Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri H. Martiana
"ABSTRAK
Klenteng Wan jie si-Jakarta. Klenteng adalah sebuah bangunan suci bagi masyarakat Cina yang menganut kepercayaan agama Buddha, Tao dan Khong Hu Cu. Bangunan klenteng mempunyai bentuk bangunan yang khas dengan ciri-cirinya tersendiri, seperti susunan warna dan motif dekorasi bangunan raya dan menyolok. Begitu puIa dengan konstruksi bangunannya dimana pilar-pilar kayu menopang bawah atap, sudut-sudut atap melengkung ke atas yang pada umumnya dihiasi dengan hewan naga.
Keletakan sebuah klenteng pada saat akan didirikan ditentukan pula oleh perhitungan Feng Sui agar bangunan klenteng terhindar dari pengaruh jahat. Begitu pula mengenai arah hadap klenteng. Di Cina ada anggapan bahwa bangunan yang menghadap ke arah Barat Laut maupun Tenggara adalah arah yang menghadap ke pintu kejahatan.
Dari sejumlah klenteng yang ada di Jakarta, pada umumnya mempunyai ciri-ciri bangunan klenteng yang sesungguhnya. Tapi ada sebuah klenteng yang arsitekturnya sama sekali tidak menunjukkam ciri-ciri bangunan klenteng pada umumnya. Klenteng tersebut adalah klenteng Wan jie si yang terletak di jalao Lautze No. 38 - Jakarta Pusat, klenteng ini berbentuk rumah tinggal dari masa Kolonial.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1)untuk mengetahui hal-hal apa yang menyebabkan bangunan rumah tinggal dapat dijadikan sebuah klenteng, (2) untuk menambah kepustakaan'mengenai bangunan klenteng sebagai salah satu peninggalan arkeologi dari masa Kolonial.
Metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang dikehendaki adalah: (1) pengumpulan data mengenai bangunan klenteng mela]ui studi kepustakaan, (2) pendeskripsian terhadap klenteng Wan jie si dan klenteng Jio de yuan sebagai klenteng pembanding, (3) pada tahap eksplanasi dilakukan perbadingan, untuk mengetahui komponen-2 bangunan apa saja yang terdapat pada klenteng Jin de yuan tapi tidak terdapat pada klenteng Wan jie si dan kesamaan-2 komponen yang terdapat pada ke dua klenteng tersebut.
Kesimpulan yang di dapat dalam penelitian ini adalah: bahwa arsitektur klenteng dengan segala dekorasi yang raya dan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sebuah klenteng tidak mutlak harus dibuat, tapi ada yang ha1 yang 1ebih yaitu harus mengikuti perhitungan Feng Sui.
Bangunan rumah tinggal tersebut dapat dijadikan klenteng karena bangunan tersebut mempunyai keletakan lokasi dan arah hadap yang sesuai dengan ilmu Feng Sui. Selain itu rumah tinggal ini mempunyai salah satu prinsip utama dalam pembuatan sebuah klenteng yang dikemuakan oleh Evelyn Lipp, yaitu mempunyai halaman terbuka dengan pintu gerbang pada pintu masuk utama.

"
Lengkap +
1990
S12050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jiang, Zhuangde
Tai bei shi: Zhengzhong Shuju Yinhang, 1985
SIN 590 JIA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lady Nuzulul Barkah Farisco
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas hubungan bentuk dan tata letak bangunan, ornamentasi, dan feng shui yang diaplikasikan pada klenteng Dharma Rahayu Indramayu. Pada pembahasannya dapat dilihat apakah klenteng ini dibangun sesuai dengan aturan feng shui yang umumnya diterapkan dalam bangunan suci dan penerapan yang umumnya ada dalam suatu arsitektur Cina. Selain itu, dapat dilihat ragam ornamen yang terdapat dalam klenteng Dharma Rahayu, apakah memiliki korelasi atau tidaknya terkait letaknya yang berada di wilayah pesisir Jawa. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk merekonstruksi salah satu hasil kebudayaan etnis Cina yang terdapat di Indramayu, berupa bangunan suci Klenteng. Hasil dari penelitian ini berupa klenteng Dharma Rahayu dibangun berdasarkan unsur feng shui dan aturan umum yang terdapat dalam bangunan Cina, khususnya bangunan suci. Ornamen yang terdapat dalam klenteng Dharma Rahayu berkaitan erat dengan letaknya yang dekat dengan perairan, dilihat dari beberapa jenis ornamen yang terdapat dalam klenteng Dharma Rahayu. Klenteng Dharma Rahau dibangun oleh masyarakat Cina yang berasal dari wilayah Cina bagian selatan, terlihat dari bentuk bangunan klenteng yang umumnya terdapat di wilayah Cina bagian selatan.

ABSTRACT
This undergraduate thesis talked about how is the correlation between shape, layout, and ornamentation in Dharma Rahayu temple is applied. This study observed the correlation between feng shui and basic rule of chinese architecture which is applied in Dharma Rahayu temple. Moreover, it can be seen ornament type in Dharma Rahayu temple, which has correlation or not with location in north coast of Java. Purpose of this research is to reconstruction one of the Chinese culture in Indramayu in the past, which is sacred building. At the end of this research, the result from the analysis is Dharma Rahayu Temple built with feng shui and general rule of basic chinese architecture, especially for sacred building. The ornamentation in this temple closely related with the location that near from sea and also river, it can be seen from motif in Dharma Rahayu temple that is divided into several types of ornamentation. Dharma Rahayu temple build by people from south China, it can be seen from the shape, ornament, and also deity inside the temple that is generaly aplicate from south China temple."
Lengkap +
2016
S66878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jong, Yong-ho
Seoul: Daewansa, 2007
R KOR 726.143 JON s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Putrianti Narita
"Landmark sebagai salah satu elemen fisik yang terdapat di dalam lingkungan, memiliki peran sebagai pemberi identitas dan pusat orientasi suatu wilayah, Pemaknaan terhadap landmark tidak selamanya dilihat secara fisik namun juga secara sosial dari bagaimana keterlibatan manusia terhadapnya. Skripsi ini membahas seberapa jauh pemaknaan landmark di dalam suatu lingkungan hingga dapat berperan sebagai patokan dilihat dari bagaimana pendekatan pengalaman ruang manusia terhadapnya. Dari tinjauan studi kasus lingkungan pemukiman dan perkantoran, terlihat adanya perbedaan yang cukup menonjol antara seberapa jauh aspek fisik dan aspek sosial berperan dalam membuat suatu elemen dalam lingkungan dimaknai sebagai landmark.

Landmarks as one of the physical elements in the environment have a role as an identity and point of references of an area. The meaning of landmarks is not always seen physically but also socially from how the human involvement with the landmark. This thesis discusses how far the meaning of landmarks within an environment to be serves as a reference in an environment by knowing how it is approached by human experience of space. By reviewing the case study; neighborhoods and offices environment, there is a difference between both area in how much the physical aspects and social aspects play a role in creating an element within the environment sensed as landmarks."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52282
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Indah Sari Dewi
"Kebudayaan merupakan hasil dari cipta rasa dan karsa manusia. Salah satu unsur dari kebudayaan manusia tersebut adalah religi. Religi selalu berkaitan dengan kehidupan manusia baik masa lampau maupun masa sekarang. Religi atau kepercayaan pada hal-hal yang bersifat spiritual selalu berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Kepercayaan pada hal-hal yang bersipat spiritual ini mempercayai adanya kekuatan lain di luar diri manusia yang mengusai alam semesta atau adanyaYang Maha atas segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Setiap religi atau agama memerlukan wadah dan sarana untuk menunjang aktivitas peribadatannyya. Salah satu bentuk wadah dan sarana tersebut adalah bangunan suci. Oleh kerena aktifitas ritual peribadatan pada setiap agama adalah berbeda, maka secara logikanya kebutuhan akan tempat dan ruangan pun berbeda. Kebutuhan ini indentik dengan rasa nyaman, praktis dan sesuai dalam melakukan aktivitas ritual peribadatan. Hal ini pun indentik dengan ajaran dan nilai yang ada dalam agama itu sendiri. Kebutuhan ini kemudian diwujudkan dalam konsep pembangunan suci yang kemudian menjadi salah satu penyebab timbulnya kekhasan bentuk pada sebuah bangunan suci. Salah satunya adalah mesjid. Dalam sebuah konsep penataan ruang pada sebuah bangunan mesjid yang selalu lapang, terdapat kolam bersuci dan adanya batasan yang memisahkan penempatan jemaah perempuan dan laki-laki., Kelenteng juga memiliki konsep penataan ruang yang disesuaikan dengan kebutuhan para pemeluknya. Hal ini tercermin dalam pola penataan ruang, sistem kontruksi bangunan, dan komponen-komponen yang terdapat di dalamnya"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Syahlan Rivai
"Mengelola kapasitas dari sebuah organisasi adalah sebuah aktifitas yang seringkali diremehkan, dan oleh karena itu seringkali tidak dilakukan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa tingkat penggunaan dari jaringan WAN di PT XYZ, sebuah produsen produk-produk kimia kebutuhan rumah tangga yang kemudian dibandingkan dengan kebutuhan minimum dari kapasitas jaringan WAN itu sendiri dengan memandang aspek-aspek yang mempengaruhi sesuai dengan ITIL - Capacity Management. Penghitungan dilakukan berdasarkan rekomendasi dari vendor aplikasi masing-masing (SAP dan Microsoft), dan kesepakatan dengan bisnis. Capacity Plan yang dihasilkan oleh penelitian ini dapat dijadikan awal mula untuk penerapan proses Pengelolaan Kapasitas.

Managing capacity of an organization is an activity which often underestimated and done improperly. The purpose of this research is to analyze usage level of WAN capacity within PT XYZ, a manufacturer of household chemicals, to compare against minimum requirement of WAN Capacity itself. This is done by considering the influence aspects in accordance with ITIL - Capacity Management. The bandwidth measurement is based on vendor`s recommendation of each applications (SAP and Microsoft), and also by an agreement with The Business. The Capacity Plan which is the outcome of this research can be used as reference for the company as a starting point to implement Capacity Management Process."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2008
PA-147
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Handoko
"Penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi ini pada dasarnya membahas mengenai korelasi/ hubungan antara bentuk-bentuk gapura dengan keletakannya di dalam kompleks keraton. Gapura merupakan bangunan pintu gerbang yang keberadaannya tidak terbatas hanya pada kompleks keraton saja, tetapi dapat juga berada pada kompleks pemakaman, mesjid, candi dan sebagainya. Data berupa gapura keraton diambil sebagai objek penelitian ini mengingat keraton memiliki berbagai simbol kekuasaan yang diungkapkan antara lain lewat arsitekturnya. Dari deskripsi gapura-gapura pada keraton-keraton di Cirebon (Keraton Kasepuhan, Kanoman dan Kacerbonan), dapat dilihat banyaknya variasi-variasi bentuk gapura, meskipun pada dasarnya tetap merupakan 2 tipe, candi bentar dan paduraksa. Pengaruh arsitektur Hindu (pra-Islam) masih tampak pada gapura-gapura tersebut. Misalnya dari ragam hiasnya serta adanya komponen-komponen pelengkap gapura yang biasanya terdapat pada candi, yaitu pipi-tangga, menara sudut pipi-tangga dan kemuncak. Pola dasar peletakan gapura-gapura di kompleks keraton pun masih menampakkan pola lama. Seperti yang terlihat di Keraton Kasepuhan dan Kanoman dimana gapura-gapura candi bentar ditempatkan pada halaman luar dan gapura-gapura paduraksa pada halaman dalam."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Hotma Linda Abigail
"Klenteng, sebagai suatu tempat ibadah tentunya mewakili kebudayaan masyarakat pendukungnya. Akan tetapi klenteng Da Bo Gong, klenteng yang menjadi bahan penelitian pada penulisan skripsi ini memiliki dua karakteristik kebudayaan di dalamnya. Pada klenteng ini terdapat makam Islam yang dianggap keramat oleh penduduk dan diziarahi baik oleh orang-_orang Cina maupun penduduk pribumi. Sebagai satu-satunya klenteng yang memiliki 'percampuran' seperti itu di Jakarta, menjadikan klenteng ini memiliki keunikan tersendiri untuk diteliti lebih lanjut.
Dengan demikian muncul pertanyaan penelitian apakah gambaran umum arsitektural yang biasa terdapat pada klenteng-klenteng terlihat juga dalam pembangunan klenteng ini. Hal tersebutlah yang merupakan permasalahan dalam penelitian ini. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini ialah memperbandingkan gambaran umum arsitektural yang biasa diterapkan di klenteng-klenteng dengan yang terlihat pada klenteng Da Bo Gong; menelusuri sejauh mana gambaran umum itu diterapkan pada klenteng Da Bo Gong, dan mengamati bagian-bagian bangunan klenteng yang masih menerapkan gambaran umum gaya arsitektur tersebut.
Langkah kerja pertama dari penelitian ini ialah dengan melakukan studi pustaka. Penulis mengumpulkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai arsitektur bangunan klenteng. Dan hasil penelitian tersebut terlihat beberapa kesamaan gaya arsitektur yang diterapkan pada klenteng-klenteng dan juga aturan umum geomansi yang kerap kali diterapkan pada klenteng. Penulis merangkum gambaran umum arsitektur klenteng dan aturan geomansi tersebut yang dijadikan pedoman untuk melihat apakah gambaran umum tersebut terlihat juga pada bangunan klenteng Da Bo Gong. Setelah itu dilakukan studi lapangan dengan mengamati langsung objek penelitian. Penelitian dibatasi hanya pada bangunan utama pemujaan dan ruang keramat, yaitu ruang dimana terdapat makam Islam tersebut. Pembatasan dilakukan dengan alasan karena pada masa-masa kemudian didirikan bangunan-bangunan tambahan yang tidak terlalu berhubungan dengan penelitian ini. Pada tahap ini dilakukan deskripsi mulai dari kaki, tubuh, dan atap. Setiap bagian tadi diamati bagaimana komponen arsitekturalnya, komponen ornamental, komponen ruang yang merupakan isi dari ruan atau bagian tersebut. Perekaman data dilakukan dengan pengukuran, penggambaran dan pengambilan foto. Setelah itu penulis menganalisa data dengan melakukan perbandingan. Hasil yang telah diperoleh melalui studi pustaka kemudian diperbandingkan dengan hasil yang diperoleh dari studi lapangan untuk melihat seberapa besar gambaran arsitektural klenteng dan geomansi yang diterapkan. Untuk memudahkan analisa, perbandingan dilakukan dengan menggunakan tabulasi yang pada akhirnya melihat persentase gambaran umum yang diterapkan dengan yang tidak.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S12000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>