Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85122 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Rini Wulandari
"Di Indonesia terdapat sekitar lima ratusan bahasa daerah yang merupakan lahan yang menarik bagi bidang pemetaan bahasa. Akan tetapi penelitian mengenai pemetaan bahasa di Indonesia belum sebanding dengan jumlah bahasa daerah yang ada. Penelitian pemetaan bahasa di semua daerah di Jawa Barat bertujuan untuk memperoleh gambaran yang utuh dan menyeluruh mengenai situasi kebahasaan bahasa Sunda di Jawa Barat. Saya memilih Kabupaten Purwakarta sebagai objek penelitian karena kabupaten ini masih menarik untuk diteliti dari segi bahasanya. Menurut pengamatan saya, masih ada aspek yang belum digarap oleh dua peneliti sebelumnya, baik penelitian yang dilakukan oleh Nothofer (1977) maupun Suriamiharja (1984). Tujuan penelitian Nothofer sebenarnya bukan pemetaan bahasa, melainkan rekonstruksi bahasa proto pada bahasa Melayu, bahasa Sunda, dan bahasa Jawa di Provinsi Jawa Barat. Dari Kabupaten Purwakarta Nothofer mengambil 1 titik pengamatan sebagai percontoh bahasa Sunda. Data yang diperoleh Nothofer itu, menurut saya, belum dapat memberikan gambaran situasi kebahasaan di Kabupaten Purwakarta. Selanjutnya Suriamiharja pada dasarnya memetakan variasi bahasa Sunda lemes dan kasar yang ada dalam bahasa Sunda Purwakarta. la belum menentukan berapa dialek yang ada serta letak batas daerah pakai dan daerah sebar bahasa Sunda Purwakarta. Suriamiharja lebih memusatkan penelitiannya pada variasi bahasa. Walaupun penelitian saya dilakukan pada lokasi yang sama dengan Suriamiharja, namun terdapat beberapa perbedaan antara penelitian yang saya lakukan dan penelitian Suriamiharja. Pertama, Suriamiharja menggunakan daftar tanyaan berbahasa Sunda. Saya menggunakan daftar tanyaan nasional yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Dengan demikian data kebahasaan yang saya kumpulkan dapat dibandingkan dengan penelitian di wilayah lainnya di Indonesia. Kedua, konstruksi daftar tanyaan yang dipetakan Suriamiharja terdiri dari 35 kosakata dasar dan 541 kosakata budaya dasar. Konstruksi daftar tanyaan yang saya petakan terdiri dari 200 kosakata dasar dan 93 kosakata budaya dasar. Ketiga, Suriamiharja tampaknya belum sempat membuat berkas isoglos dari peta-petanya, untuk kemudian dihitung berdasarkan dialektometri. Saya membuat berkas isoglos dari setiap peta dan dihimpun dalam berkas isoglos berdasarkan medan makna yang terdiri dari 17 medan makna, lalu dihitung berdasarkan dialektometri. Penghitungan dialektometri dilakukan untuk melihat berapa jauh perbedaan dan persamaan kosakata antartitik pengamatan dengan membandingkan data yang terkumpul. Keempat, saya melakukan penelitian di desa yang berbeda dengan Suriamiharja dan dengan jumlah desa yang berbeda. Desa yang diteliti oleh Suriamiharja berjumlah 22 desa, sedangkan desa yang saya teliti berjumlah 37 desa. Hal ini disebabkan oleh distribusi titik pengamatan yang berbeda serta pembagian administratif Kabupaten Purwakarta yang berbeda antara tahun 1984 dan 1996. Dari penelitian yang saya lakukan ditemukan beberapa kosakata yang untuk sementara diasumsikan sebagai kosakata setempat, seperti namut 'bajak', sabraj 'cabai', kutumiri, 'pelangi', sulampe & 'saputangan'; kosakata bahasa Jawa; kosakata bahasa Arab, kosakata bahasa Belanda, dan kosakata bahasa Indonesia. Di samping itu dikenal bentuk pengulangan dwilingga dan dwipurwa dalam bahasa Sunda Purwakarta serta sejenis korespondensi bunyi antartitik pengamatan. Menurut pengamatan saya, bahasa Sunda Purwakarta tidak mengalami perkembangan memburuk. Untuk berkomunikasi sehari-hari penduduk tetap memakai bahasa Sunda. Bahasa Sunda pun mempunyai wilayah pemakaian yang merata di seluruh kabupaten ini. Bahasa Indonesia bersifat situasional karena hanya digunakan dalam situasi yang resmi (di kantor dan di sekolah), kegiatan kemasyarakatan (penyuluhan pertanian, penyuluhan KB, dan kegiatan PKK), dan pembicaraan yang menyangkut masalah ilmiah atau keilmuan. Walaupun begitu munculnya kosakata bahasa Indonesia dalam kosakata bahasa Sunda tidak dapat dihindari. Kemunculannya dapat terjadi melalui sarana komunikasi atau saluran budaya (radio, televisi, surat kabar) yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Akibatnya bahasa Indonesia tidak lagi dianggap asing oleh penduduk Purwakarta. Kabupaten Purwakarta merupakan wilayah yang terus berkembang dan tidak menutup diri terhadap pengaruh luar. Perkembangan pembangunan daerah yang pesat, seperti munculnya kompleks industri, secara berangsur mengubah komposisi penduduk menjadi beragam. Hal ini mengakibatkan terjadinya interaksi antara penduduk asli dan pendatang. Agar terjalin komunikasi di antara mereka, masing-masing saling menyesuaikan diri dalam penggunaan bahasa. Ada kemungkinan kosakata asli diganti dengan kosakata bahasa Indonesia agar dapat dimengerti oleh pendatang. Berdasarkan hasil penelitian Suriamiharja (1984) dan penelitian yang saya lakukan (1996), bahasa Sunda Purwakarta yang ada dan dipakai selama dua belas tahun terakhir ini masih cenderung baku. Menurut asumsi saya, ada kemungkinan karena letak Kabupaten Purwakarta yang tidak jauh dari pusat penyebaran bahasa Sunda (Bandung). Selain itu ada beberapa kosakata atau berian yang dipakai pada tahun 1984 yang sudah tidak dikenal lagi oleh para informan tahun 1996. Hal ini terjadi karena sebagian berian itu adalah bentukan setempat, seperti oyo k 'panggilan untuk gadis kecil'; cungkir, pancang 'kikir'; b3gE? 'tuli'; kukuk ' anak anjing' ; j E r E rj E s ' pemarah' ; m9 gu? , kD d 7 .I 'tumpul' ; perbedaan pembagian administratif kabupaten, dan perbedaan distribusi titik pengamatan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S10910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat naskah tulisan peserta no. 29,30 dan 31 dalam lomba tulis dialek KBG yang diadakan tahun 1912-1913. Rincian isi naskah sebagai berikut: 29. Dialect Ajibarang (Poerwakarta), dikarang oleh Beberapa sikoe-sikoe; asli BA.172 (h.1-7); ketikan pada BA.130, h.1411-1424. 30. Dolananipoen lare-lare (koeta-ardja), dikarang oleh Oeroet Bentjo; asli BA.172 (h.8-12); ketikan pada BA.130, h.1425-1430. 31.Dialect res. Pasoeroean, dikarang oleh Panah bermata tiga; asli BA.172 (h.13-78); ketikan pada BA. 130, h.1433-1486. Untuk keterangan umum lomba dialek KBG, lihat BA.128."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.172-Bau 115
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Wisma Aurora Budiman
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
499.221 7 KAR g (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dudu Prawiratmaja
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979
499.221 7 DUD g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dudu Prawiratmaja
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1979
S 499.27 P 439 g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
499.27 GEO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1984
S32334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursehan Sugiharto
"Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Tesis ini membahas mengenai kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam meningkatkan pendidikan di Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian mendeskripsikan kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah berjalan cukup baik, di mana pemerintah daerah sudah sangat perhatian terhadap pendidikan. Meski demikian, dalam pelaksanaannya di lapangan masih menemui kendala, salah satunya masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pendidikan, terutama di daerah pedesaan.

Education be possessed of important role to increase human quality of life. This thesis discussed about policy did by Purwakarta Regency Government to increase education in Purwakarta Regency. This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by means of deep interview.
Research results describe education policy did by Purwakarta Regency Government has been running well-to-do, whereabout local government has been concern with education. Such was the case, implementation at field still get obstacle, like low of people comprehension about how important of education, especially.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31759
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zaqiatul Mardiah
"
ABSTRAK
Dalam interaksi sehari-hari, bahasa Arab masih dipakai oleh kalangan komunitas keturunan Arab di Pasar Reba, Nagari Kidul, Purwakarta, di samping bahasa Sunda dan bahasa Indonesia; kendati pemakaian bahasa Arab itu sudah semakin berkurang dari generasi ke generasi.
Eksisnya bahasa Arab di kalangan komunitas keturunan Arab didukung oleh identitas kesukubangsaan mereka sebagai keturunan Arab, dan loyalitas mereka terhadap bahasa Arab itu sendiri, walaupun loyalitas itu hanya sebatas sikap yang tidak dipraktikkan.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemakaian bahasa Arab oleh kalangan komunitas keturunan Arab di Pasar Rebo, Nagari Kidul, Purwakarta, dan berusaha melihat seberapa jauh variabel-variabel di luar bahasa berpengaruh kepada pemertahanan bahasa Arab di wilayah itu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei yang dipresentasikan secara deskriptif dan dianalisa secara kuantitatif berdasarkan frekwensi pemakaian bahasa. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara dan pengamatan langsung terhadap sampel dan lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Arab lebih dominan dipakai oleh responden pria yang berusia 40 tahun ke atas pada situasi di luar rumah tanpa orang ketiga (orang yang tidak mampu berbahasa Arab dan Nadir pada saat komunikasi berlangsung). Dari hasil itu juga diketahui bahwa pemakaian bahasa Arab sudah semakin menurun dari generasi ke generasi. Jika dilihat rerata keseluruhan pemakaian bahasa Arab hanya sebesar 119,73%. Walaupun jumlah persentase itu makin lama makin mengecil, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Arab tidak akan punah pada komunitas tersebut karena mereka adalah muslim yang sangat menyadari pentingnya kemampuan berbahasa Arab. Di samping itu hampir semua responden, baik yang telah berkeluarga ataupun yang belum berkeluarga benar-benar menginginkan agar generasi mereka dari zaman ke zaman dapat mempertahankan pemakaian bahasa Arab karena mereka umat Islam dan karena mereka keturunan Arab."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S13447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>