Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58028 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Endang Noegroho Wilis. Adjektiva Denominal dalam bahasa Jawa, (di bawah bimbingan Djoko Kentjono, MA). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Buku-buku lingguistik Jawa sebagian besar berdasarkan kenyataan adalah karya-karya pedagogis, serta pembahasan masalah dalam lingkup yang cukup luas, jika ditinjau secara teoritis banyak terdapat kekurangan. Penulis mencoba meneliti mengenai masalah adjektiva denominal dalam Bahasa Jawa secara teoritis, serta membahas lingkup masalah yang cukup sempit dengan harapan agar, mencapai hasil yang lebih balk dan mendetil. Pembahasan mengenai adjektiva denominal sebenarnya bukanlah yang pertama. Para linguis telah membahasnya. Namun apa yang telah dibahas para linguis hanya secara umum, sehingga kurang memadai. Maksud penelitian ini ialah mengupas apa yang telah dibicarakan dan yang belum pernah dibicarakan oleh para linguis, sehingga dari apa yang telah dibicarakan dapat diketahui mana yang harus diperbaiki dan mana yang harus ditambah. Dalam mengumpulkan data, penulis mengambil sumber data dari kamus bahasa Jawa, serta bahan bacaan tambahan sebagai pelengkap. Walaupun hanya adjektiva denominal yang dibahas dalam tulisan ini, bukan berarti masalahnya akan mudah dipecahkan. Untuk itu penulis perlu memakai wawasan teoritis dari berbagai ahli lingguistik dengan tujuan akan menekan sekecil mungkin hal-hal yang luput dari tinjauan. Masalah ini ditinjau secara deskriptif, agar dapat terpaparkan dalam pembahasan masalah untuk menuju kesimpulan, penulis menemukan perbedaan yang mendasar antara tulisan-tulisan terdahulu dengan hasil penelitian ini. Pada pembahasan-pembahasan terdahulu, masalah mengenai adjektiva denominal dibahas secara umum, tetapi setelah melalui berbagai pembahasan dalam tulisan ini dapat diketahui bahwa adjektiva denominal bahasa Jawa dapat dibentuk dengan kaidah morfofonemik, serta pengecualian-pengecualian yang mungkin muncul dalam kaidah tersebut."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martha Heruwati Siswanto
"ABSTRAK
Pembagian kelas kata dalam bahasa Indonesia mempunyai sejarah yang panjang. Menurut catatan, Joannes Roman merupakan orang yang pertama kali yang mencoba membuat pembagian kelas kata dalam bahasa Melayu pada tahun 1653 (Kridalaksana, 1982 b:82-96). Tradisi Eropa yang diletak_kannya itu menjadi kerangka pembagian kelas kata para ahli Belanda dan Indonesia sampai sekarang, walaupun bervariasi.Meskipun mempunyai tradisi yang panjang, masalah pembagian kelas kata masih tetap aktual. Sejak pengarah linguistik modern masuk ke dalam studi bahasa Indonesia, masalah yang sering dipersoalkan ialah kriteria pembagian kelas kata itu. Para ahli dihadapkan kepada beberapa pilihan_

"
1985
S11171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetty Nustiati
"Perkembangan dalam bidang teknologi sekarang ini ikut memberi pengaruh pada perkembangan dalam bidang ba_hasa. Dalam proses pembakuan kosa kata, tidak sedikit muncul istilah baru untuk menyebut sesuatu yang baru atau untuk menggantikan penyebutan suatu hal yang sudah dike_nal sebelumnya. Munculnya istilah baru erat kaitannya dengan masalah pembentukan kata. Adjektiva adalah salah satu kelas kata terbesar ketiga, yang jumlah kosa katanya meliputi 15 sampai 20 % dari jumlah kosa kata keseluruhan bahasa Jerman. Selain adjektiva simpleks, jumlah adjektiva diantaranya meliputi adjektiva hasil derivasi (Duden 1984: 481). Selain itu pengimbuhan dengan prefiks juga ikut menambah kosa kata adjektiva. Dengan demikian, dalam pembentukan kata afiksasi merupakan salah satu proses pembentukan kata yang produktif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
499.221 NOM (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gani Mulya
"Dalam skripsi ini saya membahas topik Bentuk Kegradasian Antonimi Adjektiva dalam Bahasa Jawa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh situasi kebahasaan bahasa Jawa dalam buku-buku pelajaran kebanyakan hanya menampilkan contoh-contoh pasangan antonimi saja.
Tujuan penelitian ini adalah menemukan ciri-ciri kegradasian antonimi adjektiva dan urutan kadar keoposisisan pada bentuk pasangan antonimi adjektiva dalam bahasa Jawa.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi. Saya berusaha mendeskripsikan bentuk-bentuk kegradasian antonimi adjektiva dalam bahasa Jawa sebagaimana adanya tanpa memberikan penilaian benar atau salahnya.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bentuk dasar, bentuk turunan berupa perubahan vokal dan perangkaiah dengan imbuhan ke-en pada bentuk dasar, bentuk frasa berupa frasa dengan kata rada. frasa dengan kata luwih, frasa dengan kata sangsaya, frasa dengan kata banget dan frasa dengan makna ?sekali?. Pada bentuk-bentuk kegradasian tersebut didapat urulan kadar keoposisian. Bentuk dasar menunjukkan tingkat netralisasi sedangkan bentuk turunan dan Erasa menunjukkan tingkat perbandingan dan tingkat penyangatan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S11691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triaswarin Sutanarihesti
"ABSTRAK
Tujuan utama dari skripsi ini pada prinsipnya adalah mencari persamaan dan perbedaan baik pembentukan kata maupun pembentukan makna kata-kata jadian yang termasuk dalam kategori -loos, -vrij, dan -arm.'Untuk mencapai hal tersebut, langkah yang dilakukan adalah mencari batasan-batasan fonologis, morfologis, dan semantis dari kata jadian berakhiran -loos, -vrij, -arm, dan mencari nilai kategorial dari kata jadian berakhiran -loos, -vrij, dan -arm yang berkelas kata adjektiva.
Setiap proses pembentukan kata mempunyai bentuk dasar yang unik, yaitu mempunyai kategori tersendiri. Bentuk dasar sejumlah besar adjektiva berakhiran -loos, -vrij, dan -arm adalah nomina. Selain itu dalam aturan pemben_tukan kata harus pula diperhatikan pembatasan bentuk dasar secara morfologis, fonologis, dan semantis. Bentuk dasar yang dapat berkombinasi dengan -loos, -vrij, dan -arm dapat berupa sebuah morfem bebas, derivat, dan kompo_situm. Hal tersebut terlihat setelah batasan morfologisdicari. Dengan melihat batasan fonologis, dapat diketahui bahwa -loos mempunyai alomorf -loos, dan dalam proses penggabungannya dengan bentuk dasar, -loos terkadang mendapatkan bunyi antara yaitu -s dan -e(n)-. Sedangkan beberapa bentuk dasar yang berkombinasi dengan -vrij dan -arm hanya mendapatkan bunyi antara -s-. Untuk menentukan apakah sebuah kata (bentuk dasar) hanya dapat berkombinasi dengan salah satu atau dua dari akhiran -loos, -vrij, dan -arm, atau bahkan dengan ketiganya, pembatasan semantis mempunyai peranan penting.
Di sini terlihat bahwa pola pembentukan kata jadian bera_khiran -loos, -vrij, dan -arm sama. Tetapi dengan melihat bahwa -loos sebagai akhiran dalam kata jadian mempunyai ciri-ciri tidak bermakna mandiri, maka -loos dianggap sebagai sufiks. Sedangkan -vrij dan -arm dianggap sebagai setengah sufiks karena meskipun makna kedua akhiran terse-but tidak memperlihatkan ciri-ciri makna yang mandiri, makna asalnya masih dapat dilihat pada makna keseluruhan dari kata jadian.
Nilai kategorial dari -loos adalah 'tanpa x, tidak mengandung x (lagi), tidak mempunyai x (lagi)'. Nilai kategorial dari -vrij adalah batas dari x, tidak mengandung x (lagi), tidak mempunyai x (lagi)', sedangkan _arm adalah 'miskin akan x, mengandung sedikit x'.
Di antara akhiran -loos, -vrij, dan -arm, -loos memiliki tingkat produktivitas tertinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayawati Nur Halim
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pola-pola leksiko-gramatikal urutan ajektiva sebagai komponen tergantung dalam rangkaian kata (rangkaian kata yang dimaksud di sini sejajar dengan tataran frase) yang dibentuk dengan ikatan penyesuaian dalam bahasa Rusia. Penulis mengangkat masalah ini didasarkan pada salah anggapan tentang kebebasan urutan kata dalam bahasa Rusia yang tanpa batas. Tujuan utama pembahasan ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai pola. leksiko-gramatikal urutan ajektiva dalam rangkaian kata yang dibentuk dengan ikatan penyesuaian bahasa Rusia. Data-data berupa rangkaian kata dengan sejumlah ajektiva sebagai komponen tergantungnya diambil dari buku karya Ivan Sergeyevich Turgenev yang berjudul Zapiski Oxotnika atau Catatan Seo rang Pemburu. Penelitian dilakukan dengan metode analisis struktural. Dari hasil penelitian didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Urutan ajektiva sebagai komponen tergantung dalam rangkaian kata yang dibentuk dengan ikatan penyesuaian pada dasarnya mengikuti pola atau aturan gramatikal yang telah digariskan.
2. Penyimpangan-penyimpangan dari aturan yang ada sangat dimungkinkan terjadi karena pengaruh unsur subyektif. Penyimpangan urutan ini sah digunakan terutama pada karya sastra. Inilah yang disebut kebebasan pengarang atau licentia poetica,
3. Bentuk flektif bahasa Rusia juga turut mendukung penyimpangan urutan kata, di samping faktor kebebasan pengarang yang disebut di atas.
4. Untuk mencapai efek atau tujuan tertentu, dalam urutan kata, faktor makna leksikal lebih diutamakan daripada makna gramatikal. Makna gramatikal lebih elastis sejauh konstruksi kata memenuhi kriteria bentuk morfologis.

"
1996
S15058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Citra Permatasari
"Ajektiva yang dalam penggunaannya seringkali berfungsi sebagai atributif, memberikan keterangan yang lebih khusus pada nomina contohnya het mooie meisje `gadis cantik'. Dalam sebuah frasa nominal, ajektiva berfungsi sebagai pemeri. Ajektiva tersebut dapat muncul bersama ajektiva lainnya membentuk suatu deret ajektiva yang memerikan nominanya, contohnya: rond, wit, fluwelen kussens `bantalan berbahan beludru putih nan bulat'. Dalam skripsi ini deret ajektiva dikelompokkan menjadi Deret Dua Ajektiva, Deret Tiga Ajektiva, Deret Empat Ajektiva, dan Deret Lima Ajektiva. Deret ajektiva tersebut akan dianalisis dari segi sintaksis dan semantis.
Dalam analisis sintaktis, digunakan tiga aturan urutan ajektiva untuk mengamati urutan letak ajektiva dalam frasa nominal (Haeseryn et al, 1997:837). Ketiga aturan tersebut adalah (1) urutan ajektiva yang tidak menunjukkan pembedaan, (2) urutan ajektiva dengan adanya pemerincian induk, dan (3) urutan ajektiva deret bebas. Selain itu, juga dideskripsikan urutan istimewa pada deret ajektiva yang urutannya tidak memenuhi ketiga aturan di atas. Dalam analisis semantis, untuk mengamati urutan letak ajektiva dalam frasa nominal, digunakan tiga cara pembedaan ajektiva (Haeseryn et al, 1997: 385) seperti, (1) ajektiva absolut dan relatif, (2) ajektiva subyektif dan obyektif, dan (3) kwalificerende adjectief dan relationeie adjectief."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S15886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emy Wiryawati
"Penelitian kategori ajektiva ini bertujuan mengetahui klasifikasi ajektiva berdasarkan pendeskripsian maknanya, mengidentifikasikan kriteria kategori ajektiva berdasarkan ciri-ciri morfologisnya, dan mengidentifikasikan kriteria kategori ajektiva berdasarkan distribusi sintaksisnya. Data dikumpulkan dari beberapa korpus, yaitu Dian Yang tai. Kunjung Padam, Sukreni Gadis Bali, Belenggu, dan Di Bawah Lindungan Ka'bah dengan mencatat kalimat-kalimat yang mengandung ajektiva. Data-data tersebut kemudian dikelom_pokkan menurut makna semantisnya dan selanjutnya dianalisis. Hasilnya diperoleh seperangkat perilaku kategori ajekti va dalam hubungan antara makna dan realisasi morfosintaksis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S10849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Wandita Budiana
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan hasil berupa perbandingan makna berdasarkan kamus (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Longman Dictionary of American English, dan Kamus Lengkap Indonesia-Inggris) dan pikiran responden (kalangan remaja) yang diungkapkan dalam kuesioner. Perbandingan makna tersebut dilakukan untuk melihat apakah ada persamaan atau perbedaan dalam makna berdasarkan kamus dan kuesioner. Selain mendapatkan hasil berupa perbandingan makna, penelitian ini juga bertujuan untuk menghasilkan klasifikasi semantis adjektiva dalam kolom About Me pada situs Friendster. Adjektiva yang menjadi data kemudian diklasifikasikan berdasarkan makna yang didapat dari kuesioner ke dalam kategori semantisnya. Landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian adalah sintesis dari pembagian adjektiva secara semantis menurut Hasan Alwi dkk. (2003), Abdul Chaer (1990; 2000), Gorys Keraf (1991), dan R.M.W. Dixon dalam D.N.S. Shat (1991). Teori ciri-ciri dan penanda adjektiva menurut Harimurti Kridalaksana (2005), Abdul Chaer 1990; 2000), Gorys Keraf (1991), dan Alwi dkk. (2003) juga digunakan untuk menguji data penelitian yang berupa adjektiva. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori semantis terbanyak yang digunakan remaja untuk mendeskripsikan diri mereka dalam kolom About Me adalah adjektiva sifat atau tabiat manusia (53 adjektiva), yang diikuti oleh kategori adjektiva sikap atau suasana hati manusia (37 adjektiva). Urutan berikutnya berturut-turut adalah adjektiva kualitas atau penilaian fisik atau mental (22 adjektiva), keadaan fisik atau mental manusia (13 adjektiva), keadaan fisik atau mental suatu hal atau aktivitas (10 adjektiva), adjektiva pencerapan (5 adjektiva), adjektiva ukuran fisik dan jarak (3 adjektiva), dan adjektiva waktu dan usia (2 adjektiva). Tidak ditemukan adjektiva dari kategori warna dan keadaan bentuk dalam data penelitian. Selain itu, berdasarkan perbandingan makna dalam kamus dan kuesioner, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa makna-makna adjektiva yang menjadi data ada yang tidak mengalami perubahan (maknanya tetap sama), mengalami perluasan (terjadi persamaan dan perbedaan makna), dan mengalami pergeseran makna (makna berubah sama sekali). DaIam kolom About Me di situs Friendster, banyak ditemukan kosakata-_kosakata dan istilah-istilah baru yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Misalnya pada penelitian ini, ditemukan kosakata jaim dalam data yang disinyalir merupakan bentuk akronim dari frase jaga image. Cara penulisan yang digunakan remaja dalam kolom tersebut juga bermacam-macam, kadang-kadang terjadi penyingkatan atau pemanjangan yang terkesan manasuka. Selain itu, mereka juga sering menggunakan huruf kapital di dalam penulisan sebuah kata secara acak. Hal tersebut menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S10983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>