Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196611 dokumen yang sesuai dengan query
cover
H.R. Junizar
"Cerita Arjunawiwaha yang diangkat dari kakawin Ariunawiwaha dipahatkan sebagai relief pada beberapa bangunan kepurbakalaan di Jawa Timur, yaitu (secara kronologis) Gua Selamangleng (Tulungagung), Candi Jago (Malang), Gua Pasir (Tulungagung), Candi Surawana (Kediri), Candi Kedaton (Probolinggo), dan Candi Kendalisada (Gunung Penanggungan). Bangunan kepurbakalaan yang memahatkan cerita paling lengkap adalah Candi Jago. Identifikasi relief cerita Ariunawiwaha berdasarkan kakawin Arjunawiwaha pada candi tersebut dilakukan oleh J.L.A. Brandes. Kelengkapan cerita yang ditampilkan relief di Candi Jago dan hasil identifikasi Brandes merupakan dasar dilakukannya kajian dalam skripsi ini, yaitu berupaya mengungkapkan dan mengenali secara khusus tokoh-tokoh dalam relief cerita Ariunawiwaha di Candi Jago, sekaligus mengenali persamaan dan perbedaannya dengan kakawin. Tokoh-tokoh yang digambarkan dalam relief tetapi tidak digambarkan, atau digambarkan secara berbeda, dalam kakawin dibandingkan dengan tokoh-tokoh dalam relief cerita Arjunawiwaha pada bangunan-bangunan kepurbakalaan lain di Jawa Timur, yang sezaman dengan Candi Jago. Termasuk di dalamnya adalah bangunan-bangunan kepurbakalaan yang telah disebutkan terdahulu, kecuali Gua Selamangleng. Hal-hal yang dibandingkan adalah benda-benda yang terdapat pada tubuh tokoh dan sikap tubuh tokoh. Persamaan dan perbedaan yang tampak kemudian rupanya berkenaan dengan kreativitas seniman pemahat dan lingkungan tempat asalnya, yaitu dari kalangan istana atau desa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabiola Febrinastri
"
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang hiasan latar belakang relief cerita Arjunawiwaha di candi Jago, Kedaton dan Surawana. Deretan relief cerita pada bangunan suci yang disebut sebagai ragam hias naratif selain menampilkan tokoh-tokoh utama juga bentuk-bentuk lain yang berupa flora, fauna atau bentuk-bentuk dan elemen-elemen lain. Para seniman pahat sangat mungkin menyertakan hiasan latar belakang ini karena mempunyai fungsi atau menyiratkan simbol tertentu.
Data utama dalam penelitian ini adalah relief cerita Arjunawiwaha yang lengkap penceritaanya, yaitu di candi Jago, Kedaton, Surawana. Selain itu disertakan pula terjemahan kakawin Arjunawiwaha versi I. Kuntara Wiryamartana.
Selanjutnya agar penelitian ini memperlihatkan adanya berbagai variasi dan variasi penggambaran hiasan latar belakang di ketiga bangunan tersebut. Perbedaan-perbedaan ini terjadi walaupun dalam adegan-adegan yang sama. Hal ini berarti kreativitas seniman ikut berperan. Setiap bentuk hiasan latar belakang mempunyai fungsi masing-masing dalam memperjelas adegan yang tengah berlangsung. Hal ini terutama dapat dilihat lewat komponen pelengkap adegan yang variatif. Ada beberapa bentuk komponen pelengkap adegan yang hanya ditampilkan dalam adegan-adegan tertentu. Demikian pula dengan bentuk-bentuk elemen lainnya yang disebut ragam hias adegan. Bentuk ini mempunyai fungsi yaitu sebagai simbol adanya kekuatan gaib dan keberadaan roh nenek moyang.
"
1998
S11826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Joenoes
"Relief di teras kedua candi induk Panataran berdasarkan penelitian Stein Callenfele dikatakan sebagai relief yang mengikuti jalan cerita dari kakawina Kranayana, yang inti ceritanya adalah penculikan Rukmini oleh Krana . Selain Kranayana terdapat beberapa kakawin lain yang mempunyai inti cerita yang sama, tetapi jika dilihat dari usia kakawin tersebut kebanyakan lebih muda daripada candi induk Panataran. Stein Callenfele sewaktu akan nembandingkan carita dari relief dengan cerita dari kakawin mendapat kesulitan karena kakawin-kakawin mengenai penculikan Rukmini oleh Krana yang ada belum diterjemahkan dari bahasa Jawa kuno ke bahasa Belanda. Sehingga Stein Callenfels hanya menggunakan kakawin Kranayana yang diterjemahkan dengan bantuan R. Ng. Poerbatjaraka. Berdasarkan pendapat dari Stein Callenfels mengenai relief di teras kedua candi induk Panataran, maka diadakan penelitian kembali berupa perbandingan antara relief tersebut tidak hanya dengan kakawin Kranayana, tetapi juga kakawin Hariwansa. Relief di teras kedua candi induk Panataran ini dideskripei kembali secara lebih mendetil, lalu tokah-tokoh dan adegan-adegan yang ada pada relief diidentifikasi, sehingga dapat diadakan perbandingan dengan kakawin Kranayana dan Hariwafa. Mari perbandingan tersebut diketahui bahwa meskipun terdapat beberapa adegan pada panil relief di teras kedua candi induk Panataran yang tidak dapat dite_rangkan oleh kakawin Kranayana atau Hariwansa; tetapi pada dasarnya kakawin Kranayana memang lebih sesuai alur ceritanya dengan alur cerita yang terdapat pada panil relief di teras kedua candi induk Panataran..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen Rosawati Tunggono
"ABSTRAK. Cerita Ramayana merupakan salah satu cerita yang dipahatkan dalam bentuk relief pada dua bangunan candi yang berasal dari lokasi dan masa yang berbeda. Kedua candi tersebut adalah candi Ciwa Prambanan di Jawa Tengah serta candi Panataran di Jawa Timur. Ditinjau dari gaya penyajiannya di relief, cerita Rama_yana ditampilkan di candi Ciwa Prambanan dalam langgam ga_ya Jawa Tengah, sedangkan di candi Panataran, cerita terse-but ditampilkan dalam 1anggam gaya Jawa Timur (1anggam wayang). Padahal dalam sejarah perkembangan gaya seni, langgam Jawa Timur tersebut merupakan perkembangan dari langgam Jawa Tengah. Penelitian terhadap relief Ramayana di kedua candi tersebut, antara lain pernah dil akukan oleh W. F Stutter dan J.Kats. Dari penelitian mereka diperoleh deskripsi tentang jenis-jenis gaya yang dimiliki masing-masing relief. Dalam penelitian ini, penulis mengadakan perbandingan dengan bentuk penyajian beberapa adegan cerita Ramayana yang ditampilkan di kedua candi tersebut dari sudut seni rupa (artistik), untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang terjadi. pada gaya penyajian cerita tersebut pada relief kedua candi tersebut. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa ada beberapa unsur seni yang mengalami perubahan dan ada yang tidak. Perkembangan dan perubahan gaya panyajian tersebut jelas nampak pada konsep pemilihan tokoh, cara menampilkan tokoh, bentuk dan gaya penyajian itu sendiri, serta pengisian bidang kosong. Adanya persamaan dan perbedaan dalam cara penyajian tersebut, kemungkinan di pengaruhi oleh perbedaan tingkat pemahaman. keahlian serta latar belakang yang dimiliki oleh masing-masing seniman pembuatnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melissa Indra
"Relief naratif yang dipahatkan pada kaki Candi Jawi masih belum dapat dikenali dengan baik. Relief ini menarik untuk diteliti karena memiliki banyak permasalahan yang belum dipecahkan, diantaranya adalah arah baca dan batas adegan. Cerita yang dipahatkan pun belum teridenfikasi. Hal yang dilakukan adalah pendeskripsikan terhadap rangkaian relief naratif yang menjadi data utama penelitian.Setelah diperoleh uraian penggambaran dari relief tersebut, hal selanjutnya adalah mencari batas serta arah pembacaan relief. Hasil analisis menghasilkan uraian penggambaran yang mengisahkan perjalan seorang pria untuk mencari pengetahuan keagamaan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Story's relief is a combination of narrative and visual art which function as a communication media for people in the past. It moreover consist of social culture information , story's relief has also left tracks of the methode of an artist for framing the story in visual form. One thing that insteresting in this regard is time dimension visualization. Time dimension is extremely difficult visualized in the form of images without any in the form of the verbal. Yet, the artist of the past were able to overcome these problems by way of a typical visualization without including any verbal information."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sugijanti
"Salah satu cerita yang terkenal di Indonesia yaitu cerita Rama atau Ramayana. Cerita ini masih tersimpan dalam bentuk sastra dalam kakawin Ramayana berbahasa Jawa Kuna, Hikayat Sri Rama berbahasa Melayu, Rama Keling, Serat Kanda dan Serat Rama gubahan Yasadipura berbahasa Jawa Baru. Sedangkan yang masih ada dalam pahatan batu terdapat pada relief candi Lara Jonggrang di Prambanan dan candi Panataran. Dengan adanya kemashuran Ramayana itu maka banyak peminat menelitinya. Karena belum ada yang meneliti secara mendetail mengenai perbandingan antara relief Ramayana candi Ciwa Lara Jonggrang Prambanan dengan kakawin Ramayana, maka dalam penulisan ini akan dibahas. Alasan ini disebabkan karena pendirian candi Lara Jonggrang dianggap sezaman dengan penulisan kakawin Ramayana."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S11909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Praptiani Maruto
"Mempelajari sejarah kesenian apa pun pendekatannya, harus bersandar pada bahan yang terdapat pada sederetan urutan waktu. Studi sejarah kesenian mempersoalkan kaitan antara gejala seni dan gejala kemasvarakatan (Sedyawati I973:8). Untuk pemahaman gejala yang lebih terperinci perlu diperhatikan lapisan-lapisan dan kelompok-kelompok dalam tiap masyarakat yang mempunyai laju perkembangan, khususnya dalam kebutuhan akan seni dan selera yang berbeda. Ilmu perbandingan bentuk-bentuk seni besar artinya dalam memberikan wawasan mengenai arti dari gejala tertentu kesenian, dan proses-proses yang terjadi. Ini dapat diterima tanpa mengaitkannya dengan jaman atau titik waktu tertentu apabila tidak ada alat pengawas yang dapat meneguhkan tempatnya (Sedyawati 1973:2).
Bentuk-bentuk seni yang akan dibahas adalah komponen perhiasan tokoh pada relief dan Wayanq pada empat tahapan: Prambanan, Panataran, Wayang Bali dan Wayang Purwa, sebagai artefak seni, suatu obyek ilmu yang dipelajari dalam hubungannya dengan sejarah kesenian tanpa mengkaitkan dengan jaman atau titik waktu tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S11907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rohyani
"Penelitian tentang candi Borobudur telah banyak dilakukan para ahli terdahulu, baik mengenai bangunannya maupun reliefnya. Demikian pula penelitian tentang relief Karmawibhanga yang terdapat di kaki candi Borobudur, banyak dijadikan referensi untuk penelitian baik dari segi ekonomi, sosial ekonomi, ekologi maupun keagamaan. karena relief Karmawibhanga menggambarkan tentang keadaan sehari-hari dalam kehidupan masyrakat kebanyakan.
Penelitian ini mencoba untuk mengetahui teknik skenario yang dipakai untuk pemahatan relief Karmawibhanga di candi Borobudur. Hal tersebut didasarkan karena ditemukannya naskah Mahakarmawibhanga yang berisi ajaran agama Buddha. Apakah naskah tersebut yang dijadikan patokan dalam pembuatan relief dan bagaimana para pemahat memvisualkan ajaran yang terdapat dalam naskah tersebut.
Deretan panil relief candi seperti deretan film yang ditayangkan, bila film merupakan media komunikasi yang bergerak maka relief juga sebagai media komunikasi walaupun secara visual tidak bergerak namun bila diamati bersifat dinamis pula. Dalam pembuatan film diawali dengan adanya naskah scenario. Skenario film merupakan acuan yang berisi rangkaian sekuen dan adegan walaupun bukan dalam bentuk yang persis. Untuk membuat film seorang sutradara memerlukan suatu script, yaitu naskah skenario yang berisi catatan perubahan untuk acuan kerja para pekerja film.
Dalam pembuatan relief nakah Mahakarmawibhanga dapat dikatakan sebagai suatu skenario, dan para silphin menggunakan inskripsi pendek yang terdapat pada panil untuk acuan silphinan. Karena keterbatasan media maka petunjuk yang digunakan cukup singkat dan untuk menggambarkan figur yang dikehendaki mereka menggunakan contoh dari lingkungan sehari-hari. Para silphin menggunakan contoh yang ditemukan dalam lingkungan mereka supaya masyarakat mudah memahami ajaran agama yang dituangkan dalam relief tersebut. Dalam penggambarannya silphin bangyak menggunakan unsur pohon untuk batas adegan. Hal ini karena pohon merupakan salah satu unsur alam yang sangat dekat dengan masyarakat agraris yaitu memberi kemakmuran, kebahagiaan dan harapan. Penggunaan unsur pohon dalam pemahatan juga karena pohon merupakan unsur alam yang hidup sehingga secara keseluruhan adegan pada panil mengalir secara luwes dan tidak kaku."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsanaa Khenresta
"Penelitian ini berfokus kepada penggambaran adegan berderma yang ada pada kaki Candi Borobudur, relief Karmawibhangga. Derma merupakan dasar tingkatan dalam tahapan tindakan bermanfaat, punnakiriyavatthu. Derma merupakan arti kata dana yang berasal dari bahasa Pali. Derma merupakan kegiatan mendasar positif yang bisa dilakukan oleh siapa dan dimana saja. Derma merupakan salah satu adegan yang digambarkan pada relief candi. Penggambaran adegan derma paling banyak ditemui pada relief Karmawibhangga, sebanyak 40 adegan derma dipahatkan. Sebaran relief derma pada relief Karmawibhangga paling banyak dijumpai pada sisi barat-utara.

This research focus in depiction the act of charity that appear on Candi Borobudurs feets, called as relief of one of the step of useful actions, punnakiriyavatthu. Charity originated from Palis language, dana. Charity is one of basic positive activity that can be done by everyone, everywhere. This charity acts drawn at candis relief. The depiction of this charity acts shown major at the Karmawibhanggas relief, at least 40 acts of this charity been carved. The distribution of this relief rely on relief of Karmawibhangga, most widely shown at west-north side."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>