Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachman Surjani W.N.
"Tiap masjarakat dinegeri mana sadja dan dari waktu apapun akan mempunjai tjiri-tjiri jang chusus. Tjiri-tjiri ini dapat kita kenal kembali melalui berbagai penjelidikan. Dalam hal ini lapangan kesusastraan dapat memberi sumbangan jang tidak ketjil didalam usaha untuk menghadirkan tjiri-tjiri atau watak itu kedalam kenjataan. Watak dan sifat masjarakat, suka-duka, kehidupan kepertjajaan, adat istiadat dan segala aktivitas kemasjarakatan dapat disalurkan melalui bidang ini. Begitu achirnja kita sampai pada suatu kesimpulan, suatu dalil jang dikemukakan oleh Hudson bahwa sastra itu adalah tjermin daripada kehidupan masjarakat atau djuga dikatakannja sebagai kritik terhadap suatu kehidupan masjarakat. Dengan sendirinja sebagai tjermin atau kritik kehidupan, kesusastraan mempunjai hubungan erat dengan masjarakat disekitarnja. Perubahan didalam susunan masjarakat, mengakibatkan suatu perubahan dan merupakan pula suatu bahan baru didalam pernjataan sastra. Bila bentuk_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1969
S10893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Rina Tjahjono
"Prosa Belanda sesudah Perang Dunia II mengalami pembaharuan, khususnya periode tahun enam puluhan. Berbeda dengan pengarang-pengarang sebelum Perang Dunia II, dimana dalam karya-karya mereka masih tampak pola psi kologis dalam diri tokoh-tokohnya, pengarang-pengarang sesudah Perang Dunia II tidak lagi mengutamakan pola psi kologis dalam karya-karyanya. Walaupun demikian masih ada juga pengarang-pengarang yang tetap memperlihatkan pola psikologis dalam diri tokoh-tokohnya, cuma perbedaannya cerita-cerita sesudah Perang Dunia II tidak lagi menggam barkan tokoh utama seorang pahlawan. Sebagian besar pengarang tidak lagi memperlihatkan nilai-nilai estetis dan mulai mendobrak tabu yang berla_ku dalam masyarakat, antara lain dipelopori oleh Jan Wolkers dan Jan Cremer. Mereka mengungkapkan kejadian - kejadian berdasarkan pengamatannya terhadap kejadian se_hari-hari yang bisa saja dialami oleh setiap orang dan segala sesuatunya diungkapkan serealistis mungkin. Pengarang-pengarang sesudah Perang Dunia II tidak lagi memperhatikan gaya bahasa yang indah, struktur sua_tu cerita dan menghendaki agar pembaca kreatif dan cermat dalam menganalisa dan membaca suatu cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Lucia Hilman
"ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan alam yang didukung pesatnya pengembangan teknologi, sejak awal telah menimbulkan pro dan kontra. Teknologi memungkinkan peningkatan pendayagunaan alam demi peningkatan kualitas hidup manusia. Inilah yang menjadi dasar pengembangan teknologi yang ditopang oleh pengembangan ilmu pengetahuan pada abad-abad terakhir ini. Melalui penguasaan yang telah dicapai tersebut mulai dipertanyakan kembali. Agar mendapat gambaran yang lebih konkret. Saya sajikan contoh perkembangan ekspor-impor dunia. Antara tahun 1800 dan 1900 ekspor-impor mencapai 20 miliar dolar. Pada dasawarsa tahun lima puluhan jumlah yang sama dicapai setiap dua tahun sekali. Dalam dasawarsa berikutnya. antara tahun 1960 dan tahun 1970. jumlah tersebut dapat dicapai bahkan hanya dalam waktu delapan bulan. Ditinjau dari segi kuantitas, di bidang perdagangan laut antara tahun 1965 dan 1974 terjadi peningkatan sebanyak dua kali lipat. dari 1.638 miliar ton menjadi 3.270 miliar ton. Eksploitasi besar-besaran ini sangat membebani alam. karena alam tidak mampu mengikuti kecepatan pertumbuhan tersebut.
Kesadaran masyarakat Eropa terhadap masalah lingkungan dimulai dengan adanya laporan-laporan dari lembaga swadaya masyarakat Eropa yang mengadakan penelitian-penelitian ke arah ini, Dalam buku The Limits to Growth. yang dalam edisi bahasa Jerman beredar pada tahun 1972 di bawah judul Greazen des 6/achsturns. Club of Rome melaporkan keadaan alam yang memprihatinkan.teknologi. manusia melakukan intervensi besar-besaran terhadap alam. Bermula dari usaha untuk bertahan hidup, tujuan tersebut berkembang menjadi upaya untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Usaha yang tak mengenal kepuasan ini menyebabkan manusia cenderung terpaku pada satu aspek, yaitu bagaimana caranya mengeruk keuntungan dari alam sebesar-besarnya dalam waktu sesingkat-singkatnya. Eksploitasi alam yang berlebihan inilah yang merusak planet bumi. Pada akhir abad XIX pada masa Kerajaan Jerman Raya terjadi pertentangan yang tajam antara keyakinan akan kemajuan di satu pihak dan ketakutan akan kehancuran di bidang sosial dan ekonomi di lain pihak. Walaupun demikian, tahun-tahun sesudah itu keyakinan akan kemajuan lebih banyak mewarnai perkembangan zaman.
Setelah melalui proses panjang peradaban, berupa perluasan pemukiman dan industrialisasi yang menguras kekayaan alam. pada tahun tujuh puluhan kemajuan pesat"
1996
D8
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Lucia Hilman
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1999
831.9 LUC t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Nurcahyani
"Di dalam penelitian, penulis menemukan ada anasir-anasir feminisme dalam dua karya Pramoedya yakni, Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa. Dan anasiranasir tersebut akan sangat jelas terlihat apabila menggunakan konsep-konsep mengenai perempuan dan perjuangan perempuan dari de Beauvoir. Konsep itu ialah tentang 'the other'. Penulis menemukan konsep 'The other' de Beauvoir dalam dua Novel Pramoedya, yakni Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa, diantaranya melalui tokoh Surati yang dijual oleh ayahnya untuk dijadikan gundik. Annelies yang menjadi lemah akibat diperkosa oleh kakaknya sendiri, sehingga hidupnya selalu bergantung kepada orang lain terutama laki-laki. Istri Trunodongso yang tidak pernah bersekolah dan menjalani hidupnya sebagai ibu rumah tangga. Menurut penulis, sosok perempuan yang ideal menurut Pramoedya itu ditemukan pada sosok Nyai Ontosoroh yang di ceritakan secara sempurna oleh Pramoedya dalam novelnya 'Bumi Manusia'. Nyai Ontosoroh dianggap bisa mewakili eksistensi perjuangan perempuan dalam keterpurukan dan ketertindasannya dalam dunia laki-laki, berani menolak tradisi yang ada di masyarakat serta bermetamorfosis dari seorang yang biasa-biasa saja hingga menjadi seorang Nyai yang sukses dalam memimpin perusahaannya seorang diri, mandiri secara ekonomi, tidak pasif, berani, mempunyai pemikiran yang maju dan terbuka, kuat dan bijaksana pada anak-anaknya. Melalui tokoh Nyai Ontosoroh dalam cerita Bumi Manusia, kita dapat melihat seperti apa sosok perempuan yang ideal menurut de Beauvoir. Seorang perempuan yang menemukan kebebasan dirinya yang otentik ditengah-tengah tradisi jaman yang mengungkungnya begitu erat. de Beauvoir dengan konsep-konsepnya, dan Pramoedya di dalam dua Novel Tetraloginya, keduanya sama-sama mengusung konsep tentang perjuangan perempuan dalam kungkungan dunia patriarkat. Pramoedya percaya akan ide-ide perjuangan dan perubahan perempuan serta sosok perempuan yang ideal melalui tokoh Nyai Ontosoroh di dalam dua novel Tetraloginya. Ia pun percaya bahwa sosok ideal tersebut bisa direalisasikan dan mendapat tempat setara dengan laki-laki dalam realitasnya. Namun, Pramoedya akhirnya mengakui bahwa realitas yang menang. Karena pada kenyataannya, budaya patriarki ditambah kolonialisme yang terlalu kuat, sehingga menyebabkan perjuangan perempuan dalam kungkungan dunia patriarki itu kalah. Akan tetapi, de Beauvoir optimis konsep-konsepnya bisa menang dalam realitasnya. Menurutnya, perempuan yang ideal dan eksistensial dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata. Hal tersebut tentunya tidak sejalan dengan Pramoedya. Karena bagaimana pun realitas yang akan menang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T24282
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Wulandari Marsono
"Syair ini merupakan motto yang dipakai oleh Remco Campert dalam romannya yang pertama Het Leven is vurrukkulluk, yang merberitahu permbacanya inti cerita sesungguhnya, yaitu ketiadaan rasa cinta kasih sebenarnya dalam kehidupan bebas yang didambakan oleh kaum remaja artistik.Dalam skripsi yang dibuat ini, penulis ingin membicarakan tokoh Remco Campert, sebagai salah seorang pengarang penting dari generasi tahun limapuluhan dengan karya seninya yang tidak sedikit.Yang pertama-tama menarik perhatian penulis adalah judul romannya yang ditulis jelas seperti ucapan fonetisnya, Het Leven Is Vurrukkulluk (tulisan sebenarnya 'ver_rukkelijk' dan artinya 'menyenangkan') . Oleh karena penu_lisan yang demikian, maka penulis berkeinginan untuk membaca roman itu berulang kali hingga faham betul akan isinya. Makin lama makin tampak jelas ciri dan gaya bahasa Campert, selain dalam pengungkapannya yang terbuka (banyak kata-kata yang ditulis secara fonetis) juga dalam penggambaran situasi yang begitu jelas. Mungkin seperti pembaca lainnya, penulis pun berusaha melibatkan diri ..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar : Balai Penelitian Bahasa Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud , 1995
899.223 8 IND h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sapuroh
"Kuntowijoyo adalah sastrawan yang cukup berpengaruh bagi kesusastraan Indonesia. Kontribusinya dalam bidang sastra tidak hanya diwujudkan melalui karya sastra, tetapi juga melalui ide sastra profetik. Sastra profetik adalah sastra yang mengandung tiga nilai, yaitu humanisasi, liberasi, dan transendensi. Dengan metode kualitatif dan pendekatan sosiologi sastra, penelitian ini berusaha mengungkap apakah konsep sastra profetik yang dicetuskan oleh Kuntowijoyo diterapkan dalam cerpen-cerpennya atau tidak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cerpen-cerpen Kuntowijoyo mengandung nilai-nilai profetik, namun cerpen-cerpen tersebut tidak dapat dikatakan sebagai sastra profetik. Hal ini karena ketiga unsur yang ada dalam sastra profetik dihadirkan secara terpisah dalam cerpen-cerpennya.

Kuntowijoyo is one of the most influential man of letters for Indonesian literature. His contribution in the field of literature is not only formed within the literature itself, but also by the ideas of prophetic. Prophetic literature is consisted by three values, namely: humanization, liberation, and transcendence. By using qualitative and literature sociology methods, this research was aimed to express the concept of prophetic literature used in Kuntowijoyo's short stories. The result of this research shows that those short stories contain of prophetic values, but they cannot fully categorized as prophetic literature because the three values in the prophetic literature were presented separately in those short stories."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
899.2256 NIL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Resolute, Robin
"Skripsi ini membahas Perang Enam Hari pada tahun 1967, khususnya tentang strategi Mesir dalam menghadapi Israel. Penulisan skripsi ini menggunakan kerangka teori perang dalam pendekatannya yakni, teori perang Sun Tzu dan Clausewitz. Penelitian yang digunakan adalah bentuk penelitian kualitatif yang beracuan pada metodologi penelitian sejarah. Secara keseluruhan data diperoleh penulis dari studi pustaka berupa buku, artikel ilmiah, jurnal, dan majalah terkait permasalahan pada Perang Enam Hari. Pecahnya Perang Enam Hari Tahun 1967, memberikan dampak begitu besar atas perubahan kondisi geopolitik dan sosiopolitik masyarakat Arab. Nasser dalam agenda revolusinya mencoba menarik simpati negara-negara Arab dengan jargon Pan-Arabismenya untuk bergabung dan menata dunia Arab menuju masa depan yang lebih baik. Memerangi Israel yang dianggap Nasser musuh abadi bangsa Arab, menjadi salah satu agenda utama dalam menjalankan revolusinya. Besarnya pengaruh Nasser terbukti dengan banyaknya negara-negara Arab, baik yang berbatasan langsung dengan Israel maupun tidak, dalam memberikan kontribusinya secara aktif dalam upaya memerangi Israel pada Perang Enam Hari.

This thesis discusses about The Six Days War In 1967, particularly about the Egyptian strategy against Israel. The writing method of this thesis is a theoretical framework of war within the basis approach of Sun Tzu's and Clausewitz's war theories. Generally, all the source of literature on this thesis is from many of library such as, books, scientific articles, scientific journals, and also kinds of magazines related to the topic of Six Days War in 1967. The outbreak of the Six Days War in 1967 producing kind of enormous impact of the changes in geopolitical circumstances and socio-political problem among the Arab society. In an agenda of Nasser's revolution he tried to attract sympathy around the Arab neighbor countries with his new ideology of Pan-Arabism in order to have them join and cooperate to create the better future. Fight against Israel, as the eternal enemy of Arabs had become his number one aim in running the revolution. Nasser big influences proved by so many Arab countries, either directly adjacent to Israel or not, in such a good cooperating in an effort to fight against Israel in six days war."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S13358
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>