOE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Miksic, John N.
Berkeley: Periplus Editions , 1994
R 726.1 MIK b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
London: Academy Editions, 1994
725.74 WAT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>