Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157721 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahanizar
"Upacara penetapan Sima merupakan suatu peristiwa yang panting pada masa lalu,karena menandakan berubahnya suatu daerah menjadi daerah bebas pajak. Status ini berlangsung sampai waktu yang tidak terbatas. Pada masa lalu penetapan sima sering dilakukan, hal ini terbukti dari banyaknya prasasti penetapan Sima yang ditemukan, baik berupa prasasti tembaga maupun prasasti batu. Dalam skripsi ini dibahas upacara penetapan Sima pada masa Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala dan Rakai Watukura Dyah Balitung berdasarkan prasasti penetapan Sima yang telah ditemukan dan dialih aksarakan. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimanakah upacara penetapan Sima pada masa Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala dan Rakai Watukura Dyah Balitung, persamaan dan perbedaannya, (2) mengetahui solidaritas masyarakat pada pelaksanaan upacara penetapan Sima. Penelitian ini pada dasarnya menggunakan pembagian komponen religi yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat, yaitu (1) emosi keagamaan, (2) sistem kepercayaan, (3) sistem Titus dan upacara religi, (4) sarana religi, dan (5) umat agama. Di samping itu penelitian ini jugs bertolak dari salah satu gagasan yang dikemukakan oleh Robertson Smith (seperti yang dikutip oleh Koentjaraningrat) yang menyatakan bahwa upacara religi juga mempunyai fungsi meningkatkan solidaritas masyarakat. Untuk mengetahui bagaimanakah upacara penetapan Sima pada masa Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala dan Rakai Watukura Dyah Balitung, pertama-tama yang dilakukan adalah menterjemahkan isi prasati yang digunakan sebagai data, kemudian menyusun rangkaian acara upacara penetapan Sima. secara urut. Rangkaian acara dari tiap tiap prasasti dibandingkan, kemudian disusun suatu gambaran umum upacara penetapan Sima pada masing-masing raja. Setelah itu dilakukan perbandingan antara upacara penetapan sima pada masa Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala dengan Rakai Watukura Dyah Balitung. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui bahwa upacara penetapan Sima pada masa Rakai Watukura Dyah Balitung lebih banyak rangkaian acaranya dibandingkan dengan masa Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala. Untuk mengetahui solidaritas masyarakat, dilakukan penafsiran isi prasasti yang digunakan sebagai data dan berdasarkan penafsiran ini dapat diketahui adanya solidaritas masyarakat pada saat pelaksanaan upacara Sima baik antara penduduk dari desa yang dijadikan Sima maupun dengan penduduk dari desa lain."
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Darmawan
"Skripsi ini membahas tentang wanua dari kerajaan Mataram Kuno pada masa Śrī Mahārājā Rakai Watukura Dyah Balitung Śrī Dharmodaya Mahaśambbhu. Raja Dyah Balitung memimpin kerajaan Mataram kuno pada 899 - 911 M dan telah mengeluarkan 45 prasasti yang isinya banyak memberikan informasi tentang peristiwa pada masa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, analisis dan interpretasi.
Hasil dari penelusuran ini dikaitkan dengan kajian toponimi berdasarkan kesamaan nama wanua pada masa raja Dyah Balitung pada nama kelurahan atau kecamatan pada masa sekarang. Setelah dilakukan penelusuran mengenai toponimi dari wanua-wanua tersebut, dapat ditarik sebuah asumsi wilayah kekuasaan Śrī Mahārājā Rakai Watukura Dyah Balitung Śrī Dharmodaya Mahaśambbhu. Jika dilihat pada masa sekarang, sedikitnya meliputi Kabupaten Kendal, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Wonosobo. Hal tersebut juga didukung dengan temuan bangunan-bangunan suci atau candi-candi yang berada di lima wilayah tersebut.

This mini thesis discuses about wanua from Ancient Mataram Kingdom at the time King Śrī Mahārājā Rakai Watukura Dyah Balitung Śrī Dharmodaya Mahaśambbhu. King Dyah Balitung Lead in Ancient Mataram Kingdom at 899 - 911 C and had Issued 45 inscriptions which give many information about what happened in that time. This study uses data collection, analysis and interpretation.
This research used Toponimy study base on names of wanua at time King Dyah Balitung and compare sub-district with now. After that, the conclusion is region of King Dyah Balitung, at least covered Kendal, Temanggung, Magelang, Semarang, and Wonosobo. The conclusion is also supported by the findings of candi at that sub-district.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna Ilham Hidayatullah
"Kerajaan Mataram Kuna merupakan salah satu kerajaan yang menguasai Jawa Tengah dan Jawa Timur pada masa Klasik. Penemuan prasasti-prasasti yang meneurut de Casparis merupakan sumber sejarah utama membolehkan peneliti untuk melihat gambaran-gambaran masa lalu, dari dimensi budaya, politik ataupun sosial pada masa itu. Artikel ini mencoba untuk menjelaskan jenis-jenis kekuasaan yang ada pada masa pemerintahan Raja Dyah Balitung dan dampaknya pada tindakan yang raja tersebut lakukan. Metodologi yang dipakai untuk artikel ini berhubungan dengan mengumpulkan data-data yang ada tentang prasastiprasasti masa Dyah Balitung, klasifikasikan jenis-jenis kekuasaan sosial yang muncul di dalam prasasti; dan dari itu, mencoba menjelaskan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam prasasti dari sisi jenis-jenis kekuasaan tersebut.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa ada setidaknya tiga jenis kekuasaan dari kajian prasasti-prasasti masa Dyah Balitung, yaitu Coercion, Reward dan Legitimacy. Ketiga jenis kekuasaan tersebut memengaruhi tindakan-tindakan yang terjadi di dalam prasasti-prasasti yang dikaji, seperti penetapan tanah sima, penghilangan hutang, perluasan tanah sawah, pengurangan pajak, dan pemberian tanah sima kepada orang berjasa kepada raja.

The Kingdom of Mataram Kuna is one of the many kingdoms that ruled Central and East Java during the Indonesian Classical Period. The findings of many steles which are the primary source of historical records in Indonesia according to de Casparis, would allow a researcher to see glimpses of the past, in either cultural, political, or social side of society during that time. This article attempts to explain kinds of power that is shown during the rule of King Dyah Balitung and its effects to the king’s actions. The methodology used to answer the issues involving within this article revolves around collecting any data of the steles issued during the king’s rule, classify the kinds of social power that is reflected within the steles itself; then attempts to explain the king’s actions with the previous knowledge of powers.
This research will explain that there is at least three kinds of power written in the steles during King Balitung’s rule; which were Coercion, Reward and Legitimacy. These three kinds of power effect the actions taken written on the stele, which are setting free lands (sima), debt absolvement, increasing size of farmland, tax reduction, giving free lands (sima) to individuals who helped the kingdom.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rita Fitriati
"Penelitian mengenai pasak-pasak (persembahan yang biasanya diberikan pada waktu upacara penetapan sima) telah dilakukan terutama berdasarkan data prasasti dari masa pemerintahan raja Balitung dan Sindok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui unsur pasak-pasak apa raja yang terdapat pada prasasti dari masa Balitung dan Sindok, untuk kemudian melihat hubungan antara pasak-pasak tersebut dengan si penerima maupun dengan tanah sima yang bersangkutan. Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa pada masa pemerintahan Balitung dan Sindok dikeluarkan pasak-pasak yang berbeda-beda baik dalam jenis maupun jumlahnya hampir dalam setiap prasasti. Faktor-faktor yang Menyebabkan terjadinya perubahan itu kemudian dapat diketahui berdasarkan: 1. jumlah orang yang menerima 2. jenis jabatan yang menerima. tetapi kemudian ternyata suatu jenis jabatan yang sama dapat menerima pasak-pasak. dengan jenis atau jumlah yang berbeda pula, oleh karena itu masih diperlukan faktor-faktor penyebah lainnya, yang kemungkinan antara lain adalah luas dari suatu sima atau tingkat dari kemakmuran suatu desa. Terlepas dari masalah perbedaan dari Pasak-pasak itu sendiri, yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa pemberian pasak-pasak merupakan suatu ketentuan dalam kehidupan masyarakat Jawa Kuno."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismayantika Dyah Puspasari
"ABSTRAK
Investasi dalam dunia keuangan tidak selalu mengandung unsur haram dan riba, karena dalam produk syariah banyak investasi dengan unsur halal yang ditawarkan. Islam sendiri sangat melarang segala sesuatu yang diperoleh umatnya dengan cara riba, gharar, dan maysir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana sistem syariah yang dianut oleh lembaga asuransi yang menganut prinsip syariah. Pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, di mana pada penelitian kualitatif, masalah yang diangkat oleh peneliti masih bersifat belum jelas sehingga masih bersifat sementara dan nanti akan berkembang setelah peneliti bersosialisasi dengan informan. Bahwa keuntunga yang diperoleh dari investai akan dikumpulkan untuk membantu pembayaran klaim asuransi semua umat nasabah asuransi syariah dengan memegang prinsip kebaikan bersama dan sistem gotong royong."
Jakarta: Bidang Penelitian dan Pengembangan AAMAI, 2018
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Anggitawati
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Kausalitas Granger antara pergerakan nilai tukar dan arus masuk bersih asing di pasar modal Indonesia, menggunakan data harian untuk periode 2011 hingga 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah vektor autoregresi VAR . Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergerakan imbal hasil nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS dan arus masuk bersih asing pada pasar modal. Penelitian ini juga membedakan arus masuk bersih asing pada pasar modal menjadi pasar saham dan pasar surat utang. Hasil VAR menunjukkan respon pergerakan nilai tukar terhadap guncangan transaksi asing pada pasar surat utang adalah negatif dan signifikan, sedangkan respon terhadap guncangan transaksi asing pada pasar saham lebih rendah. Di sisi lain, hasil menunjukkan repon yang lebih lambat pada arus transaksi asing terhadap guncangan pada pergerakan nilai tukar.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the causality between the movement of the exchange rate and net foreign inflow in capital market Indonesia, using daily data for the period 2011 to 2016. The research method used is the vector autoregression VAR . Variables used in this study is the return movement of the Rupiah against the US Dollar and net foreign inflow in capital market. This Research also distinguish net foreign inflow into stock market and bond market. The VAR results show that the response of the exchange rate movement to the shock in the foreign transaction flows in bond market is a negatif and significant, while the response to the shock in the foreign transaction flows in stock market is low. On the other side, the result show slower response of the foreign transaction flows to the shock in the exchange rate movement."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Purnamasari
"Sambandha merupakan salah satu unsur dari prasasti sīma, yaitu prasasti yang memperingati sebuah tanah dijadikan sīma. Sambandha merupakan alasan atau sebab dari sebuah peristiwa yang pada akhirnya diabadikan dalam sebuah prasasti. Hal yang unik adalah rupanya sambandha tidak hanya ditemukan pada prasasti sīma, namun juga pada prasasti jayapatra dan prasasti pajak. Sambandha dari ketiga jenis prasasti tersebut memiliki perbedaan dalam hal fungsi, ragam, dan cara penganugerahannya. Akan tetapi ketiganya sama-sama berfungsi mengantarkan alasan dibalik peristiwa yang diabadikan dalam prasasti. Dinamika masa pemerintahan Balitung berkembang dalam setiap periode. Berdasarkan sambandha dari prasasti-prasastinya, masa pemerintahan Balitung sangat penuh dinamika dan gejolak terutama pada akhir-akhir pemerintahannya.

Sambandha is one element of the inscription sima, the inscription commemorating a land made sima. Sambandha is the reason or the cause of an event which in turn perpetuated in an inscription. The unique thing is apparently sambandha not only found in the inscriptions sima, but also the inscriptions jayapatra and inscriptions oftaxes. Sambandha of the three types of inscriptions may have differences in terms of function, range, and how it is given. However, they have in common is to deliver the reasons behind the events warned in inscriptions. The dynamics of Balitung reign developing in every period. Based sambandha from his inscriptions, Balitung reign is full of dynamics and turbulence, especially in the late reign."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43006
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Utami Sulistianingtyas
"ABSTRAK

Sekolah merupakan sebuah lingkungan sekunder bagi seorang remaja setelah lingkungan keluarga. Siswa memiliki anggapan bahwa dunianya adalah sekolah, tugas sekolah. Gambaran dan penilaian seorang siswa tentang diri sendiri pada saat sekarang akan berpengaruh pada apa yang terjadi di masa mendatang saat pengerjaan tugas sekolah. Konsep diri yang dimiliki oleh siswa dapat memengaruhi tingkah laku siswa untuk menentukan cara untuk menyelesaikan tugas sekolah dan mendapatkan prestasi yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan menyontek pada siswa di Sekolah Menengah Kejuruan. Partisipan penelitian ini terdiri dari 93 orang pada siswa yang berada di Sekolah Menengah 1 Palopo. Penelitian ini menggunakan alat ukur TSCS (William H.Fitts), untuk mengukur konsep diri, dan Pattern of Adaptive Learning Scales (PALS, dari Midgley 2000), untuk mengukur tingkah laku menyontek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan skor yang signifikan antara konsep diri dan tingkah laku menyontek.


ABSTRACT

School is adolescent’s secondary environment, after family. Students think that school was their world. Students judgment and perception about themselves will affect how they do shoolwork, and their future. Students self-concept could affect their behavior in doing schoolwork and getting academic achievements. This study aims to discover the relationship between self-concept behavior on high school students. Participants of this study consists of 93 high school students from Palopo high school. Measurments used in this study was TSCS for measuring self-concept and PALS to measure cheating behavior. Results showed that there’s a significant score relationship between self-concept and cheating behavior.

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Widiastuti
"Tikus liar dan domestikasi mempunyai potensi faktor risiko bagi kesehatan
masyarakat. Mereka dapat membawa mikroorganisme yang dapat ditrans-
misi melalui kontak dengan urine maupun feses atau melalui ektoparasit
yang ada di tubuh mereka. Pada penelitian ini, diamati prevalensi mikro-
organisme zoonotik pada tikus yang tertangkap di Pasar Kota Kabupaten
Banjarnegara. Bakteri Salmonella paratyphi B dan Salmonella paratyphi C
menunjukkan prevalensi yang paling tinggi (masing-masing 20%). Spesies
bakteri lain yang ditemukan antara lain Salmonella typhimurium, Citroto-
bacter, Citrotobacter frendii, Enterotobacter cloacae, Escherichia coli (E.
coli) dan Proteus miriabilis. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa tikus
yang berada di pasar dapat berperan sebagai reservoir untuk berbagai
bakteri zoonotik seperti Salmonella dan E.coli.
Commensal as well as wild rats and mice may present a potential risk to
public health. They may harbour microorganisms that can be transmitted
either through contact with infected rodent urine or faeces, or through
ectoparasites. Prevalence of zoonotic microorganism in house rat (Rattus
tanezumi) was studied in City Market of Banjarnegara Regency. Salmonella
paratyphi B and Salmonella paratyphi C showed the highest prevalence in
faecal material of Rattus tanezumi (20%). The other species of bacteria
such as Salmonella typhimurium, Citrotobacter, Citrotobacter frendii,
Enterotobacter cloacae, Eschericia coli (E. coli) and Proteus miriabilis were
also found in this study. These results indicated that house rat may act as
reservoir for zoonotic bacteria such as Salmonella and E.coli."
Balai Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>