Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104455 dokumen yang sesuai dengan query
cover
St Prabawa Dwi Putranto
"Candi merupakan salah satu bangunan peninggalan purbakala masa klasik yang banyak terdapat di Indonesia, terutama di pulau Bali dan Jawa, berasal dari agama Hindu dan Buddha. Masa klasik muda berlangsung di Indonesia dari abad ke-11 sampai ke-15 Masehi, yang memiliki bentuk dan gaya yang beragam. Hal itulah yang melatarbelakangi penelitian mengenai Candi Ngetos. Candi Ngetos terletak di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Propinsi Jawa Timur. Candi tersebut memiliki bentuk yang unik dan belum banyak peneliti yang menulis. Penelitian ini bertujuan untuk membuat gambar/denah rekonstruksi bentuk utuh Candi Ngetos, penentuan kronologi relatif dan gaya arsitektur, dan latar belakang keagamaan.
Metode penelitian yang digunakan meliputi kegiatan pengumpulan data utama, yaitu pengamatan langsung pada Candi Ngetos dengan cara pendiskripsian tertulis, gambar, dan foto. Pengumpulan data tambahan diperoleh dari literatur-literatur pendukung dan laporan penelitian. Selanjutnya data diolah, dianalisis, diperbandingkan (metode analogi) dengan candi-candi lain yang merniliki ciri arsitektural serupa dan berasal dari masa yang sama yaitu masa pemerintahan Hayam Wuruk. Candi-candi tersebut antara lain Candi Kalicilik, Candi Bangkal, Candi Angka Tahun Panataran, dan Gapura Bajang Ratu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk utuh Candi Ngetos terdiri dari kaki, tubuh, dengan atap yang menyerupai bentuk strip Candi Angka Tahun Panataran, terbuat dari bahan yang sama dengan kaki dan tubuhnya yaitu bata. Candi Ngetos diperkirakan berasal dari periode antara pembangunan Candi Kalicilik (1349 M) sampai dengan masa pembangunan Candi Angka Tahun Panataran (1369 M). Selain itu juga disimpulkan bahwa Candi Ngetos berlatar belakang keagamaan Hindu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmulia Rekso Purnomo
"Skripsi ini membahas bangunan yang tersisa dari Candi Bangkal, yang bertujuan untuk merekonstruksi bentuk utuh candi, latar belakang kegamaan dan melakukan tinjauan kronologi terhadap Candi Bangkal. Metode yang digunakan adalah perbandingan, yaitu dengan cara membanzingkan Candi Bangkal secara arsitektural dengan candi lain yang dianggap sepadan untuk dibandingkan.
Hasil akhir penelitian ini menunjukan bahwa bentuk utuh Candi Bangkal tidak terlalu berbeda dengan pada umumnya candi Hindu yang berasal dari masa Hayam Wuruk, masa keemasan Majapahit.

The Study is Focuses in the remain of the Bangkal Temple (Candi Bangkal), to reconstruct the shape of the tample, recover it's religious back ground and do the chronology outlook. The Methode that being used at this study is analogy, wich is done by compering the temple with another temple that has the same background.
The result of this research indicate that the former shape of Bangkal Temple is not different from the most temple wich is built from the golden ages of Majpahit, when it?s ruled by Hayam Wuruk."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11961
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Poeri Inti Asmara
"Berkembangnya peradaban Hindu-Buddha di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa yang berlangsung sejak kurang lebih abad ke 2-15 Masehi menghasilkan banyak bangunan monumental, di antaranya adalah candi. Tinggalan candi tersebut sangat banyak jumlahnya dan memiliki gaya yang berlainan pula, namun tidak semua candi tersebut berada dalam keadaan baik, bahkan banyak yang sudah rusak sehingga bentuknya tidak dapat diketahui dengan jelas. Salah satu candi di Jawa Timur yang sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut adalah Candi Sawentar. Candi ini ditemukan dalam keadaan terkubur dan rusak parah akibat timbunan material-material lava Gunung Kelud. Candi ini belum selesai dibangun dan relung-relungnya kosong sehingga tidak diketahui pasti bagaimana bentuk arsitektur, kronologi pembangunan dan sifat keagamaannya. Tujuan penelitian Candi Sawentar ini adalah untuk mengetahui perkiraan bentuk dan gaya arsitektur, kronologi pembangunan dan sifat keagamaannya. Dengan demikian diharapkan basil dari penelitian ini dapat menempatkan Candi Sawentar dalam kerangka sejarah kuno serta sejarah arsitektur percandian, khususnya di Jawa Timur pada masa Kerajaan Singhasari dan Majapahit. Metode penelitian yang digunakan meliputi kegiatan pengumpulan data utama, yaitu pengamatan langsung pada Candi Sawentar dengan cara pendeskripsian tertulis, gambar dan foto, sedangkan pengumpulan data tambahan diperoleh dari literatur-literatur pendukung dan laporan penelitian. Setelah itu, data diolah dan dianalisis serta diperbandingkan (metode analogi) dengan candi-candi yang telah teridentifikasi dengan jelas. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa Candi Sawentar memiliki satu tingkatan kaki dan memiliki bagian kaki, tubuh, atap secara lengkap. Bilik utama (garbagrha) terletak di tengah denah candi dan atapnya memiliki tingkatan-tingkatan yang mengecil ke puncak serta diakhiri bentuk kubus. Ciri-ciri tersebut merupakan ciri-ciri bangunan candi pada masa Kerajaan Singhasari, sedangkan untuk sifat keagamaannya, berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa Candi Sawentar merupakan bangunan candi yang bersifat Hindu Saiwa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Ungaling Dian
"
ABSTRAK
Penelitian mengenai gaya arsitektur dan latar belakang keagamaan candi Sanggrahan telah dilakukan, tujuannya ialah untuk mengidentifikasi bentuk gaya arsitektur dan latar belakang keagamaan, serta kronologi bangunan yang terdapat di Candi Sanggrahan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data lapangan dan data kepustakaan. Penelitian dilakukan berdasarkan bentuk arsitektur candi Sanggrahan, kemudian di bandingkan dengan bangunan candi lain yang mempunyai kemiripan bentuk arsitektur dengan candi Sanggrahan. Sedangkan penelitian latar...
"
1998
S11801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa
"Skripsi ini membahas tentang relief - relief lepas yang berasal dari situs Candi Menakjingga dan yang sekarang disimpan di Pusat Informasi Majapahit untuk dapat diketahui latar belakang keagamaan bangunan Candi Menakjingga berdasarkan tema cerita dan penggambaran relief, serta untuk mengetahui perkiraan bentuk Candi Menakjingga dan perkiraan letak panil relief pada bangunan candi. Penelitian ini menggunakan kajian analogi dengan mempersamakan ciri atribut pada relief dan struktur bangunan yang ada di Candi Menakjingga dengan relief dan bentuk bangunan candi lain yang mempunyai ciri yang sama.
Hasil penelitian membuktikan bahwa Candi Menakjingga berlatar belakang agama Hindu dengan perkiraan bentuk denah candi adalah segi empat berukuran 24 x 24 m, menghadap ke arah barat, memiliki satu pagar keliling dan dua teras yang pada dindingnya dipahatkan relief yang mungkin dibaca secara pradaksina. Teras pertama dipahati relief cerita Tantri Kamandaka dan relief hewan ornamental, sedangkan teras kedua dipahati relief cerita Panji.

The focus of this study is the relief from Menakjingga Temple and Majapahit Information Centre. It is to show the background of religion base on tales and relief, also to show form of Menakjingga Temple, place of relief, and building structure. This research use analogical approach that identical the attributes of relief of Menakjingga Temple with relief and form of building from other Temples that shown the same characteristic.
The result proved that the temple has background of Hindu, rectangular sketch with measurement 24 x 24 m, has one hedge and two terraces with relief read as pradaksina. First terrace has relief from sequences of Tantri Kamandaka and decorative relief. Second terrace decorate with the scene of Panji stories."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11416
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LAPEN 03 San c
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fabiola Febrinastri
"
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang hiasan latar belakang relief cerita Arjunawiwaha di candi Jago, Kedaton dan Surawana. Deretan relief cerita pada bangunan suci yang disebut sebagai ragam hias naratif selain menampilkan tokoh-tokoh utama juga bentuk-bentuk lain yang berupa flora, fauna atau bentuk-bentuk dan elemen-elemen lain. Para seniman pahat sangat mungkin menyertakan hiasan latar belakang ini karena mempunyai fungsi atau menyiratkan simbol tertentu.
Data utama dalam penelitian ini adalah relief cerita Arjunawiwaha yang lengkap penceritaanya, yaitu di candi Jago, Kedaton, Surawana. Selain itu disertakan pula terjemahan kakawin Arjunawiwaha versi I. Kuntara Wiryamartana.
Selanjutnya agar penelitian ini memperlihatkan adanya berbagai variasi dan variasi penggambaran hiasan latar belakang di ketiga bangunan tersebut. Perbedaan-perbedaan ini terjadi walaupun dalam adegan-adegan yang sama. Hal ini berarti kreativitas seniman ikut berperan. Setiap bentuk hiasan latar belakang mempunyai fungsi masing-masing dalam memperjelas adegan yang tengah berlangsung. Hal ini terutama dapat dilihat lewat komponen pelengkap adegan yang variatif. Ada beberapa bentuk komponen pelengkap adegan yang hanya ditampilkan dalam adegan-adegan tertentu. Demikian pula dengan bentuk-bentuk elemen lainnya yang disebut ragam hias adegan. Bentuk ini mempunyai fungsi yaitu sebagai simbol adanya kekuatan gaib dan keberadaan roh nenek moyang.
"
1998
S11826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumardjo
"Penelitian ini membahas tentang aktivitas keagamaan dan latar belakang keagamaan berdasarkan data arkeologi yang terdapat pada kepurbakalaan lereng utara pegunungan kapur Tulungagung Selatan pada abad ke XI-XV M, tersebar dibeberapa wilayah kecamatan seperti Kecamatan Boyolangu, Kecamatan Campurdarat, Kecamatan Sumbergempol, Kecamatan Kalidawir, Kecamatan Ngunut. Secara umum penelitian ini akan berusaha melihat gambaran tentang Aktivitas keagamaan dan latar belakang dan secara khusus penelitian ini akan melakukan pembahasan pada setiap kepurbakalaan yang berkaitan dengan data arkeologi, seperti Relief cerita, Gua pertapaan, Patirthan, Arca dewa, Batu teras dan Monolith.
Kajian ini akan menggunakan teori dan konsep yang lajim dilakukan, adalah peralatan ritus dan upacara sebagai sarana dan peralatan menjalankan aktivitas keagamaan yang berwujud merupakan tempat - tempat pemujaan, arca-arca, peralatan bunyi-bunyian dan pakaian yang bersifat suci ini merupakan data yang dapat dikaitkan dengan data arkeologi yang terdapat di kepurbakalaan lereng utara pegunungan kapur Tulungagung Selatan. Selanjutnya data arkeologi yang berada di sekitar penelitian akan menjadi pembanding dalam rangka mengungkapkan masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian keagamaan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian, adalah analisis mengenai keagamaan di kepurbakalaan lereng utara pegunungan kapur Tulungagung Selatan, penelitian ini memiliki beberapa perbedaan dan persamaan, dalam prosesi upacara keagamaan dan latar belakang keagamaan oleh pelaku upacara keagamaan sedangkan tokoh dewa yang terdapat pada tempat pemujaan akan memberikan gambaran tentang latar belakang keagamaan, pada setiap kepurbakalaan, berdasarkan data arkeologi yang terdapat di kepurbakalaan lereng utara pegunungan kapur Tulungagung Selatan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Djafar
"Berbeda dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Jawa Barat `miskin` akan peninggalan masa lalu berupa candi. Namur, citra itu mulai berubah selelah ditemukannya sejumlah bukit kecil (unur) oleh Tim Arkeologi Universitas Indonesia tahun 1984 di daerah Batujaya, Karawang. Mulai saat itu, penelitian percandian di situs Batujaya ini dilakukan secara bertahap. Saat ini baru diteliti 12 situs dari 24 situs yang telah di survei.Namun demikian, belum diperoleh kejelasan tentang gaya arsitektur, kronologi dan sistem pcrcandiannya. Hal lain yang memaksa untuk melakukan penelitian di percandian di daerah Batujaya ini adalah pertimbangan lokasi berupa sawah sehingga mengancam keleslarian bangunan candi akibal genangan dan resapan air. Di samping itu, aktivitas sehari-hari penduduk dalam mengerjakan sawah dengan cara mencangkul dan memperluas petak sawah dapat merusak dan menghabisi unur yang di dalamnya terpendam candi.
Secara umum tujuan penelitian ini adalah memberikan pengetahuan dan lemuan baru tenlang kebudayaan dan masyarakat masa lalu, khususnya percandian di Jawa Barat Secara khusus yang ingin dicapai dalam kajian ini adalah (I) rekonstruksi bentuk bangunan candi, arsitektur, ornamental dan latar keagamaan, (2) Kronologi bangunan candi, dan (3) sistem percandian di sites Batujaya.
Penelitian ini mcrupakan kegiatan arkeologi lapangan (field archaeology) yang penekanannya pada kegiatan penggalian (excavation). Pengumpulan data lapangan dilakukan dengan metode survei dan ekskavasi, dengan fokus untuk mengetahui data fisik bangunan dan lingkungannya. Pengolahan data dilakukan dengan metode analisis bahan, bangunan dan kontekstual untuk mengetahui teknik dan fungal bangunan candi. Sedangkan pada pengolahan data dilakukan analogi sejarah (historical analogy) dan data lapangan (site comparative) dalam rangka penyusunan scjarah kebudayaan.
Hasil penelitian yang telah dicapai pada tahun kedua ini sasungguhnya masih perlu diteliti lagi secara intensif. Bangunan candi yang ditemukan semuanya terbuat dari bata. Umumnya bangunan candi yang ditemukan hanya tinggal bagian kaki atau bagian dasar bangunan Struktur bata bagian atas umumnya sudah rusak dan tidak beraturan lagi. Situs-situs yang diteliti intensif dalam penelitian ini adalah SEG I, SEG II-A, SEG H -B, SEG III-A, SEG IV, SEG V, SEG IX, TLJ I-A, TLJ I-B, TLJ I-C, TIJ V, DAN TLJ VIII
Adapun kesimpulan sementara yang dapat diberikan adalah:
a. Masing-masing bangunan candi.memiliki gaya arsitektur yang beraneka ragam
b. Bangunan candi tersebut memiliki latar agama Buddha
c. Kronologi absolut pereandian Batujaya belum diketahui karena sampel untuk uji laboratorium masih kurang dari memadai. Namun demikian, secara relatif diduga berasal dari dua tahap yaitu tahap pertama abad V--VII M (Tarumanagara), dan tahap kedua abad V11-X M (pengaruh Kerajaarl Sriwijay-a)
d. Sistem pencandian, dalam hal ini sistem peribadatan agama Buddha, baru terbatas pada 11 situs yang diteliti."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Semarang: Dahara Prize, 1992
658.4 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>